Home / Romansa / Mengejar Cinta Mantan Istriku / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Mengejar Cinta Mantan Istriku: Chapter 51 - Chapter 60

112 Chapters

51. Pertemuan Awal

Bian baru saja pulang dari proyeknya. Dia kali ini kembali ke kantornya karena masih ada pekerjaan yang belum dia selesaikan. Turun langsung ke lapangan untuk meninjau proyek yang kali ini terbilang sangat fantastis.Sekembalinya ke kantor, ketika dia membuka jasnya dan menaruhnya di gantungan. Sierra datang menghampirinya. “Bapak Sadewa datang tadi sekitar pukul sebelas. Beliau menitip salam kepada Bapak, ada makan malam keluarga yang akan dilaksanakan nanti malam sekitar pukul tujuh. Beliau juga berpesan agar Anda datang tepat waktu ke restoran Enemy Resto.”Bian mendengarkan ucapan Sierra yang sangat detail. “Papa tidak menghubungiku.”“Beliau menghubungi Anda 4x. Nomor Anda tidak bisa dihubungi,” Sierra diberikan bukti oleh Sadewa ketika wanita itu menunjukkan ponselnya.Bian mengangguk. “Ok.”“Nyonua juga datang. Kemungkinan besarnya ....”Sierra mungkin akan membahas tentang perjodohan itu. Bian melirk wanita itu dan mengatakan. “Katakan saja keraguanmu, Sierra! Aku tahu mungkin
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

52. Mengecewakan

Setiap orang berhak memilih pasangan hidupnya dengan siapa dia akan bersanding, dengan siapa dia akan menghabiskan masa hidupnya dengan orang yang dicintai.Wanita yang ada di depannya Bian memang cantik. Menurutnya, cantik adalah hal yang relatif. Setiap wanita akan dipandang cantik oleh pria yang menginginkannya. Begitu pula dengan pandangan Sadewa yang mengatakan kalau Adelia sangat cantik.Menurut Bian berbeda, dia akan lebih memilih mantan istrinya kalau dikategorikan dengan kecantikan. Jasmine cantik, baik, penyayang, bahkan Bian bisa betah di sisi wanita itu karena karakter keibuan yang Bian butuhkan ada pada Jasmine. Selain menjadi ibu dari anaknya, Jasmine juga bisa menjadi tempat pelepas lelahnya.“Berkencanlah terlebih dahulu, Bian. Setelah itu kita akan bicarakan tentang pernikahan belakangan. Kita akan bicarakan tentang rencana pernikahanmu dengannya nanti.”Dia menganggukkan kepalanya tanpa ingin tahu lebih banyak lagi tentang Adelia. Sama sekali tidak ada minat untuk me
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

53. Jangan Terlalu Berharap

Setiap kali jam makan siang, Sierra tidak akan ditemukan di ruangannya. Wanita itu akan menghabiskan waktunya di bawah. Menemui anaknya. Bian dan juga Edo makan siang di ruangannya. Mereka mulai bicarakan jarangnya mereka berdua ke kelab lagi. Bian juga sudah lama tidak pergi untuk mabuk. “Sierra belum balik?” “Belum, kayaknya masih main sama anaknya.” “Pak, kita main-main ke kelab sesekali.” “Sebenarnya aku pengen juga. Cuman agak ngeri kalau Jasmine marah.” Edo menertawakannya, akan tetapi Bian sendiri menyadari kalau wanita itu nanti tidak mau menjawab teleponnya jika Bian tetap ngotot ke tempat hiburan malam. “Sepertinya Bapak benar-benar jatuh cinta sama dia.” “Karena dia nggak banyak nuntut, dia adalah wanita baik yang memang terlihat sederhana, tapi juga sangat penurut.” “Bukan karena Noah?” Bian rasa itu tidak benar kalau dia jatuh cinta kembali pada mantan istrinya hanya karena demi Noah. Faktanya dia selalu jatuh cinta terhadap Jasmine sejak lama. Dia tidak mau kala
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

