All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Sol Sepatu Biasa: Chapter 71 - Chapter 80

218 Chapters

71. Begitu Kan?

Gadis itu pun tidak berhenti sampai di sana saja. Dia segera melangkah mendekat ke arah Rayan yang hampir saja akan naik ke dalam mobilnya.Rayan sontak mundur ke belakang. Sayangnya, Queen selangkah lebih maju dari lelaki tampan itu dan dengan secepat kilat dia menghadang pintu itu dengan tangannya.Rayan mendesah jengkel, tidak mengerti dengan jalan pikiran gadis muda itu. “Jawab, Yan! Mengapa kamu masih menyembunyikan identitas istrimu itu?” Queen mendesak Rayan yang kini berdiri beberapa langkah darinya dengan Febri yang terlihat mulai cemas.“Untuk apa saya menjawabnya?” balas Rayan dengan gigi terkatup lantaran hampir kehilangan kontrol dirinya.Queen mencibir, “Oh, ayolah. Jangan berputar-putar! Kamu itu tinggal jawab mengapa kamu tidak memperkenalkan dia di hadapan publik.”“Bahkan, Aric mengatakan dia tidak tahu apapun tentang gadis yang kamu nikahi itu. Bukankah itu sangat aneh?” tambah Queen dengan dahi mengerut.Saat nama itu disebut, sudah tentu Rayan tidak lagi bisa me
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

72. Sebuah Peringatan

Seolah telah tertangkap basah, Queen tidak sanggup menjawabnya. Gadis itu hanya mampu menggigit bibir tanpa berani mengeluarkan suara sedikitpun.Rayan langsung berkata, “Saya harap ini terakhir kalinya kamu melakukan ini, Queen.”“Ta-tapi, Yang. Aku masih-”“Saya sudah menikah dan sampai kapanpun saya tidak akan pernah meninggalkan dia demi siapapun. Paham?” kata Rayan dingin.Jika saja Queen tidak mengenal Rayan dengan sangat baik, maka gadis itu sudah tentu akan menggigil karena ketakutan saat mendengarkan nada suara Rayan yang menakutkan itu. Tapi, dia telah mengenal Rayan sejak lama sehingga dia sedikit agak terbiasa dengan sikap datar dan dingin Rayan. Satu hal yang membuatnya agak takut yakni tatapan mata pria itu yang sangat menusuk seolah memang memberi sebuah peringatan kepadanya bahwa dia tidak ingin didekati lagi. Rayan tidak menoleh sedikitpun ketika memerintah, “Jalan, Miko!”“Baik, Pak,” kata Miko.Febri cepat-cepat meminta berpamitan sekaligus meminta maaf pada Quee
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

73. Kamu Ikut Saya!

“Baik, Pak Rayan.” Febri segera memberikan perintah pada orang suruhannya dengan berbicara selama beberapa detik.Usai melakukan tugasnya, dia berujar, “Sudah, Pak.”Rayan mengangguk singkat, tapi dirinya terlihat begitu sangat gelisah.Pria itu tidak pernah merasa cemas seperti itu sebelumnya. Hal ini pun juga dirasakan oleh Febri dan Miko yang melihat Rayan berulang kali mengecek ponselnya dengan dahi mengerut.Mereka tahu sang pimpinan begitu menyayangi istrinya dan sudah tentu tidak mungkin dia mau ada sesuatu yang buruk terjadi pada wanita yang telah berhasil membuat pewaris yang berhati dingin itu takluk.Beberapa menit kemudian, ponsel Febri bergetar. “Feb, angkat cepat!” perintah Rayan.Dengan tergesa-gesa Febri mengangkat panggilan itu. Rayan terdiam dan menunggu ketika Febri mengangguk serta menampilkan ekspresi lega.Usai menutup panggilan itu, Febri langsung berkata, “Semua baik-baik saja, Pak. Bu Kirana hanya sedang rapat dengan semua staf serta pemilik minimarket. Kemun
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

