Semua Bab Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Bab 481 - Bab 490

630 Bab

Bab 481

Tubuh Nelson dibaluti kain putih. Tenaga medis menurunkan brankar dari ambulans. Kyra meminta mereka untuk membawanya ke kamar yang ditempati Nelson sebelumnya.Setelah itu, Kyra terus mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis. Dia juga memberikan mereka masing-masing satu amplop tahun baru. Mereka telah bersedia bertugas di saat mereka seharusnya sedang merayakan tahun baru.Tenaga medis menerima amplop tahun baru dengan terharu. Sebelum sopir pergi, dia berkata, "Bu Kyra, terima kasih. Kamu orang baik, pasti akan mendapat karma baik."Kyra tersenyum getir. Dia mengantar tenaga medis pergi dan menyaksikan ambulans meninggalkan vila.Apakah Kyra orang baik? Apakah orang baik akan mendapat karma baik? Dulu, Kyra juga percaya bahwa orang baik akan mendapat karma baik.Akan tetapi, ayahnya telah membantu begitu banyak orang, memberi dukungan finansial kepada begitu banyak siswa miskin, membangun sekolah dan rumah sakit, bahkan menyumbangkan banyak uang untuk melakukan amal.Secara logi
Baca selengkapnya

Bab 482

Mia membentak, "Kalau surga begitu bagus, kenapa kamu nggak pergi? Menurut Ibu, kamu sudah lama berharap ayahmu mati. Dia itu beban bagimu. Kami itu beban bagimu! Kyra, kamu sangat nggak berperasaan! Ibu kecewa padamu!"Mia menyalahkan, "Gara-gara kamu menikah dengan Deven, bukan cuma kamu yang nggak bisa hidup dengan baik. Kamu juga sudah membuat ayahmu terseret! Kamu yang seharusnya mati, bukan ayahmu!"Kyra merasa tertekan. Rasanya sakit sampai membuatnya kesulitan bernapas. Dia yang seharusnya mati, bukan Nelson. Dia tidak marah karena menurutnya Mia benar.Melihat Kyra tidak mengucapkan sepatah kata pun, Mia menangis karena terlalu emosi. Dia menyeka air matanya sambil berlari keluar.Kembang api di luar jendela masih bermekaran. Kyra mengambil baskom berisi air hangat, lalu merendamkan handuk baru ke dalam baskom. Setelah handuk basah, Kyra membungkuk dan memeras handuk hingga kering.Kyra memegang handuk hangat dan menyeka telapak tangan Nelson yang sudah tidak ada suhu tubuh. K
Baca selengkapnya

Bab 483

Tidak ada yang menjawab panggilan.Bam! Mendengar suara ini, Deven menggenggam ponselnya seraya menengadah. Kembang api yang besar membubung ke langit di atas kepalanya. Kembang api meledak menjadi pola bunga yang besar dan indah, lalu menghilang di langit malam yang gelap.Tak lama setelah itu, ada banyak kembang api yang meledak berulang kali. Suara petasan juga tiba-tiba terdengar.Tahun baru telah tiba. Tahun baru datang terlambat di tengah angin dingin yang berembus, salju yang bertebaran di langit, dan kembang api yang meledak.Jari-jari Deven yang menggenggam ponsel kedinginan sampai mati rasa karena salju. Lantaran tidak ada yang menjawab di ujung telepon, sistem otomatis mengakhiri panggilan.Terdengar suara tawa sekelompok anak kecil. Mendengar ini, Deven menoleh.Di depan pintu vila di sebelah, ada gadis kecil yang rambutnya dikepang dua seperti tanduk dan mengenakan gaun putri. Dia sedang bermain kembang api kawat dengan seorang anak laki-laki.Mereka terlihat sedang saling
Baca selengkapnya

