Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 101 - Chapter 110

264 Chapters

Bab 101

"Kamu mau ke mana? Aku sedang sakit, Shiren."Shiren yang hendak bangkit ditarik kembali oleh Nicholas. Sebelah lengan Nicholas meraih pinggang ramping sang istri lalu memeluknya tak terlalu erat. Dia belum berani mengganggu bekas tempat anaknya."Ayolah, aku hanya ingin ke kamar mandi. Aku tidak akan meninggalkanmu, Sayang," ucap Shiren seraya mengacak gemas rambut Nicholas. Sedari tadi dia tidak diperbolehkan turun dari ranjang walau sejengkal. Nicholas berubah menjadi bayi besar."Jangan lama-lama, jangan sampai terluka juga sepertiku." Nicholas mau tak mau membiarkan Shiren pergi jika sudah berurusan dengan kamar mandi. Panggilan alam memang tidak bisa diganggu gugat."Tentu saja."Cepat-cepat Shiren pergi sebelum suaminya berubah pikiran. Mungkin karena terkena benturan lagi otak Nicholas jadi sedikit konslet. Sangat labil.Di dalam kamar mandi, Shiren menuntaskan hajatnya dengan sangat hati-hati. Alasan Nicholas jatuh karena terpeleset sabun cuci tangan yang tidak sengaja menete
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 102

“Tumben berkeliaran malam-malam, istrimu sudah tidur?” tanya Robert pada Nicholas. Tubuhnya sedikit terperanjat ketika Nicholas tiba-tiba duduk di sampingnya. Saat ini mereka berada di teras depan.“Sudah, jika belum aku tidak mungkin ada di sini. Shiren sangat tergila-gila padaku,” jawab Nicholas percaya diri. Robert sontak berdecih kecil. “Cepat katakan apa tujuanmu mencari Ayah!” sentak Robert yang merasa sedikit kesal karena ketenangannya diganggu. Nicholas memutar bola matanya malas, ayahnya terlihat sangat kesal dia datangi. “Kata Ibu, Ayah selalu menangis dan bersedih sewaktu aku koma. Sekarang aku sudah baik-baik saja, kenapa Ayah sangat galak padaku?”Nicholas tersenyum kecil melihat ekspresi Robert yang kontan berubah. Wajahnya yang semula sinis kini berubah menjadi sendu. Benar, sewaktu anaknya di rumah sakit dan berjuang antara hidup dan mati, dia sangat mudah menangis dan ketakutan.“Kamu satu-satunya harapan Ayah, Nicholas. Kami tidak memiliki apa-apa lagi jika kamu pe
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 103

Beberapa minggu kemudian, Nicholas sudah diizinkan untuk bekerja lagi di perusahaan. Dokter juga telah memastikan Nicholas baik-baik saja dan sanggup melakukan aktivitas seperti biasa. Begitu pula dengan Shiren. Shiren juga memutuskan untuk ikut bekerja bersama sang suami, terjadi perdebatan yang cukup alot untuk hal satu ini. “Kamu temani Ibu saja di rumah, Sayang. Kamu baru sembuh dan tidak boleh terlalu lelah. Nanti jika bosan kamu bisa pergi jalan-jalan ke mall atau ke manapun seperti dulu,” ujar Nicholas untuk yang kesekian kalinya. Shiren sendiri tampak sangat bebal bahkan sudah menggunakan pakaian khas ke kantor. “Tidak mau, aku ingin ikut denganmu. Kamu belum punya asisten pribadi seperti Ben, kan? Aku bisa jadi apapun untukmu,” tolak Shiren yang masih kukuh dalam pendiriannya. “Dulu aku setuju untuk tidak bekerja karena keadaanku sedang hamil, aku tahu itu. Tapi sekarang, aku tidak hamil, aku sehat dan kuat. Kamu dengar sendiri kan penjelasan dokter kemarin tentang kead
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 104

