Share

Bab 118

Penulis: Mirah Official
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-19 15:10:01

Hati Shiren sangat was-was menunggu hasil pemeriksaan dirinya sendirian. Beberapa saat yang lalu Nicholas pergi ke kamar mandi membuat Shiren menunggu dengan cemas apa yang akan disampaikan oleh dokter sendirian.

"Ke mana tuan Nicholas, Nyonya?" tanya dokter yang baru saja tiba dari ruangan khusus sambil membawa sebuah surat yang Shiren yakini itu adalah hasil pemeriksaan tubuhnya.

"Sedang ke kamar mandi, Dok. Tolong tunggu sebentar lagi, Dok," pinta Shiren yang tentunya langsung diiyakan oleh dokter itu.

Baru beberapa menit mulutnya terkatup, Nicholas datang dengan raut wajah yang lebih lega. Selama proses pemeriksaan tadi pria itu terlihat sangat tegang, campuran antara rasa khawatir dan rasa mulas luar biasa.

"Sudah siap?" tanya dokter setelah membuka lipatan surat yang dia bawa. Shiren dan Nicholas pun mengangguk kompak.

"Hasilnya sama seperti beberapa bulan kemarin, Nyonya. Tidak ada masalah apapun, rahimmu sangat baik dan sangat siap menerima calon anak baru," ungkap dokter berh
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 119

    Beberapa hari kemudian, Shiren dikejutkan oleh surat kesehatan dari dokter yang dia temukan di saku celana Nicholas. Aliran darah Shiren seperti spontan berhenti membaca isi surat itu. "Ini surat kesehatanku lima bulan yang lalu? Kenapa isinya seperti ini?"Shiren berusaha untuk tidak percaya pada apa yang dia lihat. Pemeriksaan lima bulan yang lalu ataupun beberapa hari yang lalu, tidak ada sedikit pun yang menyatakan bahwa rahimnya ada masalah. Kenapa berbeda dengan surat satu ini?Jantung Shiren semakin bertalu kuat ketika surat itu dia baca berulang kali. Benar, ini surat miliknya. Surat ini juga terlihat sangat lusuh. Cepat-cepat dia pergi dari area belakang lalu mencari keberadaan Nicholas. "Nicholas!" Nicholas yang sedang menikmati secangkir teh hangat di balkon kamar terkejut bukan main mendengar panggilan melengking dari istrinya. Dia menoleh, menatap Shiren heran. Untuk apa pula wanita itu membawa kertas lusuh?"Ada apa, Sayang? Apa yang kamu bawa?"Shiren tak langsung me

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 120

    "Dasar pembohong! Aku tidak mau bertemu denganmu lagi! PERGI!!!"Hati suami mana yang tidak terluka? Terlebih lagi Nicholas berbohong demi Shiren sendiri, Nicholas tidak mau Shiren bersedih dengan keadaannya. "Aku minta maaf, aku melakukan itu karena tidak mau kamu bersedih. Aku yakin kamu bisa hamil lagi, Sayang. Apapun hasil pemeriksaanmu dulu, selagi kita mau berusaha kita pasti diberi kesempatan lagi. Aku mohon percaya padaku, kamu baik-baik saja," ujar Nicholas masih berusaha meyakinkan Shiren.Shiren menggeleng kuat, dia menutup telinganya rapat-rapat agar tidak mendengar suara Nicholas lagi. Dia sangat benci dibohongi, apalagi tentang hal yang menjadi kelemahannya sebagai seorang wanita. "Pergi sekarang kumohon, aku tidak bisa memberikan apapun yang kamu inginkan. Anak? Aku tidak bisa memberikan anak untukmu! Aku payah! Aku tidak berguna! Ak—"Ucapan Shiren terpotong ketika tubuhnya dipeluk oleh Nicholas. "Kamu bisa, masih ada peluang untuk kita memili

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 121

    "Kamu mau ke mana?"Shiren tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Nicholas, dia melenggang pergi keluar dari kamar mereka."Shiren, aku bertanya padamu!" Nicholas tentu tak bisa tinggal diam, dia segera mengikuti Shiren ke manapun wanita itu pergi. Ternyata, Shiren memasuki kamar tamu dan dia langsung meringkuk di sana. "Kamu mau tidur di sini?" tanya Nicholas lagi. Dan ya, Shiren tidak menjawab sedikit pun. Nicholas menarik napasnya dalam-dalam dan dihembuskan secara perlahan. Dia lelah, sangat lelah. Hampir seminggu Shiren seperti ini, Nicholas maju mundur hendak membawa Shiren ke Prancis atau tidak."Mau ditemani Lily tidak? Dia tadi menghubungiku ingin mengajakmu jalan-jalan. Mau?" tawar Nicholas lagi. Dia tidak akan menyerah semudah itu menghadapi belahan jiwanya. Apapun akan dia lakukan demi Shiren."Tidak mau," jawab Shiren singkat. Dia semakin menenggelamkan tubuhnya di antara kasur dan selimut. Nicholas mengangguk singkat. Kepalanya kini dipenuhi oleh berbagai macam c

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 122

    "Ibu, aku harus bagaimana? Aku malu pada Nicholas, Bu. Aku sangat tidak berguna. Aku tidak mau bertemu dengan dia lagi, Bu. Aku kecewa ..." rengek Shiren menangis di pelukan Belinda. Belinda pun awalnya terkejut mendengar pengakuan Shiren, dia bahkan nyaris pingsan ketika mengetahui apa yang terjadi pada Shiren. Sebagai seorang wanita Belinda tahu betul apa yang dirasakan anaknya."Tenanglah dulu, Sayang. Kamu tidak boleh bicara seperti itu. Tidak ada manusia yang tidak berguna di dunia ini. Tenangkan dirimu dulu, Ibu tidak mau kamu sampai sakit kalau terus seperti ini. Bagaimana pun kamu sudah sepenuhnya milik Nicholas, Ibu tidak mau disalahkan oleh Nicholas karena istrinya sakit semenjak datang ke sini. Ayo duduk dengan baik, atur napasmu supaya jauh lebih tenang," ujar Belinda sambil membantu Shiren agar duduk nyaman.Shiren berusaha mengikuti segala arahan yang Belinda berikan. Dia memejamkan matanya sejenak lalu mulai mengatur napas sampai tangisnya reda dan tidak terisak-isak l

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 123

    "Eh astaga, kamu kenapa?!"Tubuh gagah Nicholas hampir tersungkur ke tanah jika tidak ditahan oleh seorang gadis masih dengan seragam sekolahnya. Gadis itu mungil, namun tenaganya masih cukup kuat untuk menahan tubuh Nicholas agar tidak jatuh.Nicholas yang sudah tak memiliki tenaga mau tak mau merangkul gadis itu agar bisa berdiri sempurna. Tubuhnya dipapah dengan hati-hati sampai akhirnya duduk bersama di kursi panjang taman."Ada yang bisa kubantu, Tuan?" tanya gadis itu sangat sopan. Dia juga kasihan melihat keadaan Nicholas yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja.Nicholas menggeleng pelan. "Tidak perlu, aku baik-baik saja. Maaf sudah mengganggu perjalananmu, sebentar lagi sopirku datang. Terima kasih sudah membantuku," ujar Nicholas.Gadis itu pun bergegas pergi setelah memastikan Nicholas baik-baik saja. Niatnya tulus ingin menolong.Tak lama, Robert dan sopirnya tiba untuk menjemput. Dua orang itu tampak terkejut melihat wajah Nicholas yang sudah pucat bukan main."Kita ke ru

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 124

    Semalam suntuk Shiren mencari siapa gadis cantik itu yang berani dekat-dekat dengan suaminya. Dia sampai meminta bantuan pada tim khusus Domenico punya yang pandai melacak. "Awas saja kamu selingkuh dariku Nicholas, aku akan benar-benar pergi dari hidupmu!" gerutu Shiren masih dengan pandangan yang fokus pada layar ponsel. "Ini dia!" pekik wanita itu puas, Shiren berhasil menemukan media sosial gadis itu melalui media sosial sekolah gadis itu sendiri. Rasa percaya diri Shiren kontan anjlok melihat bagaimana cantiknya gadis itu. Meskipun tergolong sangat muda, namun pembawaannya terlihat sangat dewasa dan menyenangkan. Apakah suaminya suka dengan tipe seperti ini?"Baiklah, sebagai istri yang baik aku akan membawa dia ke hadapanmu! Aku yakin gadis ini tidak akan banyak tingkah sepertiku, kamu pasti senang, Nicholas!"Katakan saja Shiren gila, dia berniat membawa gadis itu lalu diberikan pada Nicholas. ***Hari ini, tepat di mana Shiren kembali dengan membawa seseorang yang menurut

