All Chapters of Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Chapter 571 - Chapter 580

630 Chapters

Bab 571

Tawa Manda bak suara iblis yang menusuk gendang telinga Kyra. Sebelum Kyra sempat bereaksi, dahan pohon kering yang menggantung tangannya tiba-tiba menjadi ringan. Dia merasakan seluruh tubuhnya jatuh dengan cepat bagaikan kupu-kupu yang telah patah sayapnya. Menerjang angin dingin yang menusuk dan serpihan salju yang lebat.Kyra sama sekali tidak takut. Dia tidak merasa gentar, apalagi panik. Ternyata saat menghadapi kematian, dia bisa begitu tenang ....'Ayah, Ibu, apa kalian ingin membawaku pergi dengan cara seperti ini karena melihat hidupku di dunia ini terlalu sulit?'Memikirkan bahwa dia akan segera tiba di surga dan bersatu kembali dengan orang tuanya, Kyra tersenyum lega. Dalam sekejap, tubuhnya tiba-tiba berhenti terjatuh. Dia tidak merasakan sakit sama sekali. Saat menunduk, dia melihat di bawah sana adalah jurang yang sangat dalam hingga tidak terlihat dasarnya.Kemudian, dia mengangkat kelopak matanya dengan penuh keraguan. Dia melihat kedua pergelangan tangannya yang ter
Read more

Bab 572

"Selama setahun ini, kamu nggak pernah telepon sama sekali. Kamu blokir semua kontakku dan nggak pernah tanyakan kabarku. Bahkan saat hari jadi pernikahan kita juga kamu nggak hadir. Saat ayahku kecelakaan dan butuh uang, kami menunggu bantuan biaya pengobatanmu di luar ruang operasi.""Bukan cuma mengabaikanku, kamu bahkan nggak menggubris ibuku. Kamu bilang, kamu ini yatim piatu dan ayahku bukan ayahmu. Demi mencari tahu soal kematian orang tuamu, aku pergi ke Desa Triron sendirian.""Yang kupikirkan waktu itu adalah kita mungkin masih bisa kembali seperti dulu kalau aku bisa menemukan bukti bahwa bukan ayahku yang membunuh orang tuamu! Tapi, aku terlalu naif. Apa kamu tahu apa yang kuhadapi selama perjalanan? Kamu nggak tahu apa pun.""Di jembatan putus di Desa Triron, aku diburu oleh Alba. Saat itu, salju juga turun dengan lebat seperti sekarang. Kamu tahu nggak seberapa takutnya aku waktu itu? Aku telepon kamu ingin minta kamu menolong istrimu yang sudah hampir mati ini. Tapi, kam
Read more

Bab 573

Baru saja Kyra selesai berbicara, dia melihat kepanikan di mata Deven. Sungguh ironis, ternyata Deven juga bisa merasa panik. Kyra tersenyum padanya seperti saat pertama kali mereka bertemu. Saat penyambutan mahasiswa baru, senyuman Kyra juga tampak begitu cerah.Ini juga pertama kalinya dalam setahun terakhir, Kyra tersenyum begitu lepas kepada Deven. "Lepaskan saja. Biarkan aku pergi ke surga untuk berkumpul sama Ayah dan Ibu."Dulu, Deven ingin sekali melihat Kyra tersenyum padanya seperti ini. Sebab, sudah lama sekali dia tidak melihat senyuman Kyra yang seceria ini. Kyra selalu saja bicara dengan sinis padanya! Namun saat melihat senyuman seperti itu sekarang, entah mengapa Deven tiba-tiba merasa panik."Kyra, jangan bertingkah! Ini bukan waktunya buat onar! Setelah pulang nanti, terserah kamu mau gimana!"Kyra yang sekarang, bagaikan bunga yang telah layu. Tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan yang tersisa. Deven merasa takut. Dia memegang erat tali yang mengikat Kyra dan menarikn
Read more

