All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 51 - Chapter 60

372 Chapters

51. Mendadak Bulan Madu

Sebelum berangkat secara mendadak, Lyra sudah akan meminta pelayan mengambil setidaknya beberapa pakaian ganti. Tetapi, para pengawal Asher dengan tegas melarang Lyra dan John membawa apa pun.‘Tuan Asher bisa membunuh kami jika kami melanggar perintahnya,’ kata salah seorang pengawal sebelumnya.Lyra terpaksa menyetujui perjalanan bulan madu dadakan tersebut. Namun, kini dia teramat kecewa karena tidak bersikeras seperti biasa, untuk setidaknya membawa baju ganti.“Bagaimana ini? Apa kau yakin, tidak ada pakaian yang bisa aku gunakan sehari-hari? Tidak bisakah kau menyuruh pengawal untuk membukakan jalan untuk kita?” keluh Lyra lemas.“Gunakan saja pakaian seadanya. Lagi pula, besok pagi mereka akan membawakan baju ganti yang baru,” jawab John acuh tak acuh.Saat ini, Lyra dan John sedang berada di tepi pantai pribadi milik Asher Smith. Hanya ada satu rumah sederhana di dekat pantai itu yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama … entah berapa hari ….Lyra dan John tak diberi tahu
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

52. Guling Bernyawa

“Kenapa kau marah-marah?” John berdecak sebal sambil melangkah santai untuk mengambil celana pendek pemberian Asher.Pria itu tersenyum samar ketika melihat celana hitam di tangannya. Bagi John, meski hanya celana pendek untuk tidur, tetapi benda itu merupakan hadiah dari Asher dan begitu berharga baginya. John bahagia ketika memakainya.“Apa kau tidak punya malu?!” bentak Lyra sambil melirik tubuh bawah John sekilas.John mengangkat sebelah alis, lalu melihat ke bawah selagi Lyra mengentakkan kaki ketika menuju kamar mandi. Dia tak tahu kenapa Lyra tampak marah melihat handuk yang membelit di pinggangnya.“Wanita aneh,” gumam John Foster tak begitu peduli, lalu memakai celana istimewa tersebut.Di lain sisi, Lyra masih menyandarkan punggung di pintu. Dia mengurut dadanya yang hampir meledak karena melihat sesuatu yang membuatnya terkejut setengah mati.Handuk yang John kenakan sangat mini. Bahkan, hanya menutup sebagian kecil area pribadi pria itu. Lyra menyadari ada sesuatu di balikn
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

53. Suami Melelahkan

Di pertengahan malam, hanya terdengar gemuruh ombak dari kejauhan, serta embusan napas John Foster yang begitu tenang. Satu menit setelah mengatakan tidak ingin membuat istrinya mati membeku, John yang lelah dengan kesibukan hari ini langsung tertidur pulas. Wajah John begitu damai dan nyaman memeluk guling bernyawa itu. Dengkuran halus pun mulai terdengar sehingga si guling bernyawa tak bisa lagi membujuk John agar mau melepaskan dirinya. “Tangan dan kakimu berat, John,” rintih Lyra berusaha mengurai selimut yang membelit di tubuhnya. Akhirnya, salah satu tangan Lyra bisa keluar dari selimut. Dia lantas menyingkirkan tangan John yang melingkar di bagian lengan hingga depan dadanya. Namun, tangan John tetap kembali ke tempat semula. Sepertinya, John sungguh kedinginan hingga tak bisa melepaskan tubuh hangat sang istri. “John … kau benar-benar menyebalkan! Aku tidak bisa bergerak dengan leluasa!” Lyra yang sebelumnya kedinginan itu, kini sedikit berkeringat. Dia terus-menerus men
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