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 125

    "Lepaskan aku, Bajingan! Kamu sama saja seperti Jovan, kalian tidak tulus padaku! Aku sangat membencimu! Lepaskan aku, aku ingin pulang dan tidak akan kembali padamu. Dasar keparat! Aku tahu aku tidak sesempurna dulu, aku sulit mengabulkan permintaanmu. Tapi kenapa kamu sangat tega mengkhianatiku? Aku sangat mencintaimu, Nicholas! Kenapa para pria yang aku cintai tidak tulus padaku?"Nicholas membiarkan Shiren mengoceh sepuasnya, dia menahan diri mati-matian agar tidak meledak mendengar omong kosong Shiren yang tidak berkesudahan. Dia paling tidak terima disamakan dengan bajingan Jovan itu!"Tunggu apalagi? Aku sudah membawakan gadis yang cocok untukmu. Dia cantik dan baik, dia masih muda dan sangat serasi jika disandingkan denganmu. Sekarang, ceraikan aku secepatnya!"Satu detik setelah mulut Shiren terkatup, Nicholas spontan membanting tubuh Shiren pada permukaan kasur yang empuk. Tubuh mungil Shiren sontak terpontang-panting di atas kasur. Shiren tidak berani bersuara lagi melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 126

    Shiren bangun dengan rasa sakit di sekujur tubuh. Pinggangnya terasa sangat panas dan pegal. Bahkan kedua gundukan menggemaskan miliknya tampak memerah dan tentu saja sakit! Beberapa saat kemudian dia ingat apa yang terjadi. Nicholas!"Aduh!" pekik Shiren kesakitan ketika berusaha untuk turun dari ranjang. Tubuhnya kembali dia banting pada kasur karena tidak sanggup berdiri. Sentuhan kasar Nicholas kembali dia ingat dan membuat air matanya spontan mengalir. Ah, prianya. Pantaskah dia menyebut Nicholas prianya?Shiren meringkuk, memeluk bantal guling untuk menyembunyikan wajahnya. Dia menangis di sana sampai rintihannya terdengar oleh Nicholas yang baru datang membawa makanan untuk Shiren.Diam-diam pria itu mengambil posisi di belakang Shiren lalu memeluknya. Tubuh Shiren sontak menegang tanda dia terkejut. Dengan cepat wanita itu berbalik dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Nicholas."Lepaskan aku! Aku tidak ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21

Bab terbaru

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Extra Part

    "Ohh, Sayang, kenapa kamu tidak menua sama sekali?" tanya Shiren dengan suara sensual saat merasakan badai kenikmatan yang tidak berkesudahan dari sang suami. Melihat bagaimana gagahnya pria ini memberikan sentuhan cinta yang tak pernah berubah dari awal mereka bersama. Nicholas mencecap habis seluruh rongga mulut Shiren seakan ingin menyatukan dua raga yang berbeda. Dan untuk yang ke sekian kalinya, mereka menikmati puncak kenikmatan bersamaan dengan rasa cinta yang semakin meluap.Nicholas ambruk di samping sang istri, memandang penuh bahagia pada seorang wanita yang sangat berarti di hidupnya."Harusnya aku yang bertanya seperti itu, Shiren. Kamu seperti vampir yang tidak pernah tua. Wajahmu saat masih gadis masih bisa aku lihat sekarang," balas Nicholas tak kalah pandai memuja sang pujaan hati.Shiren semakin menempel pada Nicholas seraya terkikik geli, dia naik ke atas perut Nicholas lalu berbaring di sana. "Andai aku bisa hamil lagi, aku rindu saat-saat mengandung dan dimanja

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Ekstra Part

    Nicholas memandang haru foto keempat anaknya yang tumbuh dengan sangat baik. Putri bungsunya bahkan sudah besar dan kini sudah memasuki sekolah menengah atas, tiga kakaknya yang lain sudah lulus dari perguruan tinggi dan sibuk dengan cita-cita mereka masing-masing.Nicholas tidak pernah terpikirkan sanggup menjalani kehidupan selama ini setelah berbagai macam badai yang dia lewati. Tentunya, bersama Shiren dia sanggup melewati segala hal."Melamun lagi? Agaknya lebih baik kita pergi berkencan daripada bosan di rumah. Ayo, aku sudah pesan tempat," celetuk Shiren membubarkan lamunan Nicholas.Ditariknya pinggang Shiren dengan lembut sampai tubuh itu jatuh dalam pangkuan Nicholas. Shiren hanya bisa diam dan menikmati rengkuhan hangat dari sang suami."Aku sangat mencintaimu, Shiren. Kamu segalanya untukku," lirih Nicholas tampak berhenti membelai lembut tubuh sang istri. "Aku juga. Aku juga sangat sangat mencintaimu," balas Shiren tak kalah lembut. Semakin tua Nicholas semakin manja dan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Tamat

