Share

36. Rumah Kita

Author: VERARI
last update Last Updated: 2024-06-09 23:15:33
Sebelum Lyra merealisasikan pikirannya, seorang pria memecah kerumunan para pria yang berkumpul di depannya. Mereka membukakan jalan kepada pria familier itu sambil menunduk hormat.

“John ...?”

John kini berdiri di depan Lyra. Raut wajahnya terlihat datar dan tak terbaca seperti biasa.

“Kenapa kau tidak segera masuk?” Pria itu tersenyum samar melihat kebingungan Lyra. “Tidak perlu takut pada orang-orang di sini. Rumah ini akan menjadi rumah kita nantinya, dan mereka yang akan menjagamu sepanjang hari.”

Lyra memiringkan sedikit kepala seperti orang yang tak menangkap maksud dari kata-kata John Foster.

Dia sungguh tak paham. Bagaimana John bisa memiliki rumah megah, yang bahkan dua kali jauh lebih luas dari rumah kakaknya?

Sungguh, Lyra sangat penasaran dengan identitas John Foster yang sesungguhnya. Apakah pria itu memiliki bisnis lain yang tak pernah diketahui semua orang, atau justru diam-diam mengambil harta keluarganya?

‘Ah ... itu tidak mungkin, bukan?’ batin L
VERARI

Kakak ipar 😑😑😑

| 4
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mini
whoa there's another way out tho
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   37. Suami yang Dikhianati

    “Bagaimana caranya?” tanya Lyra tak sabar. Lyra sebenarnya sudah memiliki rencana tersendiri. Dia tak ingin mengandalkan John saja, di mana John telah gagal mencegah pernikahannya dengan Max. Tentunya, Lyra cukup berterima kasih lantaran John mengeluarkan dirinya dari kediaman baru Max. Tetapi, Lyra tak harus menuruti semua keinginan John, bukan? Perjanjian mereka pun sebenarnya telah gagal, sejak Lyra resmi menjadi istri Max Foster. “Tunggu sebentar.” John menjentikkan jari ke arah belakang tanpa mengalihkan tatapan dari Lyra Bell. Seorang pengawal segera datang sambil membawa map merah tua. Pengawal itu menyerahkan map tersebut dengan sopan kepada tuannya. John lantas memberikan map merah itu kepada Lyra. Lyra menatap map seraya melirik John dengan pandangan curiga. Kemudian, dia membuka map dan membaca isinya. “Ini ....” Lyra terkejut setelah membaca isi dalam map tersebut. Maniknya menatap John dan map tersebut bergantian secara berulang-ulang. “Mari kita temui se

    Last Updated : 2024-06-10
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   38. Kakak-Adik

    Max tersenyum samar. Dengan satu kata dari Yasmin, Peter pasti akan mempertimbangkannya. Yasmin merupakan kerabat jauh dari sang penguasa di negara itu. Peter tak mungkin berani menentang keinginan sang istri. Dan benar, ketika Yasmin membicarakan semua masalah Max kepada Peter, pria itu langsung murka. Peter segera menghubungi John dan menyuruhnya pulang sekarang juga. “Papa akan mengeluarkanmu dari perusahaan jika semua kata-kata Max benar, John!” ancam Peter melalui sambungan telepon. Pria yang sedang dicari-cari itu, mematikan sambungan telepon dengan seringai bengis. Justru itulah yang diinginkan John Foster selama ini, yaitu keluar dari perusahaan keluarganya. “Kau salah langkah, Max Foster. Jika aku sampai keluar dari perusahaan, kau tidak bisa berbuat apa pun di sana,” gumam John seraya membayangkan kilas balik beberapa tahun silam. * Sejak John dan Max bergabung di perusahaan keluarga, mereka berdua sama-sama memulai segala sesuatunya dari nol. Kakak-beradik it

    Last Updated : 2024-06-10
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   39. Perpisahan

    Max akan menolak dengan tegas semua yang dikatakan John. Akan tetapi, setelah mencermati kata-kata si adik, Max langsung tersenyum samar. “Jangan main-main, John! Hanya demi wanita, kau mau merelakan semua yang kau miliki sekarang?!” bentak Peter. Lain halnya dengan si anak sulung, Peter sangat kecewa mendengar permintaan John. Peter ingin melihat kedua putranya bersaing untuk mendapatkan posisi tertinggi. Dengan menggunakan wanita sebagai alasan pun tak mengapa. Sayang, wanita tersebut telah menikah dengan salah satu dari putranya. Terlebih lagi, John justru ingin meninggalkan semua kemewahan yang Peter berikan karena wanita itu. Peter Foster tidak membenci keberadaan Lyra karena merubah putra bungsunya. Dia hanya kecewa dengan pola pikir John Foster yang tak sesuai dengan keinginannya. “Aku dan Lyra sudah berencana menikah, bahkan sebelum dia bertunangan dengan Max. Kami diam karena tidak bisa menentang keputusan kedua belah pihak keluarga. Tetapi, kami tersiksa kar

