All Chapters of Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Chapter 371 - Chapter 380

630 Chapters

Bab 371

Kyra melengkungkan tubuhnya. Sel kankernya sedang menyerang tubuh dan membuatnya sangat kesakitan.Deven mencium Kyra sebentar, lalu melepasnya dan berkata, "Selama kamu menurut, dia pasti bisa siuman lebih awal."Melihat Kyra yang bergerak-gerak gelisah, mata Deven berkilat iba. Dia lalu membelai kepalanya dengan malas, seperti sedang memanjakan anak kucing atau anak anjing. Kyra tersenyum kecut, merasa dirinya seperti binatang peliharaan kecil di mata Deven.Saat suasana hati Deven sedang baik, dia memanjakan dan memberi Kyra hadiah, ingin melihatnya mengibaskan ekor dengan gembira. Ketika suasana hatinya buruk, dia akan mengabaikan penderitaannya.Tidak, sepertinya posisi Kyra bahkan lebih rendah dari anak kucing atau anak anjing. Buktinya, Deven masih bisa mengasihani kerak jambul milik Kyra.Waktu Kyra pergi, dia bahkan memberi burung itu makan. Ketika Kyra lolos dari maut dan kembali dari Kota Nanrio, kerak jambul itu bukannya mengurus, tetapi justru bertambah gemuk.Hal itu menu
Read more

Bab 372

Percuma bicara jika tidak bisa mengubah apa pun. Misalnya, fakta yang diyakini Kyra bahwa Deven menantikan kematiannya.Deven merebus air dan menuangnya ke dalam gelas kaca. Kemudian, dia mengambil obat pilek dari kotak obat dan melangkah ke kamar utama.Deven memegang obat flu dan gelas air dengan satu tangan. Satu tangannya yang lain memutar kenop pintu.Pintu kamar yang sudah dikunci itu bergeming. Deven mengira Kyra sedang memberontak lagi. Dia baru pergi sebentar, tetapi wanita itu sudah langsung mengunci pintu?Meski sedikit jengkel, Deven tidak terlalu mempermasalahkannya. Dia mencoba mengetuk pintu, tetapi tidak terdengar suara apa pun dari dalam. Suara sahutan juga tidak ada."Kalau pilekmu sangat serius, biar aku antarkan ke rumah sakit," ucap Deven setelah beberapa lama.Ketika tidak mendengar tanggapan, Deven bertanya lagi, "Kamu sudah tidur?"Sepertinya Kyra sudah tidur. Kalau tidak, mengapa dia tidak menyahut? Deven tiba-tiba sadar bahwa dirinya seperti badut yang bicara
Read more

Bab 373

Kyra tengah berbaring di ranjang besar di dalam kamar utama apartemen. Dia memandang lurus ke langit-langit.Tadi Deven mengetuk pintu, berkata ingin membawanya ke rumah sakit. Kyra mendengar semua ucapannya. Hanya saja, hari ini dia sudah terlalu lelah untuk kembali berakting.Kyra tidak tidur semalaman. Kamar utama yang gelap gulita perlahan-lahan berubah terang. Mendadak, terdengar ketukan di pintu kamar. Kyra turun dari ranjangnya dan pergi membuka pintu.Maya mengencangkan tali celemeknya dan berucap sambil tersenyum, "Ini aku, Nona Kyra. Aku baru masak bubur, Nona mau makan selagi panas?""Aku nggak nafsu makan," ucap Kyra dengan jujur.Maya mengira Kyra sedang berulah. Dia pun berkata dengan ekspresi tak berdaya, "Tuan Deven memintaku memastikan Nona Kyra sarapan. Kalau Nona nggak makan, aku yang akan dimarahi. Selain itu, Nona juga sedang hamil. Bayi di perut Nona juga harus makan, 'kan?"Bayi di perut? Kyra mengerjap. Maya orang yang baik, rajin, dan kerjanya bagus. Kyra tidak
Read more

