“Selangkah kamu keluar dari rumah ini, selamanya kamu tidak akan pernah bisa menemui Arkana lagi!”Ancaman Alister membuat langkah Naomi kontan terhenti, namun tidak berbalik. Padahal tinggal selangkah lagi wanita itu mencapai pintu. Ia mencengkram tali tas besar yang tersampir di bahunya dengan mata berkaca-kaca. Kemudian, ia menyadari sesuatu. “Itu sudah pasti, Tuan. Bukannya sejak awal Tuan memang ingin memisahkan kami?” sahut Naomi setelah berdeham pelan. Tak suaranya terdengar serak. Cepat atau lambat, Naomi memang harus meninggalkan anaknya. Ia sudah mendapat waktu dua bulan bersama anaknya, itu sudah cukup. Tak ada lagi yang perlu dipertahankan. Ia tidak bisa hidup bersama orang yang hampir menghabisi nyawa adiknya. Bukan itu saja, Alister juga telah menipunya habis-habisan. Bahkan, sengaja menyusun rencana dan mengarang cerita demi memanipulasinya. Menjebaknya hingga sejauh ini dan membuatnya dibenci banyak orang karena dianggap orang ketiga, perebut, perusak.Sebelum Naomi
Read more