“Tolong kondisikan tanganmu, Tuan Nicholas!” sentak Shiren ketika merasakan ada sesuatu yang memasuki roknya. Dia berdiri di samping Nicholas untuk mencari berkas yang ada di rak belakang meja. Nicholas hanya tertawa tanpa menghentikan kejahilannya, dia melakukan apapun yang dia sukai meskipun hal itu cukup membuat Shiren jengkel. Setelah menemukan benda yang dia cari, Shiren segera menyentak lengan Nicholas sampai terlepas dari pahanya. Sedari tadi dia menahan geli paha bagian dalamnya yang dicubiti oleh sang suami.“Kamu sangat nakal!” sentaknya lagi.Nicholas semakin tertawa melihat wajah masam Shiren, dia merasa sangat terhibur. Ternyata, membiarkan Shiren ikut bekerja bukanlah keputusan yang buruk. Buktinya, dia bisa sedikit bersenang-senang meskipun pekerjaannya menggunung.“Ibu dan Ayahku pasti melakukan hal yang lebih parah di sini. Banyak pekerjaan lama yang tidak mereka selesaikan,” ujar Nicholas seraya menggeleng pelan. Sanga
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 105

Shiren mengatupkan bibirnya rapat-rapat melihat seorang gadis muda tengah berusaha mencari perhatian suaminya. Nicholas terlihat risih, namun gadis itu terlihat tidak menyerah dan terus mencari kesempatan dalam kesempitan.Kepala Shiren terasa hampir meledak melihat gadis itu sengaja membusungkan dadanya pada Nicholas ketika menaruh makanan yang dia pesan di atas meja. Gadis itu terlihat sangat leluasa karena Shiren sendiri hanya mengintai dari jauh, mungkin jika dia ada di sana gadis itu tidak akan berani berbuat sesuatu pada suaminya. “Ada lagi yang ingin dipesan, Tuan?” tanya gadis itu dengan suaranya yang mendayu-dayu. Bukannya tergoda, Nicholas malah menahan diri untuk tidak muntah. Baginya gadis ini sangat menjijikkan, dia ingin Shiren cepat datang dan mengusir makhluk satu ini.“Tidak, kamu bisa pergi sekarang juga,” jawab Nicholas ketus. Dia segera membuka ponsel berniat mencari kegiatan lain agar makhluk satu ini cepat pergi. Nyatanya, tak semudah itu. Dia dengan penuh perc
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 106

Sepanjang perjalanan, Shiren hanya bisa menangis dalam pelukan Nicholas. Dalam genggaman tangannya terdapat satu foto USG terakhir sebelum kecelakaan itu terjadi. Tepatnya pada pemeriksaan sebelum pergi berlibur. “Kenapa kamu tidak selamat seperti Ayah dan Ibu, Sayang? Ibu sangat menginginkanmu,” lirih Shiren seraya menciumi benda yang ada di tangannya. Diam-diam Nicholas merutuki dirinya sendiri yang telah membuat Shiren seperti ini. Dia sangat menyesal telah menyinggung Shiren soal makanan. “Andai saat itu kamu bertahan, sekarang Ibu pasti sedang bermain dan menjagamu di rumah menunggu Ayah pulang bekerja. Atau bisa juga kita ikut dengan Ayah ke perusahaan seperti Ibu sekarang. Ibu sangat merindukanmu.” Nicholas benar-benar tak tega melihat Shiren seperti ini. Namun, dia juga bingung harus melakukan apa demi menghilangkan kesedihan Shiren. Ah, dia sangat menyesal. Yang bisa Nicholas lakukan hanyalah mengusap dan mencium kepala Shiren, berharap wanita ini tenang walaupun pa
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 107

Shiren terpaksa bangun tengah malam karena tidak menemukan Nicholas di sampingnya. Dia bergegas ke kamar mandi dan menemukan Nicholas sedang berendam ditemani dua botol anggur. “Ya Tuhan, kamu ini kenapa, sih?!” gerutu Shiren sambil berusaha mengeluarkan tubuh Nicholas dari dalam bathtube. Ya ... meskipun pada akhirnya dia tidak mampu dan menyerah begitu saja. “Nicholas, hey, kenapa masih di sini? Kamu bisa sakit berendam terlalu lama.” Shiren menepuk perlahan pipi Nicholas berharap pria ini cepat sadar. Tak lupa diguncang juga tubuhnya agar Nicholas merasa terganggu. Beberapa saat kemudian, Nicholas terbangun dengan rasa pusing luar biasa. Dia merasa dunianya berputar. “Ayo bangun, kalau mengantuk kenapa tidak tidur di kamar saja, sih? Tidak baik tidur sambil berendam. Lihat, kulitmu keriput seperti kakek tua!” Shiren mengangkat sebelah lengan Nicholas tinggi-tinggi agar dilihat pemiliknya sendiri. “Kamu belum mandi.” Shiren sontak terkejut ketika Nicholas mengatai di
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 108

