All Chapters of Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku : Chapter 11 - Chapter 20

110 Chapters

Bab 11 Tsamara yang melawan.

"Hentikan!" Mahendra dengan amarah menahan tangan Tsamara dengan mencengkram kuat pergelangan tangan Tsamara yang tepat berada di depan wajah Tsamara. "Berani sekali kau mengatai ku seperti itu," Mahendra tampak tidak terima dengan kata-kata kasar yang dikeluarkan Tsamara. "Lepaskan aku bajingan!" umpat Tsamara yang langsung melepaskan kasar tangan itu dari cengkraman kuat Mahendra. "Kau memang pantas mendapatkan kata-kata seperti itu. Kau itu laki-laki biadap yang sudah merusak kehidupan ku. Untuk apa kau di sini menunjukkan dirimu dengan berani di hadapanku," tegas Tsamara dengan mengeluarkan emosi yang meledak-ledak sembari menunjuk-nunjuk Mahendra. "Heh Nona. Ini adalah kantorku dan Perusahaan. Jadi pertanyaan mu tidak harus kujawab," jawab Mahendra menegaskan. "Apa ini kantormu dan artinya kau!" lirih Tsamara yang semakin kaget. "Iya. Jadi jaga sopan santunmu saat berbicara dengan ku," tegas Mahendra. "Apa katamu sopan santun. Aku tidak harus punya sopan santun denga
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

Episode 12 Kemarahan Mahendra.

Lusi sekarang berada di depan Mahendra dengan Mahendra yang terlihat emosi dengan dahi yang masih berdarah akibat ulah Tsamara."Kenapa kamu tidak bilang. Jika yang akan bekerja sama itu adalah mereka?" tanya Mahendra yang sekarang marah-marah."Tuan tidak ada bertanya kepada saya dan sejak awal sudah setuju dengan proyek yang mereka ajukan dan pertemuan pertama juga baik-baik saja," jawab Lusi."Apa harus saya selalu bertanya setiap saat kepadamu," sentak Mahendra yang membuat Lusi tersentak kaget."Saya juga tidak ikut dalam pertemuan pertama dan seharusnya kamu menjelaskan dengan saya dengan jelas siapa orang yang akan bekerjasama dengan Perusahaan ini dan bukan malah mendatangkan mereka dengan sepertinya ini!" tegas Mahendra yang tidak mau di salahkan."Maaf tuan," sahut Lusi hanya menundukkan kepala."Wanita sialan! berani sekali dia mencelakaiku dan juga memakiku," umpat Mahendra dengan kesal."Kamu keluar dari sini! kamu sangat tidak berguna!" tegas Mahendra yang mengusir Lusi
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Episode 13 Di depan mata

"Tetapi bukankah tuan mengatakan jika tidak perlu lagi menyelidiki nyonya Tsamara?" tanya Robi."Aku sudah mengatakan berkali-kali kepadamu jangan biasakan bertanya setelah aku memberikan perintah kepadamu! jika aku mengatakan ini dan itu, tugasmu hanya menjalankan saja!" tegas Mahendra yang membuat Robi terdiam."Maaf tuan!" ucap Mahendra yang menunduk.Mahendra mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya yang ternyata sebuah foto dan melemparkan di atas meja."Kau juga cari tahu tentang kedekatan mereka?" tegas Mahendra, dengan memperlihatkan foto Andre dan Tsamara."Baik tuan. Tapi seperti informasi yang saya berikan sebelumnya. Jika mereka adalah pasangan kekasih yang tinggal bersama dan hubungan mereka sangat jauh yang menurut informasi yang saya dapatkan jika mereka berdua......""Saya menyuruh kamu untuk langsung mencari informasi sendiri yang bukan melalui orang lain. Jadi cari informasi dengan benar dan jangan asal-asalan!" tegas Mahendra yang memotong pembicaraan Robi."Baik tua
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Episode 14 Mahendra yang terlalu kejam.

