Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 111 - Chapter 120

264 Chapters

Bab 111

"Kenapa istrimu tidak ikut turun? Shiren sakit atau bagaimana?" tanya Cassie bingung melihat hanya Nicholas yang datang untuk sarapan. Biasanya, dia datang berdua dengan Shiren."Dia sedikit tidak enak badan, badannya juga hangat. Aku sarapan di kamar saja," jawab Nicholas sambil mengambil dua piring sarapan untuknya dan untuk Shiren. Robert dan Cassie yang hampir menyuapkan makanan ke dalam mulut kompak terhenti mendengar ucapan Nicholas. "Kenapa kamu sangat santai istrimu sakit?! Sini, Ibu saja yang bawa sarapan!" sentak Cassie sambil mengambil alih sepiring makanan yang Nicholas pegang. Dia sampai melongo melihat Cassie yang terlihat sangat panik. Beberapa detik kemudian wanita itu menghilang tertelan lift. "Istrimu sakit apa? Sudah menghubungi dokter?" tanya Robert yang lebih santai. Dia bisa seperti itu karena melihat Nicholas yang memang santai. Mungkin kalau Nicholas terlihat panik, dia pasti sama seperti Cassie.Nicholas mengg
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 112

"Jangankan hamil dan melahirkan, naik turun tangga saja aku sudah tidak kuat sampai kamu membangun lift di rumah kita! Nicholas tidak butuh adik, dia butuh anak yang banyak bersama Shiren!" cerocos Cassie sinis. Robert segera menarik tubuh istrinya untuk dia peluk sambil tertawa. Nikmat sekali pagi-pagi seperti ini sudah mendapat omelan dari istri tercinta."Aku hanya bercanda, tidak mungkin juga kamu bisa hamil setelah berhenti menstruasi. Maafkan aku, ayo lihat Shiren di kamar," ucap Robert yang langsung duangguki oleh Cassie. Mereka berjalan beriringan memasuki kamar Shiren yang tidak terkunci. Di sana wanita itu terlihat sangat tenang bersantai ditemani film komedi yang dia sukai."Bagaimana keadaanmu, Nak? Sudah lebih baik?" tanya Robert sambil meletakkan punggung tangannya pada dahi SHiren."Sudah, Yah. Lihat itu, Nicholas menyediakan semua kebutuhanku di kamar sampai aku malas untuk turun," ujar Shiren sambil menunjuk sebuah meja
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 113

"Kamu suka?" tanya Nicholas sambil mengusap lelehan air mata di pipi Shiren. Wanita itu mengangguk cepat lalu memeluk tubuh suaminya erat-erat."Terima kasih, aku sangat suka ini!" jawab Shiren semangat. Dia terus memerhatikan pergelangan tangannya yang dihiasi gelang model Charm. Gelang rantai yang dihiasi red diamond itu terlihat sangat indah dilihat. Nicholas sangat senang mendengar ucapan Shiren, tidak sia-sia usahanya untuk mendapatkan gelang unik satu ini. Masalah harga dia tidak masalah, namun kelangkaannya yang membuat Nicholas merasa tertantang. "Kalung dari Ibu sangat pantas kamu kenakan, aku rasa gelang ini juga cocok untukmu. Sama-sama red diamond," ungkap Nicholas. Dia meraih pergelangan tangan Shiren yang berhiaskan gelang untuk dia cium.Shiren turun dari pangkuan Nicholas lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Ya, mereka baru selesai bercinta. Rasa lelah Shiren setelah melayani Nicholas hilang begitu saja mendap
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 114

