“Bagaimana denganmu, Adelia?” tanya papanya. “Aku akan menikah dengan Bian secepatnya. Aku sudah bicara.” “Tentang kehamilanmu?” Adelia tersenyum. “Bian hilang ingatan. Aku mengatakan kalau dia yang menghamiliku. Aku mana bisa hidup dan membiarkan ini, Pa.” “Kamu wanita ceroboh. Bisa-bisanya kamu hamil oleh pria lain saat Papa rencana jodohin kamu sama dia.” “Setidaknya dia sudah mau tanggung jawab. Kita manfaatkan tentang hilang ingatannya. Aku akan buat dia merasa bersalah terus sama aku.” “Terserah kamu saja, Adelia.” Ponselnya Adelia berdering, itu adalah nada khusus yang dibuat oleh wanita itu sebagai tanda itu adalah nada telepon dari Bian. “Sebentar, Pa.” Dia mengangkat telepon itu dan kemudian mendengar Bian menyuruhnya datang ke rumah. Dengan senang hati dia akan pergi ke rumah itu. Terutama diundang oleh calon suaminya. Setibanya di sana, dia melihat Bian sedang duduk di sofa ruang tengah. Pria itu langsung bangun dan memeluknya. “Apa kamu sibuk sebelum ke
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya