Beranda / Romansa / Istri Kesayangan Bos Arogan / Anakku Merindukan Ibunya

Share

Anakku Merindukan Ibunya

Penulis: Young Lady
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-13 13:52:56

“Saya hanya membantunya memperbaiki kran air yang rusak,” jawab Kelvin tenang. Meskipun Alister menatapnya seperti baru saja memergoki dirinya berselingkuh dengan Naomi.

“Aku pulang dulu ya. Terima kasih kopinya. Aku minum di rumah saja. Nanti gelasnya kukembalikan, sampai jumpa,” pamit Kelvin pada Naomi. “Saya permisi, Tuan.”

Setelah Kelvin pergi, hanya tersisa Naomi dan Alister yang dilingkupi kecanggungan. Naomi menatap Arkana yang berada di gendongan Alister sekilas dan memilih mengalihkan pandangan. Tak ingin goyah dengan keputusannya. Walau sebenarnya ia sangat merindukan putranya.

Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Naomi langsung melangkah mundur. Bersiap untuk kembali menutup pintu. Ia belum siap bertemu Alister, baik sekarang atau kapan pun itu. Beberapa hari ini dirinya sudah cukup tenang tanpa gangguan dari lelaki itu.

“Tunggu Naomi! Kita harus bicara!” ucap Alister sembari menahan pintu yang hampir ditutup oleh Naomi dengan sebelah tangannya. Sedangkan satu tangan lagi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kejam Demi Kebaikan

    Attar berdecih sinis. Tahu maksud ucapan Alister sebenarnya. Sebelumnya ia masih memiliki rasa segan ketika berhadapan dengan sang kakak ipar meski sejak awal tak menyukai lelaki itu. Namun, setelah tahu selicik apa kakak iparnya ini, hanya kebencian yang tersisa. “Jangan jadikan anakmu sebagai tameng atas kepentinganmu sendiri!” sembur Attar sinis. “Kalau Tuan sadar anak Tuan lebih membutuhkan ibunya, tinggalkan dia di sini! Biarkan kakakku yang mengurusnya,” sambung pemuda itu. Sebab, ia tahu Alister tidak akan melakukannya. “Attar,” sahut Naomi yang sudah berdiri. Tak ingin suasana semakin memanas. Naomi tak akan membiarkan Alister menginap di sini. Akan tetapi, ia masih ingin bersama anaknya. Setidaknya paling lama hingga satu jam lagi. Saat itu pula Arkana pasti sudah benar-benar nyenyak dan tidak akan terbangun jika dibawa pergi. “Biarlah, Kak. Kalau dia memang hanya memikirkan kepentingan anak kalian, harusnya dia tidak perlu takut meninggalkan anaknya di sini!” balas Atta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Aku akan Datang Setiap Hari

    Naomi dan Kelvin menoleh bersamaan ke sumber suara. Alister berjalan mendekati mereka dengan Arkana yang berada dalam gendongan lelaki itu. Naomi mengerjapkan mata, tak menyangka Alister kembali datang setelah kemarin diusir oleh Attar. Melihat kedatangan Alister, Kelvin pun langsung bangkit dari tempat duduknya. Tak ingin mencari masalah yang akan membuatnya rugi sendiri. “Naomi, aku pulang dulu. Sampai jumpa lagi.” Setelah Kelvin pergi, ekspresi Naomi langsung berubah drastis. Wanita itu menatap suaminya dengan sorot datar. “Tuan ingin mengusir aku dan adikku dari sini?” Sejak kemarin Alister mendatangi rumah ini tanpa tujuan yang jelas. Seolah-olah menunjukkan bahwa lelaki itulah pemilik rumah ini. Naomi berasumsi jika Alister ingin mengusirnya dari sini. Meskipun lelaki itu tak membahas hal-hal yang menjurus ke arah sana. Alister langsung menggeleng. “Rumah ini milikmu. Kamu bebas tinggal di sini. Tapi, aku lebih suka kalau kamu kembali ke rumah kita.” Dengus samar lolo

