All Chapters of Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku : Chapter 21 - Chapter 30

110 Chapters

Episode 21 Hal mengagetkan.

"Tsamara!" tegur Amel"Iya," sahut Tsamara yang terbuyar dari lamunannya.Amel yang terlihat bingung melihat Tsamara yang tidak merespon apapun "Kamu kenapa?" "Oh tidak apa-apa," jawab Tsamara bohong."Kamu tidak senang dengan Perusahaan kita yang akhirnya mendapatkan dana?" tanya Amel heran."Aku senang, mana mungkin aku tidak senang," jawab Tsamara."Apa yang kamu lakukan Tsamara. Kenapa Perusahaan itu langsung mencairkan dana Perusahaan pada kita?" tanya Amel."Aku tidak melakukan apapun sama sekali. Aku hanya mencoba untuk berbicara dengan mereka baik-baik," jawab Tsamara."Begitu rupanya," sahut Amel."Ya sudah Amel. Aku kekamar dulu. Nanti kita akan bicarakan bagaimana lanjutan untuk berdiskusi masalah Perusahaan itu," ucap Tsamara.Amel hanya mengangguk saja yang melihat kepergian Tsamara. *********Tsamara memasuki kamar yang terlihat lelah dengan duduk di pinggir ranjang. Tsamara mengusap wajahnya dengan kedua tangan sampai kerambutnya sembari menghembuskan nafas berat."Si
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 22

"Kamu kenapa Karin?" tanya Rora heran melihat Karin."Aku! memang aku kenapa?" Karin balik bertanya. "Tiba-tiba jadi bengong gitu. Kamu lagi mikirin sesuatu?" tanya Rora yang merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan Karin. "Apaan sih Rora, memang aku memikirkan apa," sahut Karin yang tiba-tiba jadi kesal. "Karin Kamu kenapa sih akhir-akhir ini suka banget sensian. Lagi pula Rora itu hanya bertanya kan kamu langsung seperti itu. Aneh!" sahut Amel."Apaan sih kalian berdua, kalian itu kenapa memojokkan aku terus-menerus. Aku padahal tidak berbuat apa-apa," kesal Karin."Udah dong, kenapa dari tadi kan itu tidak ada habis-habisnya bertengkar. Please kita itu lagi makan dan kita jarang ketemu. Kalau kita ketemu terus hanya untuk bertengkar dan berdebat seperti ini untuk apa kita bertemu," sahut Tsamara yang selalu menjadi penengah. "Ya habisnya ngeselin," kesal Karin."Ya kamu sangat mudah baper," celetuk Rora."Udah ya please stop!" tegas Tsamara.Akhirnya Karin terdiam yang langsu
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Episode 23 akhirnya mengetahui.

Tsamara memberitahu keberadaannya kepada Mahendra. Mahendra yang memang sudah tahu di mana Tsamara dan langsung menjemput Tsamara yang masih berada di halte bis. Mobil Mahendra sudah berhenti di depan Tsamara. "Dia benar-benar datang!" batin Tsamara yang terlihat begitu kesal. Tin-tin-tin-tin-tin. Mahendra membunyikan klakson. Karena Tsamara yang juga tidak kunjung memasuki mobil. Tsamara menghela nafas yang mau tidak mau langsung lari menghampiri mobil Mahendra. Tsamara ingin membuka pintu belakang. Tetapi tidak terbuka sama sekali dan tiba-tiba pintu depan sudah. Tsamara hanya berdecak dan mau tidak mau harus duduk di samping Mahendra. Bruk. Tsamara menutup pintu mobil dan Tsamara cepat sedikit basah. "Kenapa kau lama sekali untuk masuk mobil saja. Apa sengaja membuatku kesal!" oceh Mahendra. Tsamara diam saja yang tidak menjawab apapun pertanyaan Mahendra. Wajah Tsamara yang menunjukkan ketidaksukaan berada di dalam satu mobil dengan Mahendra. "Selalu saja m
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 24 1 Persatu terbongkar.