"Aku tidak mungkin pergi! Apa yang terjadi pada kamu? kenapa kamu bisa sampai seperti ini? siapa mereka yang memukul kamu sampai seperti ini?" tanya Tsamara dengan wajah yang benar-benar sangat panik."Tarik wanita itu dari dia!" tiba-tiba terdengar suara berat yang membuat Tsamara kaget dengan perlahan membalikkan tubuh.Tsamara lebih terkejut lagi melihat orang yang memberikan perintah itu ternyata adalah Mahendra yang tidak tahu sejak kapan berada di sana yang berdiri di depan mobil."Kau!" pekik Tsamara dengan wajah tampak shock.Tsamara langsung berdiri melihat jelas Mahendra. Laki-laki yang pasti sangat dibenci Tsamara."Jadi mereka semua adalah suruhan mu!" tebak Tsamara dengan mata yang menatap sangat tajam."Jika iya kenapa?" jawab Mahendra dengan wajah tampak menantang dengan kedua tangan yang berada di saku celana."Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menyuruh orang-orang untuk menghajar dia. Apa salah dia?" tanya Tsamara."Apa kekasihmu itu tidak menceritakan kepadamu. Jika D
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Episode 15 Tsamara di rumah sakit.

"Apa yang kalian lakukan lepaskan dia?" Tsamara masih tetap berusaha untuk mencegah orang-orang itu agar tidak membawa Andre. Tetapi tangan anak buah Mahendra terus menepis tangan Tsamara dan bahkan mereka mendorong Tsamara sudah menghalangi pekerjaan mereka. Andre ditarik paksa kemudian mereka memasukkan kedalam mobil, dan melajukan mobil yang membawa Andre ke kantor polisi atas perintah atasan mereka. "Andre!" teriak Tsamara yang tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya berusaha untuk mengejar mobil itu dengan langkah yang terlihat tidak seimbang karena sudah sangat lemas. Tenaga Tsamara yang sudah habis yang masih berusaha dengan sangat keras. Tetapi usaha yang ia lihat lakukan sia-sia dengan mobil itu yang sudah jauh dan bahkan tidak terlihat lagi. Tubuh Tsamara langsing pingsan karena sudah kehabisan tenaga "Dasar wanita kera kepala!"sinis Mahendra yang melihat hal itu dengan geleng-geleng kepala. Sejak tadi dia memang hanya melihat apa yang dilakukan Tsamara yang tidak m
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 16 Persyaratan tidak masuk akal.

"Lalu bagaimana dengan Andre. Kenapa dia bisa terlibat hutang sebanyak itu?" tanya Tsamara panik. "Kamu tahu dari mana permasalahan Andre karena hutang. Aku belum mengatakan apa-apa tadi?" tanya Amel dengan wajah heran dan Tsamara yang terlihat panik. "Hmmmm, bukankah pasti itu yang menjadi masalahnya, mengingat selama ini Andre orang yang suka mencari masalah," jawab Tsamara dengan jawaban yang menurutnya pas. "Kamu benar Tsamara sudah tahu dia yang memiliki hutang dan dia malah melakukan penyerangan kepada orang yang membantu dia. Maka dari itu dia di bawa kekantor Polisi," jelas Amel. "Kamu bilang apa. Penyerangan!" pekik Tsamara dengan wajah kaget. "Iya dia melakukan tindakan penganiyaan. Aku juga nggak tahu bagaimana selanjutnya nanti. Ada-ada saja yang di lakukan anak itu,hanya membuat masalah saja," oceh Amel dengan memijat kepala yang semakin berat. "Penganiyaan. Apa-apaan ini. Jelas-jelas dia yang melakukan pengeroyokan dan dia malah membalikkan fakta," batin Tsamara
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 17 Terjerat.

Tsamara, Amel dan indah yang sudah pulang kerumah dengan mereka yang tampak lesuh dan pasti karena permasalahan yang terjadi."Kakak sudah tidak tahu lagi bagaimana cara membebaskan Andre," ucap Indah dengan mengusap wajah dengan kedua tangan yang terlihat pasrah."Dia itu selalu saja punya hutang, ini dan itu. Sejak dia memberikan uang pada kakak. Aku sudah menduga jika akan ada masalah setelah itu dan lihat apa yang aku katakan benar. Sudah punya hutang dan malah memukul orang lagi," sahut Amel yang geleng-geleng kepala yang semakin kesal dengan Andre."Andre tidak melakukan penganiyaan. Tetapi justru dia yang telah di keroyok," batin Tsamara yang menjadi saksi terjadinya masalah itu dan dia sendiri."Lalu bagaimana dengan Andre. Kakak tidak mungkin bisa tenang. Jika Andre terus berada di penjara," sahut Indah.Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt.Ponsel Amel tiba-tiba berdering dan Amel yang langsung mengangkat."Hallo!" sapa Amel."Iya saya sendiri. Ada apa ya?" tanya Amel."A
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 18 Penegasan Mahendra.

