Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 91 - Chapter 100

264 Chapters

Bab 91

Mobil yang ditumpangi Shiren dan Nicholas terguling beberapa kali sebelum akhirnya menghantam pembatas jalan. Truk besar yang menabrak mereka juga tampak hilang kendali dan menabrak tiga mobil lain. Keadaan sangat kacau saat ini.Di dalam mobil, keadaan Shiren dan Nicholas tentu tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Nicholas yang berusaha melindungi Shiren sebaik mungkin rela tubuhnya menerima luka yang paling parah. Shiren sempat sadarkan diri beberapa menit, dia menangis histeris merasakan sakit pada tubuhnya juga melihat keadaan suaminya saat ini. "Sayang ..." lirih Shiren sambil berusaha memeluk Nicholas meskipun sangat sulit. Sampai akhirnya Shiren berhasil mencium bibir Nicholas untuk yang terakhir kali sebelum turut tak sadarkan diri.Orang-orang yang ada di sana bergerak cepat untuk saling menolong dan memanggil ambulance dan pertolongan lainnya.Di Prancis, Belinda nyaris terkena serangan jantung mendengar kabar anak serta menantunya. Detik itu juga dia pergi bersama Jay, Dom
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Bab 92

Di alam bawah sadar mereka, Shiren dan Nicholas tengah asyik menimang anak laki-laki mereka yang sangat menggemaskan itu. Mereka berada di sebuah taman yang begitu indah dan sejuk, anak mereka tampak sangat nyaman dan menyukainya.“Lihat, Sayang. Dia sangat menggemaskan!” seru Shiren seraya mengangkat tubuh anaknya yang gemuk. Nicholas tertawa, dia segera mengambil alih bayi itu lalu ditempatkan pada keranjang bayi yang tersedia. Setelah itu, dia mengajak Shiren untuk berdiri. “Ada apa?” tanya Shiren bingung, dari gerak-geriknya Shiren menebak jika sang suami mengajaknya untuk berdansa. Dan ya, tanpa menjelaskan apa maksudnya Nicholas mengajak Shiren untuk berdansa.“Kamu ini Ayah macam apa? Anaknya ditaruh begitu saja hanya karena ingin berdansa denganku?” cibir Shiren yang sebenarnya ikut menikmati gerakan dansa mereka yang lembut dan penuh kasih.“Biarkan saja, dia anak yang patuh. Sejak kamu melahirkan kita tidak pernah sebebas dulu, aku sangat merindukan istriku yang hanya menj
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Bab 93

Para tim medis tampak sibuk keluar masuk dari ruangan Shiren dan Nicholas. Nyawa pasangan suami istri itu memang sudah berada di ujung tanduk. Napas mereka sempat berhenti bersamaan, namun hal itu berhasil dokter atasi sampai keadaan mereka kembali seperti semula."Kita tidak tahu seberapa dalam mereka saling mencintai sampai ikatannya sekuat ini. Keadaan mereka sedari awal sama-sama buruk, dan sampai saat ini pun seperti itu. Mungkin seperti ini jauh lebih baik daripada salah satu dari mereka sadar lebih dulu lalu merasa terpukul dan depresi melihat pasangannya," seloroh Jasmine dengan suaranya yang lemah. Dia terlalu tua untuk menghadapi hal semacam ini.Cassie mengangguk. "Ya, mereka sakit bersama maka harus sembuh bersama juga. Aku yakin mereka akan bangun secara bersamaan," balasnya penuh keyakinan.Genap sudah dua puluh hari Shiren dan Nicholas koma, mereka bisa dikatakan hidup hanya karena adanya alat-alat yang membantu. Jika saja alat itu ada yang dilepas walau hanya satu, Shi
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 94