Bab 374

Kyra tersenyum tipis dan menaruh semua makanan burung di tangannya ke dalam kotak makanan. Kerak jambul itu makan dengan cepat dan menghabiskan semuanya dalam waktu singkat.Mungkin burung kecil itu lapar. Kyra berulang kali menambahkan porsinya, tetapi kerak jambul itu tetap menghabiskan semuanya sampai bersih.Kyra menatap bulu si burung yang hitam. Dia larut dalam lamunan. Tanamannya sudah mati, jika kerak jambul ini tetap tinggal di sini, apa dia juga akan mati?Kyra sudah kehilangan kebebasan dan kehidupan indahnya. Dia merasa kerak jambul ini sangat mirip dengannya. Mereka sama-sama harus bersikap jinak, menyanjung dengan manis, dan menunjukkan wajah ceria agar disukai tuan mereka. Mereka hidup bergantung pada suasana hati sang tuan.Kyra membuka sangkar burung itu. Kerak jambul mengepakkan sayapnya sambil bersiul gembira, lalu terbang ke tangan Kyra."Selamat Tahun Baru, selamat Tahun Baru," cicit kerak jambul itu dengan fasih.Kyra mengelus bulu burung kecil itu dengan tangan s
Read more

Bab 375

Jantung Kyra sontak berdegup kencang. Ayahnya sudah siuman? Ayahnya yang sudah lama terbaring koma sudah siuman? Untuk sesaat Kyra tidak bisa percaya. Dia mengira ibunya sedang berbohong."Kyra, kamu dengar kata Ibu? Ayahmu sudah siuman!" ucap Mia lagi."Kapan Ayah siuman?" tanya Kyra dengan tangan di ponsel."Barusan saja," sahut Mia dengan gembira.Mendengar itu, Kyra merasa ingin menangis. Air matanya sudah membanjiri matanya. Kyra segera menutup telepon, lalu bergegas ganti pakaian dan ganti sepatu.Ketika ayahnya terbaring koma setelah mengalami kecelakaan mobil, Kyra tidak menangis. Namun, setelah ayahnya siuman sekarang, dia baru menyadari betapa sulit hidup yang dijalaninya.Setelah menanggung begitu banyak penderitaan dan cobaan, hari ini akhirnya tiba! Kyra bersyukur pada Tuhan karena membiarkannya bertemu sang ayah untuk terakhir kalinya. Air mata mengalir deras di pipi tirusnya.Maya khawatir jika Kyra pergi sendirian, jadi dia bersikeras menemaninya. Kyra tidak mempermasal
Read more

Bab 376

Begitu mendengarnya, hati Kyra diliputi rasa bersalah. Semua ini gara-gara dia! Jika dirinya tidak dibutakan oleh cinta waktu itu, jika dirinya tidak bersikeras menikah dengan Deven, jika dirinya mendengar nasihat orang tua dan menikah dengan pria yang setara dengannya, ayahnya tidak akan berakhir seperti ini!Keluarga Scott tidak akan memerosot jika bukan karena Kyra. Kyra sontak berlutut di hadapan Nelson. Lututnya menyentuh lantai yang dingin dan keras."Ayah, maafkan aku! Semua ini karena aku yang terlalu keras kepala! Maaf! Aku sudah membuatmu menderita!" Kyra menangis dengan kencang.Nelson hanya bisa menangis. Kyra meraih tangan Nelson untuk menampar wajahnya. Dia berkata, "Ayah, pukul saja aku! Pukul sepuasmu! Aku nggak akan menyalahkanmu!"Nelson mengepalkan tangannya erat-erat. Tangisan Nelson dan Kyra memenuhi seluruh ruangan. Mia memahami perasaan suaminya. Dia bangkit, lalu menghampiri dengan wajah berlinang air mata dan memapah Kyra sambil berujar, "Kamu adalah putri kesa
Read more

Bab 377

Kyra benar-benar tidak bisa menahan air matanya saat melihat wajah Nelson yang sudah tua.Kyra mengangkat tangannya. Dulu dia paling suka berkuku panjang dan mengecatnya dengan warna ceri. Warna itu akan membuat jarinya terlihat lebih lentik. Namun, sejak Nelson mengalami kecelakaan, dia tidak pernah merawat kukunya lagi.Kyra membantu Nelson menyeka air matanya, lalu tersenyum dan berkata, "Ayah, jangan menangis. Aku ingin melihatmu bahagia setiap hari. Sekalipun Kyra meninggal dan ayahnya harus mengantar kepergiannya, Kyra berharap ayahnya akan tersenyum bahagia di pemakamannya dan bukan menangis.Nelson sangat patuh. Dia mengangguk dan tidak menangis lagi. Kyra ingin membawa Nelson keluar untuk menghirup udara segar. Dia menyuruh Maya membantunya memapah Nelson ke kursi roda. Kemudian, Kyra mendorong kursi roda ke lantai bawah rumah sakit.Di atas batang pohon yang kering, terlihat lampion kecil berwarna merah. Dilihat dari kejauhan, lampion itu seperti buah kesemek yang merah.Nel
Read more

