“Ada apa, Kak?” tanya Attar khawatir. Pemuda itu baru menyadari jika Naomi tampak lebih pucat dari terakhir kali mereka bertemu. Naomi hanya menggeleng sembari menutup mulutnya. Wanita itu bergegas bangkit dan berlari ke toilet karena mual yang dirasakannya tak tertahankan. Saat bangun tidur, ia tidak merasa mual atau pusing sama sekali. Dirinya mengira morning sicknessnya tak akan kambuh hari ini. Sebelum berangkat, Naomi juga sudah memakan permen yang katanya dapat mengurangi mual ibu hamil. Namun, sepertinya permen itu tidak berguna. Kalau tahu morning sicknessnya akan kambuh. Ia tidak akan datang di pagi hari seperti ini. Hanya cairan bening yang Naomi muntahkan, seperti biasa. Namun, itu nyaris merampas separuh tenaganya. Ia berpegangan pada dinding toilet. Tak ingin terlihat lemah di depan Attar yang ia tahu sedang memperhatikannya dari pintu toilet. Setelah membaik, Naomi langsung mencuci mulut dan wajahnya. Kemudian, keluar dari toilet dan menyunggingkan senyum kaku. “Maaf
Baca selengkapnya