Semua Bab Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku : Bab 41 - Bab 50

110 Bab

Bab 41 nafas buatan.

Tsamara yang begitu kedinginan dengan tubuh yang sangat menggigil, bibir memucat dan wajah tampak memerah yang sudah tidak bisa menjawab pertanyaan Mahendra. Dia hanya bisa melihat mata pria yang memerah itu terlihat sangat khawatir. "Tsamara kamu harus bertahan!" pinta Mahendra dengan suara lembut yang berusaha untuk menguatkan Tsamara. Tangan Mahendra menyatukan kedua telapak tangan Tsamara lalu menyatukan kedua tangannya yang mengusap-ngusap punggung tangan itu untuk mengurangi rasa dingin di tubuh Tsamara. Tidak lupa Mahendra juga membuangkan nafasnya pada tangan Tsamara yang melakukan tindakan agar Tsamara baik-baik saja. "Kita akan pergi dari sini!" ucap Mahendra. "Kamu harus bertahan sebentar lagi. Percaya padaku!" suara itu semakin jauh terdengar Tsamara. Karena dia yang sudah tidak mampu untuk berbicara apa-apa. Dia begitu sangat lemah dan sudah tidak memiliki tenaga. Mahendra yang langsung memeluk erat Tsamara yang memberikan kehangatan pada tubuh wanita yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

Episode 42 Ada Apa Ini.

Tsamara yang sudah mulai merasa enakan akhirnya memilih untuk pulang kerumah. Tsamara yang pulang menggunakan Taxi dan sebelumnya pasti itu sudah dipesankan oleh Suster ternyata dipercayakan Mahendra. Tsamara mengetahui jika Suster itu berusaha melindungi Tsamara dan memastikan Tsamara untuk sampai ke rumah. Tsamara sama sekali tidak menolak.Tsamara yang turun dari taxi dan langsung memasuki toko yang pagi-pagi seperti ini pasti sudah buka dan sudah banyak orang-orang berkunjung seperti biasa yang sekedar nongkrong sembari menikmati kopi dan juga memakan roti. "Tsamara!" tegur Indah yang melihat Tsamara pulang tampak sangat linglung."Kak Indah!" sahut Tsamara. Indah yang langsung menghampiri Tsamara."Kamu kenapa Tsamara?" tanya Indah yang memang bisa melihat ada yang tidak beres pada Tsamara."Kamu terlihat sangat pucat. Apa kamu sakit dan Kenapa tadi malam kamu tidak pulang?" tanya Indah."Maaf kak Indah. Tsamara menginap di rumah om Bayu," jawab Tsamara bohong."Begitu rupanya,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-09
Baca selengkapnya

Episode 43 Hal yang mengejutkan.

"Lain kali hati-hati berjalan!" ucap Mahendra.Tsamara merasa jika pria yang dihadapannya itu adalah pria yang sangat berbeda. Berbicara begitu lembut dan memiliki arti rasa khawatir begitu dalam. Mahendra yang tidak mengatakan apa-apa lagi langsung pergi dari harapan Tsamara."Terima kasih!" langkah Tsamara berhenti ketika mendengar ucapan terima kasih itu. Mahendra yang menoleh kearah Tsamara."Kamu sudah menyelamatkanku malam itu. Apapun itu aku harus mengucapkan terima kasih dan kamu juga membawaku ke rumah sakit," ucap Tsamara.Boleh membenci. Tetapi dia juga adalah wanita yang tahu diri dan memang semua karena Mahendra yang telah menyelamatkan dia dan kata terima kasih wajib diucapkan Tsamara."Yang penting kamu tidak apa-apa," ucap Mahendra.Tsamara menganggukkan kepala. Dalam situasi seperti itu memang membuat Tsamara yang lumayan canggung."Permisi!" Tsamara menundukkan kepala dan langsung pergi dari hadapan Mahendra. Mahendra yang masih melihat kepergian Tsamara dengan eksp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

Episode 44 Jelas.

