Share

Bab 42

Di sebuah restoran berbintang bergaya Eropa, dua pria dengan kekuasaan di bidangnya masing-masing tengah bertemu di ruang VVIP.

“Andai saja Arlo bukan putramu. Bisa kupastikan dia habis di tanganku,” kata Bagaskara yang bersandar di kursi, sementara tangannya berada di atas meja memegang segelas wine.

Sutopo, pria yang duduk berhadapan dengan Bagaskara itu hanya tersenyum getir.

“Oh, ayolah Bagaskara, kita ini sudah lama menjadi partner. Kamu membutuhkanku untuk menyelimuti bisnis tambang ilegalmu itu.

Jadi, mencabut laporan atas Arlo tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan bantuan yang sudah kuberikan kepadamu selama ini, ” timpal Sutopo yang merasa di atas angin. Karena seorang Bagaskara tidak akan berani macam-macam dengannya.

Sudut bibir Bagaskara terangkat. “Kamu mengancamku, Sutopo?! Apa kamu lupa bantuan yang kamu berikan juga tidak gratis.” Bagaskara mengangkat gelasnya. Menandaskan wine yang berada di dalam gelas itu.

“Kamu juga harus ingat satu hal. Kalau aku hanc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status