Share

Bab 126

Penulis: Mirah Official
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-21 23:30:34

Shiren bangun dengan rasa sakit di sekujur tubuh. Pinggangnya terasa sangat panas dan pegal. Bahkan kedua gundukan menggemaskan miliknya tampak memerah dan tentu saja sakit!

Beberapa saat kemudian dia ingat apa yang terjadi.

Nicholas!

"Aduh!" pekik Shiren kesakitan ketika berusaha untuk turun dari ranjang. Tubuhnya kembali dia banting pada kasur karena tidak sanggup berdiri. Sentuhan kasar Nicholas kembali dia ingat dan membuat air matanya spontan mengalir.

Ah, prianya. Pantaskah dia menyebut Nicholas prianya?

Shiren meringkuk, memeluk bantal guling untuk menyembunyikan wajahnya. Dia menangis di sana sampai rintihannya terdengar oleh Nicholas yang baru datang membawa makanan untuk Shiren.

Diam-diam pria itu mengambil posisi di belakang Shiren lalu memeluknya. Tubuh Shiren sontak menegang tanda dia terkejut. Dengan cepat wanita itu berbalik dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Nicholas.

"Lepaskan aku! Aku tidak ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 127

    Hari ini, Shiren dan Nicholas berencana akan menemui Maeva untuk meminta maaf langsung. Mereka menjemput langsung Maeva yang baru pulang sekolah."Ini sekolahnya?" tanya Nicholas, dia menepikan mobil di dekat gerbang sekolah itu yang sedang ramai-ramainya anak sekolah keluar. Kehadiran mereka tentu menjadi pusat perhatian."Kamu tunggu di sini, biar aku yang keluar membawa Maeva," ujar Nicholas seraya melepas sabuk pengaman yang masih melekat pada tubuhnya. Shiren terus memerhatikan Nicholas, prianya langsung menjadi pusat perhatian para gadis-gadis cantik. Ah hampir semua orang memerhatikan suaminya.Maeva akhirnya ditemukan oleh Nicholas, gadis lugu itu tampak sungkan dijemput langsung oleh Nicholas. Teman-temannya bahkan sampai melongo melihat dia dijemput oleh pria setampan Nicholas Leonard."Ayo ke mobil, istriku sudah menunggumu," ucap Nicholas membuat Maeva mau tak mau mengikuti pria itu. Teman-teman Maeva terlihat sangat penasaran siapa Nicholas ini.Selagi Nicholas menjemput

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 128

    Maeva nyaris pingsan mengetahui total harga semua barang yang dia beli. Harga dirinya saja tidak akan cukup untuk membayar semua itu."Ada lagi yang kamu mau? Jangan sungkan, kamu bisa membeli apapun untuk orang tuamu juga. Belikan mereka makanan ya?" tawar Shiren membuat Maeva semakin ingin pingsan. Dia takjub dengan saldo Shiren yang sepertinya tidak memiliki batas."Tidak perlu, Nyonya. Ini semua sudah cukup. Lihat, aku sampai kesulitan membawa semuanya," jawab Maeva yang memang benar-benar repot membawa berbagai macam paper bag. "Ada bodyguard, Maeva. Dia bisa membawa barang-barangmu ke mobil." Shiren sangat kukuh ingin mengajak Maeva belanja lebih banyak lagi, tapi Maeva lebih kukuh mencukupkan semuanya. Maeva terus merayu Shiren agar berhenti membawa dirinya ke mana-mana lagi."Ya sudah, kita akan mengantarkan kamu pulang," putus Shiren membuat Maeva bisa bernapas dengan lega. Sesak sekali melihat nominal yang Shiren keluarkan den

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 129

    Shiren merangkul lengan Nicholas sebelah kiri dengan mesra, seolah menjelaskan pada wanita-wanita yang menatap kagum pada suaminya bahwa pria ini sudah ada yang memiliki. "Kamu jangan jauh-jauh dariku," ujar Shiren yang semakin mengeratkan rangkulan tangannya pada Nicholas. Nicholas menoleh pada Shiren lalu terkekeh pelan. Dia ingin mengacak gemas rambut Shiren namun enggan menciptakan huru-hara di momen bahagia rekan kerjanya."Selamat, semoga lancar sampai hari pernikahan," ucap Nicholas sambil berjabatan tangan dengan rekan kerjanya itu. Shiren juga melakukan hal yang sama, tapi hanya untuk si wanita dari rekan kerja suaminya ini. Nicholas benar-benar melindungi Shiren dari sentuhan orang lain."Terima kasih, Tuan dan Nyonya Leonard. Silakan nikmati pesta dan hidangannya, hanya seperti ini yang kami mampu," ucap si rekan kerja Nicholas cukup segan. Nicholas hanya membalas dengan anggukan singkat sebelum membawa Shiren ke tempat yang lebih nyaman."Mau makan?" tanya Nicholas, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 130

