Share

Menetap Demi Aku

Penulis: Young Lady
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-30 20:59:08

“Apa Nyonya bisa berhenti menghina kakakku? Apa yang Nyonya tuduhkan tidak benar. Kakakku tidak pernah memeras anak Nyonya,” sahut Attar yang tak terima kakaknya diperlakukan tidak baik.

Sejak awal, Attar tahu kalau kakaknya tidak mendapat perlakuan baik dari keluarga suami kakaknya itu. Namun, tak menyangka ternyata kebencian itu sampai sejauh ini. Bahkan, ketika datang kemari pun malah tuduhan seperti itu yang Miranda berikan pada Naomi.

“Kakakku baru saja melahirkan keturunan untuk keluarga kalian. Dan sekarang Nyonya sendiri yang membuat cucu Nyonya mengetahui betapa jahat neneknya.” Attar kembali berbicara dengan kalimat menusuk, tak peduli jika lawan bicaranya adalah orang tua.

Seharusnya, sebagai orang tua, Miranda dapat bersikap lebih bijak, bukan makan menghakimi tanpa sebab yang jelas. Sejak awal Attar hanya diam ketika kakaknya dihina habis-habisan oleh keluarga Alister. Namun, mulai sekarang ia tidak akan membiarkan Naomi mendapat perlakuan seperti itu lagi dari siapa p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
ini alister jdi laki gk tegas Bnget dgn keluarga nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Jatuh Cinta Padaku?

    Ketika matanya terbuka, wajah Alister lah yang pertama kali muncul tepat di depannya. Naomi spontan menatap sekelilingnya, ternyata ia masih berada di kamar Arkana. Entah kapan Alister menyusul ke sini. Sebab, ia pindah kamar secara sembunyi-sembunyi setelah lelaki itu tidur. Awalnya Naomi memang menuruti Alister yang memintanya tidur di tempat biasa. Namun, menjelang tengah malam Arkana terbangun dan menangis. Akhirnya, setelah menyusui bayinya, Naomi mengajak sang putra pindah ke kamar ini. Naomi tidak tahu sejak kapan Aliater ikut pindah ke kamar ini. Mungkin karena dirinya terlalu nyenyak dan Arkana jiga belum terbangun lagi. Meski ranjang di kamar ini tak sebesar di kamar Alister, tetap masih cukup untuk ditempati mereka bertiga. “Oek! Oek!”Pandangan Naomi teralih karena tangis putranya. Naomi menunduk dan menatap Arkana yang meraung. Tak langsung menggendong, ia mengecek popok anaknya terlebih dahulu. “Ssstt ... Arka haus lagi? Atau popoknya sudah penuh?” Ternyata popok Ark

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Menggantikan Posisi

    “Aku tidak tahu. Jangan pedulikan dia.” Alister langsung berbalik dan beranjak pergi setelah menjawab dengan nada ketus. Entah hanya perasaan Naomi saja atau bagaimana, tetapi ekspresi suaminya itu terlihat seperti sedang menahan kesal. Padahal ia hanya bertanya seperti itu. “Apa aku salah bicara? Suasana hatinya berubah sangat cepat,” gumam Naomi heran. Setelah Naomi ingat-ingat lagi, Alister memang selalu tampak berbeda jika dirinya membahas tentang Amara. Padahal Naomi merasa tak pernah bertanya terlalu jauh apalagi bermaksud menyinggung. Namun, respon Alister nyaris selalu buruk dan sekarang yang paling parah. “Apa karena waktu itu mereka bertengkar?” monolog Naomi yang masih bertanya-tanya. Jika memang Alister kesal karena pertengkaran itu, seharusnya Alister tidak perlu memperlihatkan kekesalan di depannya. Sebab, Naomi tidak mengetahui permasalahan mereka. Sekali pun jika permasalahan itu ada kaitannya dengan dirinya. “Oek! Oek!” Tangis Arkana membuyarkan lamunan Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Dia yang Menabrak Adikmu