    "Nicholas, Shiren jatuh!"Tiga kata keramat itu berhasil membuat nyawa Nicholas hampir lepas dari tempatnya. Kandungan Shiren sangat lemah, dan beberapa hari yang lalu dokter sempat berkata padanya kalau Shiren tidak boleh jatuh-jatuh lagi atau akibatnya sangat fatal. Dan saat ini, hal yang sama terulang kembali."Shiren, jangan tidur! Tatap mataku dan jangan pernah tidur! Lihat aku lihat aku, kamu pasti baik-baik saja, kamu dan anak kita pasti selamat. Jangan tutup matamu, Sayang, aku mohon. Katakan apapun yang kamu rasa dan jangan pernah tidur!" Nicholas terus mengoceh dengan kedua kaki terus melangkah membawa istrinya keluar dari rumah. Dan saat masuk ke dalam mobil, Shiren hampir-hampir hilang kesadaran kalau Nicholas tidak semakin kuat berteriak."Shiren, ingat anak-anak dan aku, Sayang. Kamu tidak boleh seperti ini, kamu harus sembuh dan jangan pernah berniat meninggalkan kami. Lihat aku, kamu kuat dan harus bisa bertahan seperti apapun sulitnya. Aku mohon jangan tidur," pinta N

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 261

    Sepasang suami istri yang sedang berbuat mesum di salah satu gazebo pantai hampir saja terciduk oleh petugas keamanan. Beruntungnya mereka tidak sampai melepas pakaian dan dengan mudah menutupi inti diri agar tidak dilihat orang lain."Kami hanya duduk santai di sini, tidak macam-macam," ungkap Nicholas dengan raut wajah serius, berharap kalau dua petugas keamanan yang sedang menginterogasinya percaya."Baiklah, maafkan kami sudah mengganggu waktu Tuan dan Nyonya, mungkin tadi hanya perasaanku saja seperti mendengar suara-suara aneh. Di pantai daerah ini memang tidak boleh macam-macam, kami bukan budaya yang bebas," jelas salah satu dari mereka. Setelah tak ada lagi salah paham, mereka pun pergi."Astaga ... aku benar-benar malu! Bagaimana bisa kita hampir terciduk? Idemu sangat buruk," gerutu Shiren kesal luar biasa pada suaminya. Dia sudah tiga kali menolak ide gila Nicholas, namun pria ini tetap memaksa. Alhasil, hampir saja kelakuan buruk mereka diketahui oleh orang lain."Maafka

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 260

    Anak-anak di rumah tak kalah antusias dari orang tuanya yang sedang pergi berlibur. Mereka juga diajak pergi oleh Cassie dan Robert setiap pulang sekolah dan selalu pulang malam. Meskipun lelah menghadapi tiga cucunya yang sangat aktif, tapi Cassie dan Robert sangat senang. Mereka sangat puas bermain dengan anak-anak."Nenek, kami dan ayah lebih nakal siapa? Kata ayah, kami tidak nakal dan sangat baik seperti ayah kecil. Memangnya ayah tidak nakal? Aku tidak percaya sebenarnya," ujar Bernard mengungkapkan rasa penasarannya selama ini. Sudah cukup lama dia ingin bertanya namun baru ingat lagi sekarang.Cassie dan Robert sontak saling bertukar tatapan, Robert hanya bisa mengendikkan bahu dan menyerahkan urusan anak-anak pada Cassie. Robert pergi mencari angin di luar."Tentu saja, ayah kalian sangat baik dan tidak nakal. Maka dari itu kalian pun menjadi anak-anak yang tak beda jauh dengan ayah sewaktu kecil. Tapi tetap saja, mengurus tiga anak sekaligus tentu lebih melelahkan. Maka dari

