Home / CEO / Hazel Kesayangan Sergio / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Hazel Kesayangan Sergio: Chapter 241 - Chapter 250

444 Chapters

Bab 241

Hazel hanya memakan sedikit sarapannya dan pergi dengan tergesa-gesa.Adam ingin membujuknya, tetapi sebelum dia mengatakan sesuatu, mobil yang ditumpangi Hazel sudah pergi.Hanya menyisakan asap mobil di sana.Melihat mobil perlahan menjauh, Adam menggelengkan kepalanya tanpa daya.Anak muda zaman sekarang memang tidak pandai menjaga kesehatan. Bahkan sarapan saja dilakukan dengan asal dan terburu-buru.Menghitung mundur beberapa dekade, makanan bukanlah sesuatu yang mudah untuk disiapkan.Hazel yang sedang melihat-lihat informasi di dalam mobil merasa hidungnya gatal, lalu dia bersin.Dia menggosok ujung hidungnya dan meminta sopir untuk menaikkan suhu di dalam mobil.Sopir yang mendengar kata-kata itu dan segera mengikuti instruksinya.Mobil melaju ke kawasan apartemen biasa. Hazel langsung menuju lantai enam, sesuai alamat yang diberikan Dendra.Orang yang membukakan pintu adalah seorang wanita berperawakan gemuk dengan wajah yang terlihat baik hati.Melihat Hazel, wanita itu terte
Read more

Bab 242

Hazel menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku khawatir ayah dan ibu tiriku mengincar uang ini. Aku ingin mendapatkannya secepat mungkin agar menghindari masalah yang nggak perlu."Hazel langsung bergidik saat memikirkan saat di mana Dania mencarikan sembarang pria untuk menikahi Hazel demi bisa mendapatkan warisan ini.Dendra juga mendengar berita tentang Keluarga Vandana. Hal itu pun membuatnya marah. "Mereka benar-benar nggak manusiawi! Mereka bisa hidup seperti sekarang juga karena Nona Kirana. Bukan hanya memperlakukanmu dengan buruk, mereka juga ingin memanipulasimu."Hazel mengatur dokumen di depannya, lalu berkata sambil tersenyum pada Dendra, "Om Dendra, semuanya sudah berakhir. Aku nggak akan membiarkan siapa pun memanipulasiku lagi."Setelah memilah-milah informasi dan dokumen, Hazel tiba-tiba teringat sesuatu, lalu bertanya, "Om Dendra, aku ingat warisan ibuku berisi lima belas persen saham JY Group. Kenapa hal ini nggak ada di dalam dokumen?"Dendra pun tercengang dan ber
Read more

Bab 243

Dendra merenung sejenak dan berkata dengan nada serius, "Kecuali kita bisa menemukan cukup bukti untuk membuktikan kalau kamu ditipu oleh Krisna dan tanda tangan itu dilakukan bukan karena keinginan pribadi, mungkin akan sulit mendapatkan saham itu kembali."Hazel pun memahami kalau Krisna adalah orang yang sangat berhati-hati dan pasti tidak akan meninggalkan petunjuk apa pun dengan mudah.Mungkin tidak mudah untuk menemukan bukti yang dibutuhkan.Melihat Hazel raut muram Hazel, Dendra pun turut merasa sedih.Kirana memperlakukan dia dan istrinya dengan baik. Tanpa Kirana, kehidupan mereka tidak akan seperti sekarang ini. Jadi, Dendra pun tidak tega saat melihat Hazel diperlakukan seperti ini.Jadi, dia mengatakan, "Aku akan tanyakan sama pengacara yang lain, siapa tahu masih ada ruang untuk membalikkan keadaan."Hazel tersentuh dengan sikap Dendra. Dia pun berterima kasih dengan tulus.Setelah meninggalkan apartemen Dendra, Hazel langsung meminta sopir menuju Keluarga Vandana.Sopir
Read more

