All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 31 - Chapter 40

372 Chapters

31. Kekerasan

Seumur-umur, Lyra tak pernah mendapat perlakuan kasar dari orang tuanya. Baru kali ini, ada seseorang yang berani menampar wajahnya, apalagi orang itu adalah pria yang belum lama menjadi suaminya.“Max …,” desis Lyra.Dia masih belum sepenuhnya percaya jika Max sungguh menamparnya. Walaupun rasa ngilu dan berdengung masih terasa.Max melemparkan kaos milik John Foster tepat di wajah Lyra hingga menutup seluruh kepala. Jantung Lyra seakan berhenti berdetak ketika mengingat kejadian semalam.John Foster meninggalkan kaos itu saat menggendong Lyra menuju kamarnya. Kenapa Lyra tak mengingat hal tersebut?‘Alasan apa yang harus aku katakan?’ Lyra masih menyembunyikan wajahnya di balik kaos John selagi memikirkan alasan yang masuk akal, sambil tanpa usaha menyingkirkan kaos itu. ‘Tidak. Bukankah ini kesempatan bagus untuk berpisah dengannya? Aku bisa mengatakan jika aku dan John sudah—”“Wanita murahan!” bentak Max.Max menarik kasar kaos John dari kepala Lyra sehingga membuat wanita itu sed
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

32. Membalik Keadaan

Manik Lyra bergetar dan sesekali menghindari tatapan Max. Pria itu merasa menang karena ucapannya mampu menundukkan sang istri.‘Kau seharusnya bersikap patuh padaku apa pun yang terjadi. Maka aku akan memperlakukanmu dengan lebih baik,’ batin Max puas.Namun, mengingat dirinya berpikir bahwa John pernah menyentuh tubuh Lyra, Max kembali kesal. Biarpun tak mencintainya, Max adalah pemilik sah wanita itu.Dia merasa jijik karena Lyra pernah bercinta dengan adiknya sendiri. Tangannya pun terasa gatal ingin memukul Lyra sepuas hati hingga sang istri memohon ampun dan tunduk di bawah kakinya.Sayang, Max Foster yang percaya bahwa Lyra telah tunduk dan terpengaruh oleh kata-katanya tersebut salah besar. Lyra kembali menegakkan pandangan penuh percaya diri. Tatapannya pun kian tajam sehingga Max semakin muak padanya.Salah satu sudut mulut Lyra terangkat. Menunjukkan cemoohan pada Max.Sejak menerima tawaran John Foster, Lyra pun tahu bahwa John hanya memanfaatkan dirinya. Setidaknya, John t
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

33. Terkurung

Lyra mengerjapkan mata begitu kesadarannya berangsur kembali. Cahaya terang dari lampu kamar membuat dirinya tak bisa melihat dengan jelas.“Ugh ….”Lyra mengerang seraya memejamkan mata dengan erat. Kepalanya berdenyut-denyut dan sedikit terasa menusuk.Beberapa menit berlalu, Lyra hanya memijat pelipis dan kepala sambil menghela napas berulang-ulang. Ketika rasa sakit di kepalanya berangsur berkurang, dia lalu berusaha bangun sambil mengusap-usap mata.Setelah indra pengelihatannya terbiasa oleh cahaya terang, Lyra bisa melihat tempat asing di sekelilingnya. Dia sedang berbaring di atas ranjang luas di sebuah kamar besar.Potongan ingatan saat di depan pintu gerbang kediaman Foster tiba-tiba merasuk di benaknya. Dirinya telah dibawa pergi oleh orang-orang asing itu. Lantas, di mana orang-orang itu membawa dirinya?“Di mana ini?” gumam Lyra.Tentu saja, tak ada seorang pun yang dapat memberikan jawaban. Di kamar mewah itu hanya ada dirinya.Lyra kemudian memutar badan ke arah pinggir
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

