Home / Romansa / Callista: Bukan Sugar Baby Biasa / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Callista: Bukan Sugar Baby Biasa: Chapter 61 - Chapter 70

181 Chapters

Pesta Maksiat

"Sepertinya memang banyak yang meninggalkan tenda."Kepala Star keluar dari dalam tenda dan melihat beberapa orang berjalan ke arah hotel. Tiga perempuan dan dua lelaki. Dengan orang yang sebanyak ini, tidak mungkin para senior berbuat macam-macam kan? Sayang sekali, kenyataan tidak seperti itu. Star bahkan merasa syok melihat pemandangan di dalam kamar 304. Dirinya tidak percaya dan pernah berpikir kalau yang seperti ini hanya ada di dalam film biru, tapi sekarang Star melihatnya secara langsung. This is the real sex party. Acaranya belum benar-benar di mulai, tapi Star bisa menebak apa yang akan terjadi. Ini terlalu mengerikan untuk acara berkedok ramah tamah jurusan. Apalagi dengan orang yang sepertinya berjumlah nyaris sepuluh, atau mungkin lebih. "Akhirnya kalian datang juga. Kupikir kalian tidak akan datang." Lelaki senior yang tadi mengajak, bersuara. "Maaf, tapi kurasa kami akan kembali saja." Star menyambar tangan Tere yang sudah terlihat takut, tapi tentu saja me
Read more

Pelukanmu

"Apa kau bilang?" tanya Harvie dengan wajah memerah menahan amarah. "Menurut laporan pengawal yang anda minta untuk mengikuti Nona Star, busnya mengarah ke tempat yang berbeda dari yang disebutkan Nona tempo hari." Brian mengulang kata-katanya. "Nick sialan." Harvie menggeram. Entah mengapa dia merasa bahwa ini adalah ulah Nick. Tentu saja Harvie tidak tahu kalau hal seperti ini sudah sering terjadi. "Berapa orang yang mengikuti Star?" "Ada tiga orang yang mengikuti Nona Star. Tiga lainnya berangkat duluan ke lokasi baru yang sudah diketahui," Brian menjawab sesuai dengan laporan yang tadi di bacanya. Harvie mengangguk mengerti. Harusnya jika seperti itu sih tidak akan ada masalah, tapi dia merasa tidak tenang. Dia perlu melihat keadaan Star denga mata kepalanya sendiri. "Padatkan jadwalku. Aku akan menyusul Star secepat mungkin." Harvie memberi perintah. "Kalau begitu saya permisi untuk memberitahu orang-orang kalau rapat akan dimajukan." Brian tidak menunggu jawaban da
Read more

Tidur Bersama

"Sungguh? Kau benar tidak apa-apa?" Harvie melepas pelukannya dan mulai memeriksa Star mulai dari wajahnya. Dia menangkup kedua pipi Star dengan sedikit tekanan, membuat bibir gadis itu sedikit maju. Harvie memeriksa setiap inci wajah Star sebelum memutar tubuh gadis itu, memeriksa apakah dia terluka atau tidak. "Si brengsek itu tidak melakukan apa-apa padamu kan?" tanya Harvie dengan nada suara yang terdengar sangat marah. "Saya tidak apa-apa, Daddy." Star tertawa pelan melihat kelakuan Harvie yang masih sibuk meneliti tubuhnya. Kegiatan Harvie itu sama sekali tidak membuat Star merasa risih. Padahal biasanya Star sudah akan menegur lelaki yang menatap tubuhnya teralu lama. Mungkin karena Harvie hanya ingin memastikan kondisinya, dan mungkin karena Harvie yang melakukannya. Kalau yang melakukan itu Brian yang berdiri di belakang Harvie, Star merasa yakin akan langsung menamparnya. "Apa yang kau tertawakan?" tanya Harvie masih merasa marah. "Tidak ada." Star menggeleng, sambil
Read more