Bab 244

"Kamu sendiri yang sudah menandatangani dokumen ini. Aku ini ayahmu, apanya yang aneh dari memberikan saham ini kepadaku?"Hazel mencibir, "Kenapa aku nggak ingat pernah tanda tangan dokumen ini? Saat kamu memintaku tanda tangan saat itu, kamu bilang aku belum dewasa dan perusahaan harus ada yang urus. Jadi, kamu memegang saham ini atas namaku untuk sementara!"Krisna terus bersikeras, "Waktu itu kamu pasti sedang mabuk, jadi kamu salah sangka. Dokumen yang aku kasih saat itu hanya dokumen pengalihan saham!"Hazel tertawa marah saat melihat raut menjengkelkan Krisna. "Saat itu aku dirawat di rumah sakit dan nggak minum alkohol atau apa pun itu. Aku bahkan belum berusia delapan belas tahun!"Krisna mengalihkan pandangannya, tidak berani menatap mata Hazel.Mata itu terlalu jernih, kebencian di dalamnya makin mengejutkannya.Krisna menjawab samar, "Kenapa memangnya kalau aku sengaja memintamu tanda tangan? JY didirikan sama aku dan ibumu, kenapa memangnya kalau kamu memberikan saham itu
Read more

Bab 245

Sebelum hari ini, Krisna tidak pernah menganggap serius Hazel.Dalam hatinya, Darra yang akan bertingkah manja dalam pelukannya, berbicara manis dan selalu peduli dan memikirkannya adalah putrinya.Namun, ada terlalu banyak bayangan Kirana dalam diri Hazel.Dia mirip sekali dengan Kirana, terutama alisnya, yang seperti diukir dari cetakan yang sama.Setiap kali melihat Hazel, Krisna akan teringat bakat Kirana dalam bisnis dan penampilannya yang kuat dan acuh.Ini adalah semacam rasa rendah diri dan ketakutan yang datang dari lubuk jiwa.Jadi, karena itulah Krisna tidak menyukai Hazel.Namun, Krisna melupakan fakta bahwa segala sesuatunya akan berbalik melawan satu sama lain. Hazel sudah tertekan terlalu lama dan jejak kasih sayang terakhir Krisna di dalam hati Hazel sudah terkikis habis oleh tangan Krisna sendiri. Karena itulah situasi berkembang sampai tahap ini.Krisna menggertakkan gigi dan melembutkan nada suaranya, "Hazel, ibumu sudah tenang di surga. Dia pasti juga nggak mau hubu
Read more

Bab 246

Namun, sikap Sergio selama ini sepertinya terlalu lunak, membuat sikap Krisna makin keterlaluan dan bahkan tidak sadar tentang statusnya.Krisna enggan, tetapi tetap harus mengalah saat mendengar ancaman Sergio.Dia hanya bisa menahan diri dan berkata, "Hazel, apa yang ayah katakan tadi terlalu kasar, maafkan ayah!"Hazel berjalan mendekat dan memandang Krisna dengan sikap merendahkan. "Apa maksud ucapanmu barusan? Keberadaanku merupakan penghinaan bagimu?"Mata Krisna berkedip beberapa kali dan dia menutup mulutnya rapat-rapat, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Kali ini, suara Dania yang penuh kebencian dan kegembiraan pun terdengar, "Kamu mau tahu? Tentu saja karena ibumu yang seorang pelacur dan sudah ditiduri oleh banyak orang ....""Diam!"Krisna naik pitam dan memotong perkataan Dania dengan teriakan marahnya.Melihat mata merah Krisna, Dania kaget dan segera menutup mulutnya.Hati Hazel tercekat, lalu mengedipkan mata kepada sopir di belakang, "Perkataanmu jelek sekali,
Read more

Bab 247

Saat melangkah keluar dari pintu rumah Keluarga Vandana, Hazel sepertinya kehilangan seluruh kekuatannya. Kakinya melemah dan dia hampir jatuh ke tanah.Untungnya, penglihatan dan tangan Sergio yang cepat berhasil menangkap pinggangnya tepat waktu, lalu menarik Hazel ke dalam pelukannya."Hazel, kamu baik-baik saja?" tanya Sergio cemas.Wajah Hazel sepucat kertas, alis dan matanya penuh rasa sakit dan ketidak berdayaan.Namun ketika dihadapkan pada pertanyaan Sergio, dia perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku baik-baik saja, Om. Kenapa Om bisa ada di sini?"Melihatnya berpura-pura kuat, Sergio makin merasa tertekan.Hazel selalu seperti ini. Tidak peduli berapa banyak penderitaan yang dia rasakan di dalam hatinya, dia terbiasa menanggungnya sendiri.Dia menghela napas tak berdaya dan berkata dengan lembut, "Sopir mengirimiku pesan katanya kamu lagi nggak enak badan, jadi aku ke mari. Untung saja aku nggak terlambat."Nada bicara Sergio menyalurkan kelegaan.Tuhan tahu, keti
Read more

