Home / Rumah Tangga / Duda Pilihan Ayah / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Duda Pilihan Ayah: Chapter 71 - Chapter 80

131 Chapters

Tujuh Puluh Dua

"Maaf, Ya. Saya belum bisa jadi suami yang baik buat kamu," Naya menoleh menatap suaminya heran.'Apa-apan tiba-tiba ngomong gitu. Gak kesampet kan?' tanya Naya dalam hati sambil menatap Dewa heran.Sore ini mereka sudah kembali kerumah Dewa, dan memang pindahan mereka tidak sesuai rencana karena harusnya siang mereka pindah, justru Dewa haru ada cara hingga akhirnya mereka baru bisa pindah sore hari. Jadi sampai semalam ini Naya belum selesai beres-beres padahal sudah di bantu bik Rosma siang tadi, tapi tetap Saja perlengkapan Kai sangat banyak, mulai dari skincare, dan yang lainya."Kamu kenapa?" tanya Naya heran."Nggak papa," ujarnya kemudian masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur."Aneh," cibir Naya kemudian melanjutkan aktivitas beberesnya. Seperti biasanya suaminya hanya akan menjadi mandiri saja, karena Naya tidak suka jika sedang berberes ada yang membantu karena hasilnya pasti tidak sesuai keinginannya."Besok lagi, udah malam." ujarnya membuat Naya kemba
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Tujuh Puluh Tiga

Naya sempat diam mematung sebentar, melihat Savira yang tiba-tiba ada di depan rumahnya. Karena sudah satu minggu ini Savira sudah tidak lagi menghubunginya namun tiba-tiba datang kerumahnya.Tentu saja Naya terkejut dengan kedatangan mendadak wanita di depannya ini."Gimana, Nay?" Tanyanya langsung."Duduk dulu, Mbak." ujar Naya sopan mempersilahkan Savira yang sedari tadi berdiri di teras rumahnya, apalagi wanita itu sedang hamil."Naya, aku mohon kembalikan Dewa padaku, aku butuh Dewa. Anak aku butuh ayahnya." pinta Savira. Entah, kenapa sekarang Naya sudah kehilangan respect lagi pada wanita di depannya ini. Apalagi wanita ini tidak bisa di ajak bicara baik-baik dan jika dikasari makan akan semakin berani."Mbak, anak aku juga butuh ayahnya. Mbak bisa minta tanggung jawab sama Haikal bukan sama suami aku," "Tapi anak...""Mbak, aku mohon jangan gunakan anak itu hanya untuk memenuhi obsesi kamu saja." "Nay, karir aku udah hancur! Dan orang yang benar-benar perduli denganku sekar
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Tujuh Puluh Empat

"Nggak usah kerja, aku nggak mau kamu repotin lagi." Naya sudah mengeluarkan tatapan ketusnha pada Dewa.yang lahi ini hendak bekerja."Kamu terlalu lebay kalau saya sakit." Katanya menyubit hidung Naya pelan."Kalau kamu sakit bisa ngurus diri sendiri aku nggak repot,Mas. Kamu kalau lagi sakit dikit-dikit, Kanaya, Kanaya dan Kanaya." "Ya karena kamu istri saya." Jawabnya kemudian duduk di pinggiran ranjang mengurungkan niatnya untuk berangkat kerja, jika dirinya tetap memaksa bisa ngamuk istrinya."Jagain anak aku, jangan di buat nangis!" ujar Naya penuh peringatan."Dia anak saya juga, Kanaya. Tidak mungkin saya buat anak saya memangis." jawab Dewa."Oke, aku kebawah dulu."***"Mbak, ada tamu di depan." ujar Bik Rosma saat Naya baru saja sampai di bawah."Pagi-pagi begini? " "Dia bilang mau ketemu bapak, Mbak. Kalau wajahnya asing kalau buat saya." Naya berpikir sebentar, kira-kira Siapa yang bertemu sepagi ini dan ingin bertemu dengan suaminya. Kalau Naufal pasti akan langsung m
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Tujuh Puluh Lima

