Semua Bab Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Bab 21 - Bab 30

630 Bab

Bab 21

Kyra tidak ingin ibunya khawatir. Dia hanya mengatupkan bibirnya dan berkata, "Dia ada bilang, tapi aku lupa karena terlalu tertekan beberapa hari ini. Ibu, pelakunya sudah ditemukan belum?""Aku sudah menyuruh Deven untuk menyelidikinya, tapi masih belum ada kabar. Kyra, masalahnya sudah begini, kita juga harus belajar untuk melihat ke depan. Jangan terpaku pada kesalahan di masa lalu, itu hanya akan membuatmu terjebak dalam situasi sulit."Mia meraih tangan Kyra dan melihatnya sekilas. Baru beberapa hari tidak bertemu, Kyra jadi semakin kurus. Mia benar-benar sedih melihat kondisi Kyra seperti ini.Kyra mengerti maksud ucapan Mia, ibunya berharap dia bisa menjalani hidup yang baik dengan Deven."Kalian sudah perang dingin selama setahun. Awalnya dia memang nggak mau bantu saat ayahmu dalam masalah, tapi pada akhirnya dia tetap bantu juga. Tanpa dia, ayahmu pasti nggak bisa selamat kali ini. Jadi, sekarang nasib Keluarga Scott ada di tangannya. Kita sekeluarga harus mengandalkanny unt
Baca selengkapnya

Bab 22

Deven merubah posisi kakinya yang disilangkan itu, lalu menoleh ke arah Ivan. "Kamu yang menyuruhnya pakai pakaian seperti ini?"Deven menatap Ivan dengan lekat-lekat sehingga membuat Ivan ketakutan. Dia melambaikan tangan dan berkata, "Nggak, bukan aku." Sebesar apa pun nyali Ivan, tidak mungkin dia berani mengambil keputusan sendiri untuk melakukan hal sebodoh ini.Perawat itu masih tidak paham dengan sikap Deven. Dia bahkan semakin lancang mendekati Deven, hingga wangi parfumnya menyengat ke hidung Deven. Deven mengerutkan alisnya melihat hal itu.Perawat itu menampakkan pahanya yang mulus dan jenjang, lalu menggodanya, "Pak Deven, jangan galak-galak. Lihat saja seberapa takutnya asistenmu itu. Aku berpakaian seperti ini karena ingin menyenangkan hati Pak Deven. Pak Deven nggak suka, ya?"Deven melepas sarung tangan kulitnya, lalu tersenyum tipis sambil menerima teh yang diberikan padanya. "Katanya kamu menerima uang dari istriku, tapi malah memperlakukannya dengan buruk dan mendesa
Baca selengkapnya

Bab 23

"Diam kamu! Sebelumnya saat aku tertarik padamu, kamu malah berlagak! Sekarang kamu baru mau mendekatiku setelah menyinggung Deven, tentu saja aku nggak mau! Salahkan saja dirimu terlalu bodoh. Berani-beraninya kamu menindas istrinya, di mana letak harga diri Pak Deven kalau dia mengampunimu?""Pak, tolong aku ...," mohon perawat itu sambil menarik celana direktur rumah sakit.Direktur itu langsung menendangnya dan memanggil satpam untuk mengusir perawat itu beserta semua barang-barangnya di rumah sakit. Perawat itu hanya bisa menggertakkan giginya dan menangis tersedu-sedu. "Kyra, Kyra .... Aku jadi begini, semuanya gara-gara kamu! Jalang sialan, awas saja kamu!"Kyra yang baru keluar dari lift tiba-tiba bersin. Dia ingin menelepon Deven, tapi pria itu telah memblokir nomornya. Bahkan beberapa nomor yang baru dibelinya juga tidak terkecuali. Ternyata Deven benar-benar begitu membencinya ....Saat keluar dari rumah sakit, ponsel Kyra masih tetap terdengar nada sibuk, "Nomor yang Anda t
Baca selengkapnya