Bab 574

Mendengar Kyra seolah-olah sedang menyampaikan pesan terakhirnya, Deven merasa frustrasi. "Kyra, kamu bisa diam nggak!"Padahal ini sudah perpisahan terakhir, tapi Deven masih saja tidak mau mendengar ucapannya. Seketika, suasana jadi hening. Kyra berpikir, Deven tidak akan pernah bisa lagi mendengar perkataan Kyra kelak.Kyra tersenyum getir. "Kalau kamu masih menganggap kita sebagai mantan suami istri, kuburkanlah aku bersama orang tuaku. Aku mau cari mereka. Kalau kamu kubur aku terlalu jauh, aku nggak bisa temukan mereka.""Kyra, kubilang diam! Ini bukan saatnya mengambek! Orang tuamu sudah meninggal, lalu memangnya orang tuaku nggak meninggal? Kamu sekarang hanya menjalani hal yang pernah kujalani sebelumnya!"Deven memelototi Kyra dengan tak sabaran. "Kamu mau belajar dari ayahmu? Baru menghadapi sedikit masalah saja sudah mau mengakhiri hidup? Kalau aku punya mentalitas sepertimu, aku sudah melompat ke sungai mencari orang tuaku ketika mereka dibakar hidup-hidup oleh ayahmu!""K
Read more

Bab 575

Manda tertawa terbahak-bahak. "Akhirnya mati semuanya! Sekarang ini salju lagi lebat, kebetulan sekali nggak akan kelihatan apa pun! Nggak ada satu pun yang tersisa!"Seperti kata pepatah, kebahagiaan yang memuncak sering kali akan mendatangkan kesedihan. Orang yang ingin mencelakainya sudah mati, seharusnya dia merasa senang.Namun saat sedang tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba kesedihan menyergap hatinya. Hidungnya memerah dan terasa perih karena beku. Air mata yang hangat mengalir deras seiring dengan rasa sakit di tenggorokannya, lalu membasahi pipinya.Manda terkapar tak berdaya di salju. Tangan dan kakinya terikat erat, bahkan untuk berdiri pun dia tak mampu. Angin dingin terasa seperti pisau yang menyayatnya. Salju yang lebat ini menusuk wajahnya yang dipenuhi air mata."Sudah mati, semuanya sudah mati. Aku bunuh mereka .... Aku membunuh orang .... Aku nggak bisa lari lagi ...." Manda tersenyum pahit dan bergumam dengan putus asa.Tak lama lagi, orang-orang Deven akan datang. Jik
Read more

Bab 576

Kyra merasakan ujung pakaiannya tiba-tiba terembus angin kencang. Dia memandang Deven, wajahnya masih sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Namun, keremajaan di wajahnya telah memudar dan kini dia terlihat lebih dewasa.Kyra tak pernah membayangkan bahwa dia akan mati bersama pria yang pernah mengutuknya. Angin gunung bertiup kencang. Napasnya terengah-engah. Tiba-tiba, Kyra teringat saat dia masuk universitas sebagai mahasiswa baru.Kyra adalah ketua BEM yang bertanggung jawab atas penyambutan mahasiswa baru. Di tengah kerumunan, saat itu Deven dibawa oleh Irish ke hadapannya. Kyra mengangkat matanya, hanya melirik Deven sekilas.Saat itu, Deven mengenakan jaket jeans yang sudah pudar warnanya. Jaket itu sangat tipis, hanya cocok untuk musim semi atau gugur. Padahal saat itu sedang musim dingin dan salju turun dengan deras. Meskipun sudah mengenakan jaket bulu, Kyra masih merasa kedinginan, sedangkan Deven malah berpakaian begitu tipis.Namun saat tatapan mereka bertemu, Dev
Read more

Bab 577

Begitu Kyra jatuh, Deven langsung menyusulnya terjun ke dalam air danau. Telapak tangannya yang penuh darah baru saja mengering, tetapi air danau yang sedingin es dengan cepat meresap ke dalam lukanya dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.Sakitnya merasuk hingga ke tulang. Deven mengerutkan alis sambil berenang ke arah Kyra. Kyra masih memejamkan matanya dan rambut hitamnya yang panjang perlahan terurai di dalam air danau yang dalam.Lengannya terkulai lemas, seolah-olah sedang menunggu kematian datang. Sebelum Kyra sempat bereaksi, lengannya ditarik oleh sebuah tangan besar. Tangan itu terasa kasar di telapaknya. Seluruh tubuh Kyra ditarik mendekat. Tubuhnya bersandar erat ke dada Deven yang tegap.Baru saja Kyra ingin berbicara, air danau masuk ke mulutnya dengan deras dan memenuhi organ dalamnya. Perutnya penuh dengan air dan terasa sangat berat. Kyra tersedak air danau dan mulai batuk keras. Kelopak matanya semakin berat.Dia tiba-tiba merasa seluruh tubuhnya kelelahan. Panda
Read more

