Home / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Hamil Anak Om Miliarder: Chapter 151 - Chapter 160

185 Chapters

151. Pria Bucin

Mira merasa hatinya mulai mengeras, ia sulit percaya pada suaminya lagi. Ia takut, bahwa cintanya juga akan pudar. Ia mengirimkan pesan pada suaminya karena ingin menginap di Mansion milik Dea. Mira || Mas, ijin nginep di tempat Dea ya Aron || Kenapa? Aku mau ngobrol loh Sayang Mira || Besok aja, sekarang aku mau sama Baby Adam Menunggu cukup lama selama 5 menit, baru Aron membalas lagi. Aron || Ya udah gak papa, semoga mimpi indah Mira mendengus, "Manis banget kamu Mas," gumamnya kecewa. Ia masih kecewa dengan keadaan ini, di mana ia bahkan tidak bisa membayangkan kalau suaminya memang berselingkuh dengan Julia. Dea menatap Mira dengan prihatin, "Papi bilang apa?" "Dia mau ngobrol sama ku, tapi aku mau sama Baby Adam dulu." Dea pun mengangguk-angguk saja. Ia tak ingin membuat mood Mira turun. Ia yakin Mira dalam kondisi yang tidak membutuhkan nasihat, ia hanya butuh jeda jntuk bertemu Aron sebelum menghadapinya lagi. Menghadaoi orang yang membuat kita kecewa
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

152. Apakah Ini Tak Cukup?

"Jangan tinggalin aku!" gumam Aron dengan isak tangisnya. Mira tambah bingung, "Apa yang kamu maksud? Ninggalin apa?" tanyanya. Aaron kemudian melepas pelukannya pada Mira dan menatapnya. "Kamu nggak ninggalin aku kan?" Mira mengeryit bingung, "Maksud kamu? Lah aku kan cuma nginep di tempat Dea." "Kukira kamu gak bakal pulang karena masih marah sama aku. Aku takut kamu pulang lagi ke kampung," ujarnya dengan suara yang agak kekanakan. Jujur di sini Mira merasa bingung, apakah ini suaminya yang biasanya berwibawa, ia tampak seperti Kucing manja sekarang. Mira pun menghela nafas dan menggeleng. "Enggak kok, aku gak akan pergi sebelum nyelesein masalah kita." "Tapi kamu tetep pergi?" "Tergantung kamu," balas Mira sok cuek. Padahal ia hampir kelepasan ketawa gara-gara kondisi muka Aron terlihat seperti balita yang takut ibunya pergi. Saat Aron ingin membalas lagi, Oma menyarankan agar mereka duduk dulu. Lalu, mereka pun menurut dan berjalan menuju sofa. Mira dud
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

153. Kerja

"Kita harus kerja sekarang kan?" Aron mengeryit, "Di situasi ini?" Ia sungguh kaget, pembicaraan ini amat penting, dan sekarang Mira masih memikirkan kerja? "Aku akan teat dan akan dapat masalah," ujar Mira panik. Alih-alih menunggu suaminya bicara, ia segera masuk ke kamar mereka dan mengambil batang-barang yang harus ia bawa ke kantor. Aron kebingungan, tapi Mira terlanjur heboh sendiri dan minta dintarkan ke kantor pada sopirnya. Pada saat itulah, Aron merasa apa yang ia lakukan tidak mempan untuk Mira. Yah, Mira bukan perempuan bodoh, tapi ia hanya belum bisa menerima. Ia pun akan mencoba mengerti, jika seperti itu hasilnya. ••• Dea tadi malam memang sudah memberikan testimoni pada Mira tentang ayahnya Ia bukannya mau ikut campur, tapi ia ingin membantu ayahnya sedikit-sedikit. Makanya ia cukup banyak menceritakan tentang ayahnya pada Mira. Saat ini, Dea sudah agak senggang dan membuka ponselnya karena Baby Adam sudah tidur. Akan tetapi, ayahnya menelpon dan
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

