Home / Urban / Suamiku Bukan Tukang Sol Sepatu Biasa / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Sol Sepatu Biasa: Chapter 191 - Chapter 200

218 Chapters

191. Mana Mungkin?

Rayan yang memang tidak ingin menyimpan rahasia apapun dari istrinya itu pun menjawab, “Iya, Kirana. Saya pernah tinggal di Perancis selama beberapa tahun dan baru kembali ke Indonesia kurang lebih 3 tahun.”Kirana tentu saja semakin ingin tahu lebih banyak tentang sang suami sehingga dia kembali bertanya, “Kamu ke sana untuk kuliah atau gimana, Mas?”“Ya, Sayang. Untuk kuliah,” jawab Rayan.Tetapi Rayan tidak menunggu Kirana bertanya lagi dan segera bercerita jauh lebih banyak mengenai kehidupannya di Eropa. Ternyata Rayan tidak hanya berkuliah saja di benua yang jaraknya sangat jauh tersebut, namun juga sempat membangun beberapa bisnis di tempat itu. Meskipun bisnis yang dia bangun tidak terlalu besar, Kirana tidak bisa menahan rasa kagumnya pada sang suami. Sungguh Kirana tidak mengira bahwa ternyata Rayan memiliki perjuangan hidup yang tinggi. Selain bercerita tentang kehidupannya di Eropa, Rayan juga bercerita tentang kehidupannya setelah pulang ke Indonesia.Di samping itu,
Read more

192. Tidak Ada Perbedaan

“Ya Allah, Sayang. Kalau dia itu nggak anggap kamu sebagai seorang teman, dia tidak mungkin membela kamu di depan semua orang,” kata Rayan.Rayan menjelaskan dengan tatapan hangat sehingga penjelasan Rayan itu membuat Kirana sontak langsung mengerti maksud sang suami.Kirana seketika merasa begitu sangat bersalah karena telah meragukan Mita yang sangat baik kepadanya. Dia juga teringat bagaimana Mita membelanya dulu ketika mereka masih bekerja di minimarket yang sama.Bahkan, tidak hanya membela Kirana, dia juga selalu ada untuknya.Wanita cantik itu pun mendesah pelan seakan masa bersalahnya mulai menguat.Sementara itu, Rayan kembali menjelaskan, “Jangan khawatir! Kamu bisa langsung berbincang-bincang dengan dia nanti setelah acara makan malam.”Berbicara mengenai acara makan malam yang diselenggarakan oleh keluarga Antara di rumah mewah itu, Kirana menjadi ingin bertanya jauh lebih banyak. Rayan seolah tahu bilang istrinya akan bertanya kepadanya pun malah membuka lebar-lebar kes
Read more

193. Memang Benar

Rayan sontak tersenyum samar kepada Kirana sebelum dia memberikan jawaban, “Iya, benar.”Kirana tentu saja semakin bingung dan menanggapi, “Bukannya pekerjaan semacam ini seperti menata-nata ruang atau dekorasi lalu membangun bangunan itu pekerjaan seorang arsitek atau desainer interior?”Rayan menganggukan kepalanya setuju atas ucapan istrinya, “Sekali lagi apa yang kamu katakan itu memang benar, Sayang.”Kirana terdiam di saat dia melihat bagaimana suaminya menatap ke arah taman indah itu sembari terlihat seolah sedang memikirkan sesuatu.Wanita itu tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh suaminya tapi dia seolah bisa menebak bahwa Rayan yang sedang memikirkan sesuatu yang cukup penting.Dia pun tidak menyuruh Rayan untuk menjelaskan lebih lanjut dan hanya menunggu. Tiba-tiba saja Rayan berkata, “Akbar memang memiliki cita-cita sebagai seorang desain interior dan dia sangat suka juga dengan arsitektur. Bahkan, dulu dia berpikir untuk melanjutkan studi di bidang itu saat dia belu
Read more

