Home / Urban / Suamiku Bukan Tukang Sol Sepatu Biasa / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Sol Sepatu Biasa: Chapter 91 - Chapter 100

218 Chapters

91. Ngiri Deh!

Ditanyai tentang hal yang begitu sangat penting itu pun segera membuat Febri ikut berpikir serius dan dia pun juga ingin membantu sang pimpinan. “Kirana … apa menurutmu istri saya akan marah karena saya sudah menyembunyikan semuanya dari dia?” Rayan bertanya ketika Febri bahkan belum menyarankan satu jalan keluar untuknya. Febri mengangkat wajahnya dan menjawab dengan nada yang terdengar begitu sangat hati-hati, “Pak, Anda menyembunyikan identitas Anda dan begitu banyak hal lainnya dari Bu Kirana karena memang Anda harus melakukannya. Anda melakukan itu bukan semata-mata ingin membohongi beliau.”Pemuda itu berhenti sejenak dan melanjutkan, “Anda memiliki alasan yang sangat kuat untuk melakukan itu dan saya sangat yakin sekali bila Bu Kirana tidak akan mungkin marah terhadap Anda.”Rayan tidak yakin dan walaupun dirinya telah mengetahui bagaimana kelembutan hati istrinya tersebut, dia berpikir bila tidak ada orang yang suka dibohongi. Tetapi, apa yang dikatakan Febri juga merupakan
Read more

92. Mita

Kirana menoleh ke arah wanita yang sedang berbicara itu.“Serin,” ucap Kirana tak terdengar marah ataupun kesal. Tetapi, Mita yang kemudian malah berbicara, “Ih, Mbak. Apaan sih ngomong kayak gitu?”“Lho, yang aku omongin itu memang bener kok. Suaminya Mbak Kirana cuman tukang sol sepatu biasa. Ya kan, Mbak?” Serin bertanya dengan ekspresi mengejek ke arah Kirana. Mita hendak menjawab ucapan itu tetapi Kirana mendahuluinya dengan berkata, “Memang bener kok. Suami saya memang berprofesi sebagai seorang tukang sol sepatu yang pekerjaannya memperbaiki sepatu-sepatu orang yang rusak.”Mita terdiam tapi tidak menampilkan ekspresi terkejut atau kaget. Sementara Serin kembali lagi berbicara, “Tuh, denger. Aku nggak bohong dan memang cuman jadi tukang sol sepatu aja. Ya … ganteng sih oke tapi nggak akan ada gunanya kalau kerjanya cuman kerja rendahan kayak gitu.”Kirana membelakan mata sementara Mita menatap kaget dengan apa yang Serin ucapkan.“Heh, kalau ngomong tuh berhati-hati bisa ngg
Read more

93. Kok Gitu?

Kirana menggelengkan kepalanya dengan tegas, “Tidak semua hukuman fisik itu bisa memberikan efek jera pada si pelaku.”“Kok gitu?” Mita menatap wanita itu dengan tatapan heran. Sejak dia masih kecil dia selalu mendapatkan hukuman fisik Jika dia melakukan sebuah kesalahan. Akibatnya dia selalu ketakutan ketika akan melakukan kesalahan itu sehingga pada akhirnya dia memilih untuk berhati-hati agar tidak sampai dihukum. Hal itu menjadikan dirinya menjadi orang yang tidak mau melakukan kesalahan yang sama sehingga dia bisa lepas dari hukuman. “Ya memang terkadang hukuman fisik semacam itu membuat si pelaku takut tapi biasanya hanya berlangsung sementara. Ada kalanya dia memiliki rasa dendam dan akhirnya kembalilah terjadi rasa ingin membalas,” jelas Kirana.Mita pun segera berpikir keras. Tiba-tiba gadis muda itu tersenyum aneh karena teringat tentang betapa dirinya ketika sudah menjadi dewasa melakukan apa yang Kirana sebutkan. Dia memang di masa kecil merasa sangat jera karena tak
Read more

