Semua Bab Mengejar Cinta Mantan Istriku: Bab 61 - Bab 70

112 Bab

61. Aku Mencintainya

Jasmine duduk sembari menatap dirinya di depan cermin. Wajah yang begitu gusar setelah mendapatkan penolakan dari mantan mertuanya untuk menemui Bian lagi.Dia adalah penyebab mantan suaminya kecelakaan.Hidup dengan anak yang mewarisi wajahnya Bian. Mulai dari wajahnya, sampai ke semua fisik anaknya sangat persis. Bahkan karakter peka dari mantan suaminya juga dirasakan oleh Jasmine kalau mantan suaminya sangat menyayanginya. Terlepas dari apa pun juga, dia akan mengikhlaskan Bian kalau memang itu adalah takdir yang tidak bisa dia miliki.Jasmine menangis ketika dirinya masih berada di kamar hotel. Lukanya dari ayahnya belum sembuh, dia harus merasakan sakit yang luar biasa lagi dari keluarga besarnya Bian.Hari ini, dia terakhir kalinya ke rumah sakit. Bian tidak akan pernah dia temui lagi.Setelah menangis, dia menatapi pantulan dirinya di cermin yang terasa begitu kesepian. Jasmine akan kembali ke Batam yang kemungkinan besar tidak akan kembali ke Jakarta. Dia akan menghabiskan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

62. Bian Pulih

Rapat mulai dibubarkan, kemudian perusahaan mulai merombak tim untuk bekerjasama membantu perusahaan selama Bian tidak ada di kantor.Dua bulan lamanya, tentu saja semua berubah. Pemimpin yang berbeda, peraturan yang berbeda.Jam pulang kerja juga yang lebih lama dibandingkan biasanya.Sierra mulai membiasakan diri dengan pekerjaan yang diberikan Sadewa harus sempurna.Edo tiba-tiba mengagetkannya ketika dia masuk ke ruangannya.Sekarang, ruangannya tidak bareng Bian lagi. Mereka ada di luar dan masih berdua. Satunya dipindahkan lagi ke divisi lain.“Bapak sadarkan diri.”Sierra langsung menatap ke arah Edo yang terlihat lesu. “Apakah dia baik-baik saja?”“Tidak ingat apa pun. Bahkan aku pun tidak diingat.”Sierra langsung duduk dengan sangat lemas di kursinya. Mengingat Bian selalu mengatakan kalau Sierra harus kirim uang untuk kebutuhan anaknya dan juga mantan istrinya. “Aku merasa dejavu, Edo. Dia pernah mengatakan kalau aku harus kirim uang setiap bulan untuk Noah dan juga Jasmine
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

63. Segera Sembuh

Adelia bergegas ke rumah sakit setelah mendengar kabar kalau Bian sadarkan diri.Setelah mendengar kabar itu. Dia langsung tersenyum ketika Bian tidak ingat apa pun.Di ruangannya Bian kali ini. Dia bersama dengan Amber saja. Yang lainnya sudah keluar dan juga Edo yang selalu ada di sisinya Bian pun disuruh kembali ke kantor oleh calon ibu mertuanya Adelia.Tatapan Bian terlihat kosong. Lukanya Bian bahkan sudah sembuh. Dua bulan lamanya Bian tidak sadarkan diri. Tentu saja mereka semua sampai putus asa. Begitu juga dengan Adelia.Dia duduk di tepi ranjangnya Bian. “Istirahatlah, Bian! Kamu sedang tidak baik-baik saja.”Bian mengabaikannya. Tidak masalah bagi Adelia ketika dia diabaikan sekarang. “Apakah kamu ingat sama Mama dan juga Adelia?”Bian mengedipkan matanya. “Biarkan saja dia istirahat Tante!”Amber menyuruhnya untuk duduk di sofa. Mereka berdua mengobrol. “Bian lupa ingatan. Jadi, ini akan mudah bagi kamu untuk menikah dengannya nanti. Berhubung dia tidak ingat apa pun.”“A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