    Pertanyaan Naomi kian menyulut ketegangan yang melingkupi dapur. Naomi menatap satu per satu orang yang berada di sana. Ia yakin pasti mereka lebih tahu banyak hal dibanding dirinya yang baru datang. Namun, tidak ada satu pun yang bersuara lagi setelah itu. “Apa itu sering terjadi?” Naomi mengulang pertanyaannya pada sang pelayan yang barusan berceloteh panjang lebar padanya. Menyadari telah salah berbicara, pelayan muda itu tampak berkeringat dingin. Wajahnya memucat hingga kedua tangannya pun gemetar. “Maaf, Nyonya. Sepertinya saya terlalu banyak bicara. Abaikan saja. Saya hanya bercanda. Saya permisi dulu.” Pelayan itu langsung menunduk dan melangkah pergi dari dapur. Ketika Naomi mengalihkan pandangan, tampak jelas jika seluruh pelayan menghindari bertemu pandang dengannya. Padahal awalnya mereka yang menggosipkan dirinya, namun sekarang semuanya menghindar. “Tolong antar sarapanku ke kamar,” ucap Naomi seraya melangkah pergi dari sana sembari membawa segelas susu hangat yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kekejaman Alister

    “Dia yang menabrak adikmu.”Ucapan terakhir Amara membuat langkah Naomi benar-benar terhenti. Namun, wanita itu tidak berbalik. Di balik ekspresinya yang tetap tenang, tubuhnya mulai gemetar. “Tidak mungkin,” gumamnya dengan suara yang nyaris menghilang. Tak pernah terpikir dalam benak Naomi jika suaminya sendiri lah yang membuat adiknya sekarat. Ia memang tidak mengetahui kronologi kecelakaan itu secara detail karena baru tiba setelah adiknya celaka. Naomi hanya mengetahui kronologi kecelakaan tersebut dari cerita Amara dan orang-orang sekitar. Dan selama ini, Naomi mempercayai cerita itu. Tak pernah menaruh curiga sama sekali pada siapa pun. Ia hanya bisa pasrah saat orang-orang mengatakan penabrak adiknya telah melarikan diri. Bahkan, pihak kepolisian yang membantu pun tak dapat melacak mobil tersebut. Naomi yang kala itu memang tidak memiliki biaya untuk mengusut lebih jauh memilih menutup kasus tersebut. Karena baginya, yang terpenting adalah pengobatan Attar. Adiknya harus se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kami Sudah Bercerai

    “Selangkah kamu keluar dari rumah ini, selamanya kamu tidak akan pernah bisa menemui Arkana lagi!”Ancaman Alister membuat langkah Naomi kontan terhenti, namun tidak berbalik. Padahal tinggal selangkah lagi wanita itu mencapai pintu. Ia mencengkram tali tas besar yang tersampir di bahunya dengan mata berkaca-kaca. Kemudian, ia menyadari sesuatu. “Itu sudah pasti, Tuan. Bukannya sejak awal Tuan memang ingin memisahkan kami?” sahut Naomi setelah berdeham pelan. Tak suaranya terdengar serak. Cepat atau lambat, Naomi memang harus meninggalkan anaknya. Ia sudah mendapat waktu dua bulan bersama anaknya, itu sudah cukup. Tak ada lagi yang perlu dipertahankan. Ia tidak bisa hidup bersama orang yang hampir menghabisi nyawa adiknya. Bukan itu saja, Alister juga telah menipunya habis-habisan. Bahkan, sengaja menyusun rencana dan mengarang cerita demi memanipulasinya. Menjebaknya hingga sejauh ini dan membuatnya dibenci banyak orang karena dianggap orang ketiga, perebut, perusak.Sebelum Naomi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kedatangan Ibu dan Adik Tiri

    “Tidak ada orang ketiga. Kami sudah bercerai.”“Uhuk! Uhuk!” Naomi yang sedari tadi tampak tak peduli dengan pemberitaan tentang Alister tiba-tiba tersedak saat menyesap tehnya. Naomi menajamkan indra pendengarannya sembari menatap ke layar televisi. Benar-benar tak menyangka Alister akan berkata seperti itu pada wartawan. Yang artinya, Alister memang mengatakan fakta, bukan sekadar omong kosong belaka karena itu akan menimbulkan masalah yang lebih besar. Pasangan yang selama ini dikabarkan selalu harmonis dan mesra di setiap kesempatan, tiba-tiba berpisah. Naomi pun tidak mengetahui sejak kapan rumor renggangnya hubungan Alister dan Amara tersebar. Sebab, mereka tampak masih bersikap normal jika di depan kamera. “Kami tidak cocok sejak lama dan memilih berpisah baik-baik,” jawab Alister setelah dicerca oleh wartawan dengan berbagai pertanyaan. Usai mengatakan itu, Alister dan orang-orang di sekitar lelaki itu berjalan lebih cepat. Beberapa bodyguard lelaki itu menghadang para war

