Beranda / CEO / Hazel Kesayangan Sergio / Bab 371 - Bab 380

Semua Bab Hazel Kesayangan Sergio: Bab 371 - Bab 380

444 Bab

Bab 0371

"Sergio!"Mendengar suara yang sudah familier tersebut, punggung Sergio langsung terasa tegang. Dia buru-buru melepaskan cengkeraman tangannya di leher Yudhis.Sergio mengangkat tangannya untuk merapikan jasnya yang agak berantakan. Kemudian, dia menatap dingin pada Yudhis dan menyiratkan peringatan di matanya.Yudhis juga merapikan pakaiannya dan berkata sambil tersenyum, "Nggak apa-apa. Aku dan Pak Sergio hanya sedang bertukar pendapat."Hazel melirik Yudhis dan menarik Sergio ke kantor.Direktur Departemen Desain mengerutkan kening dan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Yudhis, katakan sejujurnya. Apa kamu tertarik pada Hazel?"Yudhis tertegun untuk sesaat, kemudian tertawa kecil.Yudhis tidak menjawabnya secara langsung. Itu sebabnya, direktur desain menganggap jika Yudhis memang mengakuinya.Direktur Departemen Desain tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas. Dia pun menepuk pundak Yudhis dan menghiburnya. "Yudhis, aku tahu. Kalian para anak muda begitu menga
Baca selengkapnya

Bab 0372

Melihat Sergio yang tampak cemburu itu, Hazel pun langsung merasa tidak berdaya di dalam hati.Hazel meraih tangan Sergio, menggoyang-goyangkannya beberapa kali dengan lembut, dan berkata dengan manja, "Sayang, tentu saja yang paling kupedulikan itu kamu."Tangan Sergio lebar dan kering. Terdapat lapisan kapalan yang dangkal pada buku-buku jarinya, sangat berbeda dengan tangan Hazel yang halus dan lembut itu.Merasakan sentuhan lembut di telapak tangannya dan mendengar suara Hazel yang lembut dan manja, Sergio pun merasa tersentuh di dalam hati.Sekeras apa pun hati Sergio, saat ini hatinya sudah jadi meleleh karenanya.Sergio sudah hampir kehilangan akal, bagaimana mungkin dia masih bisa marah?"Oke, aku akan melepaskanmu kali ini." Sergio mengangkat dagunya dengan ekspresi puas, meski sebenarnya merasa enggan.Setelah sekian lama bersama, bagaimana mungkin Hazel tidak bisa memahami Sergio dengan baik?Makin seseorang berpura-pura terlihat untuk tenang, makin besar gejolak emosi di da
Baca selengkapnya

Bab 0373

Apa dia sudah merusak kesenangan Pak Sergio dan Bu Hazel?Apa dia masih bisa bekerja di tempat ini?Hazel kembali ke mejanya. Dia merasa gugup saat melihat Intan yang mengamati dirinya dan Sergio dengan tatapan yang rumit.Hazel berdeham dan berkata, "Ada perlu apa, Intan?"Intan langsung kembali ke akal sehatnya dan buru-buru menyerahkan dokumen di tangannya. "Bu Hazel, ada dokumen penting yang harus Ibu periksa di sini."Hazel mengangguk. Kemudian, dia membuka dokumen tersebut dan menelusuri baris-barisnya secara sekilas."Nggak ada yang salah dengan dokumennya. Tapi, harganya masih bisa diturunkan sedikit lagi. Kualitas kain yang disediakan perusahaan ini masih cukup bagus. Kita bisa terus melanjutkan kerja sama."Intan mengangguk. Kemudian, dia mengulurkan tangannya untuk mengambil dokumen tersebut. "Kalau begitu, aku nggak akan mengganggu kalian lagi. Kalian lanjutkan saja. Lanjutkan saja ...."Setelah berkata seperti itu, Intan bergegas pergi dengan sepatu hak tingginya. Bahkan,
Baca selengkapnya