"Tsamara tidak tahu. Jika Tante berada di rumah sakit," ucap Tsamara. "Tsamara tante kami memang tidak ingin membuat kamu khawatir dan maka dari itu kami sengaja tidak memberitahu kamu," sahut Bayu. "Iya Tsamara lagi pula tante tidak apa-apa sama sekali, kamu lihat sendiri, Tante baik-baik saja. Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa dan sebentar lagi juga akan pulang dari rumah sakit," sahut Rima. "Syukurlah kalau begitu Tante," sahut Tsamara. "Oh iya Tsamara aku waktu itu kamu ke apartemen Tante. Om kamu bilang kamu malam itu tiba-tiba menghilang, padahal kamu sudah akan diantarkan om kamu pulang," ucap Mira yang tiba-tiba mengingat kejadian yang sudah berlalu. "Kamu kemana malam itu?" tanya Mira. Mahendra yang sepertinya mengetahui situasi yang dimaksud kesulitan menelan salivanya. Dia malah terlihat sangat gelisah dan panik di wajahnya. "Benar Tsamara, kamu malam itu pergi begitu saja," sahut Bayu yang sangat menunggu jawaban dari Tsamara. Tsamara melihat ke arah Mah
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Episode 25 Siapa dia?

Tsamara terus memperhatikan pintu itu yang membuat dia benar-benar sangat penasaran. Tsamara melangkahkan kakinya menghampiri pintu itu yang sudah di masukin Mahendra. Tsamara yang sudah berada di depan pintu yang tertutup itu. "Apa yang dia lakukan di dalam sana?" batin Tsamara. Dengan keberanian Tsamara memegang kenopi pintu dan mendorong pelan. Pintu yang terbuka sedikit itu di manfaatkan Tsamara untuk melihat masuk ke dalam. Mahendra yang terlihat memeluk seorang wanita yang tidak dapat diketahui siapa wanita itu. "Siapa dia?" tanya Tsamara dengan rasa penasaran. Mahendra yang sudah melepas pelukan itu memegang kedua pipi wanita cantik tersebut. "Aku berjanji tidak akan membiarkan semua ini terjadi. Semua akan kembali seperti dulu lagi," ucap Mahendra yang terlihat begitu tulus mengusap-usap rambut wanita itu. "Apa wanita itu kekasihnya?" Tsamara hanya bisa menduga-duga. Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt. Ponsel Tsamara yang tiba-tiba berdering membuat Tsamara k
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

Bab 26 Insiden

Mereka berdua yang saling melihat dengan Mahendra yang masih memegang lengan Tsamara agar tidak jatuh. Suasana di dalam lift memang menegangkan. Tetapi, terlihat hening dengan tatapan mata keduanya. 2 pasang bola mata itu seketika berubah dan tidak terlihat ada kebencian di antara mereka."Kau tidak apa-apa?" tanya Mahendra dengan sangat lembut."Jangan menyentuhku!" Tsamara langsung menepis tangan Mahendra dengan mengalihkan pandangannya. Tsamara yang terlihat gugup yang berada dalam situasi ituMendapatkan respon seperti itu dari Tsamara membuat Mahendra menjauh dan kembali menggedor-gedor pintu lift."Buka pintunya di sini ada orang!""Buka!" teriak Mahendra dengan keras. Goyangan itu terhenti, tetapi pintu lift yang tidak terbuka sama sekali. Mahendra sudah mencoba beberapa kali menekan-nekan tombol lift. "Sial!" umpat Mahendra.Lagi-lagi Mahendra kembali berusaha menggedor-gedor agar orang-orang bisa mengetahui jika dia sedang ada di dalam lift."Percuma melakukan hal itu. Tida
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Bab 27 Penasaran.

Tsamara yang berada di dalam ruang perawatan yang duduk dan mencoba untuk turun dari ranjang. Di dalam kamar itu terlihat Suster."Nona belum sepenuhnya pulih Jadi mohon jangan pergi kemana-mana. Saya juga mendapatkan pesan dari tuan Mahendra," ucap Suster berusaha untuk mencegah Tsamara."Jadi benar dia yang telah membawaku ke rumah sakit," batin Tsamara yang sempat bengong.Tetapi Tsamara tidak peduli dan ingin secepatnya pergi dari rumah sakit dan bahkan sangat nekat membuka infus sendiri. "Nona!" tegur Suster yang sedikit keras. "Kamu sejak tadi menghalangi saya dan saya sudah meminta kamu untuk segera melepas infus saya," ucap Tsamara yang menyibak selimut dan turun dari ranjang. Namun, Suster masih saja berusaha untuk mencegah Tsamara."Tapi saya sudah dikirim pesan untuk menjaga Nona dan mohon tolong jangan seperti ini!" tegas Suster itu."Kamu dengar ya. Saya sama sekali tidak ada urusan dengan laki-laki yang bernama Mahendra. Saya tidak mengenal dia dan saya tidak peduli. J
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

Bab 28 Korban Muntahan.