64. Menyegerakan Pernikahan

Amber membawa pulang Bian ke kediamannya. Dia tidak membawa Bian pulang ke rumah pribadi. Karena dia tidak tahu sekarang anaknya tinggal di mana. Rumah yang lama juga dia lupa alamatnya. Bian yang sejatinya tidak mau dikunjungi membuatnya merasa kalau sang anak memang menutup diri. Setelah terjadi kecelakaan itu. Bian justru menjadi orang yang lebih lembut dan juga lebih sopan dalam berbicara. Biasanya, Bian akan terlihat cuek dan tidak peduli dengan apa pun. Bian adalah orang yang paling cuek. Kali ini menjadi lebih perhatian lagi setelah mengalami kecelakaan itu. Di sini Adelia selalu menginap di rumahnya Amber. Selama Bian di sini pun, Adelia sangat memperhatikan Bian dengan baik. Amber melihat Bian juga sangat menghargai Adelia kali ini. Entah mungkin juga sejak awal mereka baik-baik saja. Cara Bian memeluk Adelia juga terlihat sesekali. Pertama kalinya melihat Bian menempel seperti ini pada seorang wanita. Pada Freya saja Bian tidak akan melakukannya. Beberapa hari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

65. Kehamilan Adelia

“Bagaimana denganmu, Adelia?” tanya papanya. “Aku akan menikah dengan Bian secepatnya. Aku sudah bicara.” “Tentang kehamilanmu?” Adelia tersenyum. “Bian hilang ingatan. Aku mengatakan kalau dia yang menghamiliku. Aku mana bisa hidup dan membiarkan ini, Pa.” “Kamu wanita ceroboh. Bisa-bisanya kamu hamil oleh pria lain saat Papa rencana jodohin kamu sama dia.” “Setidaknya dia sudah mau tanggung jawab. Kita manfaatkan tentang hilang ingatannya. Aku akan buat dia merasa bersalah terus sama aku.” “Terserah kamu saja, Adelia.” Ponselnya Adelia berdering, itu adalah nada khusus yang dibuat oleh wanita itu sebagai tanda itu adalah nada telepon dari Bian. “Sebentar, Pa.” Dia mengangkat telepon itu dan kemudian mendengar Bian menyuruhnya datang ke rumah. Dengan senang hati dia akan pergi ke rumah itu. Terutama diundang oleh calon suaminya. Setibanya di sana, dia melihat Bian sedang duduk di sofa ruang tengah. Pria itu langsung bangun dan memeluknya. “Apa kamu sibuk sebelum ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

66. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Jam tujuh malam. Jasmine menghela napas panjang ketika dia sadar setiap harinya harus menjemput anaknya jam segini. Mengingat dulu dia bekerja sampai sore. Noah harus dia tinggalkan di daycare setiap hari. Anak yang seharusnya masih membutuhkan waktu bersama dengan dirinya. Justru bekerja menyita waktunya. Uang yang dikirimkan oleh Sierra melalui rekening Bian juga jumlahnya tidak sedikit. Ada keinginan resign dan kemudian kembali ke Jakarta. Jasmine ingin pulang ke rumah orang tuanya kalau seperti ini. Atau justru ke rumah tantenya di mana dia harus bisa menenangkan diri di sana. Setelah dirinya absen. Kemudian Jasmine memasukkan kartu ke dalam tasnya. “Jasmine.” Dia menoleh ketika namanya dipanggil. Ada atasannya yang muncul. “Ada apa, Bu?” “Ini, tugas untuk dikerjakan di rumah.” Jasmine menerimanya ketika atasannya memberikan tugas seperti itu. Tidak bisa ditolak oleh Jasmine mengingat dia tidak lama bekerja di sini. “Baik, Bu.” “Usahakan besok sudah selesai, ya!”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

67. Hilang Ingatan

Beberapa tahun kemudian. Bian keluar dari kamar mandi dan menutup pintunya. Meraih handuk yang digantung oleh istrinya di dekat pintu. Melihat anaknya yang masih tidur di atas ranjang. Dia enggan mengeringkan rambutnya. Berjalan pelan menuju walk in closet lalu memilih setelan untuk ke kantor. Jam segini, sudah pasti Adelia berada di bawah dan sedang berolahraga. Tubuh indah wanita itu juga terjaga karena selalu olahraga dengan sangat baik. Selesai Bian bersiap-siap. Kakinya melangkah menuju ruang makan. Tidak ada sarapan di atas meja. Setiap hari wanita itu enggan menyiapkan sekadar sarapan untuknya. Bian memanggil bibi untuk menyiapkan makanan untuknya. Dia menghampiri istrinya di ruang olahraga. Adelia langsung membuka headphone. “Kamu sudah bangun?” “Semalam aku udah bilang. Hari ini aku ada rapat penting. Sarapan nggak ada.” “Bibi kan di rumah?” “Bibi emang di rumah. Tapi, apakah tanganmu sangat berat untuk siapin makanan buat suami kamu sendiri?” Adelia terd
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