Bab 0374

Keduanya berbincang lama di telepon, mulai dari masalah pekerjaan hingga ke mana harus pergi berbelanja nanti, juga di mana ada restoran baru di suatu tempat yang ingin mereka datangi untuk makan bersama.Mereka berdua membicarakan semuanya.Hazel benar-benar mengabaikan Sergio, yang merupakan suami sahnya.Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit, wajah Sergio menjadi makin muram. Suasana di kantor juga menjadi makin mencekam.Perasaan menjadi tertekan, seolah badai akan datang.Namun, pelaku utama yang menbabkan semua ini tidak menyadarinya. Dia masih dengan senang hati berbagi hal-hal menarik yang ditemuinya di perusahaan kepada sahabatnya.Baru setelah terdengar suara batuk-batuk kecil, yang menyiratkan rasa kesal yang begitu kuat, Hazel pun akhirnya mau memalingkan wajahnya untuk sementara waktu dan menatap Sergio dengan ragu.Sergio merasa kesal selama beberapa saat dan benar-benar ingin menegur si kecil yang tidak punya perasaan ini.Namun, ketika menatap mata almon Hazel
Baca selengkapnya

Bab 0375

Setelah berkata seperti itu, Hazel meraih tangan Sergio dan meninggalkan perusahaan.Intan berdiri di sana. Dia menatap kosong pada sosok Hazel untuk waktu yang lama. Tatapan matanya terlihat rumit.Namun, emosi tersebut datang dan pergi secepat kilat. Dalam sekejap, Intan sudah kembali terlihat biasa....Setelah selesai pertemuan pada sore berikutnya, Hazel membawa Intan ke Hotel Santoria untuk bertemu klien.Sejak masa jabatannya, ini pertama kalinya Hazel keluar menemui klien.Klien yang hendak mereka temui adalah para pemasok yang sudah bekerja sama dengan JY Group selama lebih dari sepuluh tahun. Mereka sudah memasok kain untuk JY Group selama bertahun-tahun.Sebelumnya, Krisna sudah membuat JY Group berantakan. Para pemasok sudah lama mengeluh dan satu per satu dari mereka ingin membatalkan kontrak.Namun, baru-baru ini, entah dari mana para pemasok itu mendengar kabar, tiba-tiba saja mereka mulai kembali menghubungi JY Group dan ingin memperbarui kontrak.Alasan kenapa Hazel be
Baca selengkapnya

Bab 0376

Hazel memasuki ruangan. Dia mencari tempat duduk dan duduk di depan bos-bos tersebut. Kemudian, Hazel menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri.Bos-bos itu saling berpandangan dan tidak tahu apa maksudnya."Semuanya silakan duduk. Secara logika, aku ini yang lebih muda. Nggak ada alasan bagi kalian untuk berdiri, sementara aku sedang duduk."Hazel tersenyum tipis. Jari-jarinya yang putih dan ramping itu memegang gelas anggur, lalu menggoyang-goyangkannya dengan lembut. Gerakannya begitu santai dan elegan, hingga tidak bisa membuat orang mengalihkan pandangan mereka.Tatapan mata para pria di ruangan itu tiba-tiba menunjukkan nafsu yang serakah.Pak Sergio pasti merasa senang. Wanita dengan kecantikan yang luar biasa ini jarang sekali ada.Hanya saja, tidak diketahui seberapa hebat dia di atas ranjang ....Semua orang mulai menyusun rencananya sendiri-sendiri di dalam hati.Mereka sudah mencari informasi terlebih dahulu sebelum datang. Ternyata, JY Group belum menentukan pemasok
Baca selengkapnya

Bab 0377

Hazel mencibir, "Siapa yang mau menghasilkan uang bersama kalian? Apa kalian nggak mendengar berita tadi? Barusan pagi tadi, JY Group sudah menandatangani kontrak dengan pemasok baru."Beberapa dari mereka tercengang dan langsung menyadari jika mereka sebenarnya sudah ditipu."Apa maksudmu, Hazel? Kalau kamu nggak berniat menandatangani kontrak, kenapa kamu bersedia untuk datang dan makan malam bersama kami?"Semua ini benar-benar tidak adil bagi Hazel. Dia tidak pernah bermaksud untuk mempermainkan orang.Alasan kenapa Hazel bersedia untuk datang untuk memenuhi undangan mereka adalah karena mereka sudah bekerja sama dengan JY Group selama lebih dari sepuluh tahun. Hazel ingin menghormati mereka karena sama-sama berada di industri yang sama.Namun, tanpa diduga, begitu sampai di tempat ini, Hazel malah mendengar mereka bicara kasar mengenai dirinya di belakang.Hazel mengerucutkan bibirnya. Dia kembali mengambil segelas anggur dan menggoyang-goyangkannya dengan pelan."Sebenarnya, aku
Baca selengkapnya