Bab 484

Ledakan kembang api berlangsung selama setengah jam sebelum berakhir.Ada beberapa bintang yang berkelap-kelip di langit. Deven teringat dengan ucapan ibunya. Orang yang sudah meninggal akan menjadi bintang di langit."Ayah, Ibu, selamat tahun baru. Apa kalian baik-baik saja di surga?" gumam Deven.Deven memandang langit berbintang sambil melanjutkan, "Musuh kita, Nelson meninggal hari ini. Kalian pasti sangat senang, 'kan? Sayangnya, aku sama sekali nggak senang. Aku bahkan khawatir keluargaku akan hancur."Di vila Keluarga Scott. Kyra sedang fokus menggantikan baju jenazah untuk Nelson. Baju ini baru dibeli oleh Mia.Konyol sekali. Kyra awalnya kira dirinya yang akan mengenakan baju jenazah, tetapi akhirnya Nelson yang mendahului Kyra.Sekujur tubuh Nelson menjadi dingin dan kaku. Sulit untuk mengenakan pakaian. Kyra dan Mia memakaikan baju untuk Nelson dan mengaitkan kancingnya."Kyra, tadi Ibu salah. Ibu nggak seharusnya menampar dan membentakmu. Tadi Ibu nggak berpikir dulu sebelu
Baca selengkapnya

Bab 485

Melihat Mia begitu emosional, Kyra menggeleng sambil menggerakkan bibirnya untuk mengatakan bukan.Mia menjadi lebih tenang. Dia berbalik meninggalkan kamar tempat Nelson berbaring."Alex, maaf sudah membuatmu mendengar keributan barusan," tutur Kyra sembari memegang ponsel. Dia merasa sangat lelah. Suaranya terdengar kelelahan.Kyra seperti mau pingsan. Dia bertumpu pada dinding yang dingin dengan jari-jarinya untuk berusaha tetap berdiri. Dia tidak boleh tumbang.Meskipun takdir terakhirnya harus tumbang dan pergi ke surga seperti ayahnya, Kyra tetap harus bertahan untuk mengantarkan kepergian ayahnya. Dia juga harus menenangkan ibunya. Dengan begitu, Kyra baru bisa pergi dengan tenang dan menghilang selamanya.Terdengar suara Alex di ujung telepon. Katanya, "Bu Kyra, aku baru dapat kabar kalau Pak Nelson meninggal. Turut berduka cita. Semoga tabah menghadapi kesedihan ini."Turut berduka cita. Banyak orang yang mengucapkan belasungkawa pada Kyra hari ini. Akan tetapi, bagaimana dia
Baca selengkapnya

Bab 486

Kyra dan Mia mengenakan pakaian berkabung serba hitam. Mata ibunya bengkak karena terus menangis.Alex menyuruh pengawal untuk berhati-hati saat mengangkut jenazah Nelson keluar dan menuruni tangga spiral. Kyra menyusul di belakang sambil memapah Mia.Satu tangan Kyra yang lain memeluk foto Nelson semasa hidup. Di foto hitam putih itu, senyum tipis Nelson terlihat memesona.Alex mengatur 100 iring-iringan mobil untuk mengawal Kyra ke pemakaman. Kyra dan Mia duduk di mobil terdepan.Deven yang memantau dari dalam mobil pribadi mengikuti mereka dari jauh. Dia mengikuti Kyra seperti penguntit yang kesepian.Setibanya di krematorium, mereka disambut atmosfer yang hening dan suram. Setelah upacara perpisahan, Kyra melihat jenazah Nelson dibawa untuk dikremasi."Aku mau lihat," ucap Kyra.Karyawan krematorium memperingatkan dengan nada cemas, "Nona Kyra, prosesnya terlalu brutal.""Kumohon, aku ingin mengantar Ayah ke peristirahatan terakhirnya," pinta Kyra.Pada akhirnya, Kyra diizinkan unt
Baca selengkapnya

Bab 487

Kyra tidak bisa memastikan alasan Deven berada di sini. Apa dia datang untuk berkabung? Sepertinya tidak. Sebelum mati, ayahnya hanya berduaan dengan Deven.Mereka bermusuhan, mana mungkin Deven sebaik itu untuk melayat? Deven pasti datang untuk memuaskan diri melihat ayahnya mati.Tangan Kyra yang memegang guci terkepal erat. Hari ini ayahnya akan dimakamkan, dia tidak ingin bertengkar dengan Deven. Dia ingin mengantar ayahnya pergi dengan tenang, tanpa memikirkan hal-hal lain. Dia berharap jiwa ayahnya pergi dalam damai.Jadi, Kyra langsung memalingkan wajah. Dia berjalan ke arah Deven sambil memegang guci yang berat. Jantung Deven sontak berdebar. Namun, Kyra hanya melewatinya dengan tenang, seolah-olah tidak mengenalinya, seolah-olah dia hanya udara kosong.Kemarin, Deven merokok semalaman di dalam mobil, memandangi salju yang turun lebat. Sikap Kyra padanya sudah dingin sejak kemarin. Padahal dia sudah berbaik hati membantunya menyuruh Okto datang menyelamatkan Nelson.Setelah itu
Baca selengkapnya