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Demi Belas Kasihan

    “Keluarga? Sejak kapan kita menjadi keluarga? Kurasa, aku tidak mengenal kalian,” jawab Naomi dengan nada lembut. Namun, setiap katanya sangat menusuk. Dinda yang sedang berlutut dan berusaha meraih tangan Naomi kontan mengangkat kepalanya. Tak menyangka Naomi akan memberi jawaban yang sangat menusuk seperti itu. Sebab, suaminya mengatakan jika anak tirinya ini memiliki hati yang lembut. “Bangunlah, Tante. Aku bukan tuhan yang perlu disembah sampai berlutut seperti ini,” ucap Naomi dengan nada dan ekspresi datar. Sudah bertahun-tahun berlalu sejak ayahnya mengkhianati ibumu. Namun, tak pernah sekali pun ibu tirinya datang. Bahkan, ketika ibunya meninggal dunia pun tidak ada yang datang. Dan sekarang, ketika mereka yang membutuhkan bantuan, mereka tiba-tiba mendekatinya. “Aku juga tidak bisa membantu. Hukum akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kalau Tante ingin meminta keringanan, mintalah pada orang yang bersangkutan. Tante salah alamat kalau memohon di sini,” imbuh Naomi ser

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Anakku Merindukan Ibunya

    “Saya hanya membantunya memperbaiki kran air yang rusak,” jawab Kelvin tenang. Meskipun Alister menatapnya seperti baru saja memergoki dirinya berselingkuh dengan Naomi. “Aku pulang dulu ya. Terima kasih kopinya. Aku minum di rumah saja. Nanti gelasnya kukembalikan, sampai jumpa,” pamit Kelvin pada Naomi. “Saya permisi, Tuan.”Setelah Kelvin pergi, hanya tersisa Naomi dan Alister yang dilingkupi kecanggungan. Naomi menatap Arkana yang berada di gendongan Alister sekilas dan memilih mengalihkan pandangan. Tak ingin goyah dengan keputusannya. Walau sebenarnya ia sangat merindukan putranya. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Naomi langsung melangkah mundur. Bersiap untuk kembali menutup pintu. Ia belum siap bertemu Alister, baik sekarang atau kapan pun itu. Beberapa hari ini dirinya sudah cukup tenang tanpa gangguan dari lelaki itu. “Tunggu Naomi! Kita harus bicara!” ucap Alister sembari menahan pintu yang hampir ditutup oleh Naomi dengan sebelah tangannya. Sedangkan satu tangan lagi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Menerima Takdir

    “Kakak yakin ingin pindah ke sini?” tanya Attar sembari menatap bangunan menjulang di hadapannya. “Iya. Kurasa sekarang sudah waktunya,” jawab Naomi yang spontan turut melirik rumah megah di depannya. Sejak terakhir kali menginjakkan kaki di sini, Naomi belum pernah datang lagi. Baru kali ini dirinya memberanikan diri untuk kembali datang. Setelah berbulan-bulan memilih mengasingkan diri dan berpikir tak akan pernah kembali sampai kapan pun. “Kuharap ini keputusan terbaik. Katakan kalau dia menyakitimu. Aku tidak akan segan-segan memukul wajahnya. Lagi. Atau Kakak bisa melakukan itu sendiri,” balas Attar sembari berkelakar. Naomi berdecak pelan. Niatnya datang kemari bukan untuk mencari masalah. Namun, untuk menyelesaikan salah satu masalah besar yang dihadapinya. Lebih tepatnya berdamai dengan hatinya setelah sekian lama dibuat bingung dengan keputusannya sendiri.Naomi ingat Attar bercerita kalau pemuda itu pernah memukul Alister. Itu terjadi setelah Alister menjelaskan kenapa d

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mengubur Dendam

    “Ibu tirimu mengatakan ayahmu sakit sejak seminggu lalu. Dia berusaha menghubungimu dan adikmu, tapi tidak bisa,” ucap Alister yang sedang menyetir. Naomi spontan merogoh tasnya dan mengambil ponselnya. Ia mencari nomor telepon ibu tirinya yang sengaja dirinya blokir sejak lama. Ibu tirinya itu pernah menghubunginya di awal-awal ayahnya masuk penjara. Tentunya ingin meminta tolong agar Naomi membantu mengeluarkan sang ayah dari penjara. Oleh karena itu, Naomi memilih memblokir kontak ibu tirinya. Sebab, bagaimana pun caranya, Naomi tak mungkin membantu membebaskan ayahnya. Attar pun melakukan hal yang sama. Bukannya ingin memutuskan hubungan, mereka hanya muak dengan gangguan itu. Mendengar ayahnya sakit membuat kekhawatiran Naomi pada sang ayah mencuat tanpa bisa dicegah. Walaupun ia juga tidak tahu sakit apa yang ayahnya derita. Barusan, Naomi juga sudah menghubungi adiknya mengatakan tentang kondisi ayah mereka. “Kamu tenang dulu. Ayahmu pasti baik-baik saja,” tutur Alister sem