154. Kencan?

Mira keluar dari kantor saat tiba-tiba mobil mewah yang sangat ia kenali, berhenti di depannya, membuatnya dan orang di sekitarnya kaget. Lalu, kaca mobil dibuka dan memperlihatkan Yuda--sopir Aron yang tersenyum padanya. "Silahkan naik, Nyonya." "Lah Evi (opir Mira) kemana?" tanya Mira. "Sudah pulang, Tuan yang nyuruh." Mira kemudian mendekat dan melihat ada Aron yang duduk di kursi penumpang dengan ekspresi datar. Hal itu membuatnya bingung, tapi ia juga tak bisa menolaknya. Dibukanya pintu samping sopir dan ia duduk di sana, mengabaikan tatapan Aron yang jelas tak suka ia duduk di samping Yuda. "Nyonya... itu..." "Sssstttt, jalan!" perintah Mira. Yuda melirik Aron dari kaca tenah dan melihat sang majikan mengangguk parah. Sepertinya mereka sedang ada masalah, yang membuat Nyonyanya tak mau duduk bersama sang Tuan. Padahal biasanya mereka sangat menempel, tapi sebagai sopir Ia hanya bisa fokus menyetir dengan kondisi tertekan. Bagaimana tidak tertekan? Bo
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

155. Lelah

Mira menatap suaminya dengan tatapan kesal, bagaimana tidak. Aron mengajaknya untuk bertemu 3 klien di Surabaya. Setelah selesai, Aron pun melihat ke arah istrinya yang menghela napas. Ia baru sadar kalau istrinya terlihat tidak nyaman, dan kelelahan. Meskipun dari tadi ia tetap menemaninya dengan baik. "Sayang, maafin aku ya. Aku jadi lupa kalau gak memperhatikan energi kamu," ujarnya mendekat. Ia mengelus kepala istrinya yang tertutup hijab itu dan menggenggam tangannya, duduk di sampingnya. Mira cemberut, ia benar-benar lelah dan tidak memiliki energi untuk bicara dengan Aron. "Enggak apa-apa," ujar Mira tanpa menoleh. Aaron pun mengerti dan tersenyum kecut, ini salahnya tidak mempertimbangkan kalau harusna ia membarkan Mira istirahat saja di hotel, sementara ia menemui klien. "Oke, Sayang. Apa kamu mau jalan-jalan dulu?" Mira menggeleng lagi, "Enggak, aku mau tidur," jawab Mira lelah. Aron melihat jam tangannya, dan benar saja. Ini sudah jam 09.00 malam dan Mir
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

156. Bayi Diare

"Gimana anak saya, Dok?" tanya Dea panik.Dokter pria berusia 40-an tahun itu pun tersenyum dan berkata."Begini Bu, sebenarnya ini wajar di usia anak Ibu. Kalau boleh tahu apakah benar putra Ibu ini baru mulai makan MPASI?""Betul, memang benar dia baru saja makan MPASI beberapa hari.""Baik. Sebenarnya ini adalah hal yang wajar bagi bayi yyan baru transisi dari yang tadinya full minum asi, jadi mulai diiringi dengan MPASI. Sehingga, organ pencernaannya baru menyesuaikan makanan baru itu. Memang sesuatu yang wajar, tetapi perlu diperhatikan lagi makanannya. Mungkin ada makanan yang tidak cocok pada anak Ibu."Juna dan Dea mengangguk, mencoba memahami apa yang dikatakan dokter."Ibu dan Bapak bisa mulai perhatikan polanya, kira-kira apakah kemarin anak Anda makan sesuatu yang tidak seperti biasanya?"Dea mengingat-ingat, "Sebenarnya saya coba untuk menggunakan pola yang sudah dibuat oleh ahli gizi kami selama satu minggu ke depan dengan menu yang berbeda, tapi sepertinya menu kemarin
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

157. Pemuda-pemudi Mabok

Yudha langsung keluar dari mobil dan mengecek apa yang terjadi, setelah memastikan kedua majikannya baik-baik saja. Untunglah Mira dipeluk oleh Aaron sehingga tidak membentur bagian manapun dari jok belakang karena benturan itu cukup keras dan untung saja balon otomatis langsung menggelembung ketika ia hampir saja terbentur setir mobil. Kalau tidak, ia mungkin tidak akan sadarkan diri. Aron juga sempat berteriak tadi memangg namanya agar sadar, lalu ia pun sadar sepenugnya. Saat keluar mobil, Yudha terkejut ketika melihat orang yang menabrak mereka pingsan di dalam sana. Ia langsung mengetuk pintu belakang dan meminta agar tuanya keluar dari sana. Maka, Aron meminta agar Mira tetap di dalam sana."Tapi aku ingin lihat," ujar Mira."No, ke dalem aja. Ini urusanku, nanti kamu kenapa-napa." Setelah Mira menurut dan tenang, ia beralih ke penabrak yang masih di dalam sana.Melihat situasinya yang kacau, mobil bagian belakangnya agak ringsek. Itu artinya benturannya sangat keras. Be
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