Bab 24

Baru saja ucapannya dilontarkan, Deven telah menoleh dan meliriknya sambil tersenyum menghina. "Apa kamu mau bilang, aku yang menolongmu? Kyra, sepertinya kamu benar-benar harus becermin. Lihat saja penampilanmu yang menyedihkan sekarang ini, apa pantas aku menolongmu? Aku bahkan ingin kamu cepat-cepat mati saja ....""Lalu kenapa kamu mentransfer uangnya ke ibuku ...." Kyra tertegun sejenak."Karena aku sadar, kalau tua bangka itu mati secepat itu, permainannya jadi nggak seru lagi. Bukannya lebih asyik kalau menggunakannya untuk menyiksamu?" ujar Deven dengan tak acuh. Setelah berhenti sejenak, dia melanjutkan, "Mengenai siapa yang menolongmu ... kamu tanyakan saja sama Raja Neraka. Dia pasti lebih tahu.""Deven! Ternyata kamu menolong ayahku karena ingin menyiksaku?" Kyra memelototinya dengan kesal. Pria ini benar-benar berengsek!Deven tertawa sinis. "Kalau nggak? Kamu pikir karena aku mencintaimu? Kamu bodoh ya?"Kyra merasa ingin menangis mendengarnya. 'Benar juga. Kyra, kamu ini
Baca selengkapnya

Bab 25

Akan tetapi, Kyra tetap tidak bisa mengingat di mana dia mendengar alamat tersebut. Ternyata ini adalah alamat lama Deven. Saat masih berpacaran dulu, Kyra sering sekali mengusulkan untuk berkunjung ke kampung halaman Deven. Namun, ide ini ditolak mentah-mentah oleh Deven dengan alasan kampung halamannya adalah desa terpencil. Putri dari keluarga kaya seperti Kyra tidak akan bisa beradaptasi jika mengunjungi tempat itu.Apalagi, Deven adalah seorang yatim piatu. Tidak ada gunanya mereka berkunjung ke sana karena tidak ada lagi keluarganya di sana.Kyra mengira bahwa kampung halaman Deven adalah duri dalam hatinya. Karena itu, Kyra juga tidak pernah lagi mengungkit masalah ini.Namun karena Deven menuduh Nelson adalah pembunuh, Kyra merasa dia harus mengunjungi desa itu sekarang.Dari situs penjualan tiket, Kyra melihat bahwa masih ada satu penerbangan yang tersisa untuk menuju Provinsi Seatic. Kyra membeli tiket secara online dan memasukkan termos berisi air, pasta gigi, sikat gigi, da
Baca selengkapnya

Bab 26

"Keduanya tampan dan cantik. Selain itu, mereka juga mengenakan pakaian pasangan. Sudah pasti suami istri.""Nona ini anggun sekali, pasti nona dari keluarga besar."Irish tersenyum sambil menutup mulutnya. Namun saat melihat ekspresi Deven, pria itu terlihat sedang mengernyit dan tidak menyentuh sendoknya sama sekali. Irish menoleh kepada pelayan itu dan tersenyum tipis. Senyumannya menyiratkan kekecewaan yang mendalam. "Kalian salah paham, kami hanya teman biasa. Dia sudah menikah.""Oh, ternyata begitu ya, sayang sekali. Padahal kalian kelihatan serasi, tapi ternyata cuma teman biasa." Pelayan itu menghela napas dan menggelengkan kepalanya saat keluar dari ruangan itu."Deven, semua ini kesukaanmu, kenapa kamu nggak makan? Masakan restoran ini enak sekali," ujar Irish dengan perhatian. Dia menatap pria yang anggun itu dengan keheranan.Deven memandangnya, lalu tersenyum tipis. "Kamu sudah lupa yang kuperingatkan padamu?"Suasana menjadi hening dan canggung seketika. Irish menggengga
Baca selengkapnya

Bab 27

Di rumah lama Keluarga Scott, tempat ini terlihat gelap gulita. Masa Kyra sudah tidur secepat ini? Deven menyalakan lampu sambil berjalan masuk dengan ekspresi dingin.Pemandangan di dalam sana berbeda dengan yang dibayangkannya. Deven mengira Kyra akan membuat kue untuknya dan menunggunya pulang. Namun, ternyata kursi malas favorit Kyra justru kosong melompong. Dia juga mendapati termos yang dibelikannya untuk Kyra tidak ada di sana.Kemudian, Deven pergi ke kamar tidur untuk memeriksa. Tidak ada lampu yang menyala, bahkan pintunya terbuka lebar. Selimut dan seprai terlihat sangat rapi tanpa kerutan sedikit pun.Deven membuka lemari, lalu mendapati tas favorit Kyra hilang. Bahkan, sikat gigi, odol, dan mantel yang paling sering dikenakan wanita itu juga hilang. Apakah Kyra kabur?Ekspresi Deven menjadi makin dingin. Dia duduk di sofa ruang tamu, lalu melepaskan sarung tangan dan berucap, "Dalam 10 menit, aku mau tahu lokasi Kyra."Alex mengambil ponselnya dan pergi ke balkon untuk men
Baca selengkapnya