    "Dasar mesum!" sentak Shiren kesal. Dia segera menjauhkan telapak tangannya dari pusat kehidupan sang suami. Jangan tanyakan bagaimana keadaan hatinya sekarang.Tawa Nicholas benar-benar meledak melihat ekspresi istrinya. Wajah mungil itu memerah bagaikan tomat."Sudah sampai. Aku saja yang turun atau dengan kamu juga?" tanya Nicholas. Mereka saat ini sudah berada di kedai es krim turki yang sangat terkenal di kota ini."Kamu saja, aku malas turun," jawab Shiren.Nicholas bergegas turun dan membeli es krim yang diinginkan sang istri. Dia juga sengaja memasang wajah seserius mungkin agar si pedagang tidak mempermainkannya seperti seharusnya. Es krim turki memang terkenal oleh tingkah menyebalkan si pedagangnya."Kenapa cepat sekali? Biasanya aku sangat lama dan kakiku sampai pegal," gerutu Shiren. Nicholas terkekeh, dia segera memberikan es krim itu pada pemiliknya. "Rahasia. Ada bayarannya kalau kamu ingin tahu rahasia apa yang aku gunakan," balas Nicholas.Shiren mendengus kesal, di

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 131

    Lama kelamaan, Shiren curiga ada yang tidak beres dengan dirinya juga. Dua minggu Nicholas disiksa oleh mual muntah setiap hari tak kenal waktu. Paling parah ketika pagi, bisa satu jam pria itu duduk di depan closet untuk muntah. Bahkan sampai saat ini pun Nicholas masih seperti itu. Bedanya, kini Nicholas sudah sanggup bekerja."Aku hanya ingin memastikan saja, negatif lagi pun tidak apa-apa," gumam Shiren sambil mencelupkan alat tes kehamilan pada air seninya. Kali ini dia sudah berada di tahap pasrah akan takdir Tuhan. Nicholas saja bisa menerima dia apa adanya, kenapa dia sendiri tidak?Beberapa menit kemudian Shiren mengambil alat tesnya dari genangan air seni, masih dengan perasaan santai dan tidak gugup sedikit pun. Dia yakin betul hasilnya seperti beberapa bulan ke belakang."APA?!"Kedua bola mata Shiren hampir lepas dari tempatnya melihat dua garis merah. Jantungnya berdebar dengan sangat brutal. Shiren terduduk di lantai kamar mandi masih dengan memandangi alat tes kehamila

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 132

    Robert dan Shiren bergidik ngeri melihat bagaimana semangatnya Nicholas menikmati mangga paling asam itu. Awalnya dia meminta sambal yang tidak terlalu pedas, tapi tiba-tiba pikirannya berubah dan meminta sambal yang paling pedas. Beruntung saat itu Robert belum terlalu jauh dari pedagang mangga."Enak?" tanya Shiren dengan tatapan ngeri. Hanya membayangkan saja dia sudah tidak sanggup. Apakah gigi suaminya tidak rontok?"Sangat enak! Mulutku segar sekali. Lihat es krim ini, ini juga sangat enak. Mangga dicampur es krim juga sangat lezat," jawab Nicholas penuh semangat. Yang paling menyeramkan ketika Nicholas mencocol mangga muda itu pada es krim yang sangat dingin. Robert sampai memalingkan wajahnya melihat hal itu. Giginya terasa ngilu."Y-ya, nikmati saja kalau enak." Shiren tentu tak berani melarang, dia yakin Nicholas seperti itu karena bawaan bayi yang sedang dia kandung. Kalau tidak mana sanggup pria itu memakan makanan asam, pedas, manis, dingin secara bersamaan. Seharian itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 133