194. Bercerita

“Debby hampir mirip dengan saya. Dia … suka dengan bisnis kecantikan dan dia bercita-cita menjadi seorang penata rias. Tapi … tentu saja cita-cita itu ditentang oleh keluarga besar kami.”Rayan tertawa miris saat dirinya teringat akan masa-masa Debby yang kala itu juga sempat menolak keinginan keluarga besarnya.Rayan menggelengkan kepalanya dan melanjutkan, “Ya bayangkan saja. Mana mungkin seorang anggota keluarga Antara yang bisnisnya terkenal menjadi salah satu perusahaan terbesar di provinsi Jawa Tengah, tapi malah memutuskan untuk menjadi seorang penata rias?”“Tentu saja keluarga besar kami langsung menentangnya. Debby sempat pergi dari rumah karena tidak ingin berkuliah di luar negeri seperti keinginan nenek dan kakek.”Saat lumayan kembali teringat akan masa-masa sulit saudara sepupunya itu dia pun menjadi agak sedih. Rayan menoleh ke arah istrinya dan melanjutkan, “Namun, kepergian Debi tidak membuat keluarga kami memberi izin pada dia untuk kuliah di jurusan itu. Justru kak
Read more

195. Kau Lihat Kelakuan Mereka?

Karena tidak mendapatkan jawaban dari mereka berdua, Dini langsung saja tersinggung, “Apa-apaan ini! Kalian berdua nggak mau menjawab pertanyaan saya?”Rayan mendesah pelan seolah berusaha keras untuk menahan dirinya agar dia tidak marah. Pria muda itu pun kemudian berujar, “Bukan saya tidak mau menjawab, tapi-”“Tapi apa?” potong Dini yang seakan tidak sabar menunggu perkataan Rayan.Rayan menahan dirinya agar tidak terpancing sehingga dia tetap menjelaskan, “Anda hanya bertanya tentang kenapa kami terdiam. Itu bukan pertanyaan yang penting.”“Oh, kalau begitu saya ganti pertanyaannya. Apa yang sedang kalian bicarakan?” Dini bertanya dengan menatap ke arah putra dirinya itu dengan tatapan benci. Kirana tiba-tiba saja khawatir bila akan terjadi pertengkaran di antara keduanya.Sebab dia merasa bila keduanya memang sangat tidak cocok.Dia memang belum mengetahui masalah yang sebenarnya, tetapi menurutnya keduanya saling tidak suka dan seolah tidak ingin terlibat lebih jauh. Sayangny
Read more

196. Mama Tenang Aja!

“Mama tenang aja, aku udah siapkan kok. Tapi … kita harus bersabar terlebih dulu,” kata Arik.Ah, sesungguhnya Dini sudah tidak sabar melihat putra tirinya yang begitu sangat sombong itu segera angkat kaki dari keluarga itu.Meskipun dirinya juga tahu apabila Rayan pergi dari rumah itu, Arik belum tentu menjadi pengganti Rayan dan tidak mungkin menjadi seorang pewaris menggantikan Rayan.Akan tetapi, setidaknya putranya akan jauh lebih leluasa untuk mengambil lebih banyak keuntungan dari keluarga Antara. Hanya saja sepertinya dia memang harus begitu sangat bersabar menanti hari itu. Sebab dia juga tahu saat ini semua anggota keluarga Antara begitu memuja Rayan.“Baiklah, tapi jangan lama-lama, Arik! Mama tidak sabar melihat anak sombong itu menderita,” ucap Dini.Arik mengangguk dan dia pun juga yakin rencananya nanti akan berjalan sesuai dengan keinginannya. Arik lalu mengajak ibunya untuk masuk ke dalam ruang makan yang ternyata sudah dipenuhi oleh anggota keluarga Antara yang lai
Read more

197. Demi Tujuan Kita!

Arik sadar bila ibunya sedang kebingungan tetapi dia dengan begitu sangat sabar menjelaskan, “Ma, kalau kita ingin menyingkirkan musuh kita, kita harus mengenal musuh kita terlebih dulu agar kita bisa memutuskan langkah yang tepat untuk membuatnya terusir.”Dini mengerutkan kening saat mendengarkan penjelasan putranya. Namun, tidak lama kemudian wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya seakan tidak setuju dengan ide dari Arik. “Mama nggak bisa bersandiwara dengan berpura-pura suka sama wanita itu. Astaga! Arik … bagaimana mungkin kamu meminta Mama untuk melakukan hal itu?”Belum-belum Dini sudah merasa sangat ngeri membayangkan bagaimana dia harus berinteraksi dengan istri dari putra tirinya itu. Arik mendesah pelan, “Ini demi tujuan kita, Ma. Kalau Mama nggak mau mendekati dia, kita nggak akan bisa tahu tentang kelemahan wanita itu. Sedangkan Mama sekarang juga tahu kalau Kirana adalah kelemahan terbesar Rayan. Jadi … salah satu jalan untuk menjatuhkan saudara tiri aku itu ya
Read more