Dengan terpaksa Tsamara harus mengerjakan banyaknya tumpukan dokument yang di berikan Mahendra pada dia. Tsamara yang dokumen itu langsung berlalu dari hadapan Mahendra. "Mau kemana kau?" tanya Mahendra membuat langkah Tsamara kembali terhenti dan menghadap Mahendra. "Kenapa bertanya. Bukankah aku harus mengerjakan apa yang kau suruh?"Tsamara kembali bertanya. "Kerjakan di sana!" titah Mahendra menunjuk Sofa. Mata Tsamara langsung melihat ke arah sofa itu. "Aku tidak nyaman harus mengerjakan sesuatu dan ada kau di sini," protes Tsamara menolak permintaan Mahendra. "Cih!" Mahendra mengendus nafas ke samping lalu berdiri dari tempat duduknya. Mahendra berjalan menghampiri Tsamara dengan melipat kedua tangan didanya. Mahendra yang berdiri di depan Tsamara dengan menyunggingkan senyum dengan tatapan mata yang tidak lepas dari menatap Tsamara dengan tatapan berbeda. "Kau bilang apa barusan, kau tidak nyaman. Apa aku tidak salah dengar dengan apa yang kau katakan hah!" "Aku memang
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Episode 19 Pertikaian.

Mobil yang di kendaraan Tsamara berhenti di perusahaan Loyal. Tsamara dengan buru-buru keluar dari mobil yang memasuki Perusahaan itu. Tsamara terlihat bukan datang untuk bekerja sebagai karyawan. Tetapi karena permasalahan yang baru saja terjadi. Begitu memasuki Perusahaan. Tsamara yang langsung bertemu dengan Lusi sekretaris Mahendra. "Lusi!" panggil Tsamara."Bu Tsamara! ada apa?" tanya Lusi."Saya mau bertemu dengan Mahendra. Apa dia sudah datang?" tanya Tsamara yay terkesan sangat buru-buru."Pak Mahendra baru saja tiba," jawab Lusi."Saya harus menemuinya," ucap Tsamara yang langsung masuk begitu saja."Eh tunggu dulu Bu!Pak Mahendra ada tamu di dalam!" Lusi yang turun bisa mencegah karena Tsamara yang sudah masuk begitu saja."Astaga bagaimana ini?" Lusi menepuk jidatnya dengan menghela nafas Bruk.Pintu ruangan Mahendra yang di buka begitu saja tanpa ada yang mengetuk pintu."Apa yang kau lakukan!" ucap Tsamara yang langsung masuk.Tsamara di kejutkan dengan Mahendra yang m
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 20 Pelecehan.

Setelah cukup mengatakan hal seperti itu kepada Mahendra. Tsamara langsung pergi dari hadapan Mahendra. "Kurang ajar!" umpat Mahendra terlihat tidak terima dan langsung menghampiri Tsamara yang ingin membuka pintu. Mahendra mendorong pintu kembali dan langsung tertutup yang membuat Tsamara kaget. Tsamara lebih kaget lagi saat tiba-tiba tangannya ditarik dan tubuhnya dibenturkan dorong kedingding. "Apa yang kau lakukan lepaskan aku!" berontak Tsamara yang berusaha untuk kabur dari Mahendra benar-benar mengunci dirinya sehingga dirinya tidak bisa kemana-mana. "Kau berani sekali menamparku! kau pikir kau siapa hah!" umpat Mahendra yang benar-benar emosi tingkat dewa. "Kau memang pantas di tampar. Kau itu bukan manusia dan hal seperti itu akan lebih Kau dapatkan jika kau berani merendahkan diriku!" tegas Tsamara. "Kau memang rendah Tsamara!" kecam Mahendra. "Kau itu benar-benar bajingan!" Tsamara yang masih ingin sekali lagi menampar Mahendra namun di tahan Mahendra dan tiba
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status