"Shiren ..." lirih Nicholas. Meskipun lemah, dia tampak panik ketika mengingat keadaan terakhir kali sang istri yang mengalami kecelakaan bersamanya. Dia berusaha membuka mata sekuat tenaga meskipun hasilnya nihil. Dia hanya bisa bergumam.Dan ya, tidak berbeda jauh dengan keadaan Nicholas saat ini, Shiren pun mengalami hal yang sama. Dia menggumamkan nama suaminya berkali-kali ketika bayangan mengerikan sewaktu kecelakaan terlintas di kepala. "Nicholas ... Sayangku ...."Dokter yang menangani mereka berdua sampai tersenyum haru, sepertinya tidak ada yang bisa memisahkan Shiren dan Nicholas selain kematian itu sendiri. Para keluarga semakin semangat berdoa. Mereka yakin sebentar lagi apa yang mereka harapkan akan segera Tuhan kabulkan."Dok, di mana istriku? Bawa aku menemuinya," pinta Nicholas pada Dokter yang masih menangani dirinya. Kini dia sudah bisa membuka mata."Keadaan nyonya Shiren tidak beda jauh dengan Tuan saat ini. Nanti setelah lebih memungkinkan, Tuan dan Nyonya past
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 95

"Aku sangat ingin melihat bayi kita, memangnya sama sekali tidak diperbolehkan, ya?" tanya Shiren pada sang suami. Kini hanya ada mereka berdua di satu ruangan itu. Nicholas menggeleng. "Aku juga tidak tahu. Tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaan kita tentang itu, kan? Apakah bayi kita baik-baik saja?"Ya, tentu saja mereka merasa ragu. Setiap mereka bertanya pada Belinda atau siapa pun itu, tidak ada yang bisa menjawab dengan pasti selain iya-iya saja. Sedikit merasa janggal."Kita percayakan saja pada mereka, Sayang. Mereka sangat menyayangi anak kita, bukan? Bayi kita pasti baik-baik saja," ucap Nicholas mencoba menenangkan Shiren juga dirinya sendiri.Beberapa saat kemudian, keduanya sama-sama terlelap. Tentu saja mereka hanya berdua karena yang lain telah memasuki kamar khusus untuk istirahat. ***Semakin lama, Shiren dan Nicholas mulai penasaran dengan bayi mereka. Tiga hari sadar dari koma dan keadaan mereka sama-sama membaik, keinginan mereka untuk bertemu si bayi ti
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 96

Shiren tidak bisa dikatakan baik-baik saja setelah mengetahui bayinya mati. Dia melamun tak kenal waktu sampai Nicholas lelah sendiri melihat keadaan sang istri. "Shiren, cepat makan makananmu, Sayang. Setelah itu minum obat supaya cepat sembuh," ucap Nicholas yang baru selesai makan dan minum obat rutin. Shiren tetap bergeming, dia tidak melakukan apapun selain melamun dan diam. Dia sangat hancur, sangat. Dia tidak menyangka Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk memeluk anaknya. Dia sangat menantikan bayi itu. Dengan sedikit kesulitan Nicholas berusaha berpindah dari ranjangnya pada ranjang Shiren. Dia duduk di samping wanita itu lalu memeluknya dari samping. "Tolong ikhlaskan dia, Sayang. Tuhan lebih tahu mana yang terbaik untuk kita," ucap Nicholas lembut. Dia juga sebenarnya sedih, namun dia berusaha untuk tidak menampakkan kesedihan itu di hadapan Shiren. Istrinya sangat sensitif, dia tidak mau Shiren berpikiran macam-macam. "Aku kecewa pada diriku sendiri, Nicholas. Kit
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 97

"Halah! Dulu saja kalau aku tidak mabuk, kamu tidak akan berani menghamiliku!" celetuk Shiren sambil mencubit kesal pinggang Nicholas. Air matanya masih terus mengalir, namun rasa sedih itu hilang begitu saja mendengar ucapan sang suami.Nicholas tertawa untuk menutupi rasa sakit pada pinggangnya. Ya, bagian yang Shiren cubit memang terluka dan belum sembuh sepenuhnya. "Terserah kamu saja. Aku hanya mau istriku yang ceria seperti ini. Dia juga pasti bahagia melihat kita yang bahagia di sini."Shiren mengangguk, dia kembali memeluk suaminya. Tak lupa untuk mengusalkan wajah pada dada Nicholas untuk menghapus air mata. Dia malas mengambil tissue."Asal kamu tahu, hal yang paling aku takutkan adalah kekecewaanmu padaku dibanding rasa kehilangan itu sendiri. Kita bisa seperti ini karena aku mengandung. Aku takut kamu pergi dariku karena anak kita tidak selamat. Aku sangat sedih memikirkan hal itu," ungkap Shiren yang tidak pernah Nicholas bayangkan sebelumnya. Pria itu sampai melongo tak
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 98

