Home / Romansa / Callista: Bukan Sugar Baby Biasa / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Callista: Bukan Sugar Baby Biasa: Chapter 71 - Chapter 80

181 Chapters

Penawaran

Marcus membuka pintu ruang kerjanya dengan sangat kasar. Sampai-sampai sekretarisnya terkejut setengah mati. Belum lagi Marcus langsung menggebrak meja kerjanya dengan sangat keras. Tadinya Marcus hendak ke ruangan Harvie untuk membicarakan soal pekerjaan, sekalian membicarakan soal Nick. Siapa yang menyangka kalau di sana dia akan menonton pertunjukan yang membuatnya naik darah. "Sialan. Brengsek." Umpatan demi umpatan keluar dari mulut Marcus. Kelakuan Nick memang sangat kurang ajar, Marcus tidak menyukai kelakuan adiknya dan sudah menemukan hukuman yang lumayan. Tapi dia juga tidak suka Harvie dicium oleh Star seperti tadi. Sebut saja Marcus gila, tapi dia jatuh cinta pada Star sejak pandangan pertama. Tapi Harvie mendahului dirinya. Walau awalnya cuma sandiwara, Marcus melihat kalau Harvie mulai serius. Dan demi persahabatan, Marcus mencoba untuk melupakan Star. Namun ternyata hal itu sangat sulit. Terutama karena Star selalu berkeliaran disekitar Harvie. Sekuat apa
Read more

Melelahkan

“Kamu di mana sih Star? Mama dari apartemen loh, tapi kamu gak ada. Katanya pergi sama Harvie ya?” Helena mengeluh lewat sambungan telepon. “Iya Ma. Saya sedang di kantor Kak Harvie,” jawab Star yang juga enggan memanggil Harvie dengan sebutan daddy ketika berbicara dengan Helena. Aneh rasanya. “Mama jemput ya. Kita main ke mall bareng dengan Yvonne.” “Okay.” Star sedikit ragu menjawab Helena. Sejujurnya Star masih mau tinggal di kantor Harvie dan belajar beberapa hal seperti yang dikatakan Peter. Tapi Star tidak sanggup juga menolak Helena, apalagi jika ada Yvonne. "Mama mau jemput," gumam Star sambil meletakkan kembali ponselnya ke tas. "Katanya mau ke mall bareng Yvonne. Gak apa-apa kan?" "Ya, gak apa-apa dong. Kan Daddy udah bilang, kamu mau ngapain aja terserah kamu." Star tersenyum manis mendengar Harvie. Lelaki itu memang nyaris tidak pernah membuatnya tidak bahagia. Kecuali waktu awal-awal kenalan tentunya. Tapi belakangan ini Star selalu merasa bahagia dekat dengan
Read more

Mereka Tahu

"Mall lagi?" tanya Star dengan kedua alis terangkat naik. Makin hari Star memang makin sibuk. Bukan sibuk persiapan kuliah. Bukan juga sibuk bantuin Harvie, tapi sibuk nge-mal. Sejak Star mengatakan jadwal kuliahnya sudah keluar, Helena terus-terusan mengajaknya ke mall. Dia dibelikan banyak pakaian berbagai model yang sekiranya bisa dipakai ke kampus. Saking banyaknya, lemari di apartemen sudah tidak bisa menampung lagi. Terutama karena Star juga dibelikan tas, sepatu dan aksesoris. Terpaksa beberapa diungsikan ke rumah Helena. Hari ini Star berpikir dirinya akan bebas karena harus mengambil jas almamater dan barang lainnya, tapi Helena tidak membiarkannya lolos. Helena bersikeras mengantar Star ke kampus dan menunggunya, kemudian mereka akan ke mall lagi. "Apa Mama ikut jalan-jalan keliling kampus kamu aja ya? Sekalian ajakin Yvonne keliling, biar dia gak bosan." "Hah?" gumam Star kaget. "Tapi matahari lagi terik nih, Ma. Nanti gosong lagi." Jangan gila dong. Kalau Y
Read more