Bab 488

Satu tangan Deven diempas Mia, sementara satu tangannya yang lain terkepal erat. Mia lagi-lagi menabur bibit perselisihan.Ibu mertuanya ini suka mengadu domba. Beberapa waktu lalu, dia menyuruh Kyra untuk menceraikan Deven. Sekarang, dia memfitnahnya datang untuk membuat masalah.Deven benar-benar geram dengan tingkah Mia. Dengan status dan kekuasaan yang dimilikinya sekarang, dia bisa melakukan apa pun untuk membalas Mia.Hanya saja, ketika Deven melirik Kyra, dia menyadari tubuh Kyra telah mengurus banyak. Dia memikirkan anak dalam kandungan Kyra dan terpaksa menelan amarahnya.Alex tidak tega melihat Mia dan Kyra salah paham terhadap atasannya. Dia lalu berkata, "Bu Kyra, Bu Mia, sebenarnya Pak Deven ...."Alex hendak berkata bahwa Deven bukan orang jahat. Bosnya itulah yang menyuruhnya datang untuk membantu Kyra.Namun, Deven langsung menyela Alex. Dia menatap asistennya dengan dingin dan berucap, "Antar Kyra pulang dengan selamat.""Baik, Pak Deven," sahut Alex, menelan kembali k
Baca selengkapnya

Bab 489

Setengah jam kemudian, mereka tiba di kampung halaman Nelson, yakni sebuah desa terpencil di area pegunungan. Jalan menuju desa itu sangat sempit dan berliku-liku.Pohon pinus di kedua sisi seperti payung besar yang menaungi jalanan. Jalan ini telah diperbaiki dengan uang Nelson. Ketika Kyra masih kecil, dia pernah diajak Nelson datang untuk mengunjungi makam kakek dan neneknya.Salju turun lebat di gunung. Pemandangan pohon-pohon pinus yang ditutupi salju terlihat indah sekaligus suram. Salju turun mengenai pipi tirus Kyra dan pakaiannya.Kyra masih memeluk guci yang berat. Sungguh sulit dibayangkan, seseorang dengan berat puluhan kilogram yang tadinya masih hidup, kini telah menjadi abu di dalam guci.Entah sejak kapan, Mia sudah berjalan di sebelah Kyra sambil membawa foto mendiang suaminya.Saat itu sudah memasuki awal musim semi, tetapi udara sama sekali tidak terasa hangat. Angin masih bertiup dingin menusuk tulang.Deven yang mengikuti dari jauh melihat sosok kesepian Kyra di te
Baca selengkapnya

Bab 490

Kyra bertengkar dengan Mia, mogok makan, bahkan kabur dari rumah. Waktu Kyra baru mogok makan satu kali, Nelson sudah tidak tega. Kyra lalu meminta bantuan sang ayah untuk membujuk ibunya.Nelson menyanggupi dan berhasil membujuk Mia. Dia juga mengizinkan Deven bergabung ke Grup Scott.Nelson pernah berkata, "Kyra, Ayah membantu Deven karena suatu saat Ayah dan Ibu akan mati, meninggalkan sisimu. Kamu butuh seseorang untuk melindungimu. Sekuat apa pun kamu, kamu tetap seorang wanita. Ayah harap Deven akan selalu memperlakukanmu dengan baik, seperti ucapanmu. Ayah harap kamu memilih pria yang tepat."Sayangnya, Kyra sudah salah menilai orang. Dia membawa seorang monster ke tengah keluarga mereka. Akibatnya, ayahnya dicelakai hingga mati.Kesedihan menghantam Kyra, membuatnya sesak napas. Namun, dia tidak bisa menangis lagi, air matanya seakan-akan sudah mengering."Ayah, aku nggak rela berpisah dengan Ayah," gumam Kyra.Alex mendekat dan mengingatkan dengan lembut, "Bu Kyra, sudah waktu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4748495051
...
63
DMCA.com Protection Status