Share

Bab 245

Penulis: Hijau
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sebelum hari ini, Krisna tidak pernah menganggap serius Hazel.

Dalam hatinya, Darra yang akan bertingkah manja dalam pelukannya, berbicara manis dan selalu peduli dan memikirkannya adalah putrinya.

Namun, ada terlalu banyak bayangan Kirana dalam diri Hazel.

Dia mirip sekali dengan Kirana, terutama alisnya, yang seperti diukir dari cetakan yang sama.

Setiap kali melihat Hazel, Krisna akan teringat bakat Kirana dalam bisnis dan penampilannya yang kuat dan acuh.

Ini adalah semacam rasa rendah diri dan ketakutan yang datang dari lubuk jiwa.

Jadi, karena itulah Krisna tidak menyukai Hazel.

Namun, Krisna melupakan fakta bahwa segala sesuatunya akan berbalik melawan satu sama lain. Hazel sudah tertekan terlalu lama dan jejak kasih sayang terakhir Krisna di dalam hati Hazel sudah terkikis habis oleh tangan Krisna sendiri. Karena itulah situasi berkembang sampai tahap ini.

Krisna menggertakkan gigi dan melembutkan nada suaranya, "Hazel, ibumu sudah tenang di surga. Dia pasti juga nggak mau hubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 246

    Namun, sikap Sergio selama ini sepertinya terlalu lunak, membuat sikap Krisna makin keterlaluan dan bahkan tidak sadar tentang statusnya.Krisna enggan, tetapi tetap harus mengalah saat mendengar ancaman Sergio.Dia hanya bisa menahan diri dan berkata, "Hazel, apa yang ayah katakan tadi terlalu kasar, maafkan ayah!"Hazel berjalan mendekat dan memandang Krisna dengan sikap merendahkan. "Apa maksud ucapanmu barusan? Keberadaanku merupakan penghinaan bagimu?"Mata Krisna berkedip beberapa kali dan dia menutup mulutnya rapat-rapat, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Kali ini, suara Dania yang penuh kebencian dan kegembiraan pun terdengar, "Kamu mau tahu? Tentu saja karena ibumu yang seorang pelacur dan sudah ditiduri oleh banyak orang ....""Diam!"Krisna naik pitam dan memotong perkataan Dania dengan teriakan marahnya.Melihat mata merah Krisna, Dania kaget dan segera menutup mulutnya.Hati Hazel tercekat, lalu mengedipkan mata kepada sopir di belakang, "Perkataanmu jelek sekali,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 247

    Saat melangkah keluar dari pintu rumah Keluarga Vandana, Hazel sepertinya kehilangan seluruh kekuatannya. Kakinya melemah dan dia hampir jatuh ke tanah.Untungnya, penglihatan dan tangan Sergio yang cepat berhasil menangkap pinggangnya tepat waktu, lalu menarik Hazel ke dalam pelukannya."Hazel, kamu baik-baik saja?" tanya Sergio cemas.Wajah Hazel sepucat kertas, alis dan matanya penuh rasa sakit dan ketidak berdayaan.Namun ketika dihadapkan pada pertanyaan Sergio, dia perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku baik-baik saja, Om. Kenapa Om bisa ada di sini?"Melihatnya berpura-pura kuat, Sergio makin merasa tertekan.Hazel selalu seperti ini. Tidak peduli berapa banyak penderitaan yang dia rasakan di dalam hatinya, dia terbiasa menanggungnya sendiri.Dia menghela napas tak berdaya dan berkata dengan lembut, "Sopir mengirimiku pesan katanya kamu lagi nggak enak badan, jadi aku ke mari. Untung saja aku nggak terlambat."Nada bicara Sergio menyalurkan kelegaan.Tuhan tahu, keti

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 248

    Pelayan memandang ke arah ruang tamu dengan rasa takut yang masih tersisa, lalu berbisik pelan, "Hari ini Nona Hazel datang dan bertengkar dengan Tuan dan Nyonya. Sekarang, Tuan dan Nyonya lagi bertengkar di dalam."Darra tertegun sejenak, lalu mempercepat langkahnya dan memasuki ruang tamu.Begitu masuk, dia melihat Krisna dan Dania sedang bertengkar."Ini semua salahmu. Apa yang kubilang sebelumnya? Hazel, si gadis sialan itu gadis yang nggak tahu terima kasih. Saham hilang dan sekarang dia ingin mengusir kita dari rumah! Apa yang harus kita lakukan sekarang?""Kamu masih nggak mau berhenti? Kamu sudah bilang begitu berkali-kali, aku sampai bosan dengarnya!""Kamu merasa kalau aku yang seperti ini menyebalkan? Kamu masih memikirkan Kirana? Katakan padaku!"Mendengar nama Kirana disebutkan, urat di kening Krisna berdenyut hebat dan tiba-tiba dia menepis tangan Dania."Cukup! Siapa kamu sampai berani menyebutkan namanya?"Dania terdorong dan hampir jatuh.Dia tertawa marah dan tidak bi

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 249

    Setengah jam kemudian, Justin sampai di kediaman Keluarga Vandana dan terpana saat melihat kekacauan yang terjadi."Apa yang terjadi? Darra, kamu nggak terluka 'kan?"Justin memeluk Darra dan memandangnya dari atas ke bawah.Darra menggelengkan kepalanya dan menceritakan apa yang terjadi hari itu sambil menangis, seolah-olah dia telah sangat menderita."Aku nggak tahu kalau Kakak akan sekejam itu. Ibu memang ibu tirinya, tapi dia selalu memperlakukan Hazel dengan tulus. Ayah juga sangat menyayanginya."Justin tidak meragukan kebenaran dari apa yang dikatakan Darra. Menurutnya, Hazel memiliki kepribadian yang buruk dan hati yang busuk.Oleh karena itu, tidak heran jika Hazel melakukan hal seperti itu.Dia berkata dengan marah, "Hazel benar-benar keterlaluan. Bagaimana dia bisa melakukan ini sama kalian? Tunggu saja, aku akan menelepon Om, biar dia tahu Hazel itu orang seperti apa."Krisna tiba-tiba teringat tatapan mata Sergio yang dingin dan langsung bergidik.Dia langsung menghentikan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 250

    Tiba-tiba saja, ada ketukan yang terdengar di pintu. "Tuan, Nyonya, gawat! Orang-orang dari perusahaan pindahan datang dan mereka ingin kita segera pindah!"Krisna dan Dania terbangun dengan kaget dan langsung turun dari tempat tidur.Setelah berganti pakaian, mereka bergegas turun dan melihat lima petugas pindahan berdiri di ruang tamu, mencoba untuk masuk.Para pelayan mencoba yang terbaik untuk mencegah mereka masuk.Wajah Krisna berubah muram. Lalu, dia bertanya dengan tajam, "Apa yang terjadi? Siapa yang mengizinkan kalian masuk?"Ervan yang mengenakan jas dan sepatu kulit masuk dari luar dan menjawab pelan, "Tuan Krisna, Tuan Sergio bilang kalau Nyonya Hazel berbaik hati bersedia memberi kalian waktu tiga hari. Tapi Tuan kami nggak bisa menunggu selama itu dan ingin pindah ke mari. Hari ini juga kalian harus pindah dari rumah ini."Krisna dan Dania terkejut, ekspresi mereka tiba-tiba berubah."Apa? Pindah hari ini juga? Bagaimana mungkin!"Dania dan putrinya sudah tinggal di ruma

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 251

    Setelah berkemas selama tiga jam, Krisna, Dania dan Darra akhirnya selesai membereskan barang milik mereka.Mereka memandangi koper di depan mereka dengan wajah pucat.Setelah tinggal di sini selama bertahun-tahun, siapa yang bersedia pergi hanya dengan membawa barang di dalam koper ini, yang dianggap menjadi milik mereka.Krisna merasa sangat terhina.Ketika Darra melihat perhiasan indah itu tidak masuk ke dalam kopernya, matanya menjadi merah.Menurutnya, semua itu diambil dari Hazel berdasarkan kemampuannya, jadi itu seharusnya menjadi miliknya!Kenapa Hazel bisa mendapatkannya kembali hanya karena dia menginginkannya?Dia tidak mau menyerah dan mencoba merebut kotak perhiasan itu.Alhasil, begitu dia mengulurkan tangannya, Ervan langsung mengunci pergerakan tangannya.Terdengar bunyi klik dan suara nyaring dari benturan tulang, yang membuat Darra menjerit kesakitan, "Ah, tanganku! Ervan, aku tunangan Kak Justin! Beraninya kamu melakukan ini padaku! Kamu nggak takut Kak Justin minta

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 252

    Tim pengacara yang disewa oleh Perusahaan Hardwin termasuk yang terbaik di negeri ini dan hampir tidak pernah kalah dalam pengadilan.Wajah Krisna pucat pasi, membuatnya terlihat menua dalam sekejap. Saat ini, dia terlihat sangat tertekan.Dia akhirnya mengerti kalau Hazel sudah benar-benar akan memutuskan hubungan dengannya.Mungkin juga ada campur tangan Sergio dalam hal ini.Begitu Sergio turun tangan, tidak ada ruang untuk perubahan.Dia menghela napas dalam-dalam dan berjalan keluar dengan langkah berat. "Ayo pergi. Karena Hazel berpikir dia akan hidup dengan baik tanpa aku sebagai ayahnya, aku juga ingin melihat apakah Sergio akan meninggalkannya suatu hari nanti. Hazel nggak punya dukungan dari keluarganya sendiri, lihat saja, apakah dia akan memohon dan berlutut kepadaku suatu hari nanti?"Usai melontarkan kata-kata itu, Krisna meninggalkan rumah bersama Dania dan Darra.Krisna masih memiliki rumah dengan atas namanya. Lokasinya kurang bagus dan rumahnya tidak besar. Namun, set

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 253

    Gurat licik muncul di mata Hazel. Dia melingkarkan lengannya di leher Sergio, membungkuk dan mencium bibirnya."Ya, cuma terima kasih di mulut saja. Apa kamu mau?""Ya." Mata Sergio menjadi gelap. Dia menekan bagian belakang kepala Hazel dan memperdalam ciumannya.Setelah beberapa saat, Hazel merasa lemas dan bersandar di lengan Sergio dengan napas terengah-engah.Mata indah Hazel sedikit berair, yang membuatnya terlihat makin menawan.Hati Sergio membara, tetapi dia tetap mengendalikan diri dan hanya mencium keningnya. "Tidur lagi saja. Aku akan berangkat kerja."Hazel mengangguk patuh dan mengingatkan, "Om, bagaimana kalau naikkan gaji Ervan?"Sergio berpikir sejenak dan menyetujuinya tanpa ragu, "Ya. Kali ini dia melakukan pekerjaannya dengan sangat baik."Tidak lama kemudian, ponsel Ervan berdering saat dia sedang sarapan di kantin karyawan perusahaan.Dia membuka dan melihat pesan yang masuk. Ternyata itu pemberitahuan transfer, yang langsung ditransfer dari akun pribadi Sergio. A

Bab terbaru

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 444

    Mendengar pengakuan Hazel yang tiba-tiba, hati Sergio langsung luluh.Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, dengan lembut mendaratkan ciuman di puncak rambutnya."Hmm."Bisa mendapatkan pengakuan dari istrinya, Sergio merasa bahwa apa yang dia lakukan kali ini tidak sia-sia.Tidak sia-sia dia menunda pembicaraan kerja sama yang sangat penting untuk datang ke sini dan mendukung Hazel.Setelah waktu yang tidak diketahui, Hazel akhirnya melepaskan Sergio dan mengangkat wajahnya dari dada bidang pria itu.Matanya masih tertutup lapisan kabut berair karena menangis, menambah sedikit kesan sayu pada diri Hazel.Sergio tidak berdaya, menyapukan ujung jarinya dengan lembut di ujung matanya yang memerah. Sudut bibirnya tanpa sadar terangkat naik."Dasar cengeng. Kamu menangis saat sedih dan kamu menangis saat senang ...."Hazel yang mendengar itu langsung menatapnya, terlihat sangat menyedihkan."Bagaimana lagi, aku nggak bisa menahannya ...."Saat Sergio membela dan melindunginya,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 443

    Di tengah-tengah kalimatnya, dahi Hazel terkena sentilan dari Sergio.Sambil menutupi dahinya dengan rasa sakit, Hazel mengangkat kepalanya dan menatap pelakunya dengan wajah memelas. "Sakit! Om apa sih?""Memberimu pelajaran!"Sergio menjawab pelan. Melihat Hazel benar-benar kesakitan, dia pun menjadi tidak tega. Dia mengulurkan tangan dan mengusap tempat yang baru saja dia pukul.Dia melanjutkan, "Kamu selalu jadi yang nomor satu di mataku, jadi nggak ada yang namanya merepotkan. Hazel, aku malah senang kalau kamu sering menggangguku. Itu menandakan kalau aku cukup berharga di hatimu."Hazel tersentak tersadar, tidak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu dari bibir Sergio.Meskipun suara pria itu tenang, nadanya bercampur dengan nada pasrah yang tidak kentara.Entah kenapa jantung Hazel terasa seperti ditusuk dengan keras oleh sesuatu, hatinya terasa masam."Om, terima kasih ...."Tidak pernah ada orang yang membela dan mencintai Hazel seperti yang dilakukan Sergio.Perasaan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 442

    Sebahagia apa Hazel saat ini, sebesar itu pula rasa pahit yang ada di hati mereka yang dipaksa untuk meminta maaf.Mereka menyesalinya.Mengapa mereka tidak tahu diri dan berani menyinggung Hazel?Mengapa mereka mengatakan sesuatu seperti Hazel sudah mengkhianati Sergio dan Sergio akan marah dan meninggalkannya?Cara Sergio menatap Hazel begitu lepas dan penuh cinta.Di bagian mana itu menunjukkan rusaknya hubungan mereka?Orang yang awalnya bersikap sombong sekarang menundukkan kepala mereka. Rasanya, mereka ingin sekali mengecilkan tubuh mereka, meminimalkan rasa kehadiran mereka di ruangan ini."Kita nggak seharusnya mengganggu Hazel karena dia masih muda.""Apa lagi?"Sergio mengangkat matanya dengan dingin, menyalurkan penindasan yang kuat di bawah matanya.Apa lagi ....Semua orang diam-diam berteriak di dalam hati.Kenapa mereka malah mengganggu dewa kematian ini!"Kita nggak bisa menilai dengan baik dan salah paham dengan Bu Hazel.""Kita seharusnya nggak menyebutkan rumor ngga

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 441

    Namun, Sergio tidak berniat membiarkan mereka lolos begitu saja.Matanya sedikit menyipit, aura dingin yang gelap terpancar dari kedalaman matanya. "Hmm? Maksud kalian aku berbohong?"Saat kata-kata ini terlontar, mereka menjadi makin panik."Bukan, bukan begitu!""Kesalahpahaman, itu semua salah paham!""Tuan Sergio, kami harusnya menghormati Bu Hazel, mana mungkin kami mengancamnya? Kami hanya ingin bertanya tentang video itu, itu saja."Sergio tertawa dingin, matanya yang tajam seperti elang menyapu semua orang yang hadir.Bibirnya yang tipis terbuka sedikit, suaranya yang dingin sangat menindas. Kata-kata yang diucapkannya membuat semua orang gemetar."Kesalahpahaman? Aku sudah melihat video itu, jelas sekali kalau sudut pengambilan gambarnya lah yang salah. Kalian bahkan nggak paham soal beginian, kenapa nggak ganti saja posisi dewan direksi JY Group dengan orang lain?"Walaupun nada suara Sergio datar, semua orang bisa merasakan kalau dia sedang marah!Mereka ingin melarikan diri

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 440

    Suara rendah dan dingin, yang menyalurkan penindasan itu bergema dengan tajam di ruang konferensi yang besar, membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.Semua orang yang hadir menoleh secara bersamaan. Seketika, mata mereka membelalak kaget."Tu ... Tuan Sergio?"Kenapa sosok agung ini datang ke mari?Perasaan menindas yang dibawa Sergio kepada mereka saat Sergio terakhir kali muncul di ruang konferensi tampaknya masih tersisa sampai hari ini.Banyak orang secara tidak sadar menahan napas, tidak berani bernapas keras-keras. Mereka menatap lurus ke arah Sergio, ingin melihat apa yang ingin dia lakukan.Sergio bahkan tidak melirik mereka satu detik pun, langsung berjalan ke arah Hazel dan berdiri di depannya."Hazel, apa semuanya baik-baik saja? Apa kamu diganggu?"Hazel juga terkejut dengan kedatangannya. Lalu, dia bertanya dengan tidak percaya, "Om, kenapa kamu datang?"Sorot mata pria yang gelap dan dalam itu tiba-tiba menjadi lebih lembut. Dia mengulurkan tangan untuk mengus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 439

