Home / Romansa / Mengejar Cinta Mantan Istriku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Mengejar Cinta Mantan Istriku: Chapter 41 - Chapter 50

112 Chapters

41. Wanita Murahan Itu Kamu

“Kita lihat sejauh mana kamu bisa bersihkan nama baikmu dari artikel ini, Bian. Papaku sudah mengeluarkan banyak dana untuk menyebarkan semua kebodohanmu waktu itu,” Freya merasa dirinya begitu puas melihat berita yang makin banyak beredar. Tinggal menunggu kehancuran keluarga itu saja kemudian memohon bantuan pada keluarganya Freya untuk bisnis tersebut. Ada rasa tidak terima Freya diputuskan oleh Bian dengan alasan mendekati mantan p3l4cur tersebut. Bagaimana mungkin dirinya yang berkelas harus bersaing dengan seorang wanita bayaran untuk menikah demi mendapatkan uang. Meskipun istri pura-pura yang terpening baginya adalah uang. Mencemooh apa yang dilakukan oleh wanita itu. Wanita itu tidak layak bersaing dengannya apalagi mendapatkan hatinya Bian. Pria itu pernah mengemis padanya. Bukan untuk direbut cintanya seperti ini. Tidak terima kalau dirinya direndahkan seperti itu oleh Bian. Tidak ada hal yang lain didapatkan oleh Bian dari Jasmine selain kepuasan semata. Freya duduk di
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

32. Harapan

“Hati-hati terhadap papa kamu! Jangan sampai kamu gegabah dan membuatnya kesal.” Bian membuka kemejanya, dia pklang ke rumah Amber. Diperingatkan tentang Sadewa. Pria yang membersihkan nama baiknya Bian dan juga rumor itu mulai mereda. “Aku juga sedang berusaha menjauhi tempat hiburan malam, ditambah lagi orang-orang yang bekerjasama denganku perlahan mulai kembali.” “Itulah dunia bisnis papa kamu. Dunianya terlalu mengerikan. Apa saja yang terjadi pada orang terdekatnya, semuanya bisa dibereskan.”“Beberapa waktu lalu, Freya mengunjungiku ke kantor.” “Berhenti untuk jalin hubungan sama dia, Bian! Mama rasa, dia dendam karena kamu mengakhiri hubungan.” “Aku sudah tidak peduli lagi terhadap hubunganku sama dia. Dari awal, aku sudah merasa bahwa dia adalah orang yang selama ini tidak layak untuk diperjuangkan.” “Lalu, bagaimana kabarnya Jasmine dan juga Noah?” Bian belum punya waktu untuk mengunjungi dua orang itu. Jasmine pergi jauh dan juga membawa anak mereka demi memperbaiki
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

43. Bertemu Lagi

Pagi-pagi sekali Bian ke kantor papanya karena dia sudah mengajukan cuti di perusahaannya sendiri. Dia ingin kalau papanya yang mengambil alih selama dia tidak masuk bekerja.Sadewa di kantornya sedang duduk sambil memainkan ponselnya. “Pa, aku mau izin.”“Ya. Kemarin Edo sudah bilang sama Papa.”“Dua Minggu.”Sadewa meletakkan ponselnya di atas meja. Bian ditatap dengan intens. “Berat cobaan kamu, Bian. Pergilah! Tenangkan pikiranmu sebelum kembali. Selama tidak ada orang yang terpengaruh dengan berita itu lagi. Semuanya sudah kembali seperti sedia kala.”Entah apa yang dilakukan oleh sang papa sampai sejauh ini. Masalah yang dia hadapi begitu besar, tiba-tiba saja meredup. Bian tidak pernah melakukan apa pun. Yang mengambil alih semuanya adalah papanya. Bian juga tidak menyangka kalau ini akan begitu mudah dilakukan oleh papanya.“Apakah Papa keberatan?”Sadewa menghela napasnya dan kemudian berkata. “Tidak, Bian. Kamu sudah melakukan banyak hal untuk perusahaan. Giliran Papa yang b
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

44. Calon Istri Lagi

Tidak perlu banyak hal yang diceritakan oleh Bian untuk membuktikan sejauh mana keseriusannya untuk kembali dengan mantan istrinya. Tindakan adalah hal paling utama.Dia bangun sangat pagi, menyiapkan sarapan dan juga bekal makan siang untuk Jasmine. Gilirannya untuk melakukan itu. Jasmine adalah wanita yang akan paling beruntung dicintai oleh Bian dengan tulus. Ini bukan semata karena kehadiran anak mereka. Akan tetapi dia yang ingin memulai lagi dengan Jasmine tanpa ada ucapan apa pun.Bian mencuci pakaian milik Jasmine dan juga miliknya Noah. Dia yang selesai menyiapkan sarapan. Menyiapkan susu untuk anaknya.Dia ke kamar membangunkan Noah yang ternyata masih tidur.Perlahan dia mengusap kepala anaknya. “Ayo bangun, Noah!”“Hmmm, sebentar lagi.”“Hari ini Om yang antar ke sekolah.”Belum ada keberanian Bian untuk mengaku terhadap Noah. Sebelum dia memunculkan anaknya di hadapan semua keluarga. Bian tidak akan meminta anaknya memanggil dengan sebutan papa.Si kecil bangun sambil men
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

45. Rumah Kita

Sepanjang dia menunggu untuk menjemput anaknya. Bian sempat tidur di rumah, karena dia semalam begadang, sampai kemudian dia bangun lebih awal dan meringankan semua pekerjaannya Jasmine untuk mengurus rumah. Tempat tinggal sekarang jauh lebih mungil dibandingkan yang dulu. Jadi, tidak terlalu merepotkan baginya.Tiba di sekolah sang anak. Bian yang menunggu di dalam mobil lalu kemudian dia tetap mengenakan masker.Dia menghampiri. Lalu anaknya berlari ke arahnya. “Apakah Anda walinya Noah?”“Ya, ini Papa,” jawabnya Noah.Noah langsung merentangkan tangannya. “Oh, baiklah. Karena Ibu Jasmine biasanya tidak memperbolehkan siapa pun menjemput anaknya kecuali mobilnya daycare.”Bian mengerti kalau anaknya memang dititipkan. Tapi dia ingin anaknya dua minggu ke depan bersama dengan dirinya.Mereka berdua pulang. Noah juga sempat tidur di perjalanan. Sampai di rumah, Bian menggendong anaknya. “Apakah kamu ngantuk, Noah?”“Nggak, Pa. Tadi di mobil Papa setel lagu yang ngantuk sih,” Bian tert
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

46. Kamu Segalanya

“Tumben sekali kamu tidak membawa mobil, Jasmine?”Dika duduk di sebelahnya. Jasmine yang sedang mengirimi Bian pesan agar dia dijemput oleh pria itu. “Ya, kebetulan keluargaku datang dari Jakarta. Dia akan di sini selama beberapa hari.”“Oh, kalau butuh tumpangan. Kamu bisa bersamaku.”Dika adalah atasannya, pria itu juga sudah lama sekali mencari perhatiannya. Selama ini dia tidak bermaksud untuk memberikan harapan. Beberapa bulan ini juga Dika yang berusaha mendekatinya. Tidak ada orang yang bisa menggoyahkan hatinya Jasmine untuk saat ini. Dia hanya merasa cukup pada Bian.“Oke, aku akan memberitahumu kalau aku butuh nanti.”Pria itu beranjak dari dekatnya.Tidak lama, Bian pun mengirim pesan untuknya bahwa dia sudah ada di bawah. Dia segera turun dan masuk ke dalam mobil. Bian menciumnya. Meskipun ada Noah, pria ini tidak pernah merasa canggung terhadap anaknya.Dia menghela napas panjang dan kemudian menaruh tasnya di sebelahnya Noah. “Ayo langsung pulang! Tidak perlu makan mala
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

47. Janji Bersama

“Belilah pakaian mahal, Jasmine! Tidak peduli berapa pun harganya. Beli makanan yang kamu suka tanpa berpikir berapa harganya, makanan yang tidak pernah kamu makan bersama dengan Noah. Jangan terlalu berhemat dan memikirkan susu, biaya sekolah dan juga kebutuhanmu setiap harinya.”Terdengar seperti sebuah peringatan untuk Jasmine bahwa dia memang harus memanjakan dirinya. Selama ini hanya untuk membelikan Noah apa saja yang dibutuhkan oleh anak itu. Jasmine sendiri sudah berusaha menjadi ibu tunggal yang mengutamakan anaknya.Kemunculan Bian yang selalu ada untuknya memberikan peringatan bahwa dia memang harus banyak menuruti keinginan diri sendiri.Jasmine sedang di meja riasnya, Bian duduk di tepi ranjang. Dia berbalik dan menghela napasnya. “Uang yang dulu kamu kasih juga masih ada. Uang ketika kita bercerai. Aku gunakan ketika butuh.”Ekspresinya Bian tentu saja terkejut. Uang yang beberapa tahun lalu masih disimpan oleh Jasmine.Tatapan Bian begitu intens kepadanya. Jasmine mende
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

48. Tidak Seburuk Itu

Hari terakhirnya Bian di Batam. Dia akan kembali untuk ke Jakarta dan bekerja seperti biasa. Sudah dua minggu lamanya dia menghabiskan waktu di sini. Berperan sebagai seorang pasangan dan juga ayah untuk anak satu-satunya yang dia miliki.Segalanya telah dia lakukan demi menyenangkan Jasmine. Mulai dari mengantar wanita itu ke klinik kecantikan, membelikan baju. Dan juga membelikan segala kebutuhannya Noah. Bian tidak ingin sia-siakan apa pun tentang Noah.Di ruang tengah dia masih menemani Noah. Nanti sore akan ke bandara. Semua barangnya telah disiapkan oleh Jasmine tanpa ada yang ketinggalan lagi. Dia izin untuk liburan ke Eropa. Justru ke Batam menemui wanita yang begitu dia sayangi. Bian juga mengurus anaknya dengan baik.Rasanya tidak enak harus berhubungan jarak jauh seperti ini. Dia akan berpisah dengan wanita ini untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Dia akan mengangkat derajatnya seperti sedia kala dan berjuang. Ketika dia mendengar berita tidak menyenangkan itu, banyak ma
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

49. Tidak Dengan Siapa pun

Di apartemen yang dia beli waktu itu, rencana untuk tinggal dengan Jasmine dan juga Noah. Ternyata hanya dirinya yang tinggal di sini. Bian yang kehilangan waktu untuk menemani dan juga mengajak Jasmine untuk tinggal di sini.Dia harus bangun pagi, menyiapkan semuanya sendiri. Kalau dulu dia sangat menyukai hal-hal yang mungkin berlebihan untuk dilakukan. Sekarang dia akan merasa cukup ketika bersama dengan anak dan juga wanita yang dia sayangi. Bian adalah kategori seorang pria yang selama ini sedang berusaha untuk menjadi satu-satunya di kehidupan Jasmine.Setelah dia bersiap diri untuk ke kantor. Dia juga akan menyetir sendirian hari ini.Kebahagiaan dan juga penderitaan bergantian mengisi hatinya, dia sedikit bingung dengan kehidupannya. Kalau dulu kehidupan bersama dengan Freya pernah dia dambakan. Menikah dan juga hidup tanpa memiliki seorang anak pernah mereka rencanakan berdua. Pilihannya Bian ternyata berbeda setelah adanya Noah. Sekarang dia ingin tanggung jawab sepenuhnya t
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

50. Mengetahui Banyak Hal

“Ma, papa ngajakin Mama ketemu mau bahas kakak katanya.”Amber sedang duduk bersama dengan Angela. Dia langsung menoleh mendengar Sophie mengatakan kalau Sadewa mengajaknya bertemu. “Kapan?”“Kapan Mama bisa. Kalau Mama bisa malam ini, aku langsung telepon papa.”Dia mengangguk. “Ya sudah, Mama nggak ada kesibukan malam ini. Telepon saja, tanyakan di mana mau ketemunya,” meskipun dia dan mantan suaminya sudah lama bercerai. Dia sudah berdamai dengan keadaan. Akan tetapi haknya sebagai mantan istri terutama saham masih kuat di perusahaan mantan suaminya. Dia masih mendapatkan bagian.Sekalipun mereka terkadang bertemu dengan cara sembunyi seperti ini karena mereka adalah mantan suami istri yang dulunya berpisah dengan tidak baik. Meskipun demikian, dia sudah tidak lagi memikirkan dan juga dendam terhadap Sadewa.Kehidupannya sudah jauh lebih baik dan juga kehidupan mereka sekarang sudah berdamai. Dia bahagia dengan kehidupannya sekarang, kedua anaknya juga mulai merapat.Bian yang dulu
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status