Home / Fantasi / KERUMUNAN ADALAH NERAKA / Chapter 11 - Chapter 12

All Chapters of KERUMUNAN ADALAH NERAKA: Chapter 11 - Chapter 12

12 Chapters

BAGIAN 11 THE LOVERS

Suasana di Desa Gayam semakin dingin. Langit meredup. Hewan hitam berukuran lima milimeter terbang dengan kecepatan cahaya lampu senter. Angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga kamboja, menambah kesan magis malam itu. Di tengah desa, berdiri sebuah rumah bambu yang sederhana namun kokoh. Bagian dari rumah bertembok baja. Di dalamnya, Sari merenung di depan jendela, memandang bintang-bintang yang mulai bermunculan. Pikirannya bercabang, terjebak antara cinta yang dalam dan keputusan sulit yang harus diambil.Sejak kemunculan Mudra, hidup Sari berubah drastis. Mudra bukan hanya pemimpin BUM Desa yang baru, tapi juga sosok yang berhasil menyalakan kembali api semangat di dalam dirinya. Di sisi lain, Vanua, sahabat setianya yang berasal dari Kampung Tujuh, juga menyimpan rasa yang dalam kepada Mudra. Konflik batin ini semakin tajam saat Sari menyadari bahwa Vanua juga mencintai Mudra dengan segenap hatinya.“Bagaimana mungkin aku memilih di antara mereka?” bisik Sari pada dirinya sendiri, sa
Read more

BAGIAN 12 MISTERI DI BALIK KERETA KUDA

Desa Gayam tenggelam dalam keheningan, hanya ditemani suara jangkrik yang bersahutan dan gemericik air sungai kecil yang mengalir di tepi desa. Di bawah langit malam yang berkilauan, bintang gemintang bertaburan bagai permata yang ditaburkan di atas kain beludru hitam. Di dalam rumah bambu yang hangat, Sari, Vanua, dan Mudra masih duduk bersila, dikelilingi cahaya temaram lampu minyak kelapa.Tiba-tiba, suara gemuruh memecah kesunyian malam. Sari terlonjak, jantungnya berdebar kencang. Ia bangkit dari duduknya, melangkah cepat menuju jendela. Matanya membelalak saat melihat bayangan besar mendekat dari kejauhan."Apa itu?" tanyanya dengan suara tercekat, rasa takut menjalari tubuhnya.Mudra, yang sedari tadi merenung, ikut berdiri. Ia mengerutkan kening, mencoba mengidentifikasi suara yang semakin mendekat. "Itu terdengar seperti kereta kuda," katanya dengan nada penuh waspada.Vanua, yang duduk di samping Mudra, ikut merasakan ketegangan. Ia menatap Mudra dengan tatapan cemas. "Tapi s
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status