34 Pria Lain

“Max!” Lyra mengepalkan tangan dengan wajah menegang.Melihat sang suami benar-benar membuat dirinya muak. Dari awal mereka berjumpa, dia tak begitu peduli kepada Max Foster, tetapi kini dia sangat membenci pria itu.Lyra hampir mengucap sumpah serapah, serta mengancam akan memberi tahu orang tua mereka perbuatan Max padanya. Akan tetapi, dia berhasil menahan diri agar Max tak mengetahui rencananya.Tentunya, Max bisa dengan mudah mencari alasan untuk menyangkal tuduhan tersebut. Lyra perlu berhati-hati bertindak dan berucap untuk memberikan kejutan besar pada sang suami.“Maaf, Lyra. Aku terpaksa melakukan ini. Aku bukan ingin mengekang atau mengurungmu. Tetapi, aku hanya ingin menyadarkanmu.”Max yang terbiasa bersikap menyebalkan dan kasar itu telah berganti dengan Max yang lembut dan menunjukkan raut wajah mengiba. Lyra tak terkecoh oleh perubahan sikap yang penuh kebohongan itu.“Kau tahu, perusahaanku sedang berusaha bangkit sekarang. Pekerjaanku masih banyak dan aku harus segera
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

35. Orang Misterius

“Siapa kau sebenarnya?” Lyra basa-basi bertanya meski dalam benaknya hanya memikirkan John Foster yang menyuruh Brent menyusup di rumah itu. Brent menatap Lyra penuh selidik. “Kau sungguh tidak tahu?” Dia kemudian tersenyum miring. “John pasti akan sedih jika kau tidak mengetahui niat baiknya. Dia bisa melakukan apa saja untukmu.” Jantung Lyra berdebar kencang ketika nama John disebut. Bukan karena tebakannya benar, melainkan karena bahagia yang entah mengapa dia harus merasakannya. “John tidak mungkin sedih karena masalah remeh.” Lyra tak bisa membayangkan John seperti kata Brent. “Lalu bagaimana dengan para penjaga di rumah ini? Kau tidak mungkin akan menghajar mereka satu persatu, bukan?” “Pffftt—” Brent menutup mulut dengan kepalan tangan untuk menahan tawa. Namun, dia langsung tertawa terbahak-bahak karena tak kuasa menahannya. Lyra bingung dengan perilaku pria yang sedang terbahak-bahak sambil memegang perutnya itu. Brent sampai mengeluarkan sedikit air mata karena ba
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

36. Rumah Kita

Sebelum Lyra merealisasikan pikirannya, seorang pria memecah kerumunan para pria yang berkumpul di depannya. Mereka membukakan jalan kepada pria familier itu sambil menunduk hormat. “John ...?” John kini berdiri di depan Lyra. Raut wajahnya terlihat datar dan tak terbaca seperti biasa. “Kenapa kau tidak segera masuk?” Pria itu tersenyum samar melihat kebingungan Lyra. “Tidak perlu takut pada orang-orang di sini. Rumah ini akan menjadi rumah kita nantinya, dan mereka yang akan menjagamu sepanjang hari.” Lyra memiringkan sedikit kepala seperti orang yang tak menangkap maksud dari kata-kata John Foster. Dia sungguh tak paham. Bagaimana John bisa memiliki rumah megah, yang bahkan dua kali jauh lebih luas dari rumah kakaknya? Sungguh, Lyra sangat penasaran dengan identitas John Foster yang sesungguhnya. Apakah pria itu memiliki bisnis lain yang tak pernah diketahui semua orang, atau justru diam-diam mengambil harta keluarganya? ‘Ah ... itu tidak mungkin, bukan?’ batin L
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

37. Suami yang Dikhianati

“Bagaimana caranya?” tanya Lyra tak sabar. Lyra sebenarnya sudah memiliki rencana tersendiri. Dia tak ingin mengandalkan John saja, di mana John telah gagal mencegah pernikahannya dengan Max. Tentunya, Lyra cukup berterima kasih lantaran John mengeluarkan dirinya dari kediaman baru Max. Tetapi, Lyra tak harus menuruti semua keinginan John, bukan? Perjanjian mereka pun sebenarnya telah gagal, sejak Lyra resmi menjadi istri Max Foster. “Tunggu sebentar.” John menjentikkan jari ke arah belakang tanpa mengalihkan tatapan dari Lyra Bell. Seorang pengawal segera datang sambil membawa map merah tua. Pengawal itu menyerahkan map tersebut dengan sopan kepada tuannya. John lantas memberikan map merah itu kepada Lyra. Lyra menatap map seraya melirik John dengan pandangan curiga. Kemudian, dia membuka map dan membaca isinya. “Ini ....” Lyra terkejut setelah membaca isi dalam map tersebut. Maniknya menatap John dan map tersebut bergantian secara berulang-ulang. “Mari kita temui se
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

