Home / Urban / Suamiku Bukan Tukang Sol Sepatu Biasa / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Sol Sepatu Biasa: Chapter 181 - Chapter 190

218 Chapters

181. Kita Masuk Sekarang!

Mita seketika tersenyum lebar mendengar jawaban Kirana. Gadis muda itu pun kemudian berbicara, “Nah, ini … inilah yang bikin kakak sepupu aku ini jadi klepek-klepek sama kamu, Mbak. Ya gimana mungkin dia nggak jatuh cinta setengah mati sama kamu kalau kamu sebaiknya, Mbak.”Kirana hanya tertawa kecil menanggapinya dan dia kemudian menoleh ke arah sang suami yang terlihat berbicara dengan Febri seakan sedang mendiskusikan sesuatu. Kirana belum berani melihat sekeliling halaman rumah mewah yang begitu amat sangat besar itu karena takut dianggap tidak sopan.Kirana justru lebih berpikir apa yang akan terjadi jika dia bertemu dengan keluarga Rayan.Dilihat dari mobil yang terparkir di halaman parkir itu, Kirana bisa menebak bila ada begitu banyak anggota keluarga Rayan yang hadir di sana. Dia menelan ludah sekali lagi dengan begitu sangat gugup.Apa nanti mereka bakal benar-benar menyukai aku? Atau … jangan-jangan mereka malah nggak suka sama aku? Kirana membatin penuh rasa cemas.Teta
Read more

182. Saya Beruntung!

Mita yang sekali lagi secara kebetulan melihat ekspresi bingung Kirana itu pun segera menjawab, “Nyonya besar yang dimaksud itu nenek kami, Mbak.”“Oh,” balas Kirana yang merasa sangat bodoh karena tidak bisa berpikir dengan cepat. Rayan yang hampir lupa untuk melakukan sesuatu yang penting itu pun segera berujar, “Sayang, ini Bu Rina, kepala pelayan wanita di sini. Beliau ini … sudah seperti keluarga kami sendiri di sini karena beliau juga sudah lama bekerja di sini.”Rina seketika terharu mendengar perkataan salah satu tuan muda di keluarga Antara itu. Wanita paruh baya itu pun kemudian berkata, “Alhamdulillah, saya benar-benar sangat beruntung sekali, Nyonya. Saya bisa bekerja di sini sampai sekarang ini. Nyonya bisa panggil saya Rina.”Kirana tergelak dan tentu saja tidak mungkin dirinya akan memanggil wanita paruh baya itu dengan hanya memanggil namanya saja. Tetapi, tidak lama kemudian Rina berbicara lagi, “Semuanya sudah datang dan sedang menunggu Anda di ruang keluarga, Tua
Read more

183. Perkenalan

Rayan sontak tersenyum pada Kirana dan menjawab, “Iya, Sayang.”“Cantik kan?” Rayan lanjut bertanya pada istrinya. “Sangat cantik dan anggun banget,” kata Kirana jujur.Dia sama sekali tidak mengada-ngada dan memang perkataannya itu benar-benar berasal dari dalam lubuk hatinya. Ada tiga wanita dewasa yang semuanya berpenampilan sangat elegan dan itu terlihat dari semua busana yang mereka kenakan. Tetapi, salah satu dari ketiga wanita itu memiliki wajah keibuan dan sorot mata teduh yang mengingatkan Kirana pada Rayan. “Mama kamu ….”“Mama meninggal karena sakit, tapi … memang itu sudah jalan Allah, saya audah iklash sejak lama,” ucap Rayan yang memang terdengar begitu penuh dengan kesabaran. Kirana begitu sangat salut pada suaminya itu karena sanggup menahan rasa sakit kehilangan. Dia tahu walaupun Rayan berkata telah benar-benar mengikhlaskan ibunya, Udah tentu kenangan ibunya itu terasa begitu sangat dekat dengan pria itu sehingga dia pun bisa melihat bagaimana sorot mata Rayan
Read more