94. Cerita Lain

Kirana menganggukan kepalanya dan mulai menjelaskan, “Yah … aku memang sempat ragu tentang profesinya tetapi itu cuman sebentar. Aku … bisa melihat bagaimana ketulusannya jadi profesi itu aku ke sampingkan.”Mita melongo dan terlihat begitu takjub dengan apa yang baru saja Kirana ungkapkan. Kirana menoleh ke arah gadis itu dan lagi-lagi dia mendengarkan Mita bertanya lagi, “Hal apalagi yang bisa membuat Mbak ragu waktu itu?”“Kami itu nikah yang bisa dibilang sebagai sebuah perjodohan. Rayan, suamiku itu mau menikahiku karena tahu tentang aku dari bibi aku. Jadi ya kamu itu waktu itu ketemuan kami yang pertama itu adalah untuk membahas masalah ini.”Kirana menjeda dan baru kemudian melanjutkan, “Nikah tanpa cinta itu menurutku sangat beresiko tapi kemudian dia membuatku yakin kalau dia bisa bikin aku bahagia. Ya … mungkin ini terdengar seperti sebuah janji kosong yang biasa diucapkan oleh pria yang ingin mendapatkan hati seorang wanita.”Mita tersenyum dan mengangguk setuju atas ucap
Read more

95. Jangan Salah Paham!

Kirana terdiam seketika begitu mendengar kata-kata Mita yang kali ini terdengar begitu sangat penasaran atau lebih tepatnya sangat antusias. Melihat Kirana yang diam saja dan tidak menjawabnya, Mita menatapnya dengan penuh kebingungan. Tapi ketika dia menyadari sesuatu, gadis muda itu pun segera mengangkat tangannya lalu membentuk gerakan seolah dia menolak apa yang sedang dipikirkan oleh Kirana.Dengan begitu cepatnya Mita berkata, “Mbak, jangan salah paham dulu ya! Aku … itu nggak ada maksud apa-apa kok. Aku juga nggak doyan suami orang. Tenang aja, Mbak!”Gadis itu berkata dengan sangat meyakinkan dan Kirana pun menilai bila Mita terlihat tidak sedang berbohong. Ah, Kirana yang sempat menaruh curiga kepada gadis muda itu pun menjadi tidak enak. Dia merasa memiliki pikiran yang picik sampai sempat mengira bila ada sesuatu yang diinginkan oleh Mita. Kirana segera menggelengkan kepalanya dengan cepat dan kemudian menyentuh tangan Mita, “Maaf ya … Mbak tadi cuman mikir aneh aja. T
Read more

96. Kredit Motor?

Kirana menjawab tanpa ragu, “Iya, Mita. Kami pulang pergi naik bis.”Mita menggaruk bagian belakang kepalanya dan kemudian menatap Kirana dengan tatapan penuh keheranan. Kirana tentu saja merasa aneh dengan tatapan itu dan segera bertanya lagi, “Ada apa memangnya?”Mita mengangkat bahu dan sebenarnya terlihat sedikit agak ragu untuk menjelaskan pendapatnya tetapi saat dia melihat wajah Kirana yang terlihat bingung itu pun akhirnya membuat Mita menjadi luluh. Gadis muda yang berpenampilan rapi dan modis itu pun berkata, “Yah … tadi habis istirahat makan siang itu aku dengar dari anak-anak kalau dulu pas si Vena menikah, Mbak Kirana kasih kado yang luar biasa kayak semacam biayain dia itu liburan sama suaminya.”“Itu benar kan, Mbak?” Mita kembali menegaskan apa yang dia dengar. Kirana mengangguk, “Iya memang benar tapi waktu itu yang milih kado itu sebenarnya Mas Rayan aja. Aku … nggak tahu apa-apa soal pemilihan kado itu tapi habis itu mas Rayan jelasin kalau dia ngasih kado semaca
Read more

97. Suaminya Mbak?

“Itu suaminya Mbak Kirana kan? Kok … agak beda ya dari yang aku lihat kemarin?” Mita menanggapi dan hal itu berhasil membuyarkan lamunan singkat Kirana yang heran dengan ekspresi wajah suaminya yang terlihat kaget itu. Kirana pun segera menoleh ke arah Mitha dan menjawab, “Oh, kemarin Mas Rayan kan pakai setelan jas mewah punya temennya jadi … kelihatan keren banget tapi sekarang dia pakai pakaian biasa yang biasa dia gunakan.”Mita pun mengangguk tanpa bertanya lebih lanjut. Kirana pun mengajak Mita untuk menghampiri suaminya yang terlihat seperti patung saat itu. “Assalamualaikum, Mas. Mas sudah lama ya nunggunya?” Kirana bertanya pada sang suami.Rayan yang seolah sedang melamun pun langsung terlihat terkejut dan membalas ucapan istrinya dengan cepat, “Waalaikumsalam, Sayang. Oh, nggak. Mas baru aja sampai sini kok.”Dia melirik sekilas ke arah Mita yang menahan senyum ketika mendengar pria itu mengucapkan kata “Sayang”.“Alhamdulillah, oh iya Mas ini teman kerja aku dan dia itu
Read more