Mengakui Star

"Bagaimana Mama bisa ada di sini?" Star refleks berdiri dari kursinya. Panggilan Star itu membuat dua yang lainnya membelalak. Bagaimana tidak? Botanica Garden adalah jaringan gift dan flower shop terbesar yang pernah ada. Bisnis yang bisa dikembangkan dengan sangat baik oleh Hera Arwen, satu-satunya pebisnis wanita Indonesia yang pernah jadi cover majalah Forbes. Hera Arwen pernah jadi trending topik di berbagai lini media sosial dan media masa. Nyaris semua wanita mengenal dan menyanjungnya, termasuk Hillary dan Tere. "Boleh Mama bicara sebentar?" tanya Hera canggung sambil melirik dua sahabat anaknya sekilas. "Oh, iya. Silakan Tante," Hillary yang menjawab dan langsung disikut oleh Tere. Refleks Hillary menampar mulutnya pelan, seharusnya bukan dia yang menjawab. Star tidak mempermasalahkan jawaban yang diberikan Hillary. Toh di tempat umum seperti ini Star tidak bisa menolak Hera. Yvonne yang sudah terlelap setelah minum susu, segera dititipkan pada pengasuh yang j
Read more

Meminta Bantuan

"Babe?" panggilan Harvie membuyarkan kekagetan semua orang. "Daddy?" gumam Star bingung. Sejak keluar dari rumah, Star belum menghubungi Harvie. Begitu juga sebaliknya, jadi bagaimana bisa Harvie menemukannya di mal? Dan terlebih dengan keadaan seperti ini. "Kok bisa ada di sini?" tanya Star bingung. "Kamu gak angkat telepon. Makanya telepon Mama dan dia bilang ninggalin kamu di sini. Aku gak ganggu kan?" Harvie merangkul pinggang Star dengan mesra. "Gak kok. Kita juga sudah selesai. Iya kan, Ma?" Pertanyaan Star segera dijawab dengan anggukan kepala Hera. "Okay. Kalau gitu giliran kita yang kencan. Kami pamit dulu ya, Ma." Harvie tersenyum manis saat pamit dengan Hera. Hera cukup terkejut dengan panggilan Harvie padanya. Walau begitu, Hera berhasil menyunggingkan senyum. Senyuman Hera sudah dianggap persetujuan dari wanita itu, dan Harvie segera menggiring Star yang sedang memperbaiki posisi Yvonne dalam gendongannya. Memasuki usia enam bulan, Yvonne sudah bisa menega
Read more

Peraturan Menikah

"Harga saham kita menurun." Brian memberikan laporan pada Harvie. "Kok bisa?" tanya Harvie bingung. "Pak Harvie belum lihat berita yang keluar pagi tadi?" "Yang mana?" tanya Harvie makin bingung. "Yang soal Anda dan Nona Star," jawab Brian dengan helaan napas panjang. Bagaimana bis atasannya ini terlihat begitu santai. "Oh, yang itu. Kamu urus saja deh." Harvie terlihat tidak khawatir dan tidak ada niatan sama sekali mengurusinya. Bukan karena Harvie tidak peduli, tapi karena baginya, itu bukanlah hal yang penting. Yang penting bagi Harvie saat ini adalah bagaimana nanti dia harus melamar Star? "Pak, ini bukan hal yang bisa saya selesaikan sendiri. Para pemegang saham meminta rapat dadakan." "Mau apa lagi orang-orang itu?" tanya Harvie cuek. "Gosip soal anda yang punya anak diluar nikah membuat semua orang gusar. Itu isu paling kencang berhembus diluar." Brian menjelaskan. "Biar Papa yang urus deh. Aku ada urusan yang jauh lebih penting," Harvie benar-benar t
Read more

Bantuan Derina

"Untung saja kemarin kamu nginap di sini, Star. Dalam waktu dekat jangan ke mana-mana dulu ya. Banyak wartawan." Helena memberi nasihat pada calon meanantunya. "Tapi bagaimana kalau Star udah masuk kuliah minggu depan?" tanyanya bingung. "Gak akan sampai minggu depan juga kok. Paling lama juga pas acara kantor lusa udah kelar masalahnya." Helena meyakinkan. Star sebenarnya tidak ada masalah. Toh dia masih bisa keluar rumah dengan menyamar, tapi jika Helena meminta untuk tidak keluar, memang lebih nyaman tinggal di rumah ini. Setidaknya lebih banyak hiburan di sini dibanding dengan apartemen. Selain ada Yvonne, di rumah besar ini ada kolam renang dan gym. Jadi Star bisa menghabiskan waktu dengan lebih produktif dan sehat. "Tapi, omong-omong. Star gak keberatan kan kalau misalnya pernikahannya di majukan?" "Gak masalah kok, Ma. Star ikut saja." Star tersenyum tipis ketika menjawabnya. Jujur saja, bayangan tinggal serumah dengan Harvie membuat Star senang. Apalagi kala
Read more