    Suasana kediaman Leonard benar-benar riuh mendengar kabar kehamilan Shiren. Cassie dengan hebohnya langsung meminta keluarga Shiren agar datang. Besok dia akan membuat pesta menyambut kebahagiaan tiada tara ini."Kamu jangan terlalu lelah, Sayang. Meskipun besok akan ada acara, kamu tidak boleh melakukan kontribusi terlalu banyak. Cukup duduk santai dan menikmati semuanya. Awas saja kalau kamu sampai ikut sibuk," cerocos Cassie. Panggilan video dengan Belinda pun masih terhubung."Iya Bu." Hanya itu yang bisa Shiren katakan, sedari tadi dia sudah mendapat banyak wejangan. Dari Cassie, Robert, Belinda, Jasmine, Domenico dan tidak tertinggal Jay. Jay yang awalnya terlihat sangat sayu sontak berjingkrak senang. "Besok kamu harus ikut, sekalian aku titip bawakan boneka beruangku yang ada di kamar," ujar Shiren pada Jay. Langsung saja Jay iyakan, kali ini dia tidak akan bertingkah usil pada kakaknya yang sedang mengandung. Hanya itu yang bisa dia lakukan agar Shiren selalu nyaman sepanja

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 134

    Rombongan Belinda tiba dengan selamat di kediaman Leonard. Wanita itu tak henti-hentinya menangis memeluk Shiren saking bahagianya. "Terima kasih, Tuhan. Terima kasih, Sayang. Kamu wanita yang hebat, Tuhan kembali memberikan kepercayaan padamu," ujar Belinda setelah menciumi seluruh bagian wajah Shiren. Kedua ibu jarinya pun tak henti mengusap air mata Shiren yang terus meleleh."Kali ini aku akan lebih ketat, Bu. Aku benar-benar tidak mau kehilangan bayiku lagi," balas Shiren. Tekadnya sangat bulat, apapun yang terjadi dia akan mempertahankan bayinya. "Ya, kami semua juga akan menjagamu sebaik mungkin. Mungkin beberapa hari Ibu akan menginap di sini," ujar Belinda seraya melirik pada Robert dan Cassie seolah meminta izin. Cassie hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya."Beberapa hari katamu? Tidak! Tinggal di sini selama Shiren mengandung, kita harus lebih waspada menjaga Shiren." Keputusan Cassie tampaknya sudah tidak bisa diganggu gugat. Belinda juga tidak berani membantah. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25

Bab terbaru

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Extra Part

    "Ohh, Sayang, kenapa kamu tidak menua sama sekali?" tanya Shiren dengan suara sensual saat merasakan badai kenikmatan yang tidak berkesudahan dari sang suami. Melihat bagaimana gagahnya pria ini memberikan sentuhan cinta yang tak pernah berubah dari awal mereka bersama. Nicholas mencecap habis seluruh rongga mulut Shiren seakan ingin menyatukan dua raga yang berbeda. Dan untuk yang ke sekian kalinya, mereka menikmati puncak kenikmatan bersamaan dengan rasa cinta yang semakin meluap.Nicholas ambruk di samping sang istri, memandang penuh bahagia pada seorang wanita yang sangat berarti di hidupnya."Harusnya aku yang bertanya seperti itu, Shiren. Kamu seperti vampir yang tidak pernah tua. Wajahmu saat masih gadis masih bisa aku lihat sekarang," balas Nicholas tak kalah pandai memuja sang pujaan hati.Shiren semakin menempel pada Nicholas seraya terkikik geli, dia naik ke atas perut Nicholas lalu berbaring di sana. "Andai aku bisa hamil lagi, aku rindu saat-saat mengandung dan dimanja

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Ekstra Part

    Nicholas memandang haru foto keempat anaknya yang tumbuh dengan sangat baik. Putri bungsunya bahkan sudah besar dan kini sudah memasuki sekolah menengah atas, tiga kakaknya yang lain sudah lulus dari perguruan tinggi dan sibuk dengan cita-cita mereka masing-masing.Nicholas tidak pernah terpikirkan sanggup menjalani kehidupan selama ini setelah berbagai macam badai yang dia lewati. Tentunya, bersama Shiren dia sanggup melewati segala hal."Melamun lagi? Agaknya lebih baik kita pergi berkencan daripada bosan di rumah. Ayo, aku sudah pesan tempat," celetuk Shiren membubarkan lamunan Nicholas.Ditariknya pinggang Shiren dengan lembut sampai tubuh itu jatuh dalam pangkuan Nicholas. Shiren hanya bisa diam dan menikmati rengkuhan hangat dari sang suami."Aku sangat mencintaimu, Shiren. Kamu segalanya untukku," lirih Nicholas tampak berhenti membelai lembut tubuh sang istri. "Aku juga. Aku juga sangat sangat mencintaimu," balas Shiren tak kalah lembut. Semakin tua Nicholas semakin manja dan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Tamat

