Semua Bab Callista: Bukan Sugar Baby Biasa: Bab 141 - Bab 150

181 Bab

Waktu Bermain Sudah Habis

"Brian." Irish berteriak memanggil asisten pribadi Harvie itu dengan nada riang. Yeah. Irish menjadi lebih riang ketika mendengar Brian behasil membawa Harvie ke hotel dalam keadaan setengah sadar. "Gimana?" tanya Irish sambil bergelayut manja pada Brian. "Kamu ini beneran suka sama aku atau Harvie sih?' tanya Brian sok cemburu, padahal sebenarnya dia sudah mau muntah. Untung saja Brian sudah terima 'DP' dari Irish, kalau gak mana mau dia akting seperti ini. "Aduh, Sayang. Aku kan cuma mau balas dendam sama Harvie. Yang penting kan endingnya sama kamu." Irish makin bersandar manja saja. "What the hell?" Suara familiar yang baru saja mengumpat itu, membuat Brian menoleh ke arah suara dan langsung ikut mengumpat. Derina memisahkan diri dari teman-temannya dan mendatangi Brian. Dia memandangi Brian dan Irish bergantian dengan padangan jijik. Derina mengenali Irish sebagai pemeran wanita di video yang pernah dilihatnya secara tidak sengaja di kantor Harvie. Derina waktu itu langsun
Baca selengkapnya

Mulai Menyesal

"Apa yang perempuan gila itu katakan?" teriak Derina tidak percaya. Brian dan Derina tengah menonton kejadian di kamar sebelah, lengkap dengan rekaman suaranya. Baik Brian maupun Derina menatap tak percaya pada Irish yang terus berceloteh. "Perempuan yang kamu sebut gila itu temanmu loh," balas Brian melupakan sopan santun. Berteman selama setahun, ternyata tidak membuat Derina mengenali Irish. Irish yang dikenalinya tidak segila ini. "Apa masalahnya dengan Kak Harvie?" tanya Derina penasaran. "Aku tidak tahu. Aku tahunya perempuan ini terobsesi dengan Nona Star. Dia terobsesi membuat Nona Star menderita dan sejenisnya." Brian menjelaskan secara singkat, sebelum mendengar namanya dipanggil oleh Harvie. Brian dan Derina buru-buru ke kamar sebelah menggunakan pintu penghubung untuk segera menyelamatkan Harvie.*** "Waktu bermainmu sudah habis Irish," bisik Harvie dengan senyum miring. "Oh. Apa karena sudah sadar sekarang kau mau serius untuk bercinta denganku?" tanya Irish deng
Baca selengkapnya

Masa Lalu

“Pa, tidakkah ini keterlaluan?” tanya Zeus pada ayahnya. “Bayi itu baru kemarin dilahirkan dan sudah dipisahkan dengan ibunya?” “Kalau kau tidak berkeliaran diluar dengan berbagai macam wanita, ini tidak akan terjadi.” Zeus balik digertak oleh ayahnya. “Kenapa jadi aku yang disalahkan? Yang memaksa menikah kan Papa.” Zeus membantah. Tidak terima dirinya disalahkan. “Kalau kau tidak menghamilinya, Papa juga tidak akan memaksamu. Menurutmu pihak keluarga mereka tidak akan menuntut kita? Keluarganya juga bukan keluarga sembarangan.” Zeus hanya bisa terima diteriaki oleh ayahnya. Memang awal mula semua ini karena dirinya sendiri, tapi kenapa juga ayahnya harus sampai seperti ini. Bagi Zeus ini jauh lebih jahat dari dirinya yang selingkuh sana-sini. Zeus menyadari kalau kelakuannya tidak benar, tapi entah mengapa dirinya lebih memilih main di luar dan membiarkan istrinya sendiri di rumah. Mungkin karena masih merasa marah dipaksa menikah ketika dirinya sendiri belum siap. Zeus jug
Baca selengkapnya