98. Keduanya

Ketika mendengar celotehan Mita, itu malah tersenyum lebar seperti orang bodoh di mata Mita.Gadis menggelengkan kepalanya dan hampir saja akan memukul Rayan demi menyadarkan kakak sepupunya itu. Tapi, dia sadar saat ini dirinya sedang berada di lingkungan tempat Kirana bekerja sehingga dia tidak bisa melakukan hal yang biasa dia lakukan di saat dia sedang berkumpul bersama dengan Rayan dan keluarganya yang lain.“Mas, please deh jangan kayak orang bodoh kayak gitu! Malu-maluin pewaris bisnis keluarga Antara tapi kalau jatuh cinta kelihatan begonya,” kata Mita.Rayan yang mendengar ucapan kurang ajar adik sepupunya itu pun sontak terlihat kesal dan menatap Mita seolah ingin mencekik leher gadis itu. Tetapi, Mita yang sudah terbiasa dengan tatapan dingin dan kejam itu hanya tersenyum santai, “Kayanya kepolosan dan kebaikan hati Mbak Kirana ini deh yang bisa bikin Mas yang kayak gunung es ini jadi klepek-klepek gitu. Iya kan?” Rayan tidak mau menjawabnya malahan pria itu terlihat eng
Read more

99. Haters?

Mita tiba-tiba tersenyum sedih dan hal itu membuat Rayan menatap gadis itu dengan tatapan penuh kebingungan. “Ada apa sih, Mit?” Rayan bertanya dengan penasaran. Mita menoleh ke arah belakang seolah ingin memastikan bila Kirana belum berjalan ke arah mereka. “Mas, Mas itu nggak tahu ya kalau ternyata di minimarket ini tuh banyak yang nggak suka sama Mbak Kirana? Eh … maksudku kalau cowok-cowok itu ya biasa aja cuman ini yang karyawan cewek itu banyak banget yang kayak semacam nggak suka atau bisa dibilang mungkin karena iri,” jelas Mita.Gadis itu mendesah dan kemudian menjelaskan lebih lanjut, “Banyak di antara mereka yang sering banget bergosip tentang Mbak Kirana. Terus nih ada aja orang-orang yang nyindir-nyindir sampai ngomong kurang ajar juga.”“Awalnya aku pikir paling juga beberapa orang aja tapi saat aku lebih lama di sini dan memperhatikan mereka itu ternyata memang jauh lebih banyak yang nggak suka sama Mbak Kirana. Aku tuh sampai heran banget sebenarnya apa sih yang ada
Read more

100. Pacarnya Kali Ya?

Rayan tiba-tiba menatap ke arah Mita seolah mengisyaratkan bahwa adik sepupunya itu tidak boleh salah berbicara. Mita melihat tatapan mata Rayan tersebut dan seketika mengerti arti dari tatapan itu.Mita pun mendadak jengkel pada Kakak sepupunya itu. Dia tentu saja tahu bahwa dia tidak mungkin bercerita bahwa dia diantar oleh sopir pribadi keluarganya. Hal itu tentu akan membuat Kirana terkejut dan mengira gadis itu gadis aneh. Karena hanya gadis aneh yang berasal dari keluarga kaya yang mau bekerja sebagai seorang karyawan di minimarket yang berukuran tidak terlalu besar. “Aku … biasanya naik ojek, Mbak,” jawab Mita yang langsung membuat Rayan bisa menghela napas lega.Sementara itu, Kirana kembali bertanya pada gadis itu, “Kamu rumahnya agak jauh ya dari sini atau malah dekat?” “Lumayan agak jauh sih Mbak tapi ini ojeknya tuh orang yang dikenal kok jadi ya nggak terlalu mahal juga ongkosnya,” jawab Mita lagi.Kirana manggut manggut dan kemudian dia melihat ke arah luar lalu kemb
Read more
PREV
1
...
89101112
...
22
DMCA.com Protection Status