Bab 578

Deven masih mencari sekoci dan Alex. Ponselnya hilang sejak tadi. Dia tidak bisa menghubungi siapa pun.Sebelum sempat bereaksi, Kyra sontak menampar Deven. Benar, tamparan yang sangat kuat. Wajah Deven terasa perih. Kepalanya juga pusing dan telinganya berdengung.Deven mengernyit menatap Kyra. Wanita ini sudah sadar. Hal pertama yang dilakukannya adalah menamparnya?"Deven, kamu benar-benar munafik!" Kyra memelototi Deven dengan tatapan penuh kebencian. Kemudian, dia berusaha melepaskan diri dari pelukan Deven.Deven memeluk Kyra seerat mungkin. Dia enggan melepaskan tangannya. Munafik? Kalau dia tidak menolong Kyra, mungkin Kyra sudah mati sekarang.Perlawanan Kyra sangat hebat. Hal ini membuat ekspresi Deven makin suram. Dia menggertakkan giginya sambil memperingatkan, "Kyra, sekarang bukan waktunya untuk membuat onar! Kamu mau aku melepaskanmu? Kamu bisa berenang? Kamu mau mati ya?""Deven, aku memang nggak ingin hidup lagi!" pekik Kyra."Jadi, aku nggak seharusnya menolongmu dong
Read more

Bab 579

Alex sama sekali tidak terkejut dengan keputusan yang dibuat Deven. Mungkin di mata orang luar, Deven adalah pria yang kejam dan membenci istrinya. Namun, Alex tahu bahwa Deven sangat peduli pada Kyra. Hanya saja, Deven dan Kyra tidak pernah terbuka terhadap sesama.Kyra diangkat ke sekoci oleh tim SAR. Deven juga dibantu untuk naik. Sekoci segera tiba di tepian. Meskipun tangan Deven terluka, dia tetap bersikeras menggendong Kyra yang tidak sadarkan diri.Di pinggir, terlihat sederet kendaraan off-road berwarna hitam. Alex segera maju untuk membukakan pintu mobil. Deven menurunkan Kyra di jok belakang, lalu naik ke mobil. Alex membantunya menutup pintu mobil, lalu duduk di kursi pengemudi."Kita ke rumah sakit," ujar Deven sambil mengernyit menatap Kyra yang berada di pelukannya. Wajah Kyra tampak pucat pasi. Tangan Deven diletakkan di atas perut Kyra. Kyra diculik dan jatuh ke dalam air. Wanita ini pasti sangat ketakutan. Entah bagaimana keadaan anak di kandungannya. Alex mengemudi
Read more

Bab 580

Tebersit keterkejutan pada sorot mata Deven. Dia segera mengambil tisu untuk menyeka darah Kyra. Namun, tidak peduli bagaimana dia berusaha, darah Kyra malah mengalir makin banyak. Pada saat yang sama, tangan Kyra juga makin dingin.Deven teringat pada Nelson yang terjatuh dari balkon waktu itu. Ketika saat itu, mulut Nelson juga mengeluarkan darah tanpa henti seperti ini. Ketika Okto hendak memberi pertolongan, Nelson sudah tiada.Deven merasa makin panik. Dia menelan ludahnya, lalu bertanya, "Rumah sakit sudah dekat belum? Cepat sedikit!"Alex awalnya sedang fokus menyetir. Ketika mendengar suara Deven yang bergetar, dia terkejut dan menoleh untuk menatap Kyra yang berada di pelukan Deven. Kyra jelas-jelas kehilangan kesadaran. Kenapa mulutnya terus mengeluarkan darah? Ini jelas bukan pertanda baik!Alex mulai merasa takut. Tangannya yang memegang kemudi sontak mengerat. Dia menginjak pedal gas hingga kandas. Mobil melaju ke rumah sakit dengan kecepatan tinggi."Kyra! Bangun!" Deven
Read more
PREV
1
...
5657585960
...
63
DMCA.com Protection Status