Hukuman

"Bisa gak sih, lain kali kau mau sesuatu jangan histeris gitu?" tanya Harvie dengan helaan napas panjang. Star tidak menjawab pertanyaan Harvie. Dia justru mengulurkan kedua tangannya, meminta kantongan yang sedang ditenteng suaminya itu. "Thank you," gumam Star bahagia. Dia mulai membuka kantongan yang berisi sebaskon ayam siap saji. Yes. Star yang biasanya hidup sehat itu malah ngidam 'makanan sampah'. Dia bahkan langsung mencari bagian paha yang biasanya dihindari jika harus makan ayam. Star terlihat sangat bahagia mengunyah paha ayamnya. "Ingat ya. Jangan keseringan makan begituan." Bella menyela kebahagian Star dengan ocehan kedokteran yang sedikit banyak dia tahu. "Itu gak baik buat pertumbuhan janin, terutama karena kamu habis pendarahan yang lumayan banyak." Bella sengaja menakut-nakuti Star. "Ya, aku kan cuma mau makan sepotong. Mana mungkin juga aku habisin ini semua," keluh Star dengan raut wajah cemberut. Nafsu makan Star hilang seketika. Dia melempar paha ayamnya
Baca selengkapnya

Rujuk

“Astaga, Rin. Kan sudah kubilang jangan biarkan orang lain masuk.” Hera langsung berteriak begitu mendengar pintu ruangannya terbuka. “Ini aku.” Bukan asistennya yang menjawab, tapi Zeus. Suara suaminya itu membuat Hera yang sedang berbaring dengan mata terpejam, langsung bangun ke posisi duduk. Akibatnya Hera yang dari awal sudah pusing, makin pusing saja dengan gerakan tiba-tibanya itu. “Kalau pusing berbaring saja lagi.” Zeus dengan santainya duduk di sofa tunggal. Mengamati istrinya yang mau tidak mau harus berbaring lagi di sofa two seater yang ada dalam ruangan kerjanya itu. “Mau apa sih kau ke sini?” tanya Hera dengan lengan yang menutupi matanya. Zeus tidak menjawab. Dia justru berdiri dan memungut blazer milik Hera yang terjatuh di lantai dan mengembalikan benda itu ke tempatnya semula, menutupi area lutut dan kaki Hera yang hari ini menggunakan rok selutut. “Apa sih yang kau lakukan?” Hera melirik Zeus yang kini melepas jasnya. “Memangnya kamu gak dingin?” tanya
Baca selengkapnya

Tinggal Bersama

“Ehm, apa kalian janjian atau gimana sih?” Star melirik kedua orang tuanya yang entah kebetulan atau tidak datang bersamaan. Belum lagi pakaian mereka yang terkesan serasi, sama-sama berwarna Navy. “Tentu saja tidak.” “Tentu saja ya.” Hera dan Zeus menjawab bersamaan. Hera dengan nada ngegas dan ketusnya, Zeus dengan nada tenang. Dua jawaban yang kontras itu membuat Star saja tertawa. Jangankan Star Harvie, Helena dan Peter saja nyaris tertawa. “Maaf. Tapi kurasa kami sudah harus pulang.” Peter menarik istirnya untuk segera beranjak. "Eh, bukannya Papa baru tiba? Kok langsung pulang lagi sih?" Helena bertanya dengan nada bingung. "Kan Papa datang buat jemput Mama." Peter menggeram gemas sembari memberi kode lewat tatapan matanya. "Oh, iya. Mama lupa kalau ada arisan siang ini." Helena segera menyahut begitu mengerti maksud suaminya. Peter ingin memberikan waktu bagi orang tua dan anak itu untuk mengobrol. "Maaf ya. Kami duluan." Helena memberi senyuman terbaiknya. Hera da
Baca selengkapnya

Pemandangan Indah

"Aku bisa gila." Harvie mendesah pelan. Setelah kemarin mendapati istrinya dibelikan makanan cepat saji oleh mertuanya, sekarang Harvie harus menghadapi kenyataan harus tinggal di rumah mertua selama seminggu ke depan. Sejujurnya, Harvie tidak masalah dengan keputusan Star yang mau tinggal di rumah orang tuanya. Harvie juga tidak merasa keberatan ketika Star lebih memilih untuk bermanja-manja pada orang tuanya. Perubahan sikap Hera dan Zeus memang bisa dibilang terlalu tiba-tiba. Terutama untuk Zeus. Tapi Star juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. 'Mumpung mereka lagi rukun.' Itu yang dikatakan Star. tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah, Star juga ingin tidur bersama kedua orang tuanya. Tentunya itu membuat Harvie sendirian di kamar asing dan membuatnya tidak nyaman itu. "Nasib. Nasib." Harvie menggerutu. "Mana mau ngapa-ngapain juga rasanya gak enak karena bukan rumah sendiri." "Makanya, Vie. Sapa suruh nikah sama anak kecil yang manja," gumam Harvie pelan
Baca selengkapnya

Mengunjungi Irish

"Mau apa kau datang ke sini?" Irish mendesis ketika dia digiring ke ruang tamu oleh Karin. Selama beberapa minggu ini, Irish hanya ditahan di penthouse milik Star dengan penjagaan ketat. Selain Karin, total ada 5 pengawal yang berjaga bergantian. Dua berjaga tepat di luar pintu, tiga berjaga di dalam dan satu diantara mereka adalah perempuan. Yang perempuan akan membantu Karin mengawasi Irish dari dekat. Belum lagi yang berjaga di depan lift. Dengan penjagaan seketat itu, harusnya Harvie tidak perlu khawatir dengan keselamatan Star. Tapi baik dirinya maupun Zeus, ikut mengawal Star untuk menemui Irish. Hera juga ingin ikut, tapi keadaannya tidak memungkinkan. Setelah sepagian muntah, Hera menjadi lemas dan harus berbaring. Hamil diusia tua memang bukanlah hal yang mudah. Jangankan Hera, Zeus yang benar-benar terkena sindrom couvade juga sempat tumbang beberapa waktu lalu. Sekarang pun sepertinya Zeus sedang menahan perasaan mualnya di belakang Star."Tentu saja aku datang untuk m
Baca selengkapnya

Gara-gara Mommy

"Tolong dijaga agar istrinya tidak terlalu stress. Tetutama di trisemester pertama yang lebih rentan ini." Dokter menatap Harvie dan Star bergantian. Baru sebulan hamil, tapi Star sudah dua kali ke rumah sakit. Dalam pikiran si dokter, jelas sekali terlihat kalau Harvie tidak mengurus istrinya yang masih muda ini dengan baik. Atau mereka memang tidak harmonis. "Sepelik apa pun masalah rumah tangga kalian, tolong diperhatikan agar Mbak Star tidak stres dan kelelahan. Apalagi dia masih sangat muda, ditambah dengan stres berlebihan akan berdampak pada kesehatan janin." Harvie hanya meringis mendengar nasihat dan penjelasan panjang lebar dari si dokter. Memang kesalahannya karena membiarkan Star bertemu dengan Irish. “Pastikan istri anda istirahat total selama beberapa hari ke depan. Kalau bisa selama seminggu. Usahakan dia senang dan tenang,” lanjut si dokter dengan lebih lembut. “Eh, tapi kuliah saya nanti gimana dong?” Star refleks bertanya. “Mungkin lebih baik cuti saj
Baca selengkapnya

Calon Pebinor

"Mau ke mana?" tanya Harvie ketika melihat Star sudah sangat rapih di pagi hari yang cerah ini. "Aku mau shopping bareng Mama Hera dan Yvonne." Star menjawab dengan santai, sembari duduk di kursinya untuk mulai sarapan. "Star, bukannya Daddy mau ngelarang yah. Tapi kamu yakin sudah kuat jalan?" tanya Harvie lembut. Dia tidak mau Star sampai menangis lagi. "Aku kan sudah istirahat di rumah lebih dari seminggu, Daddy. Aku kuat kok. Lagian Mama juga lagi hamil dan gak bakal kuat jalan lama-lama." Star menjawab dengan entengnya. "Emang Mama kamu udah berapa bulan?" tanya Helena penasaran. "Kalau gak salah, cuma selisih sebulan denganku." Star mencoba untuk mengingat dengan akurat. "Oh, emang hamil kali ini berat ya buat Hera?" Helena bertanya lagi. "Kata Mama Hera sih iya. Katanya waktu hamil aku dulu mualnya gak separah sekarang. Udah mendingan sih, tapi masih lemas. Papa yang parah sekarang." "Papa? Maksudmu Zeus?" Kali ini Peter yang bertanya. "Ya. Papa Zeus juga munta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
19
DMCA.com Protection Status