All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 71 - Chapter 80

372 Chapters

70. Efek Obat?

“Istriku, aku akan menemani Tuan Asher sebentar. Aku akan menyuruh sopir untuk mengantarmu pulang.” Di depan banyak pasang mata yang melihat dan telinga yang mendengar, John bersikap hangat layaknya pria yang sedang dimabuk cinta. Memamerkan kebahagiaan mereka sebagai pasangan suami-istri baru yang berbahagia. John pun memeluk dan mencium kening Lyra sebelum wanita itu pergi. Setelah Lyra meninggalkan tempat itu, John segera mengajak Asher ke ruangan barunya. Asher duduk di kursi kebesaran John yang belum pernah diduduki siapa pun seraya menghela napas panjang. “Celaka!” “Ada masalah apa?” John duduk di kursi seberang meja yang berhadapan dengan Asher. “Kau sudah membuat kesalahan besar, John.” Asher berdecak-decak menyalahkan John. “Gara-gara kau lengah, Lyra jadi mendengar waktu aku bicara tentang kepemilikan John & Smith.” John langsung berdiri mendorong kursi hingga terbalik ke belakang. Kedua tangannya menempel di atas meja dan raut wajahnya menunjukkan keterkejutan sekalig
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

71. Impian Lyra

“Apa yang kau bicarakan? Kapan aku setuju mengandung keturunanmu? Tidak masuk akal! Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak melakukan kontak fisik, kecuali di depan keluarga kita?!” sergah Lyra.Selagi Lyra memprotes dirinya, John mendekat ke arah lemari. Di dalam lemari tersebut terdapat brankas mini tempat menyimpan kontrak pernikahan mereka.Tak tanggung-tanggung, dia harus menggunakan kode sandi angka, lalu memindai sidik jari untuk membuka brankas tersebut. Agaknya, John menduga jika Lyra suatu saat akan mencuri map berharga tersebut.“Lihat ini. Kau sendiri yang setuju dan menandatangani surat ini, Lyra.”Lyra mendekat untuk mengambil map tersebut. Namun, John segera mengacungkan ke atas agar dia tak dapat mengambilnya.“Aku tidak bisa membacanya dengan jelas, John!” Lyra melompat kecil untuk mengambil map tersebut. Berharap John tak tahu jika dia sebenarnya ingin merebut dan merobeknya.John merentangkan kedua tangan ke atas semakin tinggi agar Lyra tak dapat menjangkaunya. Kemu
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

72. Latihan

Lyra berpaling ke arah suami dengan tatapan sendu. “Tetapi, aku tidak mau menyerahkan tubuhku kepada orang yang tidak mencintaiku, John. Kau juga harus ingat bahwa kita akan berpisah setelah satu tahun. Apa kau tidak kasihan kepada anak kita jika melihat kedua orang tuanya berpisah?”Dengan suara beratnya, John menjawab, “Kalau begitu, kita tidak perlu berpisah. Masalah selesai.”Lyra ternganga sambil mendesah kasar. Tak habis pikir jika pemikiran John begitu sederhana, tetapi juga merepotkan.“Kemarilah.” John merentangkan tangan. Menanti Lyra menyambutnya. Tetapi, Lyra hanya diam saja sambil menatap ragu tangan itu.“A-ada apa?”John tersenyum samar. “Mari kita berlatih malam ini.”Lyra menampik tangan John dengan kasar. Rasa marahnya kembali mencuat ke permukaan dada.Dia menyambar bantal, lalu melempar ke sofa. Malam ini, Lyra memutuskan tidak tidur di ranjang yang sama dengan John. Takut pria itu akan diam-diam ‘menyerangnya’ demi mendapat keturunan.‘Aku baru saja terlepas dari
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

73. Lydia

Wanita itu duduk tanpa dipersilakan. Kemudian, dia menaruh kotak berwarna merah di atas meja.“Aku mampir untuk memberikan kado pernikahan untukmu, Nyonya Lydia.” Suara wanita itu begitu halus dan nyaman didengarkan. Akan tetapi, kata terakhir yang salah memanggil Lyra dengan nama lain tersebut berhasil mengusiknya.Wajah Lyra sontak mengernyit. “Maaf, siapa Lydia?”Wanita itu tampak kebingungan. “Huh? Bukankah kau istri John Foster?”“Benar, Nyonya. Tetapi, nama saya Lyra Bell. Bukan Lydia.”Derap langkah kaki tergesa terdengar mendekat. Asher Smith memasuki ruangan dengan tampang panik. “Sayang, kenapa kau tidak menungguku?”“Kau terlalu lama di kamar mandi.” Laura Smith menarik Asher duduk di sebelahnya. “Bukankah Tuan John menikah dengan Lydia? Wanita yang dicintainya selama bertahun-tahun itu? Tetapi, kenapa nama istrinya berbeda?”Meski sambil berbisik, Lyra mendengar jelas ucapan wanita cantik itu. Jantungnya mendadak terasa seperti ditusuk-tutuk, berdebar tak beraturan yang m
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

74. Melanggar Privasi

Meski terlihat tenang, Lyra sejak tadi menahan rasa penasaran, kesal, dan panas dalam dada yang tak kunjung mereda. Sikap John justru semakin membuat Lyra murka entah apa sebabnya.“T-tidak. Kenapa aku harus mengenal pelanggan Smith Group?” John menyeka mulut dengan napkin tanpa mau menatap sang istri. “Aku sudah selesai makan.” John segera meninggalkan ruang makan tanpa menunggu Lyra.Lyra memicingkan mata tatkala melihat punggung John menjauh.John Foster selama ini tak pernah menunjukkan ekspresi yang berarti dan terkadang membuat Lyra bertanya-tanya dengan apa yang sedang pria itu pikirkan. Tetapi, ketika nama Lydia disebut, John tampak sangat gugup dan menghindar darinya.‘Jadi, satu set perhiasan cantik itu sama dengan milik kekasih, John.’Lyra memegang kalung yang melingkar di leher. Lehernya terasa seperti tercekik dan dia ingin segera melepas kalung itu.DRT!Getaran ponsel di saku celana membuyarkan pikiran Lyra. Dia segera membuka email dari Belle yang berisikan informasi
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

75. Tidak Dianggap

Lyra meneguk ludah susah payah. Lidahnya terasa kelu sehingga kesulitan menjawab pertanyaan itu.“A-aku hanya–”John merebut ponsel itu dari tangan Lyra yang berkeringat gugup. Kemudian melepas tangan Lyra dan beranjak pergi ke arah pintu.“M-maaf, John … aku—”BLAM!Lyra terlonjak tatkala mendengar pintu ditutup dengan kencang. Dia menyesal telah melakukan tindakan yang tak sesuai dengan dirinya.‘Untuk apa aku mencari tahu tentang mantan kekasih, John? Kenapa aku jadi terusik oleh wanita yang bernama Lydia itu?’ batin Lyra merasa ada kejanggalan dalam hatinya.John tidak kembali lagi ke kamar selama beberapa jam Lyra menanti. Lyra pun tak bisa tidur dengan tenang karena memikirkan kesalahannya terus-menerus.“Apa dia sedang mengenang mantan kekasihnya?”Jam tiga pagi, Lyra beranjak dari kasur yang nyaman karena John belum kembali. Menengok satu persatu setiap ruangan untuk mencari keberadaan sang suami.Sebelum hubungan mereka memburuk dan John mungkin akan melancarkan rencana rahasi
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

76. Kopi Panas

“Aku sedang bekerja, Lyra,” tegas John, menyiratkan dirinya sedang tak ingin diganggu.Lyra tersadar dari lamunan sendu setelah mendengar suara ketus sang suami. Dia kini sadar dengan posisinya dan tak mau lagi mencampuri urusan John Foster.Dengan gerakan kasar oleh kekesalan, Lyra mengambil makanan dari troli dan menaruhnya di meja kerja. Manik kecokelatan itu tiba-tiba terpaku pada laci meja yang sedikit terbuka. Terlihatlah bingkai foto yang dipegang John semalam. Foto mantan kekasih John ….Tekad yang baru saja dia kumpulkan untuk tidak mencampuri urusan John, mendadak lenyap. Berganti oleh ketertarikan untuk melihat foto itu lebih dekat.‘Itu pasti Lydia!’Sayang, hanya terlihat rambut panjang cokelat muda wanita itu dari sela laci. Lyra ingin melihat wajah Lydia seluruhnya, tetapi dia langsung menegur diri sendiri dalam hati. Pikiran dan hatinya saling bertentangan hanya karena ingin mengetahui wanita yang bernama Lydia itu.‘Aku perlu tahu wajahnya. Bukan karena ingin tahu mas
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

77. Butuh Seseorang di Antara Mereka

Lyra Bell sedang menikmati pengalaman pertama bercumbu dan mendapatkan kenikmatan dari sentuhan pria. Hingga dia melupakan tujuan untuk melihat foto Lydia.Jangankan ingat ingin melihat wajah wanita itu, Lyra yang katanya tak ingin melakukan kontak fisik, kini sedang menelusuri tubuh John dengan jemarinya sambil mencium rakus bibir yang selalu menjadi pusat perhatiannya.“Uh …,” erang Lyra tertahan kala John mengangkat tubuhnya hingga duduk di meja.Lyra antusias menantikan tindakan John selanjutnya. Mengapa dia harus didudukkan di meja? Apa yang akan John lakukan setelahnya?Sayang, semua yang dia nantikan tak ada satu pun yang terjadi. John melepaskan Lyra, tetapi wanita itu maju ke depan ingin meraih lagi bibir sang suami dengan gerakan lambat.Mereka bertatapan secara intens dan saling mendamba. Seolah terdapat magnet kuat yang menarik Lyra agar selalu mendekat untuk menangkap bibir mereka dan kembali menyatu.Mendadak, ibu jari John Foster menghentikan bibir Lyra dengan lembut. S
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

78. Saran Berharga

Lyra juga tak kalah bingung. Ada atau tidak ada dirinya, tak berpengaruh apa pun bagi John, bukan? Bukankah Asher juga mengetahui tentang Lydia? Lantas, kenapa Asher mengatakan bahwa John bahagia selama ada Lyra di sisinya? “Aku bukan Lydia ….” Lyra tak sengaja melontarkan isi hatinya. Rupanya, Asher mendengar ucapan lirih itu. “Astaga, Lyra! Kudengar, kau adalah wanita pintar. Kenapa kau tidak mencari tahu lebih dulu tentang Lydia? Bagaimana hubungan wanita itu dengan John?” “Aku sudah mencari tahu. Tetapi, seolah ada orang yang menghalangi.” Asher menanggapi dengan tenang, “Kau sungguh pintar.” Sebab, Asher Smith yang telah menghancurkan semua bukti tentang wanita bernama Lydia karena kesalahan Laura. “Jadi, memang benar … Nyonya Laura tidak keliru memanggilku sebagai istri Tuan John lain yang dia kenal ….” Sakit …. Dada Lyra terasa nyeri tanpa sebab. Ternyata, wanita bernama Lydia itu benar-benar ada. Lyra sempat berharap akan menemukan foto ibu John yang ada di laci meja
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

79. Mengikuti sang Suami

John tampak terkejut oleh pertanyaan itu. Dia sepertinya tak menyangka jika Lyra akan membicarakan menyebut nama Lydia. Namun, pria itu memiliki sejuta jawaban untuk membungkam Lyra dengan kata-katanya. “Selama aku masih menjadi suamimu, aku hanya akan setia padamu. Kau khawatir aku akan melanggar kesepakatan kita, atau … mungkinkah, kau cemburu dengan Lydia?”Darah di sekujur tubuh Lyra mendidih. John seolah memutar kata-kata untuk tidak menjawab pertanyaannya. Lyra bahkan tak mengindahkan kata cemburu yang mungkin memang sedang dia rasakan.“Jadi, kau akan kembali bersamanya setelah tidak bersamaku lagi?” Lyra mengulang lagi pertanyaannya dengan nada tegas.John menjawab tanpa sedikit pun keraguan, “Benar. Aku akan bersatu dengannya suatu saat nanti. Karena hanya dia wanita yang aku inginkan.”Kini, Lyra benar-benar bungkam. Yang dia rasakan hanyalah rongga dada yang semakin terimpit oleh gejolak rasa asing yang membuatnya semakin panas.Manik hijau yang menatap dirinya itu tak menu
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more
PREV
1
...
678910
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status