68. Cemburunya Anak

Setelah pulang dari kantor. Bian sempatkan diri untuk mampir di toko bunga membelikan istrinya. Perasaannya tidak tenang kalau sudah membuat Adelia cemberut seperti tadi. Sekalipun istrinya selalu protes perlakuan Bian. Namun, dia tetap bertahan dengan diri sendiri yang seperti ini. Tahu banyak kekurangan yang Bian rasakan pada dirinya. Dilengkapi oleh dirinya. Sampai di tempat les anaknya. Dia menunggu di sana sendirian. Tidak lama kemudian putri kecilnya keluar dan menghampirinya. “Papa sendirian?” “Ya sendirian. Mama di rumah. Papa sudah telepon tadi.” Lalu dia membukakan pintu mobil untuk anaknya. Dia memasang sabuk pengaman dan perlahan menaikkan kaca pintu mobilnya. “Papa.” Bian langsung menancap gas. “Papa ....” Dia menoleh ketika anak laki-laki mengejarnya. Dia berpikir kalau anak itu salah orang. Bian tidak mengindahkan itu. Nina juga tidak mendengarnya karena sibuk mengeluarkan sesuatu dari tasnya. “Papa, bulan depan kata bu guru, aku ada pertunjukkan. Anak-anak yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

69. Anak Yang Disembunyikan

“Kenapa sayang?” Ulfa menghampir Noah hang sedang duduk sendirian di belakang. Anak itu menoleh lalu mengabaikannya. Setahun lalu, Jasmine mengajaknya tinggal bersama. Sebenarnya dia menolak, akan tetapi mengingat Jasmine tidak punya keluarga lagi yang mau membantu, mau tidak mau dia meminta izin kepada anaknya untuk tinggal dengan keponakannya ini. Ditambah lagi Jasmine sudah bercerai dengan mantan suaminya. Ketika hendak kembali, justru pernikahannya batal. Membuat Jasmine benar-benar menutup hati. Anaknya semakin besar, Jasmine tidak pernah bahas mantan suaminya kepada Noah. “Nenek, aku ketemu sama papa.” Ulfa yang duduk di sebelah Noah seketika terkejut dengan pengakuan anak itu. “Ketemu di mana?” “Di tempat les. Udah beberapa kali.” Jasmine sengaja tidak ceritakan tentang Bian yang sudah menikah lagi. “Kenapa nggak kejar kalau itu emang papa?” “Papa sama anaknya.” Ekspresi anak itu terlihat sedih. Meskipun Ulfa tahu bahwa Bian menikah lagi. Akan tetapi dia jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

70. Fakta Baru

Matanya Bian berkaca setelah masuk ke ruang kerja dan tidak mau diganggu oleh siapa pun. Akun yang diberikan oleh Sierra minggu lalu banyak menyimpan foto dirinya dan juga anak itu. Dia menonton setiap video yang ada di akun tersebut dan melihat sendiri betapa bahagianya dia di masa lalu. Bian tertawa, anaknya yang juga ceria. Ditambah lagi wanita yang ada di sisinya juga. Dia menghubungi Sierra dan kemudian langsung diangkat oleh wanita itu. “Apakah Jasmine ini adalah mantan istriku?” “Ya, dia adalah wanita yang akan Bapak nikahi 3 hari lagi. Lalu kemudian Bapak kecelakaan. Ceritanya panjang, Pak.” Bian memutus sambungan telepon setelah dijelaskan sedikit oleh Sierra. Lalu dia fokus menonton video itu. Banyak video tentang anaknya yang ternyata dia simpan. Ketika Edo ditanya, pria itu menolak menjelaskan dan sudah pasti tahu banyak hal. Berbeda halnya dengan Sierra yang langsung mengatakan dengan jujur. Mengingat ucapan Sierra tentang Noah adalah anak kandungnya, bukan Nina
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status