    Hazel berkata dengan suara dingin, "Daripada peduli dengan hal ini, kamu harusnya merenungkan seberapa besar kontribusimu kepada perusahaan."Pria itu terdiam, lalu menjadi jengkel dan menggebrak meja di depannya. "Apa maksudmu?""Seperti apa yang sudah aku katakan." Ekspresi di wajah Hazel tidak berubah, nada suaranya sangat tenang, "Alasan kenapa perusahaan jatuh ke dalam situasi saat ini nggak terlepas dari orang-orang sepertimu yang hanya tahu cara mengacau dan berpuas diri."Pria itu membuka mulutnya, ingin membalas sesuatu, tetapi dia melihat tatapan Hazel yang sedingin es."Kalau kamu nggak mau aku menguak semua tabiatmu, lebih baik diam."Suara Hazel jernih dan dingin, matanya menyalurkan ketegasan di dalamnya dan tubuhnya memancarkan aura kuat yang membawa tekanan tak terlihat."Kamu ...."Wajah pria itu memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dia terpaksa diam.Ruang konferensi menjadi hening, semua orang memiliki persepsi baru tentang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 438

    Hazel memijit punggungnya yang, lalu berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk mandi.Apa yang terjadi semalam memang sangat berlebihan, membuat wajah Hazel terlihat lebih pucat.Jarak yang dekat ke kamar mandi saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk berjalan ke sana.Usai selesai mandi dan berganti pakaian, dia hampir terlambat ke kantor.Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar sambil menyapa Adam."Selamat pagi, Pak Adam. Aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti malam ....""Nyonya, sarapan dulu sebelum berangkat. Yang namanya pekerjaan pasti nggak ada selesainya."Adam menghentikan Hazel, mencoba menasihatinya dengan cemas.Hazel melambaikan tangannya, terlihat sedikit terburu-buru. "Nggak usah. Pagi ini ada rapat dan aku sudah hampir terlambat."Adam mengerutkan kening tidak setuju dan menariknya kembali. "Jangan sampai nggak sarapan. Nyonya, Tuan secara khusus meminta saya untuk mengawasi Nyonya sarapan sebelum berangkat kerja. Bahaya kalau tekanan dar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 437

    Meskipun Hazel memiliki tubuh yang kurus, tubuhnya tetap berisi di beberapa bagian.Sergio sangat menyukainya.Hazel menatap tatapan membara yang tersembunyi di bagian bawah mata Sergio, entah bagaimana, pikirannya tiba-tiba teringat kembali saat di mana mereka berada di tempat tidur.Wajahnya langsung memerah. Dia langsung beranjak, mencoba melarikan diri."Om, aku sudah kenyang, mau istirahat dulu!"Namun saat Hazel berdiri, pergelangan tangannya dipegang oleh Sergio.Dengan sedikit tarikan, tubuh Hazel jatuh ke belakang. Saat kembali tersadar, dia sudah berada di pangkuan Sergio.Hazel tersipu malu dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?"Sergio mendekat perlahan, menempelkan dahinya ke dahi Hazel. Matanya yang gelap dan teduh menyembunyikan api yang membara.Bulu mata Hazel yang panjang dan lentik berkedip beberapa kali dan menatapnya dengan memelas. "Aku nggak tahu."Sergio menempelkan bibirnya ke bibir Hazel, suaranya serak seolah berisi butiran pasir, "Aku ... menging

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 436

    Sergio tidak bisa menahan tawa saat melihat rasa malu Hazel, sampai menciut seperti ini.Dia mengulurkan tangan dan mengusap rambut Hazel yang sedikit berantakan, suaranya jelas dan pelan, "Ya, nggak akan aku buka."Setelah mengatakan itu, dia meninggikan suaranya dan berkata kepada Adam yang berada di luar pintu, "Ya. Hari ini pasti kalian lelah, istirahatlah lebih awal."Adam terdiam sejenak, lalu dengan cepat menyadari kalau mungkin dia sudah mengganggu kesenangan tuan dan nyonyanya.Dia menunjukkan senyum penuh kasih, lalu mengiakan dengan penuh pengertian, "Baik, saya akan mengatur situasi agar nggak ada yang akan mengganggu kalian malam ini!"Mendengar kata-kata Adam, Hazel tahu kalau Adam sudah salah paham.Dia mengangkat pipinya yang memerah dari dada Sergio dan menatap tajam ke arah pelakunya."Kamu sengaja melakukan ini?"Sergio menarik kembali senyuman di wajahnya. "Ya, aku memang sengaja."Hazel terkesiap dan ingin memukulnya. Namun, belum sempat dia mengepalkan tinjunya ya

DMCA.com Protection Status