Semua Bab Cinta Tak Berbalas: Aku Ingin Cerai Darimu!: Bab 171 - Bab 180

477 Bab

Bab 171. Dia memang pria brengsek!

Dinda mengangguk, "Dia memang pria brengsek, kasihan kamu bahkan menjadi korbannya.""Eh, siapa?" Nayla menatap Dinda dengan raut wajah penuh kebingungan."Siapa lagi kalau bukan bos kita, si Eko. Awas, aku akan menuntut pernikahan dalam waktu dekat ini. Kamu akan menjadi istri ketiga! Kamu tidak terlihat jahat," lanjut Dinda dengan napas menderu-deru."Is ... istri ketiga? Eh, mbak ... ini ... ""Sudah, kamu diam aja. Aku yang akan mengurus semuanya! Terima saja dulu amplop ini!" sela Dinda lalu berdiri."Jaga rahasia ini!" lanjutnya sambil melangkah keluar dari kamar.Dengan perasaan campur aduk, Nayla akhirnya menerima amplop itu walau dengan sejumlah pertanyaan yang tidak terjawab. "Baik, saya akan menjaga rahasia ini. Semoga semuanya berjalan lancar untuk Mbak Dinda."Dinda tersenyum lemah. "Terima kasih, Dek Mira. Kamu tidak tahu betapa berartinya ini bagiku." Dinda memeluk Nayla seperti seorang kerabat yang akrab."Kita
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

Bab 172. Kamu merayu Pak Bos?

Beberapa pelayan merasa iri karena Nayla tidak dipecat. Saat Nayla kembali ke dapur, beberapa dari mereka berkumpul dan mulai berbisik-bisik, tatapan mereka penuh dengan rasa tidak suka."Hei, kamu merayu Pak Bos, kah?" sindir salah seorang pelayan dengan nada tajam.Nayla berhenti sejenak, mencoba menahan diri untuk tidak terpancing. "Saya tidak merayu siapa pun," jawabnya dengan tenang. "Saya hanya menjelaskan situasi saya yang sebenarnya."Pelayan itu mengangkat alisnya, tidak puas dengan jawaban itu. "Oh, jadi karena kamu hamil, kamu dapat perlakuan istimewa, ya?"Nayla menghela napas, merasa lelah dengan sikap permusuhan ini. Merasa terkejut karena ternyata pelayan di sana juga mengetahui tentang kehamilannya. Nayla mendongkak, melihat ke arah perutnya yang tidak terlihat membuncit sama sekali untuk kehamilan ukuran dua bulan."Bagaimana kamu bisa tahu tentang kehamilanku?"Pelayan itu mencibir, menaikkan bibirnya yang tebal. "Semua jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

Bab 173. Salah paham

Pak Eko tidak menjawab. Dia hanya menggenggam lengan Dinda dan menariknya keluar dari dapur, meninggalkan Nayla dan para pelayan lainnya dalam keheningan yang penuh dengan tanda tanya.Nayla merasa cemas dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia menatap pelayan lain yang juga terlihat khawatir."Ada apa ya dengan Pak Eko dan Mbak Dinda?" bisik Nayla.Pelayan lain mengangkat bahu. "Aku tidak tahu, tapi sepertinya ada sesuatu yang serius. Biasanya Pak Eko tidak bersikap seperti itu.""Yang jelas, bukan urusanmu," gumam pelayan lain kemudian berlalu dari sana.Mereka semua kembali bekerja, meskipun rasa ingin tahu dan kecemasan tetap menghantui pikiran mereka. Nayla terus melanjutkan tugasnya, tetapi pikirannya masih terpaku pada Dinda dan Pak Eko.Di luar dapur, Pak Eko membawa Dinda ke ruang kantornya dan menutup pintu dengan tegas. Dia berbalik menghadap Dinda dengan wajah yang penuh kekhawatiran."Dinda, apa yang sebenarnya ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