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 259

    Selesai bercinta yang sangat membara, Shirren kembali diserang rasa lapar luar biasa. Namun sebelum keluar dari kamar, dia tak lupa untuk mengenakan pakaian tertutup dari leher sampai ujung kaki. Jangan sampai ada orang lain yang melihat motif polkadot di tubuhnya. "Anna, tolong buatkan paella dan churos, ya? Ah iya, buatkan juga espreso dan jus mangga," pinta Shiren pada pramugari yang melayani. Wanita bernama Anna itu langsung mengiyakan dan cepat-cepat pergi.Shiren tak langsung kembali ke kamar, dia berkeliling sebentar di dalam pesawat pribadi ini yang sangat luas dan nyaman. Sofa-sofa berbulu halus dan empuk itu berhasil mencuri perhatian Shiren."Ah ... pinggangku, sofa ini nyaman sekali," gumam Shiren setelah berhasil menemukan posisi nyaman di sofa tunggal yang sangat nyaman. Dia hampir tertidur jika Anna tidak datang membawa pesanan yang dia inginkan."Yang espreso tolong berikan pada suamiku." Anna lagi-lagi mengangguk patuh sambil menaruh paella, churos dan jus mangga yan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 258

    "Tidak akan kumaafkan." Tiga kalimat yang Nicholas lontarkan berhasil membuat Shiren menahan napas, memandang Nicholas dengan tatapan tak percaya. Shiren menarik sebelah lengan Nicholas untuk dia peluk, dengan mudah dia kembali merengek sambil mengusal-usalkan tubuhnya pada Nicholas seperti anak kucing."Janganlah begitu ... kamu bukan tipe suami tanpa maaf untuk istri, aku tahu itu. Aku sangat sangat meminta maaf padamu, Suamiku. Tolong maafkan aku." Shiren terus merengek dan tak peduli pada pramugari dan pramugara yang berlalu lalang di sekitarnya. "Tapi aku belum mau memaafkanmu, bagaimana? Aku juga sakit hati dituduh yang tidak-tidak dan terus dimarahi sepanjang jalan," balas Nicholas semakin membuat Shiren kelabakan. Meskipun sang suami tidak acuh dan tidak jahat padanya, tetapi selagi maaf belum dia dapatkan, rasanya tidak akan pernah ada ketenangan."Kapan kamu mau memaafkanku memangnya? Apakah ada satu syarat yang perlu aku lakukan agar kamu mau memaafkanku?" tanya Shiren l

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 257

    Pihak keamanan restoran sangat pusing melayani nyonya Leonard yang menyebalkan, berulang kali melihat rekaman yang dia mau namun masih belum percaya juga."Kamu tidak disuap oleh suamiku, kan? Berapa banyak uang yang dia berikan untuk mengedit video sebenarnya? Akan kubayar sepuluh kali lipat asal kamu beri tahu aku yang asli, bagaimana?" tawar Shiren yang masih yakin suaminya ini berbohong.Dari rekaman yang dia lihat, memang Nicholas dan Lea sempat bersentuhan secara tidak sengaja. Tapi, rasanya dia masih belum yakin. Di pojok ruangan Nicholas hanya bisa diam menyaksikan bagaimana petugas keamanan bagian memantau cctv melayani istrinya. Dari raut wajahnya Nicholas sudah bisa menebak kalau petugas itu sudah sangat lelah. "Demi Tuhan aku tidak berbohong, Nyonya. Kami tidak pernah merekayasa rekaman-rekaman seperti ini karena sangat rumit dan bisa membuat sistem berubah-ubah. Dan juga tuan Nicholas tidak pernah menyuapku, kami saja bertemu baru kali ini," jelas petugas itu entah untu

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 256

    "Heh! Kamu cari kesempatan ya?!" Nicholas reflek mendorong tubuh Lea yang semula menempel pada tubuhnya. Heels yang Lea kenakan terlalu tinggi, alhasil salah sedikit saja dia hampir jatuh.Lea hampir jatuh untuk yang kedua kalinya jika tidak ditolong oleh sopir Nicholas. Setelah bisa berdiri dengan benar, barulah Lea membalas Nicholas yang seenak hati menuduhnya."Kamu pikir aku mau menempel padamu seperti tadi? Kalau bisa, pantatku yang cantik ini lebih baik menyentuh lantai daripada menyentuhmu. Dasar pria aneh!" cecar Lea menatap marah pada Nicholas yang menurutnya sangat sembarangan. Nicholas menghela napas pelan dan memilih diam, sebenarnya tadi dia hanya terkejut. Rasanya sangat tidak nyaman saat tubuh wanita lain menyentuh dirinya. Padahal, dia tahu sendiri kalau tadi Lea benar-benar jatuh dan tidak sengaja."Baiklah, aku minta maaf. Terima kasih atas waktu dan penjelasanmu malam ini," putus Nicholas sebelum masuk ke dalam mobil miliknya. Lea hanya mengangguk singkat dan dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status