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Melepas Rindu

    Bukan hanya Alister yang terkejut, namun Attar juga. “Kakak serius?”Tentu saja Attar tidak setuju. Meskipun sebenarnya tak tega jika keponakannya dibawa pergi dalam keadaan hujan begini. Kesempatan sekecil apa pun pasti akan dimanfaatkan oleh Alister. Sebab, itulah tujuan lelaki itu sampai rela datang setiap hari. “Iya. Aku tidak akan membiarkan anakku kehujanan. Kalau Tuan mau pulang setelah hujan reda, terserah. Tapi, aku melarang Tuan membawa Arka pulang malam ini,” balas Naomi seraya membawa Arkana masuk ke kamarnya tanpa menunggu tanggapan Alister. Sekalipun Alister melarang, Naomi tetap tidak akan mengizinkan lelaki itu membawa Arkana pulang. Meskipun setelah hujan benar-benar reda. Sebab, cuaca seperti ini sangat rentan untuk kesehatan putranya. Jika sampai anaknya sakit, ia akan semakin sedih. Setelah Naomi memasuki kamar, Attar langsung menatap Alister dengan sorot tajam. “Jangan mencoba-coba menyelinap masuk ke kamar kakakku. Terserah Tuan ingin tidur di mana. Kamarku se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Memperkeruh Suasana

    “Eh, maksudnya Tuan Raga. Maaf,” ralat Naomi. Naomi mengerjapkan mata, takut salah mengenali orang. Namun, ternyata sosok di depannya ini adalah Raga. Sepupu suaminya. Dan itu berarti, Raga lah pemilik toko fashion tempatnya melamar pekerjaan ini. Ia memang tidak mencari tahu siapa pemilik toko ini. Naomi yang sedari tadi sudah berdebar tak karuan dibuat kian gelisah. Mengingat Raga dan Alister yang sering, bahkan selalu berseteru setiap kali bertemu, membuatnya ragu akan diterima di sini. Meskipun sekarang dirinya sudah tidak memiliki hubungan sama sekali dengan lelaki itu. Akan tetapi, jika diberi kesempatan, Naomi tidak akan mundur. Ia akan mengusahakan yang terbaik. Sebab, mencari pekerjaan bukanlah perkara mudah. Terlebih jenjang pendidikannya hanya SMA. Sedangkan di luar sana ada banyak sekali yang sudah mencapai gelar Sarjana, bahkan Magiter. Raga yang tadinya sedang duduk di kursi kebesarannya langsung bangkit dan melangkah menghampiri Naomi yang berdiri kaku di de

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Aku Ingin Bebas

    Bug!Satu bogem mentah langsung mendarat di rahang bawah Raga. Wajah lelaki itu terlempar ke samping dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah segar. Naomi spontan memekik dan menarik Alister menjauh dari Raga. Namun, Alister tak bergeming sama sekali. “Tuan, aku hanya bekerja di toko milik Tuan Raga. Tuan Raga mengantarku karena aku kesulitan mendapat akomodasi. Tapi, lain kali tidak akan terjadi lagi,” ucap Naomi. Berusaha menjelaskan pada Alister agar suasana tidak semakin memanas. Akan tetapi, sepertinya jawaban Naomi malah semakin menyulut emosi Alister. Lelaki itu menarik Naomi ke belakang tubuhnya. Seolah ingin melindungi wanita itu dari sang sepupu. Padahal yang tampak lebih berbahaya adalah lelaki itu sendiri. Raga menyeka sudut bibirnya yang mengeluarkan darah sembari berdecih sinis. Tak tampak kemarahan sama sekali dari wajah lelaki itu, sepertinya tetap santai, seolah tak terjadi apa pun. Berbanding terbalik dengan Alister yang sedari tadi menguarkan aura permusuhan sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Firasat Buruk

    “Kamu sengaja tidak mau bertemu Arka lagi?” sahut Alister tanpa menerima box ASI yang Naomi berikan padanya. Ia tak mengira istrinya akan memberikan ini padanya. Naomi mendengus pelan. Pertanyaan seperti itu lagi. Tetapi, itu tidak akan mengubah keputusannya. “Sudahlah, terima saja, Tuan. Sebentar lagi aku harus berangkat kerja.”Sejak kemarin Naomi tidak bertemu Arkana. Tentunya, ia sangat merindukan bayinya. Rasa bersalah pun masih terasa. Namun, Naomi ingin memantapkan hati untuk menerima keadaan. Tidak boleh ada lagi keraguan. Sebab, itu sama sekali tidak berguna. Naomi memaksa Alister menerima box ASI-nya. Sebenarnya ia tidak mau seperti ini. Namun, jika hanya diberi ASI sesekali saja. Sejak awal dirinya sudah ingin menyiapkan ini, namun bingung bagaimana memberikannya pada Alister. Tetapi, untuk sekarang sepertinya tidak ada cara lain selain ini. Alister terpaksa menerima box tersebut. “Kamu benar-benar ingin bekerja?”Alister tidak rela Naomi berdekatan dengan Raga meskipun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kapan Kita Urus Perceraian