54. Harapan Untuk Rujuk

Bian duduk di kursinya dan melingkari kalender. Dia melihat ada tiga hari tanggal merah. Dia bisa bertemu dengan Noah. Apalagi tanggal merahnya dimulai hari Senin sampai Rabu. Ditambah lagi akhir pekannya. Bian bisa ke sana selama lima hari menemui keduanya. Akan tetapi, Bian menyakan tentang alamat lengkapnya orang tuanya Jasmine pada Sierra. Wanita itu sedang sibuk mencarikan berkas yang diminta oleh Bian. Sierra muncul. “Pak, sudah ketemu.” Bian berencana untuk berkunjung ke rumah mantan mertuanya. Dia ingin menanyakan sesuatu. Dia melihat alamat itu cukup jauh dari kantor. “Edo sibuk?” “Edo di luar. Apalagi yang dia lakukan selain merayu karyawan lain,” jelasnya Sierra. Bian membaca ulang alamat itu. “Aku akan mencari Edo sendiri ke luar.” “Dia ada di ruang tim pemasaran.” “Terima kasih, Sierra. Silakan pulang tepat waktu. Aku dan Edo kemungkinan tidak kembali ke kantor.” Bian langsung mencari keberadaan pria itu. Apalagi yang dilakukan di jam kerja selain merayu wanita
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

55. Bertemu Lagi

Jum’at sore Bian tiba di Batam. Dia langsung menuju rumah wanita yang dia rindukan. Dia tiba di rumah itu. Ternyata Jasmine baru saja turun dari mobil. Noah juga baru turun dari taksi. “Bian.” Noah menoleh ke arah Bian ketika Jasmine menyebut namanya. “Papa,” anak itu berlari. Bian menggendong anaknya sambil membawa koper. Mereka berdua masuk dan kemudian Jasmine membawakan kopernya ke kamar. Bian masih ditempeli oleh bocah ini yang tidak mau turun dari gendongannya. “Bagaimana kabarmu, Jasmine?” “Aku sehat. Tentu saja aku tidak boleh sakit.” Bian mendekati dan kemudian mencium keningnya Jasmine. Bian melirik dengan tatapan yang sedikit curiga. “Kamu nggak sakit, kan?” “Nggak.” “Kamu kurusan.” Jasmine tertawa. “Aku diet. Turun 5 kilo selama kamu nggak ke sini.” “Cepat banget turunnya.” “Aku olahraga, aku juga atur pola makan. Ditambah lagi aku bisa makan yang sehat. Kurangi makan karbo dan juga dompetku didukung sama pacar aku.”Ke mana Jasmin pergi, dia mengikutinya. “
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

56. Meragukan Kesetiaan

Jasmine membenci siapa pun yang mulai membahas tentang keluarganya. Dia tidak pernah menyukai pembahasan itu. Tidak pernah suka kalau kedua orang tuanya mulai dibicarakan. Dia masih belum bisa menerima perpisahan kedua orang tuanya yang menyedihkan. Ibunya sakit, ayahnya justru sibuk dengan wanita sialan itu dulu. Jasmine sampai sekarang masih dendam. Lukanya masih sama terhadap orang tuanya. Dia ingat ketika ibunya sakit, hanya dia yang menunggu ibunya di rumah sakit. Itupun Jasmine masih belum tahu apa-apa. Dia terlalu polos ketika dirinya dikenalkan dengan wanita yang merebut ayahnya. Tatapannya masih kosong kalau orang lain membahas tentang keluarganya yang sudah berantakan. Tidak ada seorang anak yang suka masa lalu orang tuanya dibahas. Terutama Jasmine yang tahu tentang dirinya sendiri yang kehidupannya hancur. Banyak hal yang hilang dari kehidupannya, perhatian dan juga manja yang tidak bisa lagi dia dapatkan dari ibunya. Kalau dulu, dia pernah menjadi anak kesayangan. Semu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

57. Tidak Ingin Menggantung

“Ma, kata papa, kita mau balik lagi ke sana.”Jasmine yang sedang membaca buku kemudian menoleh ke arah anaknya. “Ya sayang, kita bakalan balik. Tunggu kamu selesai di sini dulu baru kita pindah.”Noah hanya PAUD, bisa kapan saja untuk pindah. Akan tetapi Jasmine sudah nyaman di tempat kerjanya. Ditambah lagi Noah juga banyak prestasi. Selain ikut renang, Noah juga ikut bela diri dan banyak kegiatan di tempat sekarang.Noah juga lebih aktif di tempat sekarang dibandingkan yang dulu. Kalau diingat kembali, yang menolak pindah adalah anaknya. Sekarang prestasi anaknya bisa dibanggakan kepada Bian.Ajakan untuk rujuk pun dia setujui dan Bian juga sedang persiapkan pernikahan mereka.Mungkin pernikahan akan digelar di sini dengan cara yang sederhana.Kalau untuk kepulangan, Jasmine akan menundanya untuk diajak pulang. Dia harus selesaikan semua pekerjaan sebelum mengundurkan diri. Tidak etis rasanya dia akan menikah dengan mantan suaminya dan meninggalkan tempat dia bekerja begitu saja.M
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

58. Menyiapkan Hadiah

“Tiga hari lagi, kosongkan waktu kalian!”Mereka berdua sedang mengobrol dengan Bian. Tiba-tiba dikatakan seperti itu. Kemudian Bian sendiri duduk dan menatap kedua sekretarisnya. “Apakah kita akan liburan ke Bali seperti yang Bapak bilang?” tanya Edo dengan antusias.“Aku akan menikahi Jasmine.”Keduanya melotot. “Pak?”Bian mengangguk. “Ya, kami berdua sepakat untuk kembali. Jadi, tolong pastikan kalian tidak sibuk hari itu. Tolong rahasiakan ini juga dari siapa pun. Berhubung acaranya hari Minggu, jadi kita bisa mengambil waktu hari Senin untuk kembali ke sini.”“Jasmine jadi kembali?”“Tidak. Dia tidak kembali dengan segera. Karena Noah juga masih sekolah di sana.”Mereka berdua mengangguk. Bian tidak bercanda tentang rencana pernikahannya dengan Jasmine. Dia sudah lama sekali menginginkan untuk menikahi wanita itu. Baru sekarang dia menepati janjinya.Ucapan orang tuanya juga tentang pernikahan tidak digubris oleh Bian. Tidak mau kalau dia menikahi wanita yang tidak dia cintai.S
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

59. Pernikahan Yang Batal

“Bian ke mana, Sierra?”“Dia baru saja keluar. Katanya mau belikan kamu perhiasan.”Jasmine tersenyum ketika dia mendengar jawaban dari temannya. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk segera bertemu dengan calon suaminya.Tinggal menghitung hari, pernikahan itu akan dilaksanakan.Jasmine juga tidak mengundang orang-orang di kantor. Dia hanya mengundang Sierra dan juga Edo.Pernikahan ini akan sederhana sekali. Jasmine memilih untuk rujuk karena dia juga merasa sangat jatuh cinta dengan Bian yang datang dengan versi terbaiknya.Sembari dia makan siang. Jasmine benar-benar dibuat sangat bahagia sekali oleh kemunculan kembali mantan suaminya.Pulang dari kantor, dia langsung menjemput Noah di daycare. Jasmine tidak mendapatkan pesan apa pun dari Bian. Pria itu memang benar-benar tidak menghubunginya sama sekali setelah tadi dia tidak sengaja menekan tombol telepon ketika sedang di kantor. Dia hanya mengirimkan pesan, lalu pada saat makan siang, dia tidak sengaja menekan tombol itu. Merasa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

60. Disalahkan

“Mas Rama, apakah saya boleh izin selama tiga hari?”Jasmine beranikan diri untuk izin dari tempat kerjanya karna dia ingin menemui Bian. “Apakah ada hal penting?”“Keluarga saya kecelakaan dan sekarang sedang koma. Saya ingin pulang untuk menengoknya. Itu pun kalau diizinkan.”Pria itu melihat jadwalnya Jasmine. “Keluargamu semuanya di Jakarta. Kalau begitu, ambil istirahat selama seminggu, nggak apa-apa. Nanti saya yang urus semuanya.”Jasmine mengangguk dan kemudian berterima kasih. Sejak dia mendengar kabar bahwa Bian belum sadarkan diri hingga sekarang. Jasmine merasa tidak pernah tenang.Dia sudah mendapatkan tiket pesawat untuk perjalanan besok bersama dengan Noah. Rasa bencinya ketika pernikahan gagal tiba-tiba saja hilang. Dia lebih merasa sedih melihat Bian yang seperti itu. Orang yang dia hubungi secara tidak sengaja kemudian kecelakaan karena dirinya.Keesokan harinya, dia tiba di Jakarta dan langsung mencari penginapan. Tidak mungkin kembali ke rumah yang dulu pernah dibe
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status