“Ya, Tante?” tanya Star dengan mata membulat. “Kok Tante lagi sih, Star?” Helena langsung protes. “Maaf, Ma.” Star meringis pelan. “Coba shareloc tempatmu sekarang. Biar Mama yang jemput.” “Hah?” ucap kaget Star. “Mama yang bakal jemput kamu, Star. Ih, kamu kenapa sih? Udah tiga kali loh Mama bilangin.” “Oh, iya Ma. Soalnya Star lagi urus sesuatu, jadi gak fokus.” Star terdengar makin gugup saja. Bagaimana mungkin Star membiarkan Helena datang menjemputnya. Dia tidak mungkin menggunakan make upnya di depan Helena. Menghapus make up di kampus sekalipun terlalu riskan, bagaimana kalau ada yang melihatnya? Terutama karena Hillary cukup sering menempel dengannya. “Oh ya udah. Nanti kamu kirimin saja alamatnya, nanti biar Mama tungguin kamu selesai.” “Hah? Gak usah deh, Ma. Takutnya saya lama,” Star segera menolak. “Gak apa-apa kok. Sekalian nanti bisa jalan-jalan keliling kampusmu. Siapa tahu ada jajanan yang menarik di kantin.” Tawa Helena justru membuat Star merinding. Ini
Read more