Bab 174. Majikan yang egois

Dinda menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Dek Mira, aku tahu ini sulit. Tapi aku tidak akan menyerah. Aku akan mencari jalan keluar, apapun yang terjadi. Kamu tidak perlu khawatir tentang aku. Fokus saja pada kesehatanmu dan bayimu.""Biarkan Mbak yang akan menyelesaikan semua ini," lanjut Dinda sambil menepuk-nepuk dadanya.Nayla merasa terharu oleh kekuatan dan keteguhan hati Dinda walau wanita itu salah paham mengenai kandungannya. "Aku mengerti, Mbak Dinda. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku ada di sini untukmu. Kita bisa saling mendukung."Dinda tersenyum tipis, meskipun air mata masih mengalir di pipinya. "Terima kasih, Dek. Dukunganmu sangat berarti bagiku. Kita akan melalui ini bersama."Dinda mengenggam kedua tangan Nayla dengan erat, sementara Nayla hanya memberikan senyuman hangat walau kata-kata penjelasan tersangkut dalam kerongkongannya.Dengan suasana hati yang sedikit lebih lega, mereka kembali ke pekerjaan masing
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

Bab 175. Lagu pertama

Dinda berusaha menjelaskan sambil menahan rasa sakit. "Eko, saya benar-benar merasa sakit. Perut saya ... sakit sekali."Pak Eko menggelengkan kepala dengan kesal. "Ini tidak bisa diterima, Dinda. Kamu harus profesional. Kami punya tamu yang menunggu untuk mendengarmu bernyanyi. Jangan suka membuat alasan!""Saya akan memecatmu, Dinda!Nayla merasa marah mendengar Pak Eko yang tidak peduli dengan kondisi Dinda. "Maaf, Pak Eko, tapi mbak Dinda benar-benar sakit. Dia butuh perawatan, bukan amarah Anda," katanya dengan tegas.Pak Eko berbalik menatap Nayla. "Dan kamu pikir siapa yang akan menggantikannya? Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja."Nayla menarik napas dalam-dalam, merasa terpanggil untuk membantu. "Saya ... akan menggantikan Dinda menyanyi di panggung."Eko berdesis meremehkan perkataan Nayla dan tertawa kecil."Hanya menyanyi, bukan? Saya bisa melakukannya, tidak usah memecat orang hanya karena sakit. Ini hanya sebuah hari y
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

Bab 176. Bapak menyanyi sendiri!

Eko, yang awalnya meragukan kemampuan Nayla, berdiri di belakang ruangan dengan wajah terkesan. Dia tidak menyangka Nayla memiliki bakat menyanyi yang begitu luar biasa.Namun, Nayla tahu bahwa penampilan ini hanya permulaan dari hari yang panjang. Dia masih harus menghadapi berbagai tugas lain yang menantinya di kafe itu, semuanya tanpa sarapan dan dengan perut yang terus merintih kelaparan.Pelanggan semakin banyak dan waktu sudah menunjukkan jam dua sore. Kafe yang tadinya sepi kini dipenuhi oleh suara obrolan dan tawa. Meja-meja terisi penuh, dan beberapa pelanggan bahkan harus berdiri karena kekurangan tempat duduk. Di tengah keramaian itu, Nayla masih berdiri di atas panggung kecil, melantunkan lagu demi lagu tanpa henti.Rasa lelah semakin mendera tubuhnya, dan perutnya yang kosong mulai terasa semakin menyakitkan. Dia melirik ke arah Eko yang sibuk melayani pelanggan di meja kasir. Dengan isyarat tangan, Nayla memberi kode kepada Eko untuk meminta waktu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

Bab 177. Hiburan seperti apa?

"Tapi dia masih lemah," ujar salah seorang pelayan, berusaha mencegah agar Nayla tidak terlalu memaksakan diri."Kalau kamu tidak kembali ke panggung, saya ... uh, saya terpaksa pergi mencari Dinda," ancam Eko lalu memaksa agar Nayla memegang microphone tersebut.Dengan helaan napas berat, Nayla mengangguk, "baiklah. Mungkin saya masih bisa menyanyi satu atau dua jam lagi, tapi setelah itu, pastikan saya bisa beristirahat?"Eko mengangguk dengan yakin dan gigi putihnya nampak jelas di bawah kacamatanya yang tebal.Dengan langkah kecil, Nayla keluar dari dapur dan menuju ke panggung. Jumlah tamu yang datang untuk makan malam memang cukup banyak. Tetapi mereka mengharapkan kehadiran Dinda yang mereka kenal, bukan Nayla."Eh, siapa itu? Penyanyi baru? Ke mana Dinda kita?" ujar salah seorang pelanggan dengan wajah tidak senang."Uh, maaf, para tamu terhormat saya. Izinkan saya memperkenalkan penyanyi baru kita, Almira. Saya pastikan Anda akan te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

Bab 178. Sefia putus asa

Eko segera mengambil sebuah kursi dan duduk di samping Nayla. Dia menatap Nayla dengan tatapan serius dan menghela napas berat.Kedua matanya sudah memberikan jawaban yang jelas."Mm-maksudmu di atas ranjang?" Nayla membulatkan kedua matanya dan terkejut.Eko segera menganggukkan kepala dan kembali menatap Nayla dengan penuh harap.Nayla menggelengkan kepalanya. "Saya akan menyanyi saja. Di luar itu saya tidak dapat melakukannya. Maaf."Eko menelan salivanya, kedua matanya melirik belahan depan gaun yang dipakai Nayla, wanita itu memang terlihat padat dan seksi, "mungkin karena dia sedang mengandung," gumam Eko dalam hati.Nayla merasa risih karena tatapan Eko. Dia segera membenahi letak pakaiannya dengan menariknya."Uhum, pakaian ini tidak nyaman bagiku. Aku akan menggantinya.""Jngan ganti dulu, kamu masih harus menyanyikan lagu terakhir nanti malam, kamu terlihat sangat cantik dengan gaun itu," ucap Eko.Nayla mengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

Bab 179. Dia mencintai Nayla?

"Dia ... sudah lama tidak pernah menyentuhku," ucap Sefia dengan suara bergetar. Sefia tidak berani memberitahukan sebuah fakta bahwa Zavier bahkan tidak pernah menyentuhnya sekali pun, bahwa dalam rahimnya bukan anak Zavier.Malam pertama mereka pun tidak dilewati dengan gairah layaknya pasangan kekasih yang baru menikah.Kayla mengelus pipi Sefia. "Jangan berpikir yang tidak-tidak dulu. Mungkin Zav benar-benar sibuk. Tapi, Mama punya saran untukmu. Kadang-kadang, perempuan perlu sedikit usaha ekstra untuk mengingatkan suaminya betapa berharganya dirimu."Sefia mengernyit, tidak yakin. "Apa maksud Mama?"Kayla tersenyum lembut. "Mama ingin kamu mencoba mempercantik diri. Bukan hanya dari luar, tapi juga dari dalam. Mama akan membantumu. Kita bisa pergi ke salon bersama, mencoba perawatan yang membuatmu merasa lebih baik tentang dirimu sendiri.""Tapi, Mama, Zav seharusnya mencintaiku apa adanya. Mengapa aku harus berubah hanya untuk menarik perhat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-09
Baca selengkapnya

Bab 180. Terhipnotis

Dia sengaja mengenakan topi hitam dengan celana putih supaya tidak tampak seperti seorang Tuan Muda yang berkuasa. Penampilannya tidak seharusnya mencolok, itulah kenapa dia menyuruh Cahyo untuk mengusir semua bawahan yang mengikutinya."Ini kota yang aman, tidak usah melindungiku seperti ada pejabat yang datang! Kita juga hanya pergi makan malam," perintahnya kepada Cahyo dan Mando yang diizinkan untuk mengikutinya.Kedua pria itu juga berpakaian casual santai dengan celana jeans, sehingga ketiga pria itu malah tampak seperti anak muda.Mereka menaiki sebuah mobil hitam dengan Mando yang membawa mobil dan Cahyo duduk di samping. Sementara Zavier duduk di belakang. Tangannya memegang ponsel dan dalam layar ponsel ada sebuah foto. Foto Nayla dalam posisi tidur.Dia sendiri tidak dapat menjelaskan perasaannya, antara rindu, cinta atau keinginan agar wanita itu tetap menjadi miliknya saja.Zavier mengepalkan sebelah tangannya saat terlintas bagaimana
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
48
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status