Mereka bertiga masih berdiri pada tempat masing-masing. Olla yang sejak tadi begitu ekspresif yang mengetahui hal baru dari Tsamara yang membuat dia senang. Berbeda dengan Mahendra yang sejak tadi menatap Tsamara. Meski Tsamara tidak melihat ke arah Mahendra. Tetapi Tsamara tahu jika sejak tadi dia selalu di perhatikan yang terlihat dari ekor mata Tsamara. "Olla, saya masuk dulu," ucap Mahendra dengan suara dingin. "Oh iya," sahut Olla. Sebelum pergi Mahendra masih manis Tsamara. Tetapi Tsamara yang sama sekali tidak melihat ke arah Mahendra dengan terlihat sangat tenang namun tersirat sesuatu yang dia pikirkan. Mahendra tidak bicara apa-apa dan langsung pergi meninggalkan Olla dan Tsamara. Tsamara melihat ke arah Perusahaan yang melihat Mahendra sudah memasuki Perusahaan dan tidak ada tanda-tanda ingin keluar kembali. "Olla kamu sepertinya sangat kenal dekat dengan Mahendra?" tanya Tsamara yang langsung to the point. "Kedekatan kami seperti apa yang aku katakan tadi sebelumnya,
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Bab 29 Apa yang terjadi.

"Seenaknya muntah di jas ku!" umpat Mahendra yang tetap terlihat sangat kesal dengan Tsamara. "Untuk apa dia masuk ke dalam ruangan kelas yang tiba-tiba ingin menyentuhkan tangannya pada laptop ku. Apa yang ingin dia lakukan," batin Mahendra dengan rasa penasaran. Matanya tidak buta dan melihat sangat jelas dengan apa yang di lakukan Tsamara. ********* Tsamara yang merasa tidak enak badan memilih pulang kerumah. Mobil Tsamara yang sudah terparkir di depan toko. Tsamara yang merasa sangat tidak enak pada perutnya langsung keluar dari mobil dan memasuki tokoh itu. "Kamu sudah pulang Tsamara?" tanya Indah yang duduk di kasir. "Iya kak. Tiba-tiba saja merasa tidak enak badan Jadi Tsamara pulang terlebih dahulu," jawab Tsamara. Indah juga bisa melihat kondisi Tsamara yang memang terlihat tidak baik-baik saja, wajah itu tampak pucat dan suara Tsamara juga yang serak. "Ya sudah kalau begitu kamu sebaiknya istirahat, nanti biar kakak antarkan sup untuk kamu," ucap Indah. "T
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 30 Hamil.

"Sudah cukup hentikan!" tegas Karin menegaskan "Tante apa maksud Tante dengan dia yang akan tinggal di rumah ini? ini tidak mungkin Tante," ucap Karin yang seperti sangat tidak menyukai hal itu. "Apa yang tidak mungkin, Kak. Ini adalah keluargaku dan kakak tidak punya hak untuk protes," sahut Silvia. "Aku tidak menyuruhmu untuk bicara!" tegas Karin menunjuk Silvia. Lidya yang benar-benar berada di antara pertengkaran kakak beradik itu dengan penuh kebingungan yang sebentar-sebentar melihat Karin yang terus marah dan sebentar-sebentar melihat Silvia yang tidak mau kalah. Karin dan Yura terus berperang mulut dan sama-sama keras kepala. "Sudah-sudah hentikan!" tegas Lidya dengan mengangkat tangan memisahkan kakak beradik itu. "Sudah cukup hentikan! apa-apaan kalian berdua ribut seperti ini hah!" tegas Lidya yang berada di tengah di antara kedua kakak beradik itu yang sekarang baru biasa diam. "Karin, Silvia berhak untuk tinggal di sini dan kamu juga Silvia jangan terlalu bi
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status