184. Nggak Anggap Aku?

Sesungguhnya Kirana merasa aneh ketika dia tahu suaminya ingin mengajaknya ke arah lain. Padahal Rayan belum memperkenalkan dirinya pada ibu tirinya. Tetapi, dia sama saya tidak menyangka bila nada ibu tiri Rayan terdengar begitu tersinggung atau lebih tepatnya kesal karena seolah-olah tidak dianggap oleh Rayan.Kirana menelan ludah ketika Rayan berhenti berjalan lalu menoleh ke arah wanita yang berdandan sedikit agak lebih mencolok dibandingkan dengan dua wanita lain di ruangan itu.Namun, sebelum Rayan sempat membuka mulutnya, Kirana mendengar sang nenek Rayan berkata, “Farid, kenapa kamu nggak bisa atur istri kamu?”Kirana hampir saja melongo tapi dia merasa beruntung bisa menahan diri walaupun saat itu dirinya begitu sangat terkejut. “Maaf, Bu,” kata Farid yang kemudian melirik istrinya seolah menyuruhnya untuk diam.Tapi, Dini, sang ibu tiri Rayan itu menggelengkan kepalanya, “Mas, kamu mau biarin hal ini terjadi terus? Kamu mau biarin anak kamu itu nggak anggap aku walaupun a
Read more

185. Asalnya?

Kirana ternyata juga langsung menoleh ke arah sumber suara itu. Rupanya suara itu berasal dari seorang pria muda yang Kirana tebak seusia dengan Rayan. Mungkin pria muda itu adalah saudara tiri Rayan yang disebut-sebut oleh Mita.“Kenapa, Yan? Nggak mau kasih tahu kami soal latar belakang keluarga dari istri kamu ini?” Arik lanjut berkata sembari tersenyum miring. Namun, bukan Rayan yang menjawab ucapan Arik tetapi justru Lastri, “Kenapa jadi kamu yang bertanya pada Rayan?”Arik yang seketika tersenyum itu langsung menoleh ke arah Lastri dengan tatapan takut-takut, “Nek, memang sudah seharusnya Rayan cerita tentang asal-usul istrinya ini. Kita ini … bukan keluarga sembarangan, kita keluarga-”“Tunggu dulu! Kenapa jadi kamu yang seolah-olah merasa menjadi bagian keluarga Antara?” potong seorang pria muda yang bergerak dari arah belakang dari sepasang suami istri yang belum diperkenalkan oleh Rayan kepada Kirana. Pria muda itu juga terlihat sepantaran dengan Rayan apapun Arik, tapi
Read more

186. Bukan Konglomerat Solo?

Seakan memang ingin mendukung anaknya, Dini juga ikut menambahkan, “Kayanya bukan berasal dari keluarga konglomerat Solo. Soalnya … saya sama sekali nggak mendengar ada kabar seorang putri konglomerat menikah dengan salah satu pewaris bisnis dari keluarga konglomerat juga.”Tentu saja hal itu membuat Arik semakin senang.Sedangkan, ayah Rayan, Farid sedikit terganggu dengan perkataan anak tiri dan istrinya itu. Dia bahkan kemudian berujar pelan sembari menatap ke arah putranya dan juga menantu perempuannya, “Rayan, Kirana ….”Dia berhenti sejenak lalu menoleh ke arah Arik dan Dini yang terlihat memang seolah bersekongkol menjatuhkan Rayan dan juga istrinya.“Kalian berdua tidak dengar apa yang dikatakan oleh Mama? Arik … nenek kamu sudah mengatakan kalau semuanya tidak terlalu mempermasalahkan masalah Kirana. Kamu … sebagai kakak Rayan seharusnya tidak menyulitkan dia,” kata Farid.“Tapi, Pa-”“Diam, Arik!” potong Farid yang benar-benar sudah tidak mau lagi mendengar apapun yang diuc
Read more

187. Mas Rayan Gimana Sih?

Rayan tentu saja luar biasa kaget mendengar perkataan istrinya itu tetapi ketika dia menatap istrinya dengan tatapan lurus-lurus, dia pun yakin bila istrinya telah mempersiapkan diri.Dikarenakan hal itu, Rayan menganggukkan kepalanya dan memberi izin pada Kirana untuk melakukan hal yang diinginkannya. Kirana balas mengangguk dengan mantap dan kemudian berkata, “Mohon maaf yang sebelumnya karena saya semuanya menjadi agak tidak nyaman.”Lastri tersenyum mendengar permohonan maaf yang sangat tulus dari Kirana itu. Sementara Mita malah terlihat begitu gugup melihat Kirana yang mengambil alih tugas menjelaskan semuanya. Ih, Mas Rayan gimana sih? Kok bukan dia aja sih yang jelasin? Mita menggerutu dalam hati sembari menatap agak kesal pada kakak sepupunya.“Kehadiran saya pasti membuat keluarga ini sangat terkejut dan kaget. Tapi … sungguh sebenarnya sayalah yang paling terkejut ketika hari ini saya baru mengetahui semua hal tentang suami saya,” kata Kirana yang seketika membuat bebera
Read more