    "Nicholas, Shiren jatuh!"Tiga kata keramat itu berhasil membuat nyawa Nicholas hampir lepas dari tempatnya. Kandungan Shiren sangat lemah, dan beberapa hari yang lalu dokter sempat berkata padanya kalau Shiren tidak boleh jatuh-jatuh lagi atau akibatnya sangat fatal. Dan saat ini, hal yang sama terulang kembali."Shiren, jangan tidur! Tatap mataku dan jangan pernah tidur! Lihat aku lihat aku, kamu pasti baik-baik saja, kamu dan anak kita pasti selamat. Jangan tutup matamu, Sayang, aku mohon. Katakan apapun yang kamu rasa dan jangan pernah tidur!" Nicholas terus mengoceh dengan kedua kaki terus melangkah membawa istrinya keluar dari rumah. Dan saat masuk ke dalam mobil, Shiren hampir-hampir hilang kesadaran kalau Nicholas tidak semakin kuat berteriak."Shiren, ingat anak-anak dan aku, Sayang. Kamu tidak boleh seperti ini, kamu harus sembuh dan jangan pernah berniat meninggalkan kami. Lihat aku, kamu kuat dan harus bisa bertahan seperti apapun sulitnya. Aku mohon jangan tidur," pinta N

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 261

    Sepasang suami istri yang sedang berbuat mesum di salah satu gazebo pantai hampir saja terciduk oleh petugas keamanan. Beruntungnya mereka tidak sampai melepas pakaian dan dengan mudah menutupi inti diri agar tidak dilihat orang lain."Kami hanya duduk santai di sini, tidak macam-macam," ungkap Nicholas dengan raut wajah serius, berharap kalau dua petugas keamanan yang sedang menginterogasinya percaya."Baiklah, maafkan kami sudah mengganggu waktu Tuan dan Nyonya, mungkin tadi hanya perasaanku saja seperti mendengar suara-suara aneh. Di pantai daerah ini memang tidak boleh macam-macam, kami bukan budaya yang bebas," jelas salah satu dari mereka. Setelah tak ada lagi salah paham, mereka pun pergi."Astaga ... aku benar-benar malu! Bagaimana bisa kita hampir terciduk? Idemu sangat buruk," gerutu Shiren kesal luar biasa pada suaminya. Dia sudah tiga kali menolak ide gila Nicholas, namun pria ini tetap memaksa. Alhasil, hampir saja kelakuan buruk mereka diketahui oleh orang lain."Maafka

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 260

    Anak-anak di rumah tak kalah antusias dari orang tuanya yang sedang pergi berlibur. Mereka juga diajak pergi oleh Cassie dan Robert setiap pulang sekolah dan selalu pulang malam. Meskipun lelah menghadapi tiga cucunya yang sangat aktif, tapi Cassie dan Robert sangat senang. Mereka sangat puas bermain dengan anak-anak."Nenek, kami dan ayah lebih nakal siapa? Kata ayah, kami tidak nakal dan sangat baik seperti ayah kecil. Memangnya ayah tidak nakal? Aku tidak percaya sebenarnya," ujar Bernard mengungkapkan rasa penasarannya selama ini. Sudah cukup lama dia ingin bertanya namun baru ingat lagi sekarang.Cassie dan Robert sontak saling bertukar tatapan, Robert hanya bisa mengendikkan bahu dan menyerahkan urusan anak-anak pada Cassie. Robert pergi mencari angin di luar."Tentu saja, ayah kalian sangat baik dan tidak nakal. Maka dari itu kalian pun menjadi anak-anak yang tak beda jauh dengan ayah sewaktu kecil. Tapi tetap saja, mengurus tiga anak sekaligus tentu lebih melelahkan. Maka dari