38. Kakak-Adik

Max tersenyum samar. Dengan satu kata dari Yasmin, Peter pasti akan mempertimbangkannya. Yasmin merupakan kerabat jauh dari sang penguasa di negara itu. Peter tak mungkin berani menentang keinginan sang istri. Dan benar, ketika Yasmin membicarakan semua masalah Max kepada Peter, pria itu langsung murka. Peter segera menghubungi John dan menyuruhnya pulang sekarang juga. “Papa akan mengeluarkanmu dari perusahaan jika semua kata-kata Max benar, John!” ancam Peter melalui sambungan telepon. Pria yang sedang dicari-cari itu, mematikan sambungan telepon dengan seringai bengis. Justru itulah yang diinginkan John Foster selama ini, yaitu keluar dari perusahaan keluarganya. “Kau salah langkah, Max Foster. Jika aku sampai keluar dari perusahaan, kau tidak bisa berbuat apa pun di sana,” gumam John seraya membayangkan kilas balik beberapa tahun silam. * Sejak John dan Max bergabung di perusahaan keluarga, mereka berdua sama-sama memulai segala sesuatunya dari nol. Kakak-beradik it
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

39. Perpisahan

Max akan menolak dengan tegas semua yang dikatakan John. Akan tetapi, setelah mencermati kata-kata si adik, Max langsung tersenyum samar. “Jangan main-main, John! Hanya demi wanita, kau mau merelakan semua yang kau miliki sekarang?!” bentak Peter. Lain halnya dengan si anak sulung, Peter sangat kecewa mendengar permintaan John. Peter ingin melihat kedua putranya bersaing untuk mendapatkan posisi tertinggi. Dengan menggunakan wanita sebagai alasan pun tak mengapa. Sayang, wanita tersebut telah menikah dengan salah satu dari putranya. Terlebih lagi, John justru ingin meninggalkan semua kemewahan yang Peter berikan karena wanita itu. Peter Foster tidak membenci keberadaan Lyra karena merubah putra bungsunya. Dia hanya kecewa dengan pola pikir John Foster yang tak sesuai dengan keinginannya. “Aku dan Lyra sudah berencana menikah, bahkan sebelum dia bertunangan dengan Max. Kami diam karena tidak bisa menentang keputusan kedua belah pihak keluarga. Tetapi, kami tersiksa kar
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

40. Hanya Dimanfaatkan

Lyra terkejut bukan main ketika mendengar suara keras sang ayah. Jadi, yang dimaksud dengan semua berjalan seperti keinginannya, yaitu Max yang setuju untuk melepaskannya? Sebelum Lyra menjawab, seseorang menyambar ponsel itu. Suara keras Thomas pun sampai terdengar oleh John yang belum lama ini berdiri di belakang Lyra. “Saya yang akan menggantikan Max menikah dengan putri Anda. Anda tidak perlu mengkhawatirkan pemberhentian dana dari perusahaan Foster.” John lalu menjelaskan situasi yang terjadi kepada orang tua Lyra seperti kata-katanya kepada keluarganya. Lyra sampai terpukau melihat keterampilan John bersandiwara. “Tidak ada jalan lain, Tuan Thomas. Saya dan Lyra saling mencintai dan tidak ingin lagi dipisahkan.” John seperti benar-benar sedang mengutarakan cinta pada Lyra meski pria itu sedang tidak bicara dengannya. Pipi Lyra bersemu merah tatkala John mengatakan bahwa mereka saling mencintai sejak dulu. Jantungnya pun berdenyut-denyut kencang sehingga membuat Lyra m
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more
PREV
123456
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status