"Dewangga Aditama." Sapa laki-laki yang rambutnya sudah banyak memulihkan itu."Kenapa ada kekantor saya?" tanya Dewa."Kamu tidak mau menawarkan saya minum dulu?" "Langsung saja."Fahri menghembuskan nafasnya, dia tersenyum menatap laki-laki di depannya yang pernah menjadi menantunya. "Kata Savira kamu sudah menikah dan memiliki anak ya, Ngga?" tanya Fahri dengan senyum di wajahnya."Iya." Jawabnya dengan wajah datarnya. Dewangga merasa tidak nyaman kembali di pertemukan dengan mantan ayah mertuanya itu."Jika tidak ada yang ingin anda katakan lagi, silahkan keluar saya sedang sibuk." Dewangga sengaja menarik tali pembatasan agar percapakan mereka tidak banyak basa-basi.Fahri terkekeh, "Saya kesini hari sabtu harusnya kamu tidak begitu sibuk." "Anda bisa langsung ke intinya saja?" "Kamu dan Savira...""Sejak saya kembalikan Savira kepada anda artinya saya sudah tidak ada hubungan apapun dengan Savira." "Kamu harus tau berapa banyak biaya yang saya keluarkan untuk membungkam me
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Hallo👋

Hallo temen-temen semua, maaf ini bukan update terbaru dari Suami Pilihan Ayah. Tapi ini permohonan maaf dari aku karena aku akhir-akhir ini sering lama update cerita ini🙏 Di karenakan satu bulan ini aku sedang berobat tapi alhamdulillah sekarang sudah lebih baik, jadi mohon maaf banget kalau sering buat kalian semua yang udah nungguin cerita ini kecewa, sekali lagi aku minta maaf🙏 Tapi setelah ini aku usahakan untuk lebih rajin lagi updatenya, sekali lagi terimakasih untuk yang sudah setia dengan cerita sederhanaku ini😊 Dan terimakasih untuk dukungan kalian semua , dan terimakasih banyak untuk masukan-masukan dan saran kalian untuk cerita ini😊😊🫶 See you👋👋❤️
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

Tujuh Puluh Enam

"Kenapa kesini? Kai sama siapa?" Dewa terkejut karena tiba-tiba istrinya datang kekantor.Baru saja Naya masuk keruangan suaminya bukannya di sambut dengan senyuman justru di sambut dengan banyak pertanyaan."Nanyanya satu-satu bisa kali, Mas." Balas Naya dengan wajah kesaknya."Kai sama siapa?" tanya Dewa lagi."Sama bunda, aku mau nganterin makan siang buat kamu." ujar Naya menunjukan kotak bekal yang dirinya bawa.Sudah lama Naya tidak berkunjung kekantor suaminya, dan kebetulan masakan yang dirinya masak adalah makanan kesukaan suaminya. Sebenernya Naya tadi sudah ingin mengirimkan makan siang suaminya lewat supir dirumahnya namun bundanya menyuruh Naya untuk mengantarkan sendiri.Dan melihat anaknya yang anteng jika dengan amanya membuat Naya berani meninggalkan Kai. Karena dirinya juga tidak akan lama hanya mengantarkan saja apalagi jarak dari rumah ke kantor suaminya tidak terlalu jauh."Bunda dirumah?" tanya Dewa."Iya, terus kami masak bareng. Karena inget suami ya akhrinya a
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

Tujuh Puluh Tujuh

"Kanaya," ujar Wira tidak kalah terkejut melihat Naya ada di kantor Dewangga."Om kenal sama suami saya?" tanya Naya membuat Dewangga menatap kedua orang di depannya dengan wajah bingungnya."Jadi kamu istrinya Dewangga?" tanya Wira benar-benar terkejut melihat wanita yang pernah membuat putranya hancur."Iya, Kanaya istri saya."Dewangga menjawab sembari menarik pinggang Naya agar mendekat."Kamu pulang, Ya. Saya minta Naufal antar kamu." ujar Dewa kemudian memanggil Nuafal yang kebetulan sedang ngobrol dengan sekretarisnya."Fal, antar istri saya pulang." "Baik, Pak." jawab Naufal patuh."Mas," panggil Kanaya mendongak menatap suaminya bingung."Nanti kita bicara dirumah, Kai sudah menunggu kamu dirumah." ujar Dewa mengelus kepala istrinya seolah menyakinkan Naya jika tidak ada hal yang perlu istrinya cemaskan.Akhirnya Naya mengalah, "Yaudah aku pulang, Ya." Pamit Kanaya yang di balas anggukan dan senyum tipis dari Dewa.Kemudian Naya berpamitan dengan Wira dan keluar dari ruangan
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Tujuh Puluh Delapan