Pengakuan

Derum halus mesin mobil membuat Star yang duduk di ruang tamu segera beranjak keluar. Nyaris berlari dengan mata berbinar. Namun binar di mata Star segera menghilang begitu melihat siapa yang datang siang ini. Tadinya Star berpikir itu adalah Harvie yang pulang makan siang dan pergi menyambutnya di teras. Tapi ternyata itu adalah Marcus. "Ada apa dengan wajahmu itu?" tanya Marcus dengan kekehan riang. "Tidak ada apa-apa," jawab Star ketus. Star yang memang tidak berniat menyambut Marcus, segera berbalik masuk kembali ke dalam rumah. Padahal dia berharap Harvie berubah pikiran dan akan makan siang di rumah."Loh, kok tiba-tiba masuk sih?" Marcus mengejar Star ke dalam rumah. Star tentu enggan menjawab Marcus. Untung saja Helena datang segera mengambil alih pembicaraan dengan cepat. "Tumben ada Marcus di sini siang-siang bolong. Gak kerja?" "Saya datang buat cari Harvie, Tan. Katanya dia mau pulang makan siang," jawabnya santai. Jawaban Marcus membuat Star refleks menoleh. Per
Read more

Daddyzone

"Babe? Masih marah?" tanya Harvie mengelus pelan puncak kepala Star sebelum bergabung di meja makan pagi ini. "Saya gak pernah marah," jawab Star dengan tenang. Oke. Star memang masih marah. Dia barusan kembali menggunakan sapaan formal dan Harvie menyimpulkan gadis itu sedang marah. Padahal Harvie sudah menjelaskan kronologisnya dengan sedetil mungkin. Meyakinkan Star kalau tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan Derina. Derina memang menggoda Harvie. Tapi sebelum Harvie sempat bereaksi, dia segera menyingkirkan Derina dan keluar dari ruangannya secepat kilat. Meninggalkan Derina yang tersungkur di lantai. Harvie yang kebetulan melirik Helena, mendapat kode mata dari ibunya itu. Helena meminta penjelasan lewat kode mata dan Harvie hanya mengedikkan bahu. Dia tidak ingin orang tuanya tahu. "Star ikut Daddy ke kantor ya." Harvie mencoba bertanya pada Star. Harvie berniat untuk membawa Star ke kantor dengan maksud untuk membiarkan Star mengawasinya. Untuk meyakinkan Star kalau d
Read more

Kecewa

Setelah sarapan tadi Star yang cemberut. Maka waktu makan malam sekarang ini, Harvie yang cemberut. Star sampai melirik Harvie takut-takut karena lelaki itu terlihat menyeramkan. Suara dentingan sendok yang terjatuh di atas piring membuat Star tersentak. Kali ini bukan hanya Star saja, tapi semua orang melihat Harvie. "Kamu kenapa sih, Vie? Kelihatannya suntuk banget," Peter akhirnya bertanya. "Harvie mau ke kamar." Bukannya menjawab, Harvie malah melarikan diri tanpa menghabiskan makan malamnya. Bahkan dia nyaris tidak menyentuh makanannya sama sekali. Padahal ada sambal nanas buatan Star yang biasanya akan dihabiskan oleh Harvie seorang diri. "Kalian kenapa sih? Pulang bukannya baikan malah tambah parah." Helena menyeletuk asal, membuat Star makin kepikiran. "Biar Star nyusul Kak Harvie." Star bergegas menyusul Harvie tanpa peduli panggilan Helena. Harvie yang baru saja berbaring sebentar, menghela napas mendengar ketukan di pintu kamarnya. Dirinya sudah bisa mend
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status