Share

Bab 45

Tatapan intens Marisa pada Maharatu berubah menjadi tatapan nyalang penuh benci. Setelah tahu bahwa perempuan itulah yang menjadi madunya selama ini.

“Jadi dia perempuan itu. Pantas Bagaskara sulit lepas.” Sudut bibir Marisa terangkat. Ucapan sinisnya secara tidak langsung mengakui kecantikan Maharatu lah yang membuat Bagaskara sulit lepas.

Tangan Marisa semakin terkepal erat saat melihat putrinya–Hanum–terlihat sangat senang mengobrol dengan ibu tirinya. Ya … meskipun siri, Maharatu tetap bergelar istri. Berbeda dengan para penghangat ranjang Bagaskara yang sebelum-sebelumnya.

“Apa dia juga berniat merebut putriku?” geram Marisa yang melihat Maharatu tertawa kecil saat mengobrol dengan Hanum. Dugaan Marisa semakin dikuatkan dengan Maharatu yang memberikan hadiah kalung berlian pada Hanum.

“Dasar perempuan tidak tau diri. Aku tidak akan membiarkanmu menjadi istri sah Bagaskara.” Marisa terus memperhatikan gerak-gerik Maharatu hingga perhatiannya terpecah karena mendengar sebuah bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status