"Iya iya, nanti kubuatkan keponakan yang banyak untukmu. Sudah, jangan menangis lagi," ucap Shiren seraya menghapus air mata Jay. Sudah lama sekali dia tidak melihat Jay menangis seperti ini.Semua yang melihat tingkah Jay hanya bisa geleng-geleng kepala. Terutama Nicholas, setelah sembuh nanti dia harus siap bekerja keras menggoyang Shiren untuk menuntaskan janjinya pada Jay."Kamu belum makan, kan? Ayo aku suapi." Jay bahkan dengan sigap mengambil makanan yang sedari tadi dipegang oleh Nicholas. Dia juga duduk di tengah-tengah antara Shiren dan Nicholas. "Biarkan mereka berdua dulu, Jay sangat merindukan kakaknya," ucap Robert dan meminta Nicholas untuk pindah ke ranjangnya sendiri. Dia pun bangkit dengan dibantu Robert.Shiren dan Jay benar-benar sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Nicholas sendiri sibuk ditanya ini itu oleh keluarganya."Kamu memang sangat pandai meluluhkan Shiren! Dia kembali seperti Shiren yang kami kenal," ucap Belinda terlihat sangat bahagia. Dari kemar
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 99

Meskipun keadaan belum pulih sepenuhnya, namun semua itu tidak menjadi halangan bagi Shiren dan Nicholas. Hanya saja, permainan itu belum bisa mereka lakukan karena kondisi Shiren belum memungkinkan. Mereka hanya melakukan beberapa pemanasan saja, tidak lebih."Hey, ingat kondisimu, Sayang." Nicholas segera mendekap Shiren yang semakin tak terkendali. Dia juga memakaikan kembali pakaian yang sempat Shiren lepas karena terbawa suasana. Shiren hanya bisa mendengus kesal, wajahnya mengusal pada ceruk leher Nicholas lalu membuat beberapa tanda di sana."Aku merindukanmu," rengek Shiren membuat Nicholas terkekeh. "Sabar, saat ini kamu masih dalam masa tenang, Sayang. Nanti kalau sudah saatnya tiba, kita langsung pergi bulan madu. Setuju?" tanya Nicholas yang tentunya langsung disetujui oleh Shiren."Ya! Nanti aku akan mencari tempat yang paling indah untuk kita kunjungi. Ah, aku sangat tidak sabar segera keluar keluar dari rumah sakit. Di sini sangat membosankan, ya? Apa kita tidak boleh
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 100

"Astaga!" pekik Shiren sangat terkejut. Suara gedebuk dari dalam kamar mandi membuatnya juga seorang perawat perempuan yang sedang mengganti cairan infus hampir jantungan. "Sus, tolong cek suamiku!" titah Shiren panik, dia yakin suaminya jatuh di kamar mandi."Nyonya jangan ikut turun!" ucap perawat itu mengingatkan. Shiren yang hendak loncat turun dari ranjang mengurungkan niatnya. Dia menunggu dengan rasa was-was luar biasa. Sialnya, tak ada satu pun keluarga mereka ada di sini. Jay dan Belinda yang sebelumnya berjaga entah pergi ke mana. Tak lama, perawat itu berusaha sekuat tenaga untuk membawa Nicholas kembali pada tempat tidurnya. Entah apa yang Nicholas lakukan sampai jatuh pingsan seperti ini. Namun, perawat itu menduga Nicholas terpeleset. "Ya Tuhan!" Shiren semakin terkejut melihat suaminya yang sudah tak sadarkan diri. Kali ini dia tidak bisa diam, dia turun dari ranjang dan ikut membantu perawat itu membawa Nicholas. "Cepat periksa suamiku, Sus! Cepat panggil dokter!
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more
PREV
1
...
89101112
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status