Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 131 - Chapter 140

937 Chapters

Bab 131

"Apa? Harganya miliaran? Astaga, mobil apa semahal ini? Cepat menyingkir, jangan sampai mobil orang kegores. Mau jual diri pun aku nggak akan bisa ganti rugi!"Mendengar harganya, Betari langsung menyingkir sejauh mungkin."Ya, jauh-jauh dari mobil itu! Sialan, sejak kapan jadi ada banyak sekali orang kaya di sini? Agatha juga dulu mengendarai mobil Maybach. Sekarang muncul satu lagi! Mobil siapa ini? Kenapa berhenti di depan pintu rumah kita?"Agus menelan ludah dengan gugup dan bergerak mundur beberapa langkah. Dia tidak beranggapan bahwa punya kerabat yang sanggup membeli mobil semahal ini.Pada saat ini, Tirta tiba-tiba membuka pintu mobil dan berjalan turun."Pak Agus, apa Kak Nabila ada di rumah?" tanya Tirta."Astaga, bukannya ini Tirta? Mobil ini milikmu?" teriak Agus dengan kaget. Kini penampilan Tirta telah berubah. Bisa dibilang, dia benar-benar keren sekarang. Saat berdiri di samping mobil mewah, Tirta terlihat seperti pria kaya. Betari juga terkejut saat mengenali Tirta. D
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 132

"Tirta, kenapa kamu jadi nggak tahu malu sekarang? Aku sudah kesakitan begini, kamu masih menyuruhku menggigitmu!" tolak Nabila seraya meringkukkan badannya."Kak, aku juga menderita!" balas Tirta."Jangan macam-macam, Tirta. Nanti orang tuaku pulang ... nggak baik kalau sampai terlihat mereka!" Nabila bahkan sudah kesulitan untuk berjalan. Dia tidak punya tenaga lagi untuk mendorong Tirta."Sudahlah, Kak. Aku nggak menggodamu lagi. Setelah selesai pijat nanti, aku akan pulang.""Kamu nggak makan dulu di sini?" tanya Nabila buru-buru. Kelihatan jelas dia tidak ingin Tirta pergi. Meski Tirta suka menindasnya, Nabila tetap merasa senang dan rela disiksa oleh Tirta. Tirta juga ingin bersenang-senang dengan Nabila, tetapi masih ada Melati dan Ayu yang menunggunya di rumah.Oleh karena itu, dia hanya mengecup Nabila dan berkata, "Aku nggak makan lagi. Hari sudah malam. Kalau kamu sudah bisa jalan besok, aku akan cari kamu lagi."Nabila juga tidak memaksa Tirta lagi begitu mengingat bahwa Ay
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 133

"Bibimu di dalam rumah. Ada masalah apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Melati dengan penasaran."Nanti kamu akan tahu," balas Tirta.Akhir-akhir ini, Melati jadi semakin patuh pada Tirta. Dia selalu membiarkan Tirta menyentuh bagian mana pun yang dikehendakinya. "Kak, ayo kita masuk dulu," ajaknya.Setelah masuk ke rumah, Ayu sedang berbaring di ranjang dengan mengantuk. Di meja masih tersedia beberapa lauk yang masih hangat. Jelas sekali mereka belum makan karena menunggu Tirta pulang. Begitu mendengar ada pergerakan, Ayu langsung tersadar. "Tirta sudah pulang ya?"Melihat kekhawatiran Ayu, Tirta jadi merasa tidak nyaman. Dia bersenang-senang di luar sana, tapi malah tidak ingat Ayu sedang menunggunya di rumah."Ini aku, Bibi. Kamu lapar nggak? Kita makan dulu. Kebetulan ada sesuatu yang mau kusampaikan padamu." Tirta memapah Ayu untuk duduk di meja dan menyiapkan peralatan makan."Ada apa?" tanya Ayu dengan bingung."Itu ...." Tirta tidak tahu harus bagaimana menjelaskan agar Ayu bi
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 134

Tirta tidak peduli dengan permohonan maaf Melati. Mana mungkin dia bisa berhenti di tengah jalan? Ini adalah proyek yang tidak boleh mangkrak!....Saat langit mulai terang, Melati baru bisa tertidur pulas. Tubuhnya sangat lelah, tetapi dia merasa sangat puas. Dibandingkan dengan Melati yang dulu, sekarang fisik Melati telah jauh lebih kuat dari sebelumnya. Hal ini juga membuat Tirta merasa terkejut.Tirta berbaring dengan puas di ranjang, lalu memejamkan matanya sejenak. Mobil mewah, wanita cantik, vila, semuanya akan terpenuhi sekarang! Bahkan hidup dewa saja tidak senyaman Tirta! Tirta merasa hidupnya semakin berwarna sekarang.Setelah dua jam lebih, Tirta dibangunkan oleh suara dering ponselnya. Begitu telepon itu diangkat, ternyata kontraktor yang dicarikan Irene semalam telah menunggu Tirta di alun-alun depan desa."Baik, mohon tunggu sebentar, aku segera ke sana!" Tirta menyuruh mereka untuk menunggu sebentar, lalu membangunkan Ayu dan Melati. "Bibi, Kak Melati, kita beres-beres
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 135

Namun, kenyataan ada di depan mata. Mereka tidak bisa mengelak ataupun tidak percaya. Terutama Dina yang telah mentertawakan rumah Tirta sebelumnya, kini wajahnya tampak merah padam karena malu. Melihat begitu banyak orang yang datang untuk membangun vila demi Tirta, dia benar-benar merasa sangat terpukul! Wajah Boris juga memerah dan hatinya merasa sangat tidak nyaman."Ternyata orang-orang ini dipekerjakan Tirta!"Beberapa warga desa lainnya sontak berubah penilaian saat memandang Tirta. Semua orang menebak-nebak, dari mana Tirta bisa mendapatkan uang sebanyak ini untuk membangun vila? Bahkan di pedesaan sekalipun, setidaknya butuh miliaran untuk membangun vila."Itu ... kalian nggak salah orang? Bocah ini cuma buka klinik kecil, nggak mungkin dia punya uang untuk membangun vila!" ujar Dian yang merasa iri terhadap Farida."Ya, apa kalian tertipu bocah ini? Butuh bantuan untuk telepon polisi dan menangkapnya nggak?" tanya Boris yang juga ikut maju."Masih mau lapor polisi? Sepertinya
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 136

Setiap ucapannya juga terdengar sangat menyanjung Tirta. Di saat mereka sedang mengobrol, timnya yang lain telah mulai bekerja untuk membongkar rumah. Rumah Tirta yang lama itu sama sekali tidak kokoh. Hanya belasan pekerja saja sudah sanggup menghancurkannya dengan mudah.Tirta melihat momen ini dengan tertegun. Dia tiba-tiba teringat dengan kenangan saat orang tuanya masih tinggal di rumah ini. Saat itu, hanya ada kebahagiaan dan tidak ada kekhawatiran apa pun. Sayangnya, dunia memang kejam. Semuanya telah berubah dalam sekejap mata. Di saat rumah tuanya roboh, hati Tirta terasa sangat hampa. Dia pun berbalik meninggalkan tempat itu."Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu. Kalau ada keperluan, Kakak telepon aku saja."Setelah kembali ke klinik, sudah ada beberapa pasien yang sedang menunggu untuk diobati Tirta. Begitu selesai memeriksa semua pasien, Tirta pun mencuci wajahnya. Pada saat itu, Agus dan Betari datang bersamaan untuk mengunjunginya.Mereka membawa berbagai hadiah seperti
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 137

"Huhu .... Tirta, kamu benar-benar baik padaku ...." Nabila menangis sejadi-jadinya untuk melampiaskan semua kekesalannya."Itu ... Nabila, Ayah dan Ibu mengaku salah. Kamu jangan nangis lagi. Kalau cuma salah paham, kamu tinggal di sini saja untuk bantu Tirta. Ayah dan Ibu pulang dulu." Berta dan Agus merasa lebih tenang setelah melihat Tirta begitu memedulikan putri mereka.Meski dimarahi Tirta, mereka tetap tidak merasa kesal ataupun marah. Setelah melontarkan ucapan tersebut, kedua orang itu berbalik dan pergi meninggalkan klinik."Jangan nangis lagi, Kak Nabila. Kalau matamu bengkak, nanti jadi jelek." Tirta segera mengeluarkan sehelai tisu untuk menyeka air mata Nabila."Ya, aku nggak nangis lagi. Tirta, aku nggak boleh jelek. Kalau nggak, nanti kamu nggak suka aku lagi," ujar Nabila sambil mengusap air matanya dengan sedih."Bicara sembarangan apa kamu? Kalaupun jadi jelek, aku tetap akan menyukaimu," hibur Tirta. Setelah itu, dia mencarikan kursi untuk Nabila dan menyuruhnya du
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 138

Suaranya terdengar agak cemas, "Tirta, apa kamu punya waktu sekarang?""Ada. Apa masalah kemaluan Hadi hancur itu sudah ketahuan?" Tirta sudah beberapa hari tidak bertemu dengan Agatha. Saat mendengar suaranya, Tirta jadi agak merindukan gadis itu. Jika dihitung-hitung waktunya, sepertinya batu yang disumpalkan ke kemaluan Hadi waktu itu sepertinya sudah membusuk sekarang. Namun, Tirta sangat yakin dengan kemampuan akupunkturnya. Hadi pasti tidak akan ingat apa yang telah terjadi sebelumnya."Ya, dia dilarikan ke rumah sakit oleh Baskoro. Baskoro sedang marah besar sekarang. Aku juga di rumah sakit, aku agak takut. Tirta, apa kamu bisa datang untuk menemaniku?" Suara Agatha terdengar gemetaran. Dia keluar diam-diam untuk menelepon Tirta di toilet.Sebagai Direktur Farmasi Santika, Baskoro sangat kaya dan berkuasa. Bisa dibilang, tidak ada seorang pun yang berani melawan atau membantahnya. Namun, kini putra satu-satunya tiba-tiba menjadi impoten. Bisa dibayangkan betapa besar amarahnya
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 139

Agatha jelas sekali tidak ingat bahwa Hadi telah melupakan kejadian di desa waktu itu. Namun, Baskoro malah bisa mengetahuinya dan bahkan menginterogasi Agatha secara langsung. Jantung Agatha berdetak kencang karena mengira Baskoro telah mengetahui apa yang terjadi.Namun setelah dipikir-pikir, sepertinya tidak mungkin Baskoro mengetahuinya. Jika dia sudah tahu, pasti tidak perlu lagi menginterogasi Agatha. Mungkin Baskoro hanya mendengarnya dari orang lain. Agatha berusaha menenangkan diri agar tidak terlihat panik, lalu berkata, "Waktu itu aku sendirian ke desa. Hadi memang awalnya mau pergi bersamaku, tapi setelah menjawab sebuah telepon, dia langsung turun dari mobil. Aku juga nggak tahu apa yang terjadi.""Oh? Dia dapat telepon dari siapa? Di mana dia turun dari mobil dan jam berapa?" Baskoro memang tidak mengetahui kejadian sebenarnya. Dia hanya mendengar dari orang lain bahwa Hadi pergi ke desa bersama Agatha. Namun, ekspresi Agatha terlihat agak aneh tadi sehingga Baskoro mulai
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 140

Dokter paruh baya itu menepuk pundak Baskoro untuk menghiburnya. Baru saja dia selesai bicara, Hadi yang terbaring di ranjang pasien telah didorong keluar oleh para dokter. Mereka mau mengantarkannya ke kamar perawatan intensif untuk diobservasi lebih lanjut.Hadi yang mendengar perkataan dokter itu langsung menangis dan berteriak pada Baskoro, "Ayah, aku nggak mau jadi waria! Aku nggak mau hidup lagi, bunuh saja aku ....""Nak!" Baskoro langsung berlari menghampirinya dan memegang tangan Hadi dengan erat sambil bertanya, "Nak, beri tahu Ayah, apa kamu ingat siapa yang membuatmu sampai begini? Ayah akan balas dendam untukmu! Siapa pun yang membuatmu seperti ini, Ayah akan membuatnya menanggung akibatnya dan menghilangkannya dari muka bumi ini!"Agatha bergidik ngeri melihat ekspresi Baskoro saat berdiri di belakangnya."Ayah, aku juga sudah nggak ingat .... Aku cuma ingat pergi ke desa bersama Kakak, tapi aku nggak ingat lagi kejadian setelahnya .... Saat terbangun lagi, aku menyadari
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
94
DMCA.com Protection Status