Bab 0378

Pada titik ini, tiba-tiba saja pintu ruangan tersebut terbuka dari luar.Sergio bergegas masuk dengan wajah tegang. Dia berjalan menghampiri Hazel dan bertanya dengan cemas, "Bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka? Apa ada yang mengganggumu?"Rafael dan Vexal mengikuti di belakang. Mereka juga masuk dengan wajah cemas.Mereka langsung tercengang saat melihat dengan jelas apa yang terjadi di ruangan tersebut.Sekelompok pria meringkuk di sudut. Mereka berpelukan satu sama lain sambil gemetar ketakutan.Salah seorang pria mengenakan celana basah dan memegangi lengannya dengan ekspresi kesakitan di wajahnya. Jelas dia sudah mendapat pelajaran.Hazel bertubuh mungil dan terlihat begitu ringkih. Wajahnya yang cantik dan lembut penuh dengan kepolosan. Namun, dia malah memegang pecahan gelas anggur di tangannya.Tidak sulit untuk membayangkan apa yang baru saja terjadi di tempat ini.Rafael dan Vexal saling berpandangan dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat alis mereka. Ternyata,
Baca selengkapnya

Bab 0379

Perusahaan Hardwin juga berkecimpung di industri pakaian. Jadi, Ervan juga sudah pernah bertemu dengan mereka.Namun, dengan ukuran perusahaan mereka, mereka tidak memenuhi syarat untuk bekerja sama dengan Perusahaan Hardwin.Ekspresi wajah beberapa bos itu tiba-tiba berubah. Mereka dengan cepat-cepat memohon belas kasihan, "Pak Sergio, kami sudah menyadari kalau kami salah. Tolong maafkan kami kali ini. Jangan bunuh kami semua!""Lantaran kalian tahu kalau Hazel adalah istriku, seharusnya kalian tahu kalau aku bukanlah orang yang bisa dianggap enteng."Sergio mengibaskan Pak Tanu dengan mata dingin dan menarik Hazel pergi tanpa menoleh ke belakang. Dia meninggalkan sekelompok orang yang memohon dengan getir itu di belakangnya.Sergio membawa Hazel ke ruangan lainnya.Sergio memegang tangan Hazel dan duduk. Dia meminta handuk panas kepada pelayan dan menyeka tangan Hazel dengan hati-hati.Hazel kemudian duduk dengan patuh. Matanya menatap alis Sergio yang indah itu tanpa berkedip."Pam
Baca selengkapnya

Bab 0380

Setelah Vexal dan Rafael pergi, hanya Hazel dan Sergio yang tersisa di dalam ruangan tersebut.Hazel dengan hati-hati mengulurkan tangannya, mengaitkan jarinya yang putih dan ramping itu ke jari kelingking Sergio, lalu menggoyangkannya sebanyak beberapa kali dengan lembut."Paman, jangan marah. Marah-marah nggak baik untuk kesehatan.""Kamu sendiri juga tahu kalau kamu sudah membuatku marah?" Sergio meliriknya sekilas dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mendengus dingin saat dia bertanya, "Apa lain kali kamu berani mengulanginya lagi?"Hazel buru-buru menunjukkan senyum penuh sanjungan dan menggelengkan kepalanya dengan patuh. "Aku nggak berani lagi!"Urusan selanjutnya urusan nanti. Yang paling penting sekarang adalah menenangkan paman.Bagaimanapun, paman tidak akan selalu berada di sisinya setiap kali Hazel mengalami kecelakaan. Itu sebabnya, Hazel harus selalu belajar untuk menangani semuanya sendiri. Jika tidak, dia tidak akan pernah menjadi dewasa.Namun, Hazel hanya berani m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3637383940
...
45
DMCA.com Protection Status