158. Tabrak Lari

"Menempatkan diri sebagai korban?" gumam Aron menyeringai. "Dua anak muda ini sepertinya sudah terbiasa dengan banyaknya drama yang ia buat sendiri ya...." Awalnya Aron tidak tau dan tidak membaca berita itu, tapi sang asisten memperlihatkan berita itu secara rinci. ARON VICTORIUS MELAKUKAN TABRAK LARI PADA SEPASANG INFLUENCER DENGAN FOLLOWERS 3JT Bahkan ada yang buat video untuk merangkap kejadian itu dengan story telling yang menarik, sehingga banyak orang lain yang menontonnya dan percaya. Bahkan efeknya juga ada di media sosialnya dan media sosial milik Mira. Mira memang tidak menyebutkan akun media sosial aslinya, tapi banyak pihak yang mendoxing sehingga ketemulah akun media sosialnya, yang diketahui oleh teman-teman dekatnya saja. Kini istrinya juga dibully, bahkan pada sesuatu yang sebenarnya tidak nyambung dengan kronologi kejadian yang dikarang oleh dua influencer itu. Bagaiana bisa ada yang menuduh kalau Miralah yang membuat mobil Aron menabrak lari. Lucunya b
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

159. Sujud

Mira benar-benar shock melihat itu.Bagaimana bisa ada orang yang mencium kaki suaminya?Bahkan terlihat sekali bahwa di sana, pria itu sedang memohon sesuatu pada sang suami, dan itu sangat memprihatinkan sekali. Tak lama kemudian, Aron keluar dan mendekati Mira yang duduk di sofa yang ada di dekat meja sekretaris dan asisten."Sayang, kenapa kamu ke sini nggak ngabarin aku?" tanya Aron mendekat.Akan tetapi Mira kemudian menggeser duduknya, menjauh darinya."Apa yang terjadi, kenapa dia sampai kayak gitu?" tanya Mira waspada. "Kamu apain dia?" tanyanya langsung."Sayang, aku minta maaf, tapi ini nggak sesederhana itu.""Aku tahu tapi kenapa sampai kayak gitu sih? Ya Allah Mas, dia sampai sujud kayak gitu loh. Menghinakan orang adalah perilaku yang biadab, kenapa sampe segitunya?""Sayang, aku tahu hal ini emang nggak harusnya kamu tahu, tapi apa yang dia lakukan nggak sebanding dengan apa yang mereka perbuat.""Apa yang kamu rencanakan?""Untik sekarang, aku ingin membuat mereka be
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

160. Hancur

Mira pergi ke ruangan sang suami saat makan siang. Ia sangat mengkhawatirkannya. Apalagi suaminya sedang menangani kasus dan juga tidak pulang. Oma Zaenab juga sangat mengkhawatirkannya. Jadi, Mira berinisiatif untuk mengunjunginya sekaligus membawa makanan untuknya. Aron bilang, ia lebih suka makan makanan rumahan daripada makanan restoran yang mahal itu. Namun, saat itu juga, ia kaget karena wajah sang suami yang seperti akan pingsan. "Mas!" Asisten Aron juga terkejut ketika melihat bosnya yang memprihatinkan itu. Maka, sang asisten memanggil dokter agar tidak menimbulkan pertanyaan pada orang-orang. "Kenapa dia jadi kayak gini, emang gak tidur?" tanya Mira pada sang asisten. "Saya rasa tidak, Bu. Saya juga lihat saat saya baru datang, beliau tampak baik-baik saja, tetapi semakin lama wajahnya makin parah." "Ckckckck, kebiasaan memaksakan diri," gumam Mira prihatin. Kini Aron dibawa ke kamar pribadinya yang ada di kantornya, sepertinya Aron hampir pingsan kal
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more
PREV
1
...
141516171819
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status