Tsamara yang berada di kantin Perusahaan yang sekarang sedang makan siang bersama Lusi. Mereka yang duduk saling berhadapan dengan menikmati makanan tersebut."Lusi!" tegur Tsamara."Iya kenapa?" tanya Lusi."Pembahasan saat rapat tadi menurutku sangat menegangkan. Padahal hanya mengeluarkan ide biasa saja. Tetapi begitu di pertimbangkan oleh pak Mahendra," ucap Tsamara Yang sepertinya sudah mulai mengorek-ngorek informasi yang ingin dia dapatkan. "Ya harus di pertimbangkan Tsamara. Jika tidak kejadian yang kedua kali bisa terulang kembali," jawab Lusi."Kejadian! kejadian apa?" tanya Tsamara dengan alis terangkat."Hmmm, memang kamu tidak tahu. Jika kakak ipar pak Mahendra pernah membuat Perusahaan ini hampir hancur karena penggelapan dana yang besar-besaran yang telah dia lakukan," ucap Lusi."Benarkah!" sahut Tsamara."Iya. Pak Alex. Dia salah satu menjadi orang kepercayaan pak Mahendra. Padahal dia sangat baik dan merupakan pemimpin yang sangat bijaksana, dia juga dikenal sebaga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-11
Baca selengkapnya

Episode 45 Karin tidak bisa berkutik.

Tsamara masih sangat tidak percaya dengan apa yang telah dia lihat. Sudah nyata di depan mata bagaimana Karin dengan pria yang bernama Alex yang dia ketahui adalah mantan dari kakak ipar Mahendra. Di dalam Taxi itu Tsamara tetap saja murung dengan penuh pemikiran.Supir yang menyetiri Tsamara bahkan menoleh ke belakang melihat keadaan penumpangnya yang sangat terlihat jelas memiliki masalah. "Nona kita mau kemana?" tanya supir tersebut yang memang sejak tadi tidak mengetahui kemana arah tujuan penumpangnya itu. Tsamara yang sibuk dalam lamunannya tidak mendengarkan pertanyaan dari sang supir. "Nona!" seger supir itu kembali yang membuat Tsamara kaget."Iya, pak," sahut Tsamara."Saya hanya bertanya tujuan Nona sebenarnya ke mana?" tanya supir itu."Oh maaf pak," sahut Tsamara yang terlihat tampak sangat gugup."Ke jalan kenanga, pak!" ucap Tsamara."Baik Nona," sahur supir tersebut. Tsamara menghela nafas yang menyibak rambutnya ke belakang yang mencoba untuk menenangkan diri.****
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-12
Baca selengkapnya

Bab 46 Udang Di Balik Batu.

"Karin lain kali kamu ajak kita main-main dong ke rumah kamu," ucap Rora. "Ya ampun Rora Karin itu hanya sepupu dari tuan Mahendra dan dia juga tinggal di rumah itu hanya numpang," celoteh Amel."Iya benar kata Amel," sahut Karin. Walau kata numpang membuat dia kesal. Tetapi paling tidak sangat terbantu agar teman-temannya tidak mampir kerumahnya. Karena pasti masalah besar akan terjadi dan Mahendra akan mengetahui Tsamara."Ya tapi walau seperti itu sama saja," sahut Rora."Aku juga ingin main-main ke rumah kamu Karin," sahut Tsamara dengan tiba-tiba yang membuat Karin menatap Tsamara kembali."Tidak apa-apa kan Karin?" tanya Tsamara memastikan."Oh iya tidak apa-apa. Kalian bisa main kapan saja. Nanti aku akan atur waktu," ucap Karin dengan tersenyum yang berusaha untuk tenang."Kenapa aku seperti di intimidasi seperti ini. Tatapan Tsamara kepadaku sangat berbeda da aku tidak tahu apa sebenarnya yang ada di pikiran Tsamara. Apa itu hanya perasaan ku saja," batin Karin yang sejak ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-13
Baca selengkapnya

Bab 47 Perasaan apa ini.

"Saya bilang buka pintunya!" tegas Tsamara."Tapi saya tidak mau Tsamara!" sahut Dellon dengan tersenyum miring yang membuat Tsamara semakin panik."Tolong!" "Tolong!" teriak Tsamara yang menggedor-gedor pintu mobil dan Dellon melihat hal itu langsung menarik tangan Tsamara dan berusaha untuk memperkosa Tsamara. "Lepaskan aku!" "Lepas!" Tsamara yang berusaha untuk memberontak dengan apa yang telah di lakukan padanya. Laki-laki tua itu yang berada di atas tubuhnya yang mencoba menyentuhnya dan dengan sekuat tenaga Tsamara yang langsung mendorong dan mencoba untuk mempertahan kan harga dirinya. "Kau tidak akan bisa lari Tsamara. Kau akan menjadi milikku!" pria itu terus saja menjalankan aksinya dengan berusaha menyentuh leher Tsamara. "Lepaskan!" teriak Tsamara dengan penuh emosi yang mendorong dengan kasar. "Kau tidak akan lepas dariku! aku sudah lama menunggu hal ini," pria itu dengan tegas yang langsung melakukan aksi bejatnya yang membuat Tsamara yang berusaha memberontak de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-14
Baca selengkapnya

Bab 48 Hal Yang Tidak Di Mengerti.