"Rian mantan kamu?" tanya Dewa."Iya, kok mas kenal sama om Wira?" tanya Naya menatap suaminya penasaran.Bagaimana tidak, kalau dirinya melihat dari background mereka berdua jelas berbeda. Bisnis yang mereka lakoni juga bertolak belakang jadi Naya rasa tidak mungkin jika perusahaan suaminya bekerja sama dengan perusahaan Wirawan.Dewangga terdiam cukup lama. Selama ini Dewangga mengenal laki-laki tua itu dengan nama Farhan bukan Wirawan seperti yang istrinya tau. Dan bagaimana bisa mantan mertuanya itu juga ayah dari mantan pacar istrinya? membingungkan bukan."Mas.." panggil Naya.Dewa menoleh menatap istrinya, dirinya bingung haruskan dia bilang kalau Wira yang istrinya kenal itu adalah ayah kandung Savira."Kenapa, kok kaya kaget gitu?" "Kamu kok bisa kenal?" Cecar Naya penasaran."Dulu kami sempat kerja sama. Saya nggak tau kalau W-wirawan ayahnya Rian." Jawab Dewa memilih untuk menyembunyikan hal ini, sebaiknya Naya tidak mengetahui hal ini. Karena Dewangga belum tau banyak
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Tujuh Puluh Sembilan

"Hari ini aku nggak ada niatan buat pergi, Mas." jawab Naya ngasal."Gak boleh tinggalin saya lagi." ujar suaminya lagi hingga Naya tertawa cukup keras. "Kamu kenapa sih, Mas? Pasti buat salah lagi kan?" Tuduh Naya membuat Dewa melepaskan pelukannya dan menatap Naya tajam.Ctak. Dewa menyentil kening Kanaya."Maasss.."pekik Naya tidak terima dengan tangannya yang terulur mengusap dahinya."Anak saya kaget," ujar Dewa membuat Naya menoleh ke belakang melihat Kai yang sedari tadi di cuekin karena bapaknya tiba-tiba drama main peluk-peluk.Dewa kemudian mengendong putranya, sedangkan Naya masih di posisinya dengan wajah tidak terimanya."Om Wira bilang apa?" tanya Naya menyusul suaminya yang mengendong Kai."Ngga papa, bicara saja.""Aku tau kalau kalian bicara nggak mungkin kan cuma diem-dieman terus tatap-tatapan saja." Sahut Naya kesal.Dewa menatap wajah kesal istrinya dirinya bingung harus bicara atau tidak dengan Naya. Tapi jika dirinya jujur pasti istrinya akan kepikiran dan kal
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Delapan Puluh

"Apa keputusan kamu, Dewangga." Suara itu membuat Dewa mengurungkan niatnya untuk masuk keruangannya memilih menoleh kebelakang menatap laki-laki tua itu."Keputusan saya masih sama, saya akan mempertahankan keluarga saya." "Bagaimana kalau saya buka kasus pengalapan uang 7 tahun lalu," ujar Wirawan dengan keangkuhannya."Bagaimana kalau anda yang ketahuan sudah membohongi keluarga Hadikusuma?" ujar Dewangga ikut mengancam."Silahkan saja, karena saya sudah menghapus semua data saya. Jadi usaha kamu akan sia-sia." ujar Wirawan yang memang sudah terkenal dengan kelicikannya bahkan dalam dunia bisnis."Dan sepertinya kamu juga lupa, jika mertua kamu juga pernah mau jadi besan saya dan bahkan sempat membuang anak saya keluar negeri,""Bukankah itu anda yang merencanakan?""Memang saya yang merencanakan, tapi mertua kamu itu dengan bodohnya menurut saja bahkan jika saya ingin melaporkan mertua kamu kepolisian bisa saja. Kamu tetap akan menjadi Dewangga yang lemah dan tidak memiliki Pow
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status