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mengunjungi Suami

    Naomi menyadari jika Alister berada di restoran yang dipenuhi hidangan mewah. Apa pun yang lelaki itu inginkan pasti ada di sana. Akan tetapi, tiba-tiba saja dirinya terdorong untuk membuat dan mengantarkan makanan pada lelaki itu. Sekarang Naomi sudah dalam perjalanan menuju ke salah satu restoran Alister, di mana lelaki itu berada. Ia pun datang tanpa mengatakan apa pun pada Alister. Mereka hanya sempat bertukar pesan sebelumnya hingga Naomi mengetahui di mana lelaki itu berada. Naomi pun tidak tahu suaminya itu sudah makan atau belum. Atau mungkin saja sudah berpindah ke restoran lain. Sebab, biasanya pun sering seperti itu. Ia melakukan ini sebagai bentuk terima kasihnya atas tutor bisnis dadakan yang lelaki itu lakukan belakangan ini. “Tuan Alister ada di ruangannya?” tanya Naomi pada salah seorang karyawan Alister yang sedang membuang sampah di luar restoran. “Eh, Nyonya? Tuan ada di ruangannya. Mau saya antar?” tawar sang pelayan dengan senyum ramah. Naomi langsung menggel

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Hadiah Timbal Balik

    Naomi tahu Alister adalah perayu ulung. Lelaki itu berpengalaman melakukan negosiasi dengan puluhan, bahkan ratusan orang selama ini. Jelas saja, Alister memiliki banyak cara untuk membuat orang yang tadinya enggan menjadi setuju. Seperti itu juga yang dirasakan oleh Naomi. Tadinya, wanita itu bersikeras menolak keinginan Alister untuk mengelola restoran baru lelaki itu. Namun, dalam waktu singkat, Alister berhasil mengubah keputusannya. Naomi baru menyadari itu setelah dirinya memutuskan sesuatu yang berbanding terbalik dengan keinginan hatinya. Akhirnya, Naomi benar-benar mengelola restoran tersebut seperti yang lelaki itu inginkan. Setelah di pikir-pikir lagi, tawaran Alister tidak membuatnya rugi sama sekali. Malahan, dirinya bisa mendapat banyak ilmu dan pengalaman baru yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. “Bagian mana lagi yang belum kamu pahami?” tanya Alister membuyarkan lamunan Naomi. Naomi tersentak pelan dan langsung menunjuk satu bagian yang belum dirinya mengerti

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Tinggal Membuktikannya

    “Kenapa Tuan mengajakku ke sini lagi?” tanya Naomi sembari menatap restoran mewah yang beberapa hari lalu ia kunjungi bersama Alister beberapa hari lalu. Bedanya, sekarang restoran tersebut telah beroperasi. Meskipun grand openingnya baru beberapa hari lalu, restoran ini sudah cukup ramai. Pengunjungnya pun terlihat berkelas dan bukan orang sembarangan. Naomi masih mengamati semuanya dari balik dinding kaca transparan yang mengelilingi restoran ini. Nama besar yang sudah Alister miliki membuat lelaki itu tak perlu terlalu mengeluarkan biaya untuk promosi. Bahkan, sepertinya tanpa promosi pun restoran ini tetap dapat beroperasi dengan baik. Bahkan, lelaki itu juga berhasil membuat restoran yang nyaris bangkrut kembali berjalan sebagaimana mestinya. Alkanna. Itulah nama restoran mewah ini. Alister mengatakan jika nama tersebut diambil dari gabungan namanya, nama putranya, dan Naomi. Alister, Ariana, dan Naomi. Entah itu benar atau tidak. Naomi pun tidak mempercayainya. Bahkan, masih

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Benar-Benar Menginginkannya?