Tiba-tiba tangan Mahendra memegang pipi Tsamara dan hal itu membuat Tsamara benar-benar sangat bingung dan tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Mahendra. Debaran jantung Tsamara semakin berdebar dengan kencang dan tidak mengerti dengan perasaannya. Tsamara yang sibuk dengan pemikirannya dan tiba-tiba saja bibirnya sudah merasakan kenyal yang ternyata Mahendra tiba-tiba mencium bibirnya. Hal itu mengejutkan bagi Tsamara benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilakukan Mahendra dan lebih bodohnya lagi dia malah diam saat pria yang dia benci melakukan hal tersebut. Namun kali ini sangat berbeda. Ciuman sangat lembut dan bahkan tidak memaksa seperti biasa yang dia dapatkan. Hal itu kata mampu membuat Tsamara luluh dan bahkan memejamkan mata perlahan. Mendapatkan izin dari Tsamara yang membuat Mahendra semakin memperdalam ciumannya dengan Tsamara juga membuka sedikit mulutnya Yang seolah memberikan akses untuk Mahendra. Entahlah apa yang ada di dalam pikiran Tsamara tiba-tib
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-15
Baca selengkapnya

Bab 49

"Kalau begitu langsung kita tanda tangani saja," sahut Amel. "Baiklah!" sahut Mahendra. "Ayo Tsamara!" ajak Amel. Tsamara menganggukkan kepala. Amel yang berjalan terlebih dahulu. Baru Tsamara yang menyusul. Tetapi Mahendra yang tiba-tiba melihat seorang pria yang begitu banyak membawa kardus yang bertumpuk sampai menutupi wajahnya. "Tsamara awas!" Mahendra yang langsung menarik pinggang Tsamara dan membuat tubuh Tsamara yang langsung masuk kedalam pelukan Mahendra. "Maaf tuan!" pria itu langsung menundukkan kepala. "Lain kali hati-hati!" tegur Mahendra. Pria itu menunduk dan langsung pergi. Sementara Mahendra yang masih berada di pelukan Mahendra dengan kedua telapak tangannya yang menempel pada dada bidang Mahendra. Tsamara yang berada dalam situasi itu terlihat sangat gugup. Mahendra menundukkan kepalanya dan Tsamara yang mengangkat kepalanya sehingga mata mereka saling bertemu dengan posisi wajah yang saling berdekatan sehingga hembusan nafas mereka berdua saling menerpa.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Baca selengkapnya

Episode 50

Tsamara yang masih memijat kepalanya yang masih begitu sakit dengan matanya yang terpejam sebentar dengan mengingat kejadian yang berlalu sebelum dia berada di tempat itu. "Kamu baik-baik saja?" tanya Lidya. Mata Tsamara yang kembali terbuka dan yang melihat wanita yang sejak tadi ada di sampingnya yang begitu sangat perhatian padanya. "Dia wanita yang waktu itu memberikan susu padaku," batin Tsamara yang pasti mengingat jelas siapa Lidya. "Hey!" Lidya yang kembali menegur yang tidak mendapatkan jawaban. "Iya Tante saya baik-baik saja," jawab Tsamara yang mencoba untuk duduk dan Lidya langsung bergerak membantu Tsamara. "Pelan-pelan! kamu masih lemas!" ucap Lidya yang membantu Tsamara untuk duduk. Tsamara pun akhirnya duduk dengan tubuh yang masih belum stabil. "Makasih Tante," ucap Tsamara. "Di mana rumah kamu? biar saya antarkan kamu pulang. Kondisi kamu masih belum stabil dan lebih baik kamu beristirahat," ucap Lidya. "Tidak usah Tante! saya bisa pulang sendiri," Tsamara ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status