Bab 248

Pelayan memandang ke arah ruang tamu dengan rasa takut yang masih tersisa, lalu berbisik pelan, "Hari ini Nona Hazel datang dan bertengkar dengan Tuan dan Nyonya. Sekarang, Tuan dan Nyonya lagi bertengkar di dalam."Darra tertegun sejenak, lalu mempercepat langkahnya dan memasuki ruang tamu.Begitu masuk, dia melihat Krisna dan Dania sedang bertengkar."Ini semua salahmu. Apa yang kubilang sebelumnya? Hazel, si gadis sialan itu gadis yang nggak tahu terima kasih. Saham hilang dan sekarang dia ingin mengusir kita dari rumah! Apa yang harus kita lakukan sekarang?""Kamu masih nggak mau berhenti? Kamu sudah bilang begitu berkali-kali, aku sampai bosan dengarnya!""Kamu merasa kalau aku yang seperti ini menyebalkan? Kamu masih memikirkan Kirana? Katakan padaku!"Mendengar nama Kirana disebutkan, urat di kening Krisna berdenyut hebat dan tiba-tiba dia menepis tangan Dania."Cukup! Siapa kamu sampai berani menyebutkan namanya?"Dania terdorong dan hampir jatuh.Dia tertawa marah dan tidak bi
Read more

Bab 249

Setengah jam kemudian, Justin sampai di kediaman Keluarga Vandana dan terpana saat melihat kekacauan yang terjadi."Apa yang terjadi? Darra, kamu nggak terluka 'kan?"Justin memeluk Darra dan memandangnya dari atas ke bawah.Darra menggelengkan kepalanya dan menceritakan apa yang terjadi hari itu sambil menangis, seolah-olah dia telah sangat menderita."Aku nggak tahu kalau Kakak akan sekejam itu. Ibu memang ibu tirinya, tapi dia selalu memperlakukan Hazel dengan tulus. Ayah juga sangat menyayanginya."Justin tidak meragukan kebenaran dari apa yang dikatakan Darra. Menurutnya, Hazel memiliki kepribadian yang buruk dan hati yang busuk.Oleh karena itu, tidak heran jika Hazel melakukan hal seperti itu.Dia berkata dengan marah, "Hazel benar-benar keterlaluan. Bagaimana dia bisa melakukan ini sama kalian? Tunggu saja, aku akan menelepon Om, biar dia tahu Hazel itu orang seperti apa."Krisna tiba-tiba teringat tatapan mata Sergio yang dingin dan langsung bergidik.Dia langsung menghentikan
Read more

Bab 250

Tiba-tiba saja, ada ketukan yang terdengar di pintu. "Tuan, Nyonya, gawat! Orang-orang dari perusahaan pindahan datang dan mereka ingin kita segera pindah!"Krisna dan Dania terbangun dengan kaget dan langsung turun dari tempat tidur.Setelah berganti pakaian, mereka bergegas turun dan melihat lima petugas pindahan berdiri di ruang tamu, mencoba untuk masuk.Para pelayan mencoba yang terbaik untuk mencegah mereka masuk.Wajah Krisna berubah muram. Lalu, dia bertanya dengan tajam, "Apa yang terjadi? Siapa yang mengizinkan kalian masuk?"Ervan yang mengenakan jas dan sepatu kulit masuk dari luar dan menjawab pelan, "Tuan Krisna, Tuan Sergio bilang kalau Nyonya Hazel berbaik hati bersedia memberi kalian waktu tiga hari. Tapi Tuan kami nggak bisa menunggu selama itu dan ingin pindah ke mari. Hari ini juga kalian harus pindah dari rumah ini."Krisna dan Dania terkejut, ekspresi mereka tiba-tiba berubah."Apa? Pindah hari ini juga? Bagaimana mungkin!"Dania dan putrinya sudah tinggal di ruma
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
45
DMCA.com Protection Status