Home / Romansa / Callista: Bukan Sugar Baby Biasa / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Callista: Bukan Sugar Baby Biasa: Chapter 81 - Chapter 90

181 Chapters

Tarik Ulur

"Aku berangkat ya Babe." Harvie terburu-buru mengecup pipi Star dan segera berlari keluar. Lelaki itu terlambat ke kantor dan akan makin terlambat andai kata Brian tidak muncul di depan rumahnya. Pagi ini ada meeting dengan klien dan mereka sudah nyaris terlambat. "Ck, Mamanya gak disalami," gumam Helena pelan tapi masih bisa didengar Star. "Maaf," cicit Star dengan kepala tertunduk. "Kenapa kamu yang minta maaf sih? Orang yang salah itu Harvie kok." "Maaf," gumam Star dengan nada makin lirih. Biar bagaimanapun, Star tetap merasa bersalah. Bisa dibilang Harvie terlambat bangun karena dirinya juga terlambat bangun dan enggan melepas Harvie. Ini sangata memalukan. Star merasa dirinya jauh lebih kekanakan dari Yvonne. "Ah, udah gak usah dipusingin deh. Mending kamu makan dulu gih. Habis itu cobaiin gaun yang Mama beli kemarin ya." "Gaun, Ma? Buat apa?" tanya Star sedikit bingung. "Aduh, Star masa kamu lupa sih? Sebentar malam kan ada acara kantor gitu, jadi kamu sebagai mantu h
Read more

Forever Partner

"Wow!" Harvie bergumam lirih, terpesona pada Star yang baru sampai di tempat acara. Mereka memang pergi sendiri-sendiri. Harvie pergi bersama ayahnya dan Star berangkat dengan Helena. Sebagai asisten pribadi, Irina dan Brian juga ikut. Lalu disinilah Star, berdiri di depan Harvie yang tiba beberapa menit sebelum dirinya. Dan itu menatap Star dengan binar kekaguman. Star mengenakan cocktail dress dengan kerah halter berwarna abu-abu dan panjang gaun sebetis. Riasan yang digunakannya natural dengan bibir berwarna merah. "You look amazing," puji Harvie dengan lantang dan bangga. "Thank you," jawab Star malu-malu. "Ibunya gak disapa?" tanya Helena sok kesal. "Oh. Hai, Ma. You look good," jawab Harvie biasa saja. Refleks saja Star memukul lengan Harvie dengan gemas. Lelaki itu sangat jelas tidak menyapa Helena dengan malas-malasan. "Sakit Star," protes Harvie mengelus lengannya. "Respek sedikit dong sama Mama," bisik Star pelan. Jawaban 'oke' yang terkesan main-main dari Harvie
Read more

Rencana Jahat

"Callista Arwen. Would you be my forever partner for the rest of my life?" Suara Harvie menggema di dalam ruangan karena Brian memegangkan mik untuknya. Jangankan Star. Semua penghuni meja yang menjadi teman duduk Star juga terkejut. Tidak menyangka akan ada acara seperti ini. Tentu saja Star menjadi pihak paling syok. Bibirnya membuka, tidak percaya dengan kata-kata Harvie barusan. Lelaki itu baru saja mengajaknya hidup bersama selamanya kan? Menjanjikan untuk berada di samping Star seumur hidupnya. Dan itu berarti Star akan mendapat kasih sayang berlimpah dari Harvie tanpa batas? Star sudah nyaris menangis mendengar kata-kata itu. Dia boleh berharap lebih pada Harvie kan? Star hanya ingin disayang dan dimanja, jadi boleh kan dia sedikit egois? "Star?" panggil Harvie pelan ketika gadis itu tidak juga bereaksi. Panggilan Harvie justru membuat Star tidak kuasa lagi menahan air matanya. Hanya sebuah panggilan dan itu sudah cukup untuk membuatnya ingin lebih egois. Mengingink
Read more

Menyesal

“Star, Baby. Kau ada di sini?" Harvie kembali meracau, masih dengan posisi yang tidak berubah. Gumaman yang keluar dari alam bawah sadar Harvie membuat Derina marah. Bisa-bisanya disituasi seperti ini Harvie malah memikirkan Star? Padahal yang ada di depannya saat ini adalah Derina. Padahal malam ini Derina sengaja mengenakan pakaian yang seksi, khusus untuk menggoda Harvie yang setengah sadar seperti sekarang. “Tenang Derina. Jangan mengacaukan semua rencana yang sudah tersusun rapi. Tahan saja,” bisik Derina sangat lirih pada dirinya sendiri. “Kamu mengganti parfum?” tanya Harvie setengah sadar. Dia sekarang menghindu aroma tubuh Derina di tengkuk wanita itu. “Kenapa? Tidak suka?” tanya Derina manja berhasil menekan amarahnya. Derina harus berhasil membuat Harvie tidur dengannya. Kalau perlu sampai hamil sekalian. Dengan begitu pernikahan Harvie dan Star tentu tidak akan terjadi kan? Kedua orang tua mereka tidak akan tinggal diam jika sampai Derina dan Harvie bercinta dalam
Read more

Malu-Malu

“Daddy?” Star memanggil sambil mengetuk pintu kamar mandi. Tidak ada sahutan dari Harvie, membuat Star menggigit bibir bawahnya dengan perasaan bersalah. Apa pun yang ingin dilakukan Harvie tadi gagal total Bagaimana bisa berhasil kalau Star terlalu tegang. Saking tegangnya, dia memejamkan mata terlalu rapat dan mengatupkan kedua tangan di depan dada. Persis seperti orang yang sedang berdoa dengan serius. Membuat ciuman panas membara Harvie terhenti karena merasa Star terlalu tegang. Star bahkan bisa mendengar suara Harvie yang susah payah menahan tawa ketika matanya masih terpejam rapat. Setelah itu Harvie hanya tersenyum dan minta izin untuk pergi ke kamar mandi. Meninggalkan Star yang merasa sangat malu setengah mati karena kelakuannya yang bodoh itu. “Dasar bodoh.” Star bergumam sambil mengetuk keningnya dengan keras. “Kalau kau setegang itu, bagaimana bisa membantu Daddy? Sekarang Daddy jadi kesulitan gara-gara kamu Star.” Star kembali mengetuk keningnya beberapa kali. T
Read more

Serangan Pagi

Pagi-pagi sekali, Brian sudah melajukan mobil pribadinya ke kediaman Carlton. Tujuannya hanya satu, mengambilkan pakaian ganti untuk Harvie dan Star. Tapi siapa sangka, Brian langsung disambut oleh teriakan marah Peter. "Di mana Harvie?" tanya Peter dengan wajah merah akibat marah. "Masih di hotel, Pak." Brian bingung melihat situasi di rumah ini. Belum jam enam pagi, tapi sudah kacau. "Hotel katamu? Kau tahu dia di hotel dengan perempuan lain dan kau diam saja?" Peter makin marah. "Maksudnya bagaimana ya, Pak?" tanya Brian makin bingung saja. "Apa kau tidak membaca berita yang muncul dari semalam?" Pertanyaan Peter tentu membuat Brian bingung, tapi lelaki itu memang profesional. Brian segera mengambil ponselnya dan membuka chat yang tidak sempat dibacanya kemarin malam dari tim PR. 'Setelah lamaran yang romantis, Harvie Carlton mabuk dan menghabiskan malam dengan wanita lain.' Brian menganga membaca headline berita yang muncul di berbagai media sosial itu. Belum lagi de
Read more

Di Tempat Umum

Kamar president suite yang dipesan Brian untuk Harvie terletak tidak jauh dari lift. Tidak heran jika teriakan marah Harvie mampu terdengar oleh Brian ketika dia melangkah keluar dari lift. Apalagi karena pintu kamar itu terbuka lebar. Tanpa perlu diperintah lagi, Brian dan Irina berlari ke arah kamar atasan mereka. Dan betapa terkejutnya dua orang asisten itu ketika melihat segerombolan wartawan menyerbu kamar tuanya. “Usir mereka semua dari sini.” Brian memerintahkan dua orang pengawal yang dibawanya untuk berjaga di koridor. Walau sudah memberi perintah, Brian dan Irina masih harus turun tangan langsung. Biar bagaimanapun para wartawan itu cukup banyak, hampir selusin. Brian kini menyesal tidak membawa semua pengawal yang dibawanya naik ke kamar. “Bagaimana bisa ada wartawan di president suite?” teriak Harvie tidak sabaran setelah berpakaian rapi. “Maaf, Pak. Saya kurang hati-hati, tapi ini mungkin berkaitan dengan berita yang muncul dari semalam.” Brian meyerahkan tabletnya p
Read more

Dokumen Penting

Helena menyipitkan mata begitu melihat anak dan calon menantunya tiba di rumah setelah konferensi pers romantis tadi. Dua orang itu bergandengan tangan, tapi Star masih terlihat malu-malu setelah dicium di depan umum. Belum lagi foto yang itu yang diposting di berbagai media sosial dengan caption romantis. “Apa yang kalian lakukan?” tanya Helena dengan ekspresi wajah menuduh. Lebih tepatnya menuduh Harvie karena Helena hanya menatap putranya. “Mama gak lihat konferensi persnya? Harvie sudah menjelaskan semuanya di sana,” jawab Harvie santai saja sambil menggiring Star ke arah tangga.Niatnya sih membawa Star ke kamar dan mereka bisa saling bermanja-manja ria di sana, tapi tentu saja Helena tidak mengizinkan. Helena menyerang Harvie dengan membabi buta, memukul anaknya dengan sekuat tenaga. “Kamu pikir Mama percaya begitu saja? Setelah apa yang terjadi di akhir konferensi pers itu?” Helena terdengar geram dan tak berhenti memukuli Harvie. “Auw, Ma. Aduh. Kok aku dipukuli sih? Harvi
Read more

Tanggal Pernikahan

"Apa yang membuat Nona terus-terusan memegang bibir anda?" Karin yang baru masuk membawa keranjang laundry bertanya. "Oh, Karin. Tidak ada apa-apa kok." Star segera menurunkan tangannya dan mencari kegiatan lain. Namun, itu hanya bertahan sebentar saja. Belum juga semenit Star memainkan ponsel, dirinya sudah gelisah. Dia menggigit bibir bawahnya dan kembali memegang bibirnya dengan gelisah, tanpa disadarinya. "Masih memikirkan yang kemarin?" Karin bertanya setelah keranjang laundry diambil alih oleh Irina, yang segera pergi ke walk in closet untuk menata pakaian Star yang baru selesai disetrika. "Hah?" Star yang baru menyadari kelakuannya segera menjauhkan tangannya dari wajah. "Aku tidak memikirkannya sama sekali kok," kilah Star cepat. "Kalau tidak dipikirkan, kenapa bibirnya dipegangi terus?" "Aku tidak melakukan itu Karin. Perasaanmu saja kali," Star masih belum mau mengakui. Namun, menit berikutnya Star mengumpat pelan ketika lagi-lagi Karin menegurnya dengan
Read more

Tidak Sabar

“Selamat pagi, Tante.” Marcus menyapa Helena yang mengawasi koki di dapur. “Selamat pagi juga Mark. Mau main sama Harvie?” tanya Helena biasa saja. Tidak mengherankan melihat Marcus di rumah ini pada akhir pekan. Dia dan Harvie memang biasa pergi bermain golf bersama sedari pagi, jika tidak ada kegiatan lain. “Iya, Tante. Harvie sudah bangun? Soalnya kami tidak janjian.” “Wah, Harvie belum bangun sih. Soalnya belakangan ini dia sibuk banget.” Kemarin Harvie memang baru naik ke kamar agak malam. Dia mengurus dan memeriksa beberapa berkas terkait persiapan pernikahan. Harvie juga memilih lembur agar pekerjaannya tidak terlalu terganggu dengan persiapan pernikahan. “Oh, ya? Perasaan kantor lagi gak terlalu sibuk deh. Apa Harvie sudah mulai mempersiapkan pernikahan?” Marcus bertanya dengan perasaan was-was. Dia belum menemukan ide lain untuk Harvie dan tidak ingin juga kecolongan. “Kalau untuk itu Tante sih kurang tahu ya. Harvie sama Star belum bilang-bilang.” Helena mengikuti pe
Read more
PREV
1
...
7891011
...
19
DMCA.com Protection Status