    Last Updated : 2024-06-11
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   40. Hanya Dimanfaatkan

    Lyra terkejut bukan main ketika mendengar suara keras sang ayah. Jadi, yang dimaksud dengan semua berjalan seperti keinginannya, yaitu Max yang setuju untuk melepaskannya? Sebelum Lyra menjawab, seseorang menyambar ponsel itu. Suara keras Thomas pun sampai terdengar oleh John yang belum lama ini berdiri di belakang Lyra. “Saya yang akan menggantikan Max menikah dengan putri Anda. Anda tidak perlu mengkhawatirkan pemberhentian dana dari perusahaan Foster.” John lalu menjelaskan situasi yang terjadi kepada orang tua Lyra seperti kata-katanya kepada keluarganya. Lyra sampai terpukau melihat keterampilan John bersandiwara. “Tidak ada jalan lain, Tuan Thomas. Saya dan Lyra saling mencintai dan tidak ingin lagi dipisahkan.” John seperti benar-benar sedang mengutarakan cinta pada Lyra meski pria itu sedang tidak bicara dengannya. Pipi Lyra bersemu merah tatkala John mengatakan bahwa mereka saling mencintai sejak dulu. Jantungnya pun berdenyut-denyut kencang sehingga membuat Lyra m

    Last Updated : 2024-06-12
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   41. Tukang Selingkuh

    “Rencanaku tidak berubah dan belum gagal, Lyra Bell.” Tampaknya John dapat membaca pikiran Lyra saat ini. Dia segera menyanggah pikiran wanita itu. “Oh ....” Lyra berpaling untuk menyembunyikan rasa kecewa. Wanita mana pun ingin menikah dengan seseorang yang dia cintai atau setidaknya menginginkan dirinya. Namun, dari kedua putra Foster, tidak ada yang peduli akan hal tersebut. “Aku akan mengurus beberapa hal dulu. Jangan tidur terlalu malam agar kau tidak terlihat kusut saat pernikahan kita besok.” John beranjak pergi. Tetapi, dia sepertinya tak nyaman melihat Lyra hanya diam dengan bibir cemberut. Pria itu berbalik dan mendekati Lyra. Tangannya terulur dengan sendirinya. Mengusap puncak kepala Lyra seperti sedang menenangkan anak kecil yang sedang merajuk. Lyra terlonjak hingga berdiri. Tetapi, John sudah melesat pergi. Dia memegang kepalanya sambil bergumam, “Apa yang dia lakukan barusan?” *** Cahaya mentari pagi yang merasuk dari sela tirai membangunkan Lyra Bel

    Last Updated : 2024-06-12
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   42. Tatapan Kebencian di Hari Pernikahan

    “Tetapi, semua sudah terlanjur terjadi. Selamat atas pernikahanmu. Semoga kau tidak mengkhianati adikku seperti kau mengkhianati aku, Lyra Bell.” Meski kata-kata Max terkesan tulus. Bibir pria itu tersenyum miring mencemooh. Lyra sangat ingin mencabik-cabik wajah pria yang selalu berkata-kata jahat itu. Namun, dia tak ingin kehilangan kewarasan hanya karena seorang Max Foster, serta tak mau mengacau di hari pernikahannya. Namun, Lyra juga tak membiarkan Max asal bicara di depan keluarga mereka. Lyra menyeringai sebelum membalas kata-kata Max. Menunjukkan bahwa dirinya tak merasa kalah dari pria itu. “Oh, kau ternyata juga sudah memiliki wanita lain .... Kudengar, sebelumnya kau tidak mau berpisah denganku. Tetapi, secepat ini kau mendapatkan wanita baru. Selamat juga untukmu, Max.” Lyra dan Max saling menatap tajam dengan rahang mengetat. Semua orang yang melihat pasti tahu bahwa kedua orang itu saling membenci satu sama lain. Namun, hanya wajah Lyra yang terlihat di mata orang-

    Last Updated : 2024-06-13
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   43. Kamar Kita