2 tahun kemudian.Shiren hanya bisa menangis tersedu dalam dekapan Nicholas setelah melihat tes kehamilan yang baru dia lakukan. Lagi-lagi dia kecewa dengan hasilnya yang menyatakan negatif."Kenapa terus seperti ini? Kapan Tuhan memberiku bayi lagi?" rengek Shiren membuat perasaan Nicholas semakin tidak karuan. Hampir setiap bulan sejak satu tahun yang lalu dirinya dan Shiren dibuat kecewa oleh hasil tes yang selalu negatif."Belum waktunya, Sayang. Bersabarlah, kita masih bisa berusaha," ucap Nicholas yang bingung harus berkata bagaimana lagi. Dia juga sejujurnya sangat menantikan kehamilan Shiren."Aku ingin hamil, sampai kapan kita terus berdua? Aku ingin memiliki anak!"Shiren benar-benar kecewa, dia melepas pelukan suaminya dengan keras lalu berlari keluar dari kamar mandi. Dia membanting tubuhnya sendiri pada permukaan kasur lalu kembali menangis di sana. Hanya ini yang bisa dia lakukan setiap bulan setelah melihat test pack-nya yang selalu negatif.Nicholas duduk di samping Sh
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 115

Niat hati membawa Shiren ke taman kota adalah membahagiakan wanita itu, pada kenyataannya Shiren malah semakin histeris ketika melihat banyak pasangan muda yang membawa anak-anak mereka. Anak-anak yang lucu-lucu itu bukan menghibur hati Shiren, melainkan semakin membuatnya terluka. Mau tak mau Nicholas membawa pulang istrinya lagi."Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu semakin bersedih. Kita pulang sekarang, ya?" tanya Nicholas sambil menepuk-nepuk pelan punggung istrinya. Shiren tidak membalas apapun, bahkan pelukannya pada Nicholas semakin erat. Rasa percaya dirinya turun ke dasar paling bawah. Hati Nicholas semakin berdenyut nyeri melihat istrinya yang tidak bisa berhenti menangis. Dia sudah berusaha membujuk dan merayu sebisa mungkin, tetapi istrinya masih tetap seperti ini. Harus bagaimana lagi?Sampai akhirnya mobil mereka sudah berada di depan rumah, kedua mata Shiren belum juga berhenti mengeluarkan air mata. Wajah cantiknya terlih
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 116

"Ayo antar aku ke dokter, aku ingin periksa lagi," rengek Shiren. Jas yang sudah Nicholas kenakan dia tarik kembali agar pria itu tidak ke mana-mana.Nicholas pun terdiam, dia bingung hendak menjawab iya atau tidak. Tapi, kalau sudah memaksa seperti ini apa boleh buat, bukan? Kalau dilarang dia takut Shiren bertambah stres. "Baiklah, besok aku temani kamu ke dokter, sekarang aku harus pergi bekerja. Ayo, lepaskan dulu jasku," ujar Nicholas membuat Shiren segera melepaskan jas milik suaminya lalu digantikan dengan pelukan yang cukup mengejutkan Nicholas. Posisinya saat ini Nicholas berdiri di dekat ranjang, sedangkan Shiren duduk di tepi ranjang itu sendiri. Wajah wanita itu menempel sempurna pada perut suaminya yang liat."Nanti terima aku apa adanya ya kalau hasil pemeriksaanku ternyata buruk," ujar Shiren kembali membuat Nicholas menghela napas pasrah. Belum apa-apa istrinya sudah terlalu banyak berpikir."Pasti hasilnya sama seperti beberapa b
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 117

"Aku hanya bercanda! Jangan dengarkan Ayah!" ujar Shiren panik. Dia tidak menyangka gerutuannya didengar oleh Robert dan pria itu langsung disampaikan pada Nicholas. Lebih parah lagi ketika Nicholas langsung setuju."Ayah bisa meminta beberapa orang untuk mengurus perusahaan itu, dengan begitu Nicholas tidak perlu bekerja," ujar Robert terdengar sangat santai. Berbeda dengan Shiren yang sedari tadi panik sendiri. Nicholas dan Cassie juga terlihat sangat santai."Tidak tidak, aku hanya bercanda. Ayo Sayang, kamu belum membersihkan diri." Shiren segera membawa Nicholas untuk pergi dari hadapan Cassie dan Robert. Nicholas sendiri bingung, tiba-tiba saja ayahnya meminta dia berhenti bekerja dan fokus pada Shiren. Sedangkan Shiren sendiri? Ah entahlah."Aku tadi hanya bercanda dengan Ayahmu, kamu masih boleh bekerja, kok!" celetuk Shiren sambil membantu Nicholas melepas pakaian kerja yang masih dia kenakan. "Memangnya kamu meminta pada Syah agar aku berhenti bekerja?" tanya Nicholas yang
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 118

Hati Shiren sangat was-was menunggu hasil pemeriksaan dirinya sendirian. Beberapa saat yang lalu Nicholas pergi ke kamar mandi membuat Shiren menunggu dengan cemas apa yang akan disampaikan oleh dokter sendirian."Ke mana tuan Nicholas, Nyonya?" tanya dokter yang baru saja tiba dari ruangan khusus sambil membawa sebuah surat yang Shiren yakini itu adalah hasil pemeriksaan tubuhnya."Sedang ke kamar mandi, Dok. Tolong tunggu sebentar lagi, Dok," pinta Shiren yang tentunya langsung diiyakan oleh dokter itu.Baru beberapa menit mulutnya terkatup, Nicholas datang dengan raut wajah yang lebih lega. Selama proses pemeriksaan tadi pria itu terlihat sangat tegang, campuran antara rasa khawatir dan rasa mulas luar biasa."Sudah siap?" tanya dokter setelah membuka lipatan surat yang dia bawa. Shiren dan Nicholas pun mengangguk kompak."Hasilnya sama seperti beberapa bulan kemarin, Nyonya. Tidak ada masalah apapun, rahimmu sangat baik dan sangat siap menerima calon anak baru," ungkap dokter berh
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 119

Beberapa hari kemudian, Shiren dikejutkan oleh surat kesehatan dari dokter yang dia temukan di saku celana Nicholas. Aliran darah Shiren seperti spontan berhenti membaca isi surat itu. "Ini surat kesehatanku lima bulan yang lalu? Kenapa isinya seperti ini?"Shiren berusaha untuk tidak percaya pada apa yang dia lihat. Pemeriksaan lima bulan yang lalu ataupun beberapa hari yang lalu, tidak ada sedikit pun yang menyatakan bahwa rahimnya ada masalah. Kenapa berbeda dengan surat satu ini?Jantung Shiren semakin bertalu kuat ketika surat itu dia baca berulang kali. Benar, ini surat miliknya. Surat ini juga terlihat sangat lusuh. Cepat-cepat dia pergi dari area belakang lalu mencari keberadaan Nicholas. "Nicholas!" Nicholas yang sedang menikmati secangkir teh hangat di balkon kamar terkejut bukan main mendengar panggilan melengking dari istrinya. Dia menoleh, menatap Shiren heran. Untuk apa pula wanita itu membawa kertas lusuh?"Ada apa, Sayang? Apa yang kamu bawa?"Shiren tak langsung me
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 120

"Dasar pembohong! Aku tidak mau bertemu denganmu lagi! PERGI!!!"Hati suami mana yang tidak terluka? Terlebih lagi Nicholas berbohong demi Shiren sendiri, Nicholas tidak mau Shiren bersedih dengan keadaannya. "Aku minta maaf, aku melakukan itu karena tidak mau kamu bersedih. Aku yakin kamu bisa hamil lagi, Sayang. Apapun hasil pemeriksaanmu dulu, selagi kita mau berusaha kita pasti diberi kesempatan lagi. Aku mohon percaya padaku, kamu baik-baik saja," ujar Nicholas masih berusaha meyakinkan Shiren.Shiren menggeleng kuat, dia menutup telinganya rapat-rapat agar tidak mendengar suara Nicholas lagi. Dia sangat benci dibohongi, apalagi tentang hal yang menjadi kelemahannya sebagai seorang wanita. "Pergi sekarang kumohon, aku tidak bisa memberikan apapun yang kamu inginkan. Anak? Aku tidak bisa memberikan anak untukmu! Aku payah! Aku tidak berguna! Ak—"Ucapan Shiren terpotong ketika tubuhnya dipeluk oleh Nicholas. "Kamu bisa, masih ada peluang untuk kita memili
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status