188. Beneran, Aku Bingung!

“Tetapi, Mas Rayan berhasil meyakinkan saya untuk menikah dengannya.”Kirana tersenyum pada suaminya yang menatapnya dengan tatapan penuh kasih sayang. Kirana melanjutkan, “Singkat cerita kami akhirnya menikah secara resmi dan menjalani rumah tangga kami.”“Pada saat itu saya sudah benar-benar menerima profesi suami saya dan berniat untuk bersama-sama membangun perekonomian keluarga kami.”Para orang tua di ruang keluarga itu terlihat menatap Kirana dengan tatapan penuh takjub tetapi tidak berkomentar apapun.Sedangkan, Kirana masih berkata, “Mas Rayan membuat saya penasaran karena semua hal yang dia lakukan. Maksud saya … dia bisa mendapatkan uang dengan jumlah yang sangat besar yang rasa-rasanya tidak mungkin bisa didapatkan oleh seseorang dengan profesi sebagai seorang tukang sol sepatu.”Kirana kemudian bercerita lebih lanjut mengenai apa saja yang mereka alami dan menceritakannya secara detail. Wanita itu tidak menutup-nutupi rasa bingungnya dan juga rasa penasarannya di hadapa
Read more

189. Kamu Pikir Aja Ya!

Debby memberikan tatapan ke arah adiknya itu seolah adiknya itu bodoh.Gadis muda itu bahkan menepuk jidatnya karena kesal adiknya tidak mengerti ucapannya yang menurutnya sangat sederhana. “Bar, sekarang kamu pikir aja ya. Ada cowok asing yang tiba-tiba saja datang terus mau nikahin si cewek. Nah … tapi si cewek ini sama sekali nggak tahu tentang si cowok sama sekali. Yang dia tahu cuman cowok itu kenal sama tantenya.”Debby menjelaskan sembari menggigit giginya untuk menahan rasa kesalnya pada sang adik. Meskipun sangat kesal, dia tetap berkata, “Ya memangnya nggak takut kalau ternyata si cowok itu udah punya istri atau … jangan-jangan si cowok itu mantan narapidana atau buronan atau profesi-profesi mengerikan lainnya?”“Terus … ngakunya itu cuma tukang sol sepatu tapi duitnya banyak. Ya … secara dipikir-pikirkan itu aneh banget. Masa iya dia sama sekali nggak curiga, malah percaya gitu aja sama si cowok sih?” kata Debby sembari menatap Kirana dengan tatapan aneh.Namun, Mita yang
Read more

190. Kamar Orang Kaya

“Hm, ini kamar saya, Sayang,” kata Rayan yang kemudian membukakan pintu kamar itu untuk sang istri. Kirana memasuki area kamar itu dengan rasa begitu penuh haru karena akhirnya dia akan mengetahui kehidupan suaminya sebelum mereka bertemu. Saat dia mulai menjelajah kamar itu, dia pun mulai benar-benar mengenal suaminya. Dia tidak menduga bila isi kamar Rayan ternyata tidak terlalu banyak. Kamar itu lebih banyak dipenuhi oleh berbagai koleksi buku serta miniatur-miniatur yang ternyata merupakan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Rayan.Dari miniatur-miniatur tersebut Kirana pun akhirnya mengetahui jumlah usaha yang dimiliki oleh sang suami. Kirana tidak bisa tidak terkagum-kagum dengan kemampuan suaminya dalam hal berbisnis. Selain itu, ternyata kamar itu tidak memiliki perabotan yang cukup banyak dan hal itu membuat Kirana cukup penasaran. “Aku baru tahu kalau ternyata kamar orang kaya itu minimalis,” kata Kirana.Rayan terkekeh mendengarnya, “Yang kamu maksud itu furnitur
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status