    “Kamu pasti menerobos masuk tanpa izin!” tuduh Raga dengan sorot sinis. Dari semua sepupu Alister, hanya Raga yang berani menantang dan mengganggu Alister secara terang-terangan. Sedangkan sisanya tidak ada yang berani mendebat lelaki itu sama sekali. Bahkan, mereka cenderung menjauhi Alister jika tidak ada keperluan mendesak. Mereka akan berubah menjadi penjilat ulung jika membutuhkan bantuan Alister. Meskipun walau sudah berusaha keras, terkadang Alister mengabaikan permintaan mereka. Hanya Raga yang tak pernah melakukan itu karena merasa bisa mengatasi masalahnya sendiri. Sejak kecil mereka seolah bermusuhan dan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Mungkin, lebih tepatnya hanya Raga yang melakukan itu. Sedangkan Alister tidak peduli dengan siapa pun, kecuali yang dianggapnya penting. Dan bersaing dengan Raga bukan salah satunya. “Jangan berisik! Istri dan anakku sedang tidur! Apa yang kamu inginkan? Pergi! Kami tidak menerima tamu!” Alister kembali melontarkan pengusiran pada R

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Big Secret

    Naomi mengenal sapu tangan itu. Sapu tangan itu memang miliknya. Lebih tepatnya peninggalan ibunya yang telah hilang beberapa tahun lalu. Ia sempat menangis saat mengetahui sapu tangan itu hilang. Sebab, baginya sapu tangan tersebut adalah benda keberuntungannya. Sapu tangan itu membuat Naomi merasa dekat dengan ibunya yang telah tiada. Ia selalu membawa sapu tangan iru ke mana pun dirinya pergi. Oleh karena itu, ketika sapu tangannya hilang entah ke mana, Naomi sangat merasa bersalah dan sedih. Naomi tidak pernah mengira jika sapu tangan itu berada di tangan Alister. Lebih tidak percaya lagi lelaki itu masih menyimpannya sampai sekarang. Padahal benda itu sudah terlihat lusuh. Orang sekelas Alister pasti menganggapnya seperti sampah. “Kamu tidak sengaja menumpahkan kopi di kemejaku dan kamu memberikan sapu tangan itu untuk membersihkannya. Kamu ingat? Kalau di pikir-pikir lagi, perbuatanmu waktu itu sangat tidak sopan,” ucap Alister sembari terkekeh. “Kamu ingin mengembalikannya

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Karena Aku Menyukaimu

    Hawa dingin yang menerpa punggungnya membuat Naomi menggeliat pelan dan akhirnya terbangun. Seketika saja ia mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu. Wajahnya langsung bersemu. Namun, ranjang di sampingnya malah kosong. “Tidurlah, sekarang masih malam,” ucap Alister yang berdiri di sudut ruangan. Naomi spontan mengalihkan pandangan. Wanita itu mengira dirinya ditinggalkan di sini. Dalam cahaya remang-remang, ia dapat melihat siluet Alister di sudut kamar yang sedang menggendong Arkana. Mereka masih berada di kamar hotel Alister tadi. Naomi tidak tahu sejak kapan Arkana berada di sini. Ia tidak enak pada Attar jika adiknya yang membawa Arkana kemari. Ia telah mengganggu waktu istirahat pemuda itu dengan meminta dia menemani Arkana. Apalagi dirinya berjanji hanya pergi sebentar. Naomi tidak menyesal telah memaksakan jauh-jauh datang. Meskipun awalnya dibuat salah paham, setidaknya sekarang dirinya sudah lebih lega. Jika tidak begini, ia tidak akan tahu apa-apa. Walaupun masih b

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Tak Pernah Tidur Bersama

    Seharusnya, Naomi merasa baik-baik saja. Namun, entah ke mana matanya tiba-tiba memburam dan memanas. Kedua tangan yang berada di samping tubuhnya pun gemetar. Ia tidak tahu apa yang terjadi, namun otaknya seolah ingin menyimpulkan sendiri. Amara menatap Naomi dengan senyum miring, kemudian berjalan melewati wanita itu. Dengan sengaja Amara menyenggol Naomi hingga wanita itu nyaris terhuyung. Senyum miring Amara kian mengembang setelah melewati Naomi. Cukup lama Naomi membeku di tempat. Alister pun tampak terkejut melihat kedatangannya. Setelah tersadar dari lamunannya, Naomi lantas berbalik bersiap melangkah pergi dari sana. Namun, Alister bergerak lebih cepat dan menahannya. “Kenapa kamu ada di sini?” tanya Alister pada Naomi. Naomi berdecih sinis. “Bukannya Tuan yang menyuruhku datang?” Bisa-bisanya Alister bertanya seperti itu seolah tidak tahu apa-apa. Padahal sudah jelas-jelas lelaki itu sendiri yang memintanya datang. Ternyata, ia diminta datang hanya untuk menyaksikan Ali

DMCA.com Protection Status