Bab 28

Wanita itu khawatir Kyra melihatnya sehingga buru-buru menurunkan ujung topinya. Dia sudah ketakutan sejak Irish memaksanya membunuh Kyra. Bagaimana kalau Kyra menemukannya sekarang?Tatapan Kyra tertuju pada wanita itu karena hanya ada dia di deretan kursi itu. Meskipun tidak bisa melihat jelas wajahnya, Kyra bisa melihat air matanya dan tubuhnya yang gemetaran.Wanita ini terlihat sangat kasihan, mungkin telah terjadi sesuatu padanya. Kyra pun tidak merasakan kejanggalan apa pun selain penampilannya yang agak familier.Saat ini, pramugari menyuruh para penumpang mematikan ponsel. Kyra mengeluarkan tisu dari tas, lalu melambaikan tangan kepada pramugari. Pramugari itu tersenyum ramah sambil bertanya, "Apa ada yang bisa kubantu?"Kyra menunjuk wanita yang menangis itu dan membalas, "Kamu bisa membantuku memberikan ini kepadanya?"Pramugari itu tertegun sejenak. Kemudian, dia bertanya, "Dia temanmu?"Kyra menggeleng sembari menyahut, "Setiap orang punya masalah. Aku nggak mengenalnya. T
Baca selengkapnya

Bab 29

Suasana benar-benar sunyi dan menegangkan. Deven mencuci peralatan tehnya, lalu menyeduh teh untuk diri sendiri. Sementara itu, Alex berjalan masuk dengan memegang ponselnya. Dia tiba di hadapan Deven dan berucap, "Pak, lokasi Bu Kyra sudah ditemukan."Deven bahkan tidak mengangkat kepalanya saat mendengar suara. Alex melaporkan semuanya, "Menurut informasi yang kudapatkan, Bu Kyra seharusnya pergi ke rumah lama Keluarga Gale. Dia sudah menuju ke bandara Provinsi Seatic, mungkin akan tiba dini hari."Saat ini, Deven teringat pada ucapan Kyra pagi ini. "Aku pasti akan menyelidiki kematian orang tuamu dan memberimu penjelasan. Tapi, aku yakin ayahku nggak bersalah. Pasti ada kesalahpahaman yang terjadi!"Tebersit keterkejutan pada sorot mata Deven saat mendengarnya. Ternyata, wanita ini bukan kabur, melainkan menyelidiki kebenaran. Dia awalnya mengira Kyra tidak serius, tetapi malah sebaliknya."Pak, tempat itu sepi dan terpencil. Apa Bu Kyra akan baik-baik saja kalau pergi sendirian? Ap
Baca selengkapnya

Bab 30

Seorang wanita tua yang menjinjing keranjang bunga bertanya dengan aksen agak aneh, "Nona, mau beli bunga nggak? Bunganya sangat segar dan murah lho.""Kamu yang terus mengikutiku dari tadi?" tanya Kyra."Ya. Dilihat dari penampilanmu, kamu sepertinya sangat kaya. Kuharap kamu membeli semua bunga ini," sahut wanita tua itu.Kyra menatap punggung tangan wanita tua itu. Kulitnya terlihat sangat kering dan kasar karena cuaca yang terlalu dingin. Sungguh kasihan ....Kyra membeli semua bunganya, lalu wanita tua itu menyerahkan keranjang bunga dengan gembira. Ternyata, kecemasannya sudah berlebihan, tidak ada yang berniat jahat padanya.Bus yang menuju ke tempat tujuannya sudah berhenti beroperasi, jadi Kyra harus menunggu sampai jam 9 pagi besok. Dia mencari hotel yang paling dekat dengan terminal. Setelah memesan, dia pun memanggil taksi untuk menuju ke hotel.Kyra memilih hotel bintang 5. Ketika mengurus prosedur check-in, seorang wanita yang memakai topi pet dan masker berjalan masuk. D
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
63
DMCA.com Protection Status