"Iya," sahut Deven dengan singkat. Dia tidak mencurigai Okto.Okto berpesan, "Pak Deven, kali ini kondisimu memang nggak parah. Tapi, kamu harus perhatikan lukamu dan istirahat yang cukup."Okto melihat kain kasa yang membalut dahi Deven. Sementara itu, Deven mengangguk, lalu pergi dengan mengendarai mobilnya.Okto kembali ke kamar Irish dan menyuruh para perawat di pos pergi. Kemudian, Okto menutup pintu kamar dan tirai jendela.Okto menghampiri Irish, lalu memasukkan tangannya ke dalam pakaian Irish dan mulai menggerayangi tubuhnya. Irish membuka mata dan membentak, "Apa yang kamu lakukan?"Okto membalas, "Sayang, kali ini kamu mendapatkan keberuntungan setelah mengalami musibah. Kamu gagal menghabisi Nelson, tapi kamu menjadi penyelamat Deven.""Tadi, aktingmu terlalu berlebihan. Kamu bahkan tega melukai dirimu sendiri," timpal Okto. Dia mulai mencium leher Irish.Irish membenci Okto, tetapi dia menyadari tubuhnya sangat panas dan lemas. Dia tidak bisa mengerahkan tenaganya.Irish l
Read more