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 259

    Selesai bercinta yang sangat membara, Shirren kembali diserang rasa lapar luar biasa. Namun sebelum keluar dari kamar, dia tak lupa untuk mengenakan pakaian tertutup dari leher sampai ujung kaki. Jangan sampai ada orang lain yang melihat motif polkadot di tubuhnya. "Anna, tolong buatkan paella dan churos, ya? Ah iya, buatkan juga espreso dan jus mangga," pinta Shiren pada pramugari yang melayani. Wanita bernama Anna itu langsung mengiyakan dan cepat-cepat pergi.Shiren tak langsung kembali ke kamar, dia berkeliling sebentar di dalam pesawat pribadi ini yang sangat luas dan nyaman. Sofa-sofa berbulu halus dan empuk itu berhasil mencuri perhatian Shiren."Ah ... pinggangku, sofa ini nyaman sekali," gumam Shiren setelah berhasil menemukan posisi nyaman di sofa tunggal yang sangat nyaman. Dia hampir tertidur jika Anna tidak datang membawa pesanan yang dia inginkan."Yang espreso tolong berikan pada suamiku." Anna lagi-lagi mengangguk patuh sambil menaruh paella, churos dan jus mangga yan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 258

    "Tidak akan kumaafkan." Tiga kalimat yang Nicholas lontarkan berhasil membuat Shiren menahan napas, memandang Nicholas dengan tatapan tak percaya. Shiren menarik sebelah lengan Nicholas untuk dia peluk, dengan mudah dia kembali merengek sambil mengusal-usalkan tubuhnya pada Nicholas seperti anak kucing."Janganlah begitu ... kamu bukan tipe suami tanpa maaf untuk istri, aku tahu itu. Aku sangat sangat meminta maaf padamu, Suamiku. Tolong maafkan aku." Shiren terus merengek dan tak peduli pada pramugari dan pramugara yang berlalu lalang di sekitarnya. "Tapi aku belum mau memaafkanmu, bagaimana? Aku juga sakit hati dituduh yang tidak-tidak dan terus dimarahi sepanjang jalan," balas Nicholas semakin membuat Shiren kelabakan. Meskipun sang suami tidak acuh dan tidak jahat padanya, tetapi selagi maaf belum dia dapatkan, rasanya tidak akan pernah ada ketenangan."Kapan kamu mau memaafkanku memangnya? Apakah ada satu syarat yang perlu aku lakukan agar kamu mau memaafkanku?" tanya Shiren l

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 257

    Pihak keamanan restoran sangat pusing melayani nyonya Leonard yang menyebalkan, berulang kali melihat rekaman yang dia mau namun masih belum percaya juga."Kamu tidak disuap oleh suamiku, kan? Berapa banyak uang yang dia berikan untuk mengedit video sebenarnya? Akan kubayar sepuluh kali lipat asal kamu beri tahu aku yang asli, bagaimana?" tawar Shiren yang masih yakin suaminya ini berbohong.Dari rekaman yang dia lihat, memang Nicholas dan Lea sempat bersentuhan secara tidak sengaja. Tapi, rasanya dia masih belum yakin. Di pojok ruangan Nicholas hanya bisa diam menyaksikan bagaimana petugas keamanan bagian memantau cctv melayani istrinya. Dari raut wajahnya Nicholas sudah bisa menebak kalau petugas itu sudah sangat lelah. "Demi Tuhan aku tidak berbohong, Nyonya. Kami tidak pernah merekayasa rekaman-rekaman seperti ini karena sangat rumit dan bisa membuat sistem berubah-ubah. Dan juga tuan Nicholas tidak pernah menyuapku, kami saja bertemu baru kali ini," jelas petugas itu entah untu

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 256

    "Heh! Kamu cari kesempatan ya?!" Nicholas reflek mendorong tubuh Lea yang semula menempel pada tubuhnya. Heels yang Lea kenakan terlalu tinggi, alhasil salah sedikit saja dia hampir jatuh.Lea hampir jatuh untuk yang kedua kalinya jika tidak ditolong oleh sopir Nicholas. Setelah bisa berdiri dengan benar, barulah Lea membalas Nicholas yang seenak hati menuduhnya."Kamu pikir aku mau menempel padamu seperti tadi? Kalau bisa, pantatku yang cantik ini lebih baik menyentuh lantai daripada menyentuhmu. Dasar pria aneh!" cecar Lea menatap marah pada Nicholas yang menurutnya sangat sembarangan. Nicholas menghela napas pelan dan memilih diam, sebenarnya tadi dia hanya terkejut. Rasanya sangat tidak nyaman saat tubuh wanita lain menyentuh dirinya. Padahal, dia tahu sendiri kalau tadi Lea benar-benar jatuh dan tidak sengaja."Baiklah, aku minta maaf. Terima kasih atas waktu dan penjelasanmu malam ini," putus Nicholas sebelum masuk ke dalam mobil miliknya. Lea hanya mengangguk singkat dan dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status