198. Buat Apa?

Mita sontak menyipitkan mata dan menatap wanita itu dengan tatapan curiga. “Tante ingin mengobrol dengan Mbak Kirana? Buat apa?” Mita bertanya dengan sembari melirik ke arah Rayan berharap kakak sepupunya itu tahu bila ada sebuah kejadian yang cukup berbahaya di sana. Sedangkan Debby yang juga mulai terlihat tidak nyaman dengan kehadiran wanita itu pun bertanya, “Memang Tante punya urusan apa sampai mau bicara sama Kirana? Bukannya Tante itu nggak suka sama istrinya Rayan?”Andai saja Dini tidak ingat akan misinya di mana dia harus membuat istri putra tirinya itu terpengaruh ataupun terjebak dengannya, dia pasti akan langsung menjawab dengan perkataan yang juga sama tidak menyenangkannya dari Debby dan Mita.Akan tetapi, saat itu dia tahu bila dia harus berusaha keras untuk menahan dirinya agar tidak meledak marah sehingga dia pun berupaya untuk menahan amarahnya yang mulai muncul ke permukaan. Dini bahkan tersenyum dan berkata, “Astaga, kalian ini bagaimana. Kirana itu istri Rayan
Read more

199. Perlu Kita Bantu?

Dini merasa begitu sangat puas ketika berhasil membuat Kirana mau berbicara dengannya. Dia bahkan menyempatkan diri untuk melempar sebuah senyuman lebar pada putranya yang ternyata sedang mengawasi dirinya dan Kirana. Arik terlihat begitu senang ibunya ternyata mampu menahan amarahnya dan akhirnya melaksanakan misi mereka. “Tunggu aja, Rayan. Aku bersumpah akan membuatmu terusir dari keluarga ini,” kata Arik dengan penuh keyakinan sekaligus kemantapan. Dia lalu melirik ke arah kiri di mana dia melihat Rayan yang sepertinya tidak tahu bila istrinya sedang berbicara dengan ibunya.Pria muda itu terlihat sedang begitu asik berbicara dengan Akbar sampai lupa memperhatikan istrinya. “Bagus, bersikap seperti itulah sampai mama berhasil menarik perhatian Kirana.” Arik berkata dengan begitu ceria. Sedangkan di bagian Selatan, terlihat Mutia dan Tomo yang merupakan orang tua Mita melihat Kirana yang sedang berbicara dengan ibu tiri Rayan tersebut.Mutia mengernyitkan dahi saat mengetahui
Read more

200. Cukup!

Betapa terkejutnya Rayan ketika dia melihat istrinya sedang berbicara dengan ibu tirinya. Pria muda itu langsung berdiri, “Sejak kapan ….”“Kok saya bisa nggak tahu kalau-”“Lumayan agak lama, Mas. Udah, cepatlah ke sana!” potong Mita cepat karena dia begitu sangat khawatir dengan Kirana. Rayan mendesah pelan. Dia hampir saja bertanya pada Mita dan juga Debby tentang alasan Kirana bisa hanya berdua saja mengobrol dengan Dini.Tetapi, Debby yang seolah bisa membaca gerakan mata Rayan pun langsung menjawab, “Ya awalnya sudah kami cegah tadi. Tapi … istrimu sendiri yang katanya mau berbicara dengan ibu tiri kamu itu.”“Iya, Mas. Mbak Kirana pasti nggak enak banget kalau menolak, ini tuh … ibu tiri kamu aja yang kurang kerjaan sampai mau mengobrol sama Mbak Kirana,” jelas Mita.Akbar sontak menjadi merasa bersalah karena akibat dirinya yang tadi mengobrol dengan sangat asyik bersama dengan Rayan, dia sampai melupakan bahwa seharusnya kakak sepupunya mempunyai itu mengawasi istrinya.“Sa
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status