54. Rencana Lyra

‘Rencana apa yang tidak boleh aku ketahui?’ Jantung Lyra berdebar sangat kencang dan seolah akan meledak karena rasa penasaran. Dia yang berdiri di belakang punggung tempat John duduk, segera mencari tempat persembunyian agar John tak tahu kehadirannya. Di samping tikungan luar rumah, Lyra menempelkan punggungnya di tembok. Dia memasang kedua telinga untuk mendengar kelanjutan percakapan John melalui telepon dengan seseorang yang mencurigakan. Sayang, John hanya tertawa kecil, lalu mematikan telepon. Meski terdengar seperti tawa bahagia, tetapi bulu kuduk di sekujur tubuh Lyra meremang. ‘Mungkinkah John menginginkan sesuatu dariku dan belum mengatakan semua di dalam surat perjanjian?’ Lyra bahkan telah mengetahui ambisi besar seorang John Foster. Tetapi, jika masih ada satu hal yang John sembunyikan darinya, bukankah hal tersebut akan sangat berbahaya? ‘Bagaimana kalau bukan hanya perusahaan Foster yang dia inginkan, melainkan juga perusahaan keluargaku?’ Walaupun John Foster te
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

55. Ritual

“Apa?” Mulut John sedikit terbuka. Menandakan pria itu sedang tercengang oleh ajakan Lyra. “Kau yakin?”Lyra langsung mengangguk mantap. Seketika, rona kemerahan menjalar dari pipi hingga telinga John Foster.John menoleh ke arah lain untuk menghindari tatapan Lyra. “Aku lebih merekomendasikan ritual di rumah ini saja,” ujarnya dengan nada yang tak biasa dan terkesan malu.Namun, Lyra justru semakin mendesak John. Lyra menarik John agar mau mengikuti dirinya ke tepi pantai yang dimaksudkan si pelayan.Benar kata pelayan itu, para pengawal yang biasanya selalu berjaga di area tertentu tidak ada. Kamera pengawas yang terletak di dekat rumah pun tak menyala.Lyra pikir, di pantai itu akan lebih aman untuk mendekati John Foster. Tak mungkin John akan menyerangnya secara tiba-tiba di tempat terbuka.‘Kami hanya akan bermain air dan aku akan membuat John membuka hatinya untukku selagi kami bersenang-senang!’ tekad Lyra dalam hati. ‘Lag
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

56. Sendiri

“Kita sudah melakukan ritual itu sejak tadi!” Lyra tak menurunkan nada bicaranya.Matahari yang berada di balik punggung John, membuat Lyra tak bisa melihat wajahnya yang gelap. Lyra tak dapat mengamati perubahan ekspresi sang suami dengan jelas.“Tidak, kita belum melakukannya.” Suara John menjadi lebih rendah. Wajahnya pun kian mendekat selagi menangkap belakang kepala Lyra. “Apa kau mau pura-pura tidak tahu tentang ritual yang dikatakan pelayan tadi?”‘Mana mungkin Tuan Asher dan istrinya melakukan itu di pantai, bukan?’ Lyra masih tak percaya bila kedua pasangan itu memang sering bercinta di pantai.Lyra tak dapat memberi balasan apa pun. Dia tahu maksud John, tetapi bukan berarti mereka harus melakukan hal yang sama seperti Asher dan Laura.Mendadak, debaran hangat itu kembali Lyra rasakan tatkala jemari John menyelipkan rambutnya yang kusut ke belakang daun telinga. Setiap gerakan John begitu halus sehingga mengusik ketenangan hati Lyra.Lyra yang tadinya ingin merayu John untuk
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

57. Ditinggalkan

‘Jadi, alasan John tidak pernah tergoda oleh rayuanku karena dia sudah memiliki wanita lain di hatinya? Apa dia membohongiku dengan mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah mengkhianatiku selama kontrak belum berakhir?’ Padahal, ketentuan itu sudah tertulis di kontrak mereka. Lyra menggeleng, lalu menepuk kasar kedua pipi untuk menyadarkan diri. Membuat para pelayan terkejut oleh perbuatannya. “Nyonya ….” Para pelayan tampak khawatir dan iba menatap Lyra. Tidak! Bukan masalah wanita lain di sekitar John Foster yang utama memancing amarah Lyra. Ada satu hal yang lebih menyinggung wanita itu. John tidak mengatakan apa pun pada Lyra jika semalam merupakan hari terakhir mereka menghabiskan waktu berdua. Kemarahan Lyra memuncak karena John seolah tak menganggap dirinya penting. Biar bagaimanapun, Lyra merupakan partner John Foster, setidaknya selama satu tahun ke depan. Lyra tak terima diperlakukan seperti tak dianggap ada. Lyra juga menjadi sangat malu di depan para pelayan. Bahka
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

