Deven menghapus air mata Kyra dengan sabar. Dia pun berpikiran bahwa Kyra terkejut karena disentuh olehnya tadi. Bagaimanapun, suasana hati wanita ini sedang tidak baik. Padahal, Kyra yang dulu sangat menyukai keromantisan."Sudahlah, aku nggak akan menyentuhmu lagi. Tidurlah," ujar Deven dengan dingin sambil menatap Kyra.Kyra mengejapkan matanya, lalu menatap Deven dengan terkejut dan bertanya, "Kamu marah?""Nggak," sahut Deven dengan lirih.Kyra bertanya lagi, "Kalau begitu, apa kamu bakal tetap mempekerjakan pengasuh untuk ayahku?""Ya, tidurlah," timpal Deven sambil merapikan selimut. Sesaat kemudian, dia turun dari ranjang dan keluar.Meskipun langkah kaki Deven sangat ringan dan pintu ditutup dengan pelan, Kyra tetap tahu bahwa pria ini sudah pergi. Bagaimanapun, dia masih belum tidur.Deven jelas-jelas marah, tetapi masih mengatakan tidak. Pria memang tidak suka wanita merusak suasana ketika mereka sedang bergairah.Kyra yang mengantuk akhirnya tertidur. Dia bermimpi menonton
Baca selengkapnya