Betty keluar dari stasiun bersama Lukas yang membawa tas mereka. Hidungnya menghirup udara malam musim dingin kota London dengan dalam. Betty tersenyum kecut, ternyata London tidak separah yang dia kira. Manchester jauh lebih menyakitkan menurutnya."Ayo, aku antar pulang, setelah itu aku akan kembali ke tempatku," ucap Lukas bergegas memesan taksi."Aku bisa pulang sendiri."Lukas menggeleng dan tetap fokus pada ponselnya. Dia tidak akan membiarkan Betty pulang sendiri. Setidaknya setelah apa yang terjadi semalam, Lukas berusaha untuk tetap berada di samping Betty. Lukas menyandarkan tubuhnya sambil menunggu mobil pesanan mereka datang. Matanya mengedar menatap orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Dengan rasa bosan, Lukas menghitung jumlah orang berjaket hitam yang berada di sekitarnya."Tujuh, delap—an." Lukas menegakkan tubuhnya saat menyadari sesuatu.Insting bahaya di otaknya mulai berbunyi. Bagaimana bisa dia mendapati delapan pria dengan jaket yang sama dalam waktu kura
Read more