    Kabar yang Alister berikan membuat Naomi lemas. Namun, wanita itu tidak serta merta percaya. “Tuan, tolong jangan gunakan Arka sebagai alasan. Apalagi sampai—”[“Kamu pikir aku akan mempermainkan hal seperti ini? Terserah kamu percaya atau tidak. Aku akan mengirim alamat rumah sakitnya.”]Setelah itu, panggilan tersebut langsung terputus. Naomi menatap layar ponselnya yang sudah kembali menghitam dengan perasaan campur aduk. Tanpa membuang waktu lagi, ia bergegas melangkah menuju ruangan manager toko ini, meminta izin untuk pergi. Naomi tidak sepenuhnya percaya pada Alister. Akan tetapi, jika dirinya hanya berdiam di sini, hatinya akan semakin tidak tenang. Ia harus datang ke sana meskipun Alister benar-benar hanya ingin menipunya. Apalagi jika ternyata Arkana benar-benar sakit. Hari ini Raga tidak datang ke toko. Jadi, Naomi hanya berpamitan dengan managernya. Setelah mendapat izin, wanita itu bergegas mendatangi alamat rumah sakit yang Alister kirimkan padanya. Namun, begitu sampa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Istriku Hanya Kamu

    “Kapan kita mengurus perceraian?” Naomi mengatakan itu dalam keadaan benar-benar sadar. Rasanya wanita itu telah menunggu terlalu lama sejak dirinya pergi dari kediaman Alister dua minggu lalu. Bahkan, hampir tiga minggu. Namun, statusnya masih menggantung tidak jelas. Alister yang sudah nyaris membuka pintu berbalik dengan ekspresi dingin. Hilang sudah ekspresi santai dan hangat lelaki itu. “Apa? Cerai? Kamu tidak lihat Arka masih sakit?” “Aku tahu. Tapi, ini tidak ada hubungannya dengan kondisi kesehatan Arka. Aku butuh kejelasan. Lagipula, sudah tidak ada lagi alasan untuk menunda. Lebih cepat lebih baik. Kurasa Tuan juga berpikir begitu, ‘kan?” balas Naomi tanpa merasa bersalah. Kesannya, ia memang seperti tidak tahu tempat untuk membicarakan hal ini. Akan tetapi, sekarang mereka sudah semakin jarang bertemu, bahkan mungkin tak akan bertemu lagi. Namun, status istri yang masih Naomi sandang memberatkannya. Wanita itu ingin statusnya jelas agar dirinya benar-benar bebas. To

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Menerima Takdir

    “Kakak yakin ingin pindah ke sini?” tanya Attar sembari menatap bangunan menjulang di hadapannya. “Iya. Kurasa sekarang sudah waktunya,” jawab Naomi yang spontan turut melirik rumah megah di depannya. Sejak terakhir kali menginjakkan kaki di sini, Naomi belum pernah datang lagi. Baru kali ini dirinya memberanikan diri untuk kembali datang. Setelah berbulan-bulan memilih mengasingkan diri dan berpikir tak akan pernah kembali sampai kapan pun. “Kuharap ini keputusan terbaik. Katakan kalau dia menyakitimu. Aku tidak akan segan-segan memukul wajahnya. Lagi. Atau Kakak bisa melakukan itu sendiri,” balas Attar sembari berkelakar. Naomi berdecak pelan. Niatnya datang kemari bukan untuk mencari masalah. Namun, untuk menyelesaikan salah satu masalah besar yang dihadapinya. Lebih tepatnya berdamai dengan hatinya setelah sekian lama dibuat bingung dengan keputusannya sendiri.Naomi ingat Attar bercerita kalau pemuda itu pernah memukul Alister. Itu terjadi setelah Alister menjelaskan kenapa d

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mengubur Dendam

    “Ibu tirimu mengatakan ayahmu sakit sejak seminggu lalu. Dia berusaha menghubungimu dan adikmu, tapi tidak bisa,” ucap Alister yang sedang menyetir. Naomi spontan merogoh tasnya dan mengambil ponselnya. Ia mencari nomor telepon ibu tirinya yang sengaja dirinya blokir sejak lama. Ibu tirinya itu pernah menghubunginya di awal-awal ayahnya masuk penjara. Tentunya ingin meminta tolong agar Naomi membantu mengeluarkan sang ayah dari penjara. Oleh karena itu, Naomi memilih memblokir kontak ibu tirinya. Sebab, bagaimana pun caranya, Naomi tak mungkin membantu membebaskan ayahnya. Attar pun melakukan hal yang sama. Bukannya ingin memutuskan hubungan, mereka hanya muak dengan gangguan itu. Mendengar ayahnya sakit membuat kekhawatiran Naomi pada sang ayah mencuat tanpa bisa dicegah. Walaupun ia juga tidak tahu sakit apa yang ayahnya derita. Barusan, Naomi juga sudah menghubungi adiknya mengatakan tentang kondisi ayah mereka. “Kamu tenang dulu. Ayahmu pasti baik-baik saja,” tutur Alister sem

