Kafe itu bahkan memiliki banyak kenangan indah antara Kyra, Irish, dan Deven. Waktu itu, Irish adalah kakak angkat Deven. Tidak banyak yang tahu tentang kafe itu. Yang mengajaknya bertemu di sana sudah pasti kenalannya.Setelah meninggalkan rumah sakit, Kyra menatap pria di sampingnya dan berkata, "Pak, kamu pulang saja dulu.""Gimana denganmu?" tanya pria itu.Kyra menggigit bibirnya, lalu tiba-tiba teringat pada sesuatu. "Mobilku di rumah duka. Aku akan naik taksi ke sana untuk mengambil mobilku.""Sebaiknya kuantar saja, ibu Alba begitu berbahaya. Kalau aku menjagamu, dia nggak akan berani macam-macam," usul pria itu.Kyra merasa masuk akal sehingga menyetujuinya. Setelah mengambil mobil, dia akan pergi ke kafe untuk menemui orang misterius itu.Setibanya di rumah duka, Kyra mengucapkan terima kasih dan melepaskan sabuk pengamannya. Dia tersenyum sambil bertanya, "Pak, kamu masih belum mau memberitahuku namamu?""Aku memang suka berbuat baik, jadi kamu nggak perlu tahu namaku," bala
Read more