“Ini waktunya para perempuan bersenang-senang, tolong jangan ganggu kami ya, Tuan!” ujar Cassie seraya menggandeng Shiren dan Lily bersamaan. Robert dan Nicholas pasrah ditinggalkan begitu saja di rumah.“Hati-hati di jalan,” ucap Nicholas sambil mencium pipi Shiren sebelum wanita itu semakin jauh. Shiren mengangguk lalu mengacungkan ibu jarinya.Ditinggal mereka bertiga tentu tidak membuat Robert dan Nicholas bosan, mereka juga memiliki kesenangan sendiri sebagai seorang pria. “Mau ke mana kamu?” tanya Robert pada Nicholas. Nicholas yang hampir menginjakkan kakinya di halaman belakang sontak menoleh. “Bersih-bersih kolam seafood istriku. Ayah mau membantu?”Robert tak langsung menjawab, dia tampak serius berpikir ingin menerima ajakan anaknya atau tidak. Beberapa saat kemudian dia mengangguk lalu mengikuti ke mana Nicholas pergi.“Ayah!”Baru saja mulai, Nicholas sudah dikejutkan oleh Robert karena telunjuk pria itu dicapit kepiting. Dia segera membantu sang ayah walaupun pada akhi
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 109

"Hanya ini?!"Shiren sedari tadi hampir menangis membayangkan luka parah pada suaminya. Dan ketika dilihat langsung, hanya luka kecil bekas capitan kepiting?"Lalu? Kamu mau aku terluka lebih parah dari ini? Ini saja membuatku dan Ayah hampir menangis," ujar Nicholas dengan wajah sinisnya. Dia tampak tidak suka ketika Shiren menyepelekan luka.Shiren sontak terkekeh mendengar gerutuan sang suami. Dia duduk di samping pria itu lalu meraih sebelah tangan Nicholas yang terluka."Maksudku bukan begitu. Hanya saja kamu dan Ayah terlalu berlebihan memberi kabar. Ini hanya luka kecil, tapi kenapa kamu mengatakan hampir pingsan? Lagi pula, istri mana yang mau suaminya terluka, hm?" tanya Shiren dengan lembut agar tidak merusak suasana hati Nicholas semakin parah."Sangat berlebihan!" celetuk Lily yang ikut kesal. Dia juga terbawa panik ketika mendengar kabar dua pria Leonard terluka. Dia kira kenapa, ternyata gara-gara kepiting."Diam kamu! Ini sangat sakit, Sayang. Kamu berkata seperti itu k
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 110

“Ampun?”Shiren mengangguk cepat, dia benar-benar tidak sanggup menghadapi nafsu Nicholas yang sangat gila. Kedua kakinya sampai tidak sanggup berdiri normal, bergetar. “Aku lelah,” lirih Shiren dengan kepala tersampir di bahu Nicholas. Shiren meringis pelan ketika tubuhnya diangkat untuk melepaskan tautan tubuh yang masih terhubung. Lembut sekali Nicholas membersihkan tubuh Shiren dari keringat juga lelehan cairan cinta mereka yang tercecer ke mana-mana membuat lantai kamar mandi terlihat begitu kotor. Setelah membersihkan tubuh Shiren juga dirinya sendiri, dia segera menggendong Shiren keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang tidak ditutupi apapun.Nicholas membawa Shiren ke ruang ganti pakaian lalu mendudukan tubuh polos wanita itu di atas meja kaca yang berisi aksesoris seperti jam tangan dan kacamata. Nicholas sendiri sibuk mencari pakaian untuk dikenakan sekarang.“Buka dulu kakimu sebentar,” titah Nicholas sebelum memakaikan celana dalam sang istri, di tangannya sudah ada ob
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more
PREV
1
...
910111213
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status