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Mengunjungi Suami

    Naomi menyadari jika Alister berada di restoran yang dipenuhi hidangan mewah. Apa pun yang lelaki itu inginkan pasti ada di sana. Akan tetapi, tiba-tiba saja dirinya terdorong untuk membuat dan mengantarkan makanan pada lelaki itu. Sekarang Naomi sudah dalam perjalanan menuju ke salah satu restoran Alister, di mana lelaki itu berada. Ia pun datang tanpa mengatakan apa pun pada Alister. Mereka hanya sempat bertukar pesan sebelumnya hingga Naomi mengetahui di mana lelaki itu berada. Naomi pun tidak tahu suaminya itu sudah makan atau belum. Atau mungkin saja sudah berpindah ke restoran lain. Sebab, biasanya pun sering seperti itu. Ia melakukan ini sebagai bentuk terima kasihnya atas tutor bisnis dadakan yang lelaki itu lakukan belakangan ini. “Tuan Alister ada di ruangannya?” tanya Naomi pada salah seorang karyawan Alister yang sedang membuang sampah di luar restoran. “Eh, Nyonya? Tuan ada di ruangannya. Mau saya antar?” tawar sang pelayan dengan senyum ramah. Naomi langsung menggel

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Hadiah Timbal Balik

    Naomi tahu Alister adalah perayu ulung. Lelaki itu berpengalaman melakukan negosiasi dengan puluhan, bahkan ratusan orang selama ini. Jelas saja, Alister memiliki banyak cara untuk membuat orang yang tadinya enggan menjadi setuju. Seperti itu juga yang dirasakan oleh Naomi. Tadinya, wanita itu bersikeras menolak keinginan Alister untuk mengelola restoran baru lelaki itu. Namun, dalam waktu singkat, Alister berhasil mengubah keputusannya. Naomi baru menyadari itu setelah dirinya memutuskan sesuatu yang berbanding terbalik dengan keinginan hatinya. Akhirnya, Naomi benar-benar mengelola restoran tersebut seperti yang lelaki itu inginkan. Setelah di pikir-pikir lagi, tawaran Alister tidak membuatnya rugi sama sekali. Malahan, dirinya bisa mendapat banyak ilmu dan pengalaman baru yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. “Bagian mana lagi yang belum kamu pahami?” tanya Alister membuyarkan lamunan Naomi. Naomi tersentak pelan dan langsung menunjuk satu bagian yang belum dirinya mengerti

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Tinggal Membuktikannya

    “Kenapa Tuan mengajakku ke sini lagi?” tanya Naomi sembari menatap restoran mewah yang beberapa hari lalu ia kunjungi bersama Alister beberapa hari lalu. Bedanya, sekarang restoran tersebut telah beroperasi. Meskipun grand openingnya baru beberapa hari lalu, restoran ini sudah cukup ramai. Pengunjungnya pun terlihat berkelas dan bukan orang sembarangan. Naomi masih mengamati semuanya dari balik dinding kaca transparan yang mengelilingi restoran ini. Nama besar yang sudah Alister miliki membuat lelaki itu tak perlu terlalu mengeluarkan biaya untuk promosi. Bahkan, sepertinya tanpa promosi pun restoran ini tetap dapat beroperasi dengan baik. Bahkan, lelaki itu juga berhasil membuat restoran yang nyaris bangkrut kembali berjalan sebagaimana mestinya. Alkanna. Itulah nama restoran mewah ini. Alister mengatakan jika nama tersebut diambil dari gabungan namanya, nama putranya, dan Naomi. Alister, Ariana, dan Naomi. Entah itu benar atau tidak. Naomi pun tidak mempercayainya. Bahkan, masih

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Kamu Benar-Benar Menginginkannya?