    “Kau tahu, tidak akan ada bulan madu untuk kita, John!” tegas Lyra.John seketika melihat ke luar kaca mobil. Dia segera menutup mulutnya dengan punggung tangan untuk menyembunyikan senyuman.Lyra bahkan tak menyadari bahwa pria itu sedang mentertawakan dirinya. Dia masih menggerutukan ucapan John yang membuatnya kesal.Ketika mobil mereka sampai di tempat tujuan, Lyra terkejut saat mereka masih bisa menginjakkan kaki di rumah megah itu. Bukankah Peter menarik semua aset John sesuai permintaan?Lyra ingin bertanya. Tetapi, dia tak tega menjatuhkan mental suami barunya.“Kalau kau butuh bantuan, kau bisa mengatakan apa pun padaku, John. Lagi pula, kau telah mengenalkan Tuan Mark padaku,” ujar Lyra ketika mereka melangkah masuk ke rumah.Lyra seketika teringat pada asisten pribadi pria penguasa di negaranya tersebut. Dia lupa belum menanyakan hubungan antara John dan Mark karena banyak peristiwa yang terjadi.“Oh ... Bagaimana kau bisa mengenal Tuan Mark, John?”John melangkah s

    Last Updated : 2024-06-13
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   44. Bintang Utama

    Hawa dingin dari penyejuk ruangan menyapa tubuh Lyra tatkala John menjauhkan diri darinya. Lyra menghela napas dan mengurai kedua tangannya yang sejak tadi dan tanpa sadar meremas gaun untuk menahan kegugupan. Mendapat ciuman mendadak dari sang suami, Lyra hanya diam tak membalas karena sangat terkejut. John tak mau menunjukkan wajahnya sehingga Lyra berpikir bahwa John kecewa padanya. “Aku sudah menyiapkan pakaian baru untukmu. Kau tidak perlu lagi memakai pakaian lamamu. Kalau tidak ada yang kau sukai, kau bisa membuangnya,” ucap John datar. ‘Dia pasti marah ...,’ batin Lyra, entah mengapa jadi tak enak hati karena menolak ciuman sang suami. John menunjuk ke arah lemari di samping lemari pakaian miliknya. Lyra mengikuti John yang menyuruhnya mengambil pakaian. Kegugupan Lyra seketika mereda begitu melihat isi di dalam lemari tersebut. Pakaian wanita dengan merek ternama berjejeran di sana. Lyra sontak menatap John dengan iba. “John ... aku tahu kalau kita harus saling men

    Last Updated : 2024-06-14

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   371. Hari Istimewa

    “Kak, aku ingin menyusul mama. Tapi, aku nanti akan menunggu sendirian di kantor.” Justin Foster merengek pada Jolie dengan mata berkaca-kaca akan menangis. Dia tiba-tiba merindukan ibunya dan ingin pergi ke alun-alun bersama orang tuanya dan Jolie. Seperti yang sudah-sudah, Jolie selalu memilih untuk menuruti keinginan sepupunya. Dia tak lagi bimbang dengan banyaknya pilihan yang menggiurkan. Justin akan selalu menjadi prioritas utama. “Aku akan menemanimu ke tempat kerja Bibi Selene, tapi kita harus minta izin dulu kepada mama dan papaku.” Jolie lantas memperhatikan ketiga lelaki yang lebih tua darinya. “Kalian bermain bertiga dulu, ya … aku akan pergi dengan adikku.” Setiap kali menemani Justin, Jolie tak mau mengajak mereka. Pernah satu kali, ketiga lelaki yang ingin lebih dekat dengan Jolie itu ikut mengantar Justin, namun mereka berakhir dimarahi Max Foster tanpa sebab yang jelas. Max tampaknya masih tak suka pada semua yang berhubungan dengan Asher dan Billy. Dia pun sel

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   370. Tiga Pilihan

    Suara anak perempuan berusia lima tahun terdengar di halaman belakang kediaman John Foster. Mata Jolie tertutup kain hitam, kedua tangannya bergerak tak tentu arah seperti sedang mencari pegangan, mulutnya tak bisa menutup saat memamerkan tawa yang tak kunjung menghilang. “Di mana kalian?!” seru Jolie. Saat ini, Jolie yang telah berusia lima tahun itu sedang berusaha menangkap teman-temannya. Dua anak kembar lelaki Asher Smith, putra angkat Billy Volker, serta bocah lelaki yang berumur satu tahun lebih muda darinya dan tak lain adalah sepupunya, putra pertama Max Foster. Jolie terlihat sangat bahagia. Sejak satu minggu yang lalu, keempat temannya menginap di kediaman. Dia jadi tidak kesepian dengan hadirnya bocah-bocah lelaki itu. Namun, kesenangan Jolie tak sejalan dari gerutuan ibunya. Lyra pusing melihat anak-anak itu tak mau berhenti bermain, bahkan Jolie pernah membantahnya hanya agar bisa terus bermain. “Rumah kita jadi seperti penampungan anak, Sayang. Maksudku, aku tidak