58. Kepekaan Minus

“Kau tidur pulas dan sepertinya tidak ingin diganggu. Papa Thomas menelepon dan ingin mendengar tentang kerja sama dengan Smith Group, sebab tidak ada satu orang pun di perusahaanmu yang tahu dengan pasti mengenai isi kerja sama itu, kecuali kau dan aku.” Alasan masuk akal pun, agaknya tak bisa meluruhkan amarah Lyra. Apa saja yang John ucapkan seperti kebohongan baginya.“Kau bisa mengatakan padaku semalam. Kenapa tidak memberi tahuku? Apa kau tidak memikirkan jika aku mungkin akan malu di depan para pekerja Tuan Asher karena kau meninggalkanku tanpa memberi tahu lebih dulu?!”John menghela napas pelan, seolah-olah pria itu sedang mengumpulkan kesabaran. Lyra menjadi kian marah karena John seperti tak terima oleh rengekannya.Namun, Lyra menyanggah dalam hati bahwa dirinya sedang merengek. Dia hanya menuntut penjelasan John agar membuat hatinya sedikit lebih tenang.“Papa Thomas menelepon kita dini hari tadi. Papamu memang tidak berniat menyuruhku pulang. Tetapi, kupikir lebih baik d
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

59. Mata-Mata

Lyra langsung menarik jemarinya menjauh serta mengalihkan pandangan ke arah lain. Pipinya bersemu merah karena tindakan impulsif dan tidak diduganya.“Tidak! Gendong aku sampai rumah! Kakiku sakit dan tidak bisa berjalan dengan benar!”‘Aku mau digendong olehmu karena sengaja ingin merayumu, John Foster! Aku akan meluluhkanmu perlahan. Bukan karena aku menyukaimu atau mengagumi wajah tampanmu. Lagi pula, kakiku benar-benar sakit,’ lanjut Lyra dalam hati.Lyra mengangguk pelan sambil tersenyum kecil. Dia terus meyakinkan diri bahwa tak ada sedikit pun ketertarikan yang dia miliki untuk sang suami.Akan tetapi, ketika mendengar pujian dari beberapa karyawan yang melihat mereka berjalan ke luar gedung perusahaan, Lyra menjadi bangga pada sang suami.John memang sangat tampan dan tampak seperti suami idaman yang saat ini sedang perhatian dengan istrinya yang terluka. Lyra senang ketika mendengar sanjungan yang berasal dari bisik-bisik di sekitarnya.‘Seandainya Max yang ada di sini, dia mu
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

60. Makan Malam Keluarga

Lyra Bell merasakan punggungnya terasa kaku. Dia menggeliat sembari merenggangkan kedua tangan ke atas. Tangan kiri Lyra terantuk benda yang cukup keras hingga dirinya membuka mata sepenuhnya. Kelopak matanya langsung terbuka lebar hingga terlihat seolah bola matanya akan keluar. Lyra terkejut setengah mati melihat sang suami sedang menatap dari atas kepalanya. Dia pun mulai tersadar jika dirinya tertidur di dalam mobil dan tidur di paha sang suami. “John! Kenapa kau tidak membangunkan aku?!” pekik Lyra. Lyra sontak terbangun. Melihat ke luar kaca mobil, rupanya langit telah menggelap. “Astaga, John! Katanya kau mengundang papa dan mamaku untuk makan malam! Jam berapa sekarang?!” lanjut Lyra panik. John berdecak seperti sedang kesal. Namun, raut wajah pria itu tetap datar dan tak menunjukkan kemarahan. “Perempuan menyusahkan. Aku sudah membangunkanmu, tetapi kau tidak bangun-bangun.” “Sungguh?” Lyra tercengang tak percaya. Biasanya, dia akan langsung terbangun meski hanya mer
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more
PREV
1
...
45678
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status