Semua Bab Terjebak Cinta Terlarang: Bab 41 - Bab 44
44 Bab
Bab 41
Bibir Danendra melengkung saat notifikasi pesan di ponselnya muncul. ‘Kamu sudah makan?’‘Belum,’ balas Danendra yang berbohong. Padahal baru saja Nick meninggalkan apartemennya. Sahabatnya itu membawakan makanan untuknya. ‘Kenapa tidak makan?’ Pesan selanjutnya kembali muncul diikuti emotikon marah. ‘Karena tidak ada makanan,’ Bibir Danendra terus melengkung saat membalas pesan dari Maharatu. ‘Astaga,’ Emoticon melongo mengiringi pesan terakhir Maharatu. Lalu detik berikutnya, ponsel Danendra berdering. “Dia langsung telpon,” ucap Danendra senang. Sudah dua hari mereka tidak bertemu sejak kepulangan keduanya dari rumah sakit. Rasa rindu mulai menggerogoti hati Danendra. Pucuk dicinta. Wanita yang Danendra rindui menelponnya. Meski hanya suara tidak masalah baginya. Itu sudah cukup untuk meredam rindu yang semakin mendekam. “Hallo,” sapa Danendra.“Kenapa tidak bilang kalau tidak ada makanan sama sekali,” cerocos Maharatu.“Lupa,” jawab Danendra asal. Bibirnya benar-benar tid
Baca selengkapnya
Bab 42
Di sebuah restoran berbintang bergaya Eropa, dua pria dengan kekuasaan di bidangnya masing-masing tengah bertemu di ruang VVIP.“Andai saja Arlo bukan putramu. Bisa kupastikan dia habis di tanganku,” kata Bagaskara yang bersandar di kursi, sementara tangannya berada di atas meja memegang segelas wine. Sutopo, pria yang duduk berhadapan dengan Bagaskara itu hanya tersenyum getir. “Oh, ayolah Bagaskara, kita ini sudah lama menjadi partner. Kamu membutuhkanku untuk menyelimuti bisnis tambang ilegalmu itu. Jadi, mencabut laporan atas Arlo tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan bantuan yang sudah kuberikan kepadamu selama ini, ” timpal Sutopo yang merasa di atas angin. Karena seorang Bagaskara tidak akan berani macam-macam dengannya. Sudut bibir Bagaskara terangkat. “Kamu mengancamku, Sutopo?! Apa kamu lupa bantuan yang kamu berikan juga tidak gratis.” Bagaskara mengangkat gelasnya. Menandaskan wine yang berada di dalam gelas itu. “Kamu juga harus ingat satu hal. Kalau aku hanc
Baca selengkapnya
Bab 43
“Mas, Ratu boleh tanya sesuatu?” tanya Maharatu hati-hati pada Bagaskara. “Tanya soal apa?” Bagaskara memiringkan tubuhnya menghadap Maharatu. Saat ini mereka masih berada di atas ranjang selepas Bagaskara meminta haknya sebagai seorang suami. “Kenapa Mas mencabut laporan Mas terhadap Arlo?” “Karena aku tidak ingin hubungan kita diketahui orang lain,” jawab Bagaskara berbohong. Karena dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya tentang alasan utamanya mencabut laporan terhadap Arlo. Pria itu lalu beringsut dan bersandar di sandaran ranjang.Maharatu mengikuti gerakan suaminya. Sebenarnya dia ingin menyudahi pembahasan tentang ini, tapi hatinya terus bergejolak. “Tapi Arlo hampir membuat nyawaku melayang, Mas,” protes Maharatu. Matanya mulai mengembun. “Yang terpenting kamu masih hidup sekarang,” ujar Bagaskara yang membuat hati Maharatu semakin teriris.Jemari Maharatu saling bertaut suaranya bergetar saat kembali berucap, “Bagaimana jika saat itu aku tidak selamat. Apa Mas ju
Baca selengkapnya
Bab 44
Danendra merogoh saku celananya, mengeluarkan sekotak rokok lalu menyulutnya. Lelaki berahang tegas itu menghisap dalam-dalam rokok yang terselip antara jari telunjuk dan tengahnya. Membiarkan asapnya berkelana di rongga dada lalu menerbangkannya ke udara.“Tidak ada yang spesial tentangku, Ra,” ucap Danendra yang memasukkan sebelah tangannya ke saku celana. Pandangan berfokus pada rembulan yang sangat terang malam ini.“Aku hanya anak seorang petani yang mencoba peruntungan di kota,” bohong Danendra.“Kalau begitu ceritakan padaku bagaimana kehidupan di desa,” kata Maharatu antusias. Memandang Danendra dari samping semakin memperjelas betapa mancungnya hidung Danendra. Maharatu begitu penasaran dengan kehidupan di pedesaan. Karena di benaknya, kehidupan di desa pasti sangat menyenangkan dan tenang. Hamparan sawah yang menghijau di mana-mana, udara yang bersih dan segar. Lalu suara gemericik air yang terdengar dari aliran sungai yang sebening kaca. “Ayahku seorang petani yang setiap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status