Ada yang Berubah

Pagi hari ini terasa dingin, tapi Star merasa hangat dan nyaman. Dia menggeliat pelan, tapi rasanya agak tidak bebas bergerak. Star sudah hendak protes ketika indra penciumannya mengenali bau maskulin yang sudah mulai dihafalnya. Itu membuat Star tersenyum dengan mata yang masih terpejam. "Daddy," gumam Star pelan, lalu membuka mata perlahan, dan mendapati sosok Harvie masih terlelap. Terlihat begitu damai dan sangat tampan. Wajah Harvie memiliki rambut-rambut halus di rahangnya yang biasanya mulus itu. Sepertinya Daddy-nya ini lupa bercukur dan penampilan ini membuat Harvie terlihat lebih dewasa dan seksi. Tangan Star terulur menyentuh rahang Harvie. Merasakan tekstur kasar akibat bakal janggut di rahang tegas milik Harvie. Kegiatan yang sangat meyenangkan bagi Star. "Suka?" Suara serak Harvie membuat tangan Star berhenti sejenak. Hanya sejenak saja sebelum kembali menelusuri rahang Harvie sampai puas. "Apa mulai sekarang aku tidak perlu bercukur?" tanya Harvie masih dengan
Read more

Hukuman yang Pantas

"Astaga Star! Kamu gak apa-apa kan Nak?" tanya Helena panik ketika menyambut Star di teras rumah. "Gak apa-apa kok, Ma." "Kalau gak apa-apa kok cemberut?" Helena memperhatikan raut wajah Star yang sedikit mendung. Star tidak menjawab Helena dan malah mengalihkan pandangannya ke arah mobil. Lebih tepatnya ke arah Harvie yang terlihat sedang sibuk dengan tabletnya. Setelah sopir menurunkan semua barangnya dan mobil melaju pergi entah ke mana, Star masih belum melepas tatapannya. Melihat hal ini Helena hanya menghela napas panjang. "Bertengkar sama Harvie ya?" tanya Helena lembut dan Star hanya menggeleng. "Lalu kenapa?" "Star juga gak tahu. Tadi pagi Daddy baik-baik saja, tapi pas habis mandi tadi Daddy gak bicara sama Star sampai barusan." Star menjawab dengan suara lesu. "Udah gak usah dipikirin. Mungkin Harvie tiba-tiba ada urusan kerja yang bikin sakit kepala." Helena mencoba menghibur Star. Helena akhirnya tersenyum setelah melihat Star mengangguk. Demi membuat Star t
Read more

Rubah Betina

"Kenapa belum tidur?" Harvie menjawab panggilan video call Star dengan senyum tipis. Walau sudah mulai menyadari perasaannya, Harvie masih merasa belum seyakin itu. Dia memutuskan untuk menyendiri selama beberapa waktu ke depan dan menyibukkan diri dengan pekerjaan. Namun, siapa yang menyangka Star akan menelepon? Panggilan video call pula. Itu membuat Harvie refleks mengangkat panggilan itu dan tersenyum, bahkan dia yang awalnya sedikit stress kini menjadi lebih baik setelah melihat wajah Star. "Apa aku ada salah sama Daddy?" Star bertanya langsung tanpa basa-basi. Sudah dua hari dia didiami oleh Harvie dan Star sudah tidak tahan lagi. Karena itulah dia memutuskan untuk menelepon Harvie. Karena sudah dua hari juga tidak melihat lelaki itu, Star memutuskan untuk melakukan panggilan video call. "Maksudnya?" tanya Harvie bingung, telah melupakan kalau dia mendiami Star dua hari ini. "Daddy mendiamiku dua hari ini," jawab Star jujur. "Aku pikir aku berbuat salah dan memikirka
Read more

Bayi Besar

"Apa aku sudah cukup rapi?"Setelah panggilan video call dengan Harvie terputus, Star segera merapikan diri dan keluar ke ruang tamu untuk menunggu lelaki itu. Bahkan boneka beruang Star juga ditata ulang agar tidak terlalu mengganggu nantinya. Saat bunyi beep pelan terdengar dari pintu, Star segera berdiri dan menunggu tak jauh dari pintu. Keningnya berkerut ketika Harvie tidak kunjung masuk setelah dia menunggu sekitar dua menitan. Penasaran dengan apa yang menahan Harvie, Star memutuskan untuk membuma pintu. Betapa terkejutnya Star ketika menemukan Harvie tidak sendirian di depan pintu. Makin terkejut lagi karena ternyata itu adalah Irish dengan penampilan super seksi. Awalnya Star hanya merasa terganggu dan tidak suka dengan kehadiran Irish. Karena itu pula Star berusaha menghalangi Harvie memandangi Irish yang seksi (walau percuma saja, sebab Harvie jauh lebih tinggi). Namun rasa tidak suka itu berubah menjadi amarah ketika Irish menerobos masuk seenaknya. Dan tanpa bisa
Read more

Bertemu Mantan

Setelah kemarin malam ditenangkan oleh Harvie, pagi ini Star kembali terlihat ingin memakan Irish hidup-hidup. Bagaimana tidak? Star secara tidak langsung telah mengatakan keberatannya dengan pakaian Irish, tapi pagi ini gadis itu memakai pakaian seksi lagi. Kali ini sweater putih oversize yang sekaigus menjadi piyama Irish semalam. Yang jadi masalahnya adalah, Irish sepertinya hanya menggunakan celana dalam di balik baju kebesaran itu. Paha mulusnya terlihat jeas, karena bajunya hanya menutupi setengah paha. Kerah sweaternya melorot turun melewati bahu kirinya. "Guten morgen," sahut Irish santai dari atas bar stool, seolah tidak ada yang pernah terjadi semalam. Irish menatap Star seperti biasanya. Sebaliknya mata Star terliat mengobarkan api amarah dan mereka saling bertatapan intens. Irish baru memutuskan kontak mata ketika melihat Harvie keluar dari kamar yang sama dengan Star. "Kalian tidur bersama?" tanya Irish sedikit terkejut. Jangankan Irish, Karin dan Irina yang sedang
Read more

Putus

"Apa?" Tania berteriak tidak percaya mendengar kata-kata Star. "Apa anda tuli?" tanya Star makin ketus saja. Star yang mengembalikan kata-kata Tania pada Brian, membuat Brian kesulitan menahan tawa. Dan sialnya Tania mendengar dan berbalik memelototi Brian. "Aku gak tuli, tapi tidak mungkin Harvie punya tunangan. Apalagi yang jauh lebih muda. Berapa sih umurmu? Dua puluh ya?" Star mendengkus kesal. Dia sudah susah payah dandan begini dan hasilnya dia cuma terlihat dua tahun lebih tua dari usianya? Yang benar saja. Star tidak terima, tapi tidak mungkin juga marah karena alasan absurd. Hanya orang gila yang mau dibilangi tua dan Star adalah salah satu orang gilanya. "Delapan belas. Ada masalah dengan itu?" Bukan Star yang membalas, tapi Harvie. Itu pun dengan wajah kesal. "Seriouslly? Kamu ninggalin aku buat anak bau kencur gini?" tanya Tania tidak terima. "Aku ninggalin kamu gimana maksudnya? Setahuku aku gak pernah ninggalin orang tanpa pamit gitu." Harvie mengerti apa
Read more

Bukan Saingan

"Apa yang kalian lakukan?" Star refleks mendorong Harvie menjauh dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Dia tidak perlu berbalik untuk melihat siapa yang berbicara karena sudah mengenali pemilik suara itu. Ketahuan berbuat tak senonoh itu sungguh sangat memalkukan. Terutama karena yang memergokinya adalah orang yang dikenali Star. Kini dia tidak punya muka lagi untuk bertemu dengan Helena, apalagi Peter. "Ada apa ini?" Peter melirik Harvie dan Star secara bergantian. Tidak mengerti kenapa dua orang ini harus berciuman di depan umum. Tadi Peter hanya sempat dengar selentingan dari asistennya kalau terjadi sesuatu di depan ruangan Harvie. Kebetulan saja dia memang mau mendiskusikan sesuatu dengan Harvie, makanya dia memutuskan untuk singgah, tapi siapa sangka akan menemukan pemandangan seperti tadi. "Itu, Pa. Anu ...." Harvie terbata-bata tidak tahu harus mengatakan apa. Senakal-nakalnya Harvie, baru kali ini dia kepergok bermesraan dengan seorang wanita. Tidak mendapat
Read more
PREV
1
...
56789
...
19
DMCA.com Protection Status