Bab 378

"Deven yang memberiku perintah. Kalau Nelson nggak siuman dalam 3 hari, dia akan melengserkanku dari jabatanku.""Coba kamu pikirkan, kalau aku nggak menjadi direktur rumah sakit lagi, gimana aku bisa membantumu? Kalau direktur baru tahu semua kejahatan kita, kita yang bakal terkena masalah. Aku melakukan ini untuk menolongmu.""Kalau soal kematian Kyra, semua itu kecelakaan. Deven membawa ibu Kyra kemari, makanya Kyra siuman. Aneh sekali, 'kan? Obat bius yang kuberikan tiba-tiba nggak berefek begitu saja."Okto menyingkirkan tangan Irish dan menghibur, "Orang lain mungkin nggak tahu tentang hubungan kita. Tapi, kamu pasti tahu betapa aku mencintaimu. Kamu adalah nyawaku. Mana mungkin aku mengkhianatimu demi Kyra?""Ayo, beri aku ciuman. Aku sangat lelah belakangan ini. Aku sudah lama nggak menyentuhmu. Aku benar-benar merindukanmu." Selesai berbicara, Okto memanyunkan bibirnya dan mendekati Irish.Irish masih kesal. Itu sebabnya, dia menolak. Okto terkekeh-kekeh dan memperingatkan, "
Read more

Bab 379

Kyra menemani Nelson berkeliling di seluruh rumah sakit. Dia merasa Nelson seharusnya menghirup udara segar setelah berbaring di ranjang rumah sakit untuk waktu yang lama. Dengan begini, Nelson baru bisa pulih dengan cepat.Ketika turun ke lantai bawah, hari masih sore. Sekarang, langit sudah berangsur gelap. Angin dingin bertiup, membuat selimut di pangkuan Nelson terbang. Nelson meletakkan tangan di mulutnya dan terbatuk tanpa henti. Tubuhnya sampai bergetar karena batuknya terlalu kencang."Ayah, aku bawa kamu kembali ke kamar." Kyra khawatir Nelson masuk angin, jadi bergegas mendorong kursi rodanya masuk.Nelson mengangguk. Dia mencoba berbicara, tetapi tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Dari bentuk mulutnya, Kyra bisa menebak bahwa Nelson mengatakan dirinya baik-baik saja.Setelah mendorong kursi roda ke lift, Kyra membungkuk dan bertanya, "Ayah, kamu mau makan apa?"Nelson menggeleng. Kyra meneruskan, "Mumpung aku nggak ada kerjaan, aku akan memasak untukmu. Aku akan memba
Read more

Bab 380

Begitu ucapan ini dilontarkan, air mata mengalir di wajah Nelson. Dia berbaring di ranjang tanpa mengeluarkan suara apa pun.Nelson adalah orang yang cerdas. Dia tahu dirinya telah menjadi beban hidup Kyra.Mia berhenti mengeluh. Dia baru menyadari dirinya salah berbicara. Dia tidak seharusnya menambah beban pikiran Nelson. Mia segera berucap, "Nelson, jangan cemas. Kami sangat senang karena kamu bisa siuman. Kyra bilang kehidupannya sangat baik sekarang. Dia mengandung anak Deven. Setelah anak itu lahir, mungkin Deven akan bersikap lebih baik kepadanya.""Aku bisa melihat kalau Deven sangat menyayangi anak di kandungan Kyra. Anak itu pasti akan terlahir sehat dan bahagia. Jangan dipikirkan. Aku cuma asal bicara tadi.""Lagi pula, biaya pengobatanmu ditanggung oleh Deven kok. Dia nggak sejahat yang kita pikirkan," hibur Mia.Nelson membuka mulutnya dan mengembuskan napas panjang. Air matanya masih mengalir.Kyra tidak langsung pulang, melainkan menyuruh Maya mengantarnya ke supermarke
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
63
DMCA.com Protection Status