    “Kamu pasti menerobos masuk tanpa izin!” tuduh Raga dengan sorot sinis. Dari semua sepupu Alister, hanya Raga yang berani menantang dan mengganggu Alister secara terang-terangan. Sedangkan sisanya tidak ada yang berani mendebat lelaki itu sama sekali. Bahkan, mereka cenderung menjauhi Alister jika tidak ada keperluan mendesak. Mereka akan berubah menjadi penjilat ulung jika membutuhkan bantuan Alister. Meskipun walau sudah berusaha keras, terkadang Alister mengabaikan permintaan mereka. Hanya Raga yang tak pernah melakukan itu karena merasa bisa mengatasi masalahnya sendiri. Sejak kecil mereka seolah bermusuhan dan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Mungkin, lebih tepatnya hanya Raga yang melakukan itu. Sedangkan Alister tidak peduli dengan siapa pun, kecuali yang dianggapnya penting. Dan bersaing dengan Raga bukan salah satunya. “Jangan berisik! Istri dan anakku sedang tidur! Apa yang kamu inginkan? Pergi! Kami tidak menerima tamu!” Alister kembali melontarkan pengusiran pada R

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Big Secret

    Naomi mengenal sapu tangan itu. Sapu tangan itu memang miliknya. Lebih tepatnya peninggalan ibunya yang telah hilang beberapa tahun lalu. Ia sempat menangis saat mengetahui sapu tangan itu hilang. Sebab, baginya sapu tangan tersebut adalah benda keberuntungannya. Sapu tangan itu membuat Naomi merasa dekat dengan ibunya yang telah tiada. Ia selalu membawa sapu tangan iru ke mana pun dirinya pergi. Oleh karena itu, ketika sapu tangannya hilang entah ke mana, Naomi sangat merasa bersalah dan sedih. Naomi tidak pernah mengira jika sapu tangan itu berada di tangan Alister. Lebih tidak percaya lagi lelaki itu masih menyimpannya sampai sekarang. Padahal benda itu sudah terlihat lusuh. Orang sekelas Alister pasti menganggapnya seperti sampah. “Kamu tidak sengaja menumpahkan kopi di kemejaku dan kamu memberikan sapu tangan itu untuk membersihkannya. Kamu ingat? Kalau di pikir-pikir lagi, perbuatanmu waktu itu sangat tidak sopan,” ucap Alister sembari terkekeh. “Kamu ingin mengembalikannya

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Karena Aku Menyukaimu

    Hawa dingin yang menerpa punggungnya membuat Naomi menggeliat pelan dan akhirnya terbangun. Seketika saja ia mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu. Wajahnya langsung bersemu. Namun, ranjang di sampingnya malah kosong. “Tidurlah, sekarang masih malam,” ucap Alister yang berdiri di sudut ruangan. Naomi spontan mengalihkan pandangan. Wanita itu mengira dirinya ditinggalkan di sini. Dalam cahaya remang-remang, ia dapat melihat siluet Alister di sudut kamar yang sedang menggendong Arkana. Mereka masih berada di kamar hotel Alister tadi. Naomi tidak tahu sejak kapan Arkana berada di sini. Ia tidak enak pada Attar jika adiknya yang membawa Arkana kemari. Ia telah mengganggu waktu istirahat pemuda itu dengan meminta dia menemani Arkana. Apalagi dirinya berjanji hanya pergi sebentar. Naomi tidak menyesal telah memaksakan jauh-jauh datang. Meskipun awalnya dibuat salah paham, setidaknya sekarang dirinya sudah lebih lega. Jika tidak begini, ia tidak akan tahu apa-apa. Walaupun masih b

  • Istri Kesayangan Bos Arogan   Tak Pernah Tidur Bersama

    Seharusnya, Naomi merasa baik-baik saja. Namun, entah ke mana matanya tiba-tiba memburam dan memanas. Kedua tangan yang berada di samping tubuhnya pun gemetar. Ia tidak tahu apa yang terjadi, namun otaknya seolah ingin menyimpulkan sendiri. Amara menatap Naomi dengan senyum miring, kemudian berjalan melewati wanita itu. Dengan sengaja Amara menyenggol Naomi hingga wanita itu nyaris terhuyung. Senyum miring Amara kian mengembang setelah melewati Naomi. Cukup lama Naomi membeku di tempat. Alister pun tampak terkejut melihat kedatangannya. Setelah tersadar dari lamunannya, Naomi lantas berbalik bersiap melangkah pergi dari sana. Namun, Alister bergerak lebih cepat dan menahannya. “Kenapa kamu ada di sini?” tanya Alister pada Naomi. Naomi berdecih sinis. “Bukannya Tuan yang menyuruhku datang?” Bisa-bisanya Alister bertanya seperti itu seolah tidak tahu apa-apa. Padahal sudah jelas-jelas lelaki itu sendiri yang memintanya datang. Ternyata, ia diminta datang hanya untuk menyaksikan Ali

DMCA.com Protection Status