74. Cakep!

“Iyalah, memang mobil siapa lagi? Kan si bos ada di sini,” sahut salah seorang pekerja lainnya.Sementara mereka sibuk mengagumi mobil itu, Kirana malah asyik membalas pesan singkat suaminya.“Mobil mahal itu!” celetuk seorang pekerja laki-laki yang menatap kagum ke arah mobil yang pintunya baru saja terbuka.Seorang karyawan laki-laki ikut mengangguk setuju, “Bener. Kayanya lebih dari dua M deh harganya.”Vena melotot kaget, “Hah? Serius?”“Iyalah. Kalau nggak percaya coba browsing aja deh,” sahut sang karyawan yang memberitahu harga mobil itu.Serin yang ikut memperhatikan pun berkomentar, “Woh! Kaya apa si pemilik? Ganteng atau cantik?”“Iya itu kalau masih muda, kalau sudah tua ya apa peduli mau ganteng atau cantik?” kata karyawan laki-laki yang lain.Di saat mereka masih membahas masalah mobil mewah itu, tiba-tiba saja seorang laki-laki muda turun dari mobil itu.“Wuih! Masih muda, tampan lagi,” celetuk seorang gadis muda di bagian belakang.“Anak orang kaya, sudah kelihatan. Itu
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

75. Sirik Aja!

Serin mendesah, “Ya salah dan aneh.”“Salah? Aneh?” sahut karyawan lain. Serin mendecakkan lidah, “Nih ya coba pikir aja. Gimana bisa seorang tukang sol sepatu bisa dandan kaya gitu? “Betul. Terus itu mobilnya mobil siapa juga? Maling atau gimana?” Vena menambahkan.“Mobil sewaan, mungkin?” balas Serin sinis.Wanita itu muda itu mengedikkan bahu, tampak terlihat mengejek.“Sewa? Mana mungkin, Mbak? Mana sanggup bayar sewa mobil yang pasti mahal banget,” kata Vena terlihat setuju atas ucapan Serin yang selalu sejalan dengannya.Dua orang yang awalnya menatap Rayan dengan penuh kekaguman itu kini berubah. Tetapi, kemudian mereka mendengar seseorang berkata, “Alah. Sirik aja.”“Kalau iri tuh bilang aja,” sahut karyawan laki-laki lain.Vena dan Serin langsung tidak terima.“Aku sama Vena iri sama Mbak Kirana? Apaan sih,” kata Serin terlihat kesal.Vena berujar, “Ih, norak. Lagian, ngapain juga iri sama suaminya yang cuman tukang sol sepatu?”Tidak ada lagi yang mau membalas perkataan Ve
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

76. Masih Perlu?

Berbeda dengan Febri yang terlihat begitu sangat terkejut itu, Miko terlihat jauh lebih santai dan dengan begitu tenangnya dia menjawab, “Selamat malam, Bu Kirana.”Pria itu bahkan menyapa Kirana dengan senyuman ramah dan hangat lalu menambahkan, “Saya secara kebetulan sedang ada acara di sekitar tempat Pak Rayan berada sehingga sekalian saja, Bu.”Hal itu malah semakin membuat Kirana terlihat bingung, “Terus Bapak jadi sopirnya Mas Rayan, begitu?”“Oh, kalau soal itu ini kan sebenarnya Mas Febri yang punya mobilnya dan saya nggak tega … Mas Febri pasti kecapean habis ada acara penting dan nggak mungkin juga kalau Pak Rayan yang nyetir,” kata Miko menjelaskan dengan cara yang cukup membuat Rayan dan juga Febri terpukau karena ketenangan yang dimiliki oleh pria itu.“Kenapa tidak mungkin, Pak?” Kirana masih bertanya sembari menoleh ke arah suaminya yang memasang ekspresi aneh. Febri tiba-tiba ikut membantu Miko dan kemudian berkata, “Saya tidak yakin kalau Pak Rayan memiliki surat izi
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

77. Perusahaan Apa?

“Iya, Mas. Tapi … kata manajer aku akhir-akhir ini penjualan kami menurun jadi dia memutuskan agar kita ikut sama acara itu biar pendapatan naik lagi,” jelas Kirana.Rayan pun manggut-manggut dan tentu saja dia mengerti tentang masalah yang sedang dibicarakan oleh istri itu. Tetapi, hal ini malah membuat Febri terlihat terkejut dengan penjelasan Kirana. “Bu Kirana, apa perusahaan yang mengadakan event ulang tahun tersebut adalah … PT. Antara Shoes?” tanya Febri dengan nada sedikit tercekat di tenggorokannya.Mendengar nama perusahaannya disebut Rayan menatap dengan ekspresi terkejut dan hampir saja melotot ke arah asisten pribadinya itu.Tapi, alih-alih bisa melakukannya justru kemudian dia mendengar istrinya menjawab, “Iya, iya. Saya baru ingat. Itu … perusahaan yang sama di mana adik ipar saya bekerja juga.”Rayan terdiam seketika karena tidak pernah menyangka bila ternyata perusahaan yang disebut oleh istrinya itu adalah perusahaan miliknya sendiri. Dia bahkan lupa kalau perusah
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

78. Tidak Merepotkan!

Febri langsung melongo saat mendengarnya, sementara Miko yang sudah mengetahui dan mengenal bagaimana karakter Kirana pun hanya menahan senyum.Wanita spesial itu adalah wanita yang telah membuat pimpinan sebuah perusahaan besar jatuh hati.Rayan sendiri juga ikut tersenyum samar dan kemudian menanggapi, “Ini … pas kita makan saya akan ganti baju lalu menyerahkannya pada … Febri.”Kirana pun memahami dengan cepat, “Oh, begitu. Iya, Mas.”Rayan lalu menggenggam tangan istrinya dan hal itu terlihat di kaca spion. Febri juga mulai mengerti mengenai alasan pewaris perusahaan besar itu jatuh cinta pada Kirana. Dia memang belum lama mengenal wanita itu dan hanya beberapa menit berjumpa. Bahkan, pemuda itu baru berbicara dengannya hanya beberapa kalimat saja tetapi anehnya dia merasa bahwa wanita itu memang spesial.Wanita yang telah resmi menjadi istri Rayan Antara itu benar-benar sangat jauh berbeda dari semua wanita yang pernah dia jumpai. Penampilannya terkesan sederhana dan bahkan ti
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

79. Nggak Perlu!

Kirana yang kini malah segera menolak dengan berkata, “Oh, nggak. Nggak perlu. Kami nggak mau terlalu merepotkan lagi.”“Merepotkan?” Febri mengerutkan kening ketika dia mendengar Kirana berkata demikian. Rayan mendelik pada asisten pribadinya itu tetapi sepertinya Febri memang tidak mengerti tanda dari sang pemilik PT Antara Shoes tersebut.Pemuda itu malah kemudian berujar lagi, “Bu, ini sudah menjadi tugas saya dan juga Pak Miko untuk mengantar Anda dan juga Pak Rayan ke ….”Tiba-tiba pemuda itu segera menghentikan ucapannya ketika dia melihat Miko melotot ke arahnya dengan tatapan kesal. Saat dia menoleh ke arah Rayan, dia juga melihat bosnya yang sedang menatap jengkel kepadanya. Febri pun tergagap ketika telah menyadari bahwa dirinya hampir saja melakukan kesalahan besar dengan membongkar identitas sang tuan muda. “Ah, maaf. Maksud saya … sebagai seorang teman sudah sepantasnya tugas saya salah satunya untuk mengantar temannya ke rumah sampai selamat,” jelas Febri yang terba
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

80. Ikhlas Nggak?

Parlan yang semula terlihat santai sekali dan tidak terlalu mempedulikan tentang perdebatan yang terjadi di antara keluarganya itu seketika berdiri.Sang kepala keluarga pun langsung menunjuk ke arah Rayan dengan melotot, “Mulai berani membalas ya kamu? Kamu itu lupa ya kalau kamu itu cuma numpang di rumah saya?”Kirana yang sebelumnya juga tidak ingin berada di tempat itu lebih lama pun tidak terima ketika bapaknya berkata demikian. Wanita itu pun kemudian membalas, “Pak, tolong jangan bilang kayak gitu dong!”Parlan mendecakkan lidah, “Kenapa memangnya? Kenyataannya kalian kan memang numpang di sini. Nggak seperti Nadia dan Siska yang sudah punya rumah sendiri-sendiri.”Bagas menyeringai ketika nama istrinya disebut dan dia pun ikut menanggapi, “Iya dong, Pak. Saya kan sudah mandiri sebelum menikah dengan Siska, nggak mungkin saya bakal bebanin Bapak dengan menumpang tinggal di sini.”“Sama, Mas. Saya juga kayak gitu, Pak. Niat menikahi seorang wanita itu memang harus sudah siap se
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more
PREV
1
...
678910
...
22
DMCA.com Protection Status