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   369. Menikah

    John telah berada di kota lain untuk melakukan operasi. Lyra tak bisa ikut menemani John karena tak bisa meninggalkan Jolie, serta ikut membantu persiapan pernikahan kakak iparnya.Penggabungan perusahaan Bell dan Foster pun sudah terlaksana atas bantuan Peter dan Thomas. Mereka akan menggantikan tugas John selama John masih memulihkan diri. Max masih ikut membantu di perusahaan, tetapi lebih sering meliburkan diri untuk menemani calon istrinya membeli perlengkapan hidup baru mereka. Perusahaan di gedung tingkat empat milik Max pun telah resmi dibuka, sehingga waktu berkumpul keluarga sangat sulit dilakukan dengan semua anggota keluarga yang lengkap.“Mama, John akan pulang hari ini. Di mana Dom? Dia harus menjemput suamiku.”Tanpa terasa, satu setengah bulan berlalu. John telah mengabari jika proses pemulihan luka bakarnya hampir berakhir, meski belum kembali sempurna seperti sediakala. Namun, John harus pulang hari ini, karena akan ada hari spesial keesokan paginya.“Dom sedang mem

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   368. Damai

    “Kau tidak perlu melihat istriku waktu mengatakan rencanamu itu. Lyra tidak akan sedih mendengar kau akan menikah.” John menangkap gelagat aneh kakaknya, namun sebenarnya hanya pikirannya sendiri.“Aku melihat semua orang dan kau menatapku waktu bola mataku berhenti searah dengan Lyra!” sanggah Max, tak mau dituduh karena memang itulah kenyataannya. Dia bukan sengaja ingin memandangi Lyra.Lyra menegur John dengan tepukan halus di lengan suaminya itu. Namun, tampaknya John masih teringat kejadian di taman yang membuatnya cemburu buta.“Apa kau mengharapkan pelukan istriku untuk memberimu selamat?”Max berdiri dengan mulut sedikit terbuka. Amarahnya terpancing karena John membahas masalah yang sama berulang kali.Benar, tak hanya sekali John mengungkit masalah itu. Max hanya diam mendengar kata-kata sinis adiknya, namun tidak untuk sekarang, di saat dia ingin membahas rencana pernikahannya.“Kau masih membicarakan itu, hah? Lalu kenapa kalau aku memeluk istrimu? Dia adik iparku! Pikira

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   367. Keluarga

    Jasad Ivanna baru berhasil diidentifikasi seluruhnya tiga hari lalu. Namun, karena masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Alaric Parker tak bisa menguburkan jasad putrinya begitu saja.Satu minggu berlalu setelah kebakaran yang diakibatkan oleh Ivanna Parker. Saat ini, kediaman Parker sangat ramai oleh orang-orang yang hadir untuk berkabung.Selain para pengusaha, rekan-rekan bisnis Alaric maupun Ivanna, banyak pula wartawan yang meliput proses pemakaman Ivanna Parker. Namun, hanya sedikit awak media yang datang untuk berduka, sebab telah ditemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Ivanna adalah pelaku kebakaran tersebut.Dari layar televisi berukuran besar, Lyra dan keluarganya sedang menyaksikan proses pemakaman Ivanna. Kamera lebih sering menyorot Sasha Parker yang saat ini sedang naik daun di dunia bisnis.“Wanita sialan itu pasti sedang berakting, aku sangat yakin itu!” geram Max saat melihat Sasha Parker sedang bicara di depan para wartawan sambil berlinang air mata, m

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   366. Kabur

    Lyra merasakan hangat di punggungnya. Udara dingin dari penyejuk ruangan mendadak tertutup oleh sesuatu. Namun, dia tetap terlelap dan tak menyadari keberadaan orang di belakangnya yang menghangatkan tubuhnya dengan dekapan penuh kerinduan.Pada dini hari, John baru sampai di kediaman. Dia langsung masuk ke kamar tanpa menimbulkan suara agar Lyra tak terbangun. Setelah membersihkan diri dengan cepat, dia ikut berbaring di dekat Lyra yang tidur meringkuk, tanpa melepaskan masker yang menutup sebagian wajahnya. Dari informasi para pengawal di kediaman, John akhirnya tahu jika Lyra tak pergi ke mana pun. Dia lega karena pikiran buruknya tak pernah terjadi. Awalnya John ingin langsung kembali ke rumah sakit, tetapi dia begitu merindukan pelukan hangat istrinya dan berniat mampir sebentar selagi Lyra tidur.“Aku sangat merindukanmu, Sayang,” bisik John.John terlalu nyaman mendekap Lyra hingga jatuh ketiduran dan lupa harus segera pergi sebelum Lyra bangun ….“Ugh …,” erang Lyra, merasak

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   365. Ingin Segera Bertemu

    John mondar-mandir di ruang pemeriksaan. Bukan gelisah menunggu dokter, tetapi resah membayangkan Lyra masih berduaan bersama Max.‘Apa saja yang mereka lakukan setelah aku meninggalkan mereka?’Sebelumnya saat masih di taman, John masih ingin mengikuti Lyra sampai kediaman. Namun, Peter menyeret John untuk segera ke rumah sakit.“John Foster! Berhentilah mondar-mandir!” sergah Peter, lelah melihat tingkah kekanakan anaknya. “Aku perlu mendapatkan riasan penuh seperti kekasih Max itu, dan segera bertemu Lyra. Max bisa saja menculik dan menyekap Lyra seperti dulu.”Saat mengamati Lyra, John melihat sosok mencurigakan Selene. Setelah menyuruh Dom mencari informasi sosok mencurigakan itu, dia akhirnya tahu identitas Selene yang menyamar sebagai perempuan tua.“Tsk! Hentikan, John! Kau sudah mendengar sendiri kalau mereka sudah berbaikan dan melupakan masa lalu! Lagi pula, lukamu masih baru dan tidak bisa ditutupi dengan riasan!”Peter yang menunggu John di mobil saat di taman tadi juga

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   364. Memaafkan Diri Sendiri

    Lyra mengangguk setuju. Hanya pelukan biasa bukan suatu hal yang besar. Orang-orang juga terbiasa menyapa dengan pelukan. Lagi pula, mereka masih keluarga.“Terima kasih, Lyra.” Max Foster tanpa ragu memeluk Lyra dengan erat, memejamkan mata selagi merasakan debaran dalam dadanya.Dengan pelukan itu, Max ingin mengembalikan perasaan yang telah berlalu. Kemudian, pelan-pelan melupakan Lyra sebagai wanita pertama yang pernah mengisi hatinya. Tidak, Max tidak mungkin bisa melupakan Lyra. Dia akan menyimpan perasaan itu, mengunci rapat-rapat cintanya, dan melihat Lyra dengan cara yang berbeda, yaitu sebagai keluarga, istri dari adiknya.“Maaf kalau aku banyak berbuat salah padamu, Max. Banyak hal buruk yang sudah kulakukan untuk membalasmu, termasuk kejadian malam di pesta waktu itu. Aku yakin kau juga sudah mengetahuinya.”Lyra pun ingin membuang dendam yang dulu pernah bersarang di hatinya kepada kakak iparnya itu. Berharap setelah waktu berlalu, mereka bisa bicara dan tertawa seperti k

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   363. Hati ke Hati

    “Maafkan aku, Max. Waktu itu aku tidak bisa menahan diri untuk terus bersamamu atau membuka hati untukmu, sehingga mengambil pilihan lain.”Max mengusap air matanya. Meski bisa menahan tangisan kesedihan, hatinya menangis dan terluka mendengar ucapan Lyra yang sudah pasti.“Aku tahu, aku tidak menyalahkanmu, Lyra. Semua memang salahku dan aku sangat menyesali perbuatanku sendiri,” ujar Max dengan suara serak.Max memutar badan ke arah Lyra. Melihat adik iparnya ikut merasa buruk karena pengakuannya.“Aku hanya ingin mengungkap perasaanku dengan benar, di mana dulu aku hanya menipumu. Aku tidak berniat merebutmu dari adikku … sungguh ….”“Terima kasih telah mencintaiku, Max. Mulai hari ini, aku berharap kau bisa melupakan cinta itu sepenuhnya ….”“Aku sedang mencobanya, tapi kalau malah mengajakku bertemu dan memaksaku menyatakan cintaku.”Mereka diam sejenak saling menatap secara intens. Mendadak, tawa lebar dan lepas menghiasi wajah keduanya.“John akan menghajarku kalau dia sampai t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status