Semua Bab Callista: Bukan Sugar Baby Biasa: Bab 151 - Bab 160

181 Bab

Bertengkar Lagi

"Sayang. My Baby Boo? Ngapain sih?" Harvie terus-terusan memanggil Star dengan manja, tapi tak kunjung juga mendapat perhatian istrinya. Kecupan beruntun di perut Star juga tidak membuatnya mendapat perhatian. Star masih menatap layar ponsel sambil sesekali cekikikan. "Lagi baca apaan sih? Kok seru bannget?" Harvie beranjak menempelkan pipinya ke pipi Star, ikut melihat apa yang dilakukan istrinya. Kening Harvie langsung berkerut menemukan sang istri sedang membalas chat dari seseorang. "Siapa itu Julian?" Tanpa permisi, Harvie langsung menyambar ponsel Star dan melihat isi percakapan istrinya dan Julian ini. "Ih, Daddy apaan sih?" Star berusaha mengambil ponselnya. "Balikin." Bukannya mengembalikan ponsel Star, Harvie malah makin menjauhkan benda itu. Dia dengan tidak sopannya membaca semua pesan yang dikirim oleh Julian-Julian ini sejak sejam lalu. Oh, bahkan dari semalam. "Selamat tidur peri cantik?" Harvie melotot melihat tulisan itu. "Sweet dream? Mimpiin yang manis
Baca selengkapnya

Kangen

Star sedikit tersentak merasakan pipinya dipukul lumayan keras. Matanya yang terpejam perlahan membuka. Menemukan wajah Yvonne tepat di depan wajahnya. Bayi yang sedang berbaring itu sedang memukul-mukul pipi Star yang juga sedang berbaring miring dengan ceria. Melihat keceriaan Yvonne, mau tidak mau Star ikut tersenyum. Dari posisinya, Star bisa melihat warna langit diluar sudah berbah menjadi jingga. Itu berarti dia tidur cukup lama dan melewatkan jam makan siang. Tadi dia mengunci diri di kamar Yvonne hampir selama dua jam, menunggui Hera yang terjebak macet. Begitu ibunya datang, Star segera berlalu pergi dengan membawa Yvonne begitu saja. Bahkan tidak pamit pada siapa pun juga. "Enak ya jadi anak bayi. Gak ada yang perlu dipikirin." Star bergumam lirih, mengelus pipi Yvonne dengan punggung tangannya. Yvonne yang senang dapat perhatian dari ibu angkatnya, memekik bahagia dan makin memukul pipi Star. Star tidak keberatan jadi samsak si kecil Yvonne. Itu justru membantun
Baca selengkapnya

Menggoda Istri Orang

"Kamu kok manis banet sih, Babe."Harvie tersenyum melihat wajah lelap Star yang tertidur dalam dekapannya, lengkap dengan Yvonne yang ikut meringkuk dan menempel padanya. Pemandangan yang indah untuk Harvie. Ini terlihat seperti gambaran keluarga harmonis yang ada dalam pikirannya. Semalam Harvie cukup terkejut dengan Star yang tiba-tiba menerjangnya. Untungnya Harvie masih bisa menahan beban tubuh mereka berdua dengan cukup baik. Setelahnya Star menghabiskan waktu dengan menangis sampai tertidur. Bahkan untuk makan saja harus disuapi Harvie. Jadilah kemarin malam Harvie mengurusi dua bayi yang menangis keras. Satu Yvonne dan yang satunya lagi Star dan Harvie tidak keberatan melakukannya. Bagi Harvie keduanya terlihat sangat menggemaskan. “Good morning My Baby Boo.” Harvie berbisik begitu melihat mata Star mulai terbuka. “Good morning,” balas Star serak dan mata bengkak. Saking bengkaknya mata Star, dia jadi sulit untuk membuka mata. Ekspresi Star terlihat sangat lucu, membua
Baca selengkapnya

Botak

"Saya tidak tahu apa yang anda maksud tadi, tapi saya rasa anda salah paham. Saya tidak pernah menggoda istri orang." Julian langsung berbicara, bahkan sebelum Harvie atau Brian memintanya duduk. Demi kenyamanan dan kesopanan, Harvie mengajak Julian ke kantornya. Tapi sebenarnya itu sudah terlambat. Ada cukup banyak orang yang tadi tidak sengaja mendengar kata-kata provokatif Harvie. "Kamu datang ke kantor saya dan mencari istri saya. Kalau bukan menggoda itu apa?" Julian baru mau membuka mulut untuk menjelaskan, tapi Brian membuka pintu dan sekretaris Harvie masuk membawa nampan. Julian menunda kata-katanya sampai si sekretaris keluar, tapi nyatanya Brian malah masuk ke ruangan. "Kamu juga kan yang duluan mengirim pesan buat istri saya. Dan setahu saya, kamu juga yang duluan minta nomor telepon." Harvie melanjutkan tanpa ragu. "Maaf, tapi bisakah asisten anda tidak ikut dalam pembicaraan ini?" Harvie menatap Julian dengan dagu terangkat dan sedikit bingung. Tidak suka sama
Baca selengkapnya

Calon Suami

Hari ini Harvie dan Star akan bertemu dengan Julian dan adiknya. Mereka sudah membuat kesepakatan untuk tidak melibatkan orang tua terlebih dahulu, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Julian membawa ayah dan ibunya. "Bukankah kesepakatan kita tidak seperti ini?" Harvie menggeram marah. Status kasus ini saja belum jelas, tapi dia sudah harus direcoki oleh orang tua Julian yang tidak tahu diri. Mereka langsung datang dan menampar Harvie bahkan nyaris menjambak Star dan memakinya sebagai pelakor. "Hei, aku bertanya padamu." Harvie mengulang pertanyaannya karena Julian tidak kunjung menjawab. "Oh, maaf." Julian tersentak mendengar suara Harvie yang sedikit meninggi. Sedari tadi tatapannya tidak berpindah dari Star yang bersembunyi di belakang Harvie. "Dan tolong berhenti melihat istri saya seperti itu. Harusnya kamu bisa menelepon adikmu untuk segera datang. Istri saya tidak nyaman dengan kehadiran kalian semua." "Eh, yang benar saja dong. Perempuan ini yang jadi pelakor kenapa
Baca selengkapnya

Makin Halu

"Apa-apaan sih?" Harvie berusaha mengelak, tapi Jenny malah makin lengket. Star tidak mengatakan apa-apa, tapi tatapan tajamnya itu bahkan bisa melubangi besi baja. Itu cukup untuk membuat Harvie panik. Apalagi Jenny cukup sulit ditangani. "Eh, ngomong-ngomong aku belum kenalan sama adek yang ini. Namaku Jenny." Perempuan itu mengulurkan tangan ke arah Star yang duduk di hadapan Harvie. Mata Star membelalak mendengar panggilan Jenny untuknya. Adek? Yang benar saja. "Callista Carlton," desis Star meraih tangan Jenny dan menggenggamnya sedikit lebih kuat. "Oh, wow! Genggaman tanganmu lumayan ya." Jenny mengibaskan tangannya yang sedikit sakit. "Tadi aku kira kamu ponakannya Mas Harvie loh. Gak taunya adek ya?" Jenny bertanya dengan wajah ceria. Sepertinya saat berpamitan dengan keluarga Jenny, gadis itu tidak mendengar panggilan Harvie untuk Star karena sibuk tertawa. Jelas saja ini membuat Star makin murka. Apalagi dengan panggilan 'mas' itu. Saking marahnya, Star bahkan tidak
Baca selengkapnya

Bocah Ingusan

Salah paham yang terjadi akibat Jenny diselesaikan dengan baik. Keluarga Jenny bahkan sudah datang untuk minta maaf secara langsung. Bahkan Julian pun sudah menyatakan dirinya akan mundur sebelum mulai berperang. 'Aku tidak tahu kalau kamu sudah menikah dan aku berharap kalian bisa hidup bahagia.' Star tidak bisa melupakan kata-kata Julian yang satu itu. Doa yang sangat sederhana, tapi sangat berarti bagi Star. Karena dia sangat mencintai Harvie. "Daddy." Star yang masih berbaring mengucek matanya sambil membangunkan Harvie. Paggilan lemah lembut itu tentu tidak bisa membuat Harvie terbangun, terutama setelah kemarin malam mereka 'lembur.' Akhirnya setelah 'puasa' beberapa lama, Harvie bisa mengajak Star lembur malam lagi. Walaupun semuanya harus tetap dilakukan dengan sangat hati-hati. "Lima menit lagi, Sayang," gumam Harvie terdengar setelah Star menepuk wajahnya cukup keras. Harvie menggeliat dan mengeratkan pelukannya pada pinggang Star yang masih belum tertutupi apa
Baca selengkapnya

Dendam

"Oh, wait. Kalau gak salah kamu udah nikah kan?" Akhirnya ada yang mengingat juga. Star jadi sedikit lega, tapi hanya bertahan sebentar saja. "Jadi simpanannya siapa?" Tawa meledak ketika pertanyaan itu terdengar. "Aku heran ya. Orang baik saja bisa kalian jelek-jelekkan. Apalagi orang jahat ya." Star bersedekap dada melihat gerombolan orang di depannya. "Oh, atau jangan-jangan kalian ini iri dengan kehