Home / Pernikahan / Setelah Tiga Tahun Berpisah / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Setelah Tiga Tahun Berpisah : Chapter 11 - Chapter 20

102 Chapters

Di Istimewakan Karena Cantik

Plak... Irfan menarik lengan sang istri lalu melayangkan pukulan di wajah Mira. Tamparan itu mendarat di pipi Mira, terasa begitu sakit dan perih. Irfan nampak emosi, rahangnya terlihat mengeras dan ia tak terima dengan perkataan Mira."Jangan pernah mengatakan kalau Laura wanita sampah, dia itu wanita baik-baik, dia cantik, wangi dan sexy tidak seperti kamu!!" ucap Irfan menggebu dan membandingkan istri dengan gundiknya. Tatapan matanya begitu tajam terasa menghunus jantung Mira, ia sangat murka saat sang istri menyebut Laura dengan wanita sampah.Kedua pasangan sah itu saling menatap penuh ketidaksukaan, sedangkan Laura yang masih berada di ruang tamu tersenyum mendengar pertengkaran Irfan dan Mira. Hal itulah yang ia inginkan membuat pasangan suami istri itu bertengkar lalu berpisah. Ia berharap bisa menggantikan posisi Mira sebagai nyonya Irfan."Tak ada wanita baik-baik yang mau merebut suami orang, Bang," balas Mira dengan tersenyum getir. Kedua matanya sudah berkaca-kaca menah
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

Pergi Tanpa Talaq

Selera makan Mira mendadak hilang, ia segera bangkit dan meninggalkan ruang makan berlalu kembali masuk ke dalam kamar lalu menguncinya, langkahnya menuju dimana Celine berada. Dirinya menangis menatap wajah Celine yang polos saat terlelap. Rasanya ia tak tega bila harus membiarkan gadis kecil itu menjadi anak brokem home. Tetapi ia harus tetap menjaga kewarasannya, menjaga mental yang sudah sangat rapuh agar tidak semakin rapuh karena masih ada putri kecil yang membutuhkan kasih sayangnya. Dari dalam kamar Mira bisa mendengar tawa dan celotehan dari ruang makan, manusia-manusia parasit itu sungguh tidak memperdulikan perasaannya.Mira membuka lemari, tekadnya sudah bulat untuk memilih mundur dari rumah tangga yang tak sehat ini. Ia memasukkan pakaiannya dan pakaian Celine ke dalam tas. Aku tak membawa apapun selain baju, dirinya segera menggendong Celine yang masih terlelap dan keluar kamar sembari menenteng tas besar. "Mau kemana kamu, Mir??" tanya Irfan. Saat mendengar suara pin
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

OKB (Orang Kaya Baru)

Sesampainya di rumah sakit, Mira langsung dibawa ke ruang UGD. Kepalanya terasa sangat pusing, perutnya pun sudah tak karuan, ia takut calon bayi yang di kandungnya tidak bisa di selamatkan. Namun dirinya tak bisa mengembalikan takdir yang sudah terjadi, ia pasrah bila Allah akan mengambil kembali calon bayinya. Amira meminta agar diberi umur panjang karena masih ada Celine yang membutuhkan sosoknya, pandangannya semakin kabur dan gelap setelah itu ia tak mendengar suara apa-apa lagi. Amira pingsan.Dokter dan tenaga medis lainnya berusaha semaksimal mungkin untuk menghentikan pendarahan Mira dan menyelamatkan calon bayinya. Tubuh Mira terpasang selang infus dan selang oksigen, di dalam ruangan yang serba putih itu beberapa menit penuh dengan ketegangan."Alhamdulillah," ucap seorang dokter yang menangani Mira. Ia menghela nafas lega dan tersenyum karena bayi Mira berhasil di selamatkan meskipun keadaan Mira masih kritis.***Di tempat lain Irfan bersama Laura berjalan-jalan di pusat
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Rumah Baru

Suara tangisan Celine terdengar begitu pilu, bocah berumur tiga tahun belum sepenuhnya mengerti dengan keadaan sang Bunda yang tertidur namun tak kunjung bangun. Celine juga merasa asing dengan Rista membuatnya tak nyaman. Perlahan-lahan kedua mata Mira mengerjap meski terasa berat namun ia tetap membuka dengan pelan-pelan, hingga akhirnya kedua mata itu bisa melihat langit-langit rumah sakit dengan samar."Ce-line," ujar Mira dengan lirih dan terbata. Amira seperti terpanggil oleh suara tangisan Celine.Rista yang menggendong Celine segera mendekat saat melihat Mira membuka mata dan menyebut nama dengan lirih."Mbak, syukurlah kamu sudah sadar. Mama sudah sadar, Nak. Kamu jangan nangis lagi ya, maafkan tante gara-gara nolongin tante mamamu jadi sakit," ucap Rista mendekati ranjang Mira. Rista memencet tombol Nurse Call, ia memanggil perawat dan mengatakan kalau pasien sudah siuman. Selang beberapa menit datanglah dokter dan perawat masuk ke dalam ruangan yang Amira tempati. Dokter
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

BERTEMU KELUARGA TOXIC

Rista tak menjawab dia melanjutkan makannya membuat Mira merasa malu dan sungkan. Hingga makannya habis Rista masih diam saja, ia meneguk susu putihnya lalu mengelap bibir dengan tisu namun itu tak membuat warna ginconya berkurang. 'Ahh mungkin itu ginco mahal jadi tak akan mudah luntur' pikir Amira."Mira, apa kamu yakin mau bekerja dengan keadaan hamil dan mempunyai balita? Lagian di sini sudah ada bi Sumi yang mengerjakan pekerjaan rumah." Balasan Rista membuat Mira menciut. "Kamu sekolah lulusan apa?" tanya Rista membuat Mira mendongak. "SMA, Mbak," balas Mira tak bersemangat. Ia sudah tak memiliki harapan untuk bisa diterima bekerja di rumah Rista."Jangan jadi asisten rumah tangga lah, gimana kalau kamu berbisnis aja," ucap Rista membuat Mira mendongak. "Bisnis? Bisnis apa yang bisa aku lakukan, apalagi enggak ada pengalaman apapun yang kumiliki, Mbak." Mira menatap wajah Rista yang nampak serius, ia juga sibuk menyuapi Celine biskuit. "Semua di dunia ini tidak ada yang t
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Mengungkit Jasa Masa Lalu

POV AMIRA "Berapa banyak yang kamu bawa kabur duit Irfan, hah!! Mending balikin duit Irfan yang kamu curi daripada aku lapor kamu sama polisi. Kamu lebih memilih kabur daripada di madu, ternyata sudah mempersiapkan semuanya dari jauh-jauh hari untuk bersenang-senang dengan duit anakku. Kalau enggak nyuri mana bisa kamu ke mall begini!!" ujar bu Fatma dengan nada membentak. Beberapa pengunjung saling memandang ke arah kami yang di mana aku tengah di maki-maki oleh ibu mertua dan kakak iparku. Mbak Risti tiba-tiba tak ada di sampingku, entah kemana dia pergi aku tak menyadarinya. "Dasar jelek, miskin pula. Enggak usah sok-sokan ngemall deh kalau miskin. Nggak malu apa pakai baju jelek lusuh kek gitu masuk mall, bukannya dikira pengunjung yang ada kamu bakal dikira pengemis!!" Mbak Putri tak tinggal diam. "Oohh ternyata Ibu sama Mbak Putri ada di sini tah, kami cari-cari nggak ketemu di telpon nggak di angkat. Kita udah selesai kok memilih cincinnya," ucap seorang wanita yang
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Ke Butik

Jam sembilan malam anak-anak sudah tidur, mbak Rista masuk ke dalam kamarku meski hanya memakai piyama dia terlihat sangat cantik bahkan dia tak terlihat kalau sudah memiliki anak."Bagaimana, Mir, apa kamu sudah siap?" tanya Mbak Rista menghampiriku yang duduk di sofa kamar. "Sudah, Mbak," balasku dengan cepat. Mbak Rista meminta ponselku dan menyambungkan internet wifi. Ia dengan telaten mengajariku cara mendaftar sebagai online shop dan aku harus promosi di berbagai grup agar mereka pada tau kalau aku berjualan di aplikasi orenge, biru, dan hitam. "Nah semua sudah beres, biarkan besok admin kirim gambar-gambar baju yang ada di toko untuk kamu posting. Bajunya semua ready jadi kalau ada yang pesan bisa langsung dikirim. Besok juga aku akan mengajakmu untuk melihat-lihat butikku, kamu mau kan?" tanyanya dengan lemah lembut. "Mau, Mbak, semoga aku bisa sukses dan bisa punya penghasilan sendiri." Aku membalas dengan berbinar dan penuh harap. "Ya sudah sekarang kamu istirahat udah
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

Kegabutan Mira

Pov Author "Apa kamu bilang, manusia toxic!! Yang ada tuh kamu manusia tak tahu diri, udah miskin belagu pula. Jangan mimpi terlalu tinggi bisa memiliki baju semewah di sini nanti kalau enggak kesampaian bisa-bisa kamu jatuh, kamu tahu kan kalau jatuh dari ketinggian itu sakit makanya mimpi tuh jangan tinggi-tinggi." Laura benar-benar marah saat dibilang Amira manusia toxix, ia yang tau mau menghina Mira di depannya langsung menjadi kalap."Ayo, Sayang, kita lanjutin aja cek baju pernikahan kita." Laura menggandeng lengan Irfan dengan maksud membuat Mira kepanasan. Mereka segera menjauhi Mira dan tak ingin membuat keributan di tempat itu, sedikit pun Irfan tak mau menyapa wanita yang masih sah menjadi istrinya itu. Beruntungnya Celine tidak ikut, bisa dibayangkan andai Celine ada pasti dia akan merengek minta ikut dengan Ayahnya yang tak tahu diri itu. Ekor mata Mira melihat Irfan dan Laura mencoba pakaian pengantin, Irfan terlihat gagah memakai jas dan celana putih seperti itu. Bah
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

Roda Kehidupan terus Berjalan

Adzan subuh telah berkumandang walau hari masih gelap, hawa terasa begitu dingin cocok untuk menyelimuti tubuh, membuat orang malas untuk bangun dari tidurnya. Namun tidak dengan Mira, ia tetap bangun dan melakukan ruinitas pagi seperti biasanya. Ia pernah membaca sebuah artikel tentang semangat pagi yang selalu membuat dirinya menjadi terus bersemangat setiap paginya. "Setiap pagi memiliki awal yang baru, berkah baru, harapan baru. Ini hari yang sempurna karena itu pemberian Tuhan. Semoga hari yang penuh berkah dan penuh harapan untuk memulai meraih mimpi. " "Ukuran kesuksesanmu diukur dengan kekuatan keinginanmu, ukuran impianmu, dan bagaimana kamu menangani kekecewaan di sepanjang jalan."Itulah motivasi yang selalu terpatri di kepala Mira. Ia ingin memiliki hidup yang lebih baik dan bisa sukses agar tidak selalu di pandang rendah oleh seseorang. "Mira.. Mira...!!" terdengar suara Rasti memanggil namanya dari lantai atas. Ia bergegas turun dan menghampiri Rista yang berada di
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

Mira Kembali Happy

Sebagai seorang fashion designer atau perancang busana Amira harus ahli dan terampil dalam mendesain pakaian. Dalam menciptakan dan mengembangkan rancangan busana, ia dituntut punya kreativitas yang tinggi. Selain itu, diperlukan juga kemampuan visualisasi. Jadi, konsep yang awalnya masih di dalam imajinasinya bisa ia tampilkan dalam sebuah gambar. Untuk membuat produk pakaian yang menarik, Mira juga perlu melakukan riset supaya sesuai dengan tren mode saat ini maupun prediksi tren mode di masa yang akan datang. Kepala direktur sudah memasuki ruangan metting, beliau seorang wanita yang sudah berumur namun tetap terlihat sangat cantik dan terawat. Lima jam meeting akhirnya berakhir dan rancangan Amira juga diterima dengan baik. Tepat jam dua belas siang waktunya istirahat mereka semua keluar dari ruang metting. Saat yang lain menuju kantin Mira kembali ke ruangannya untuk menaruh barang yang ia bawa saat meeting. Mira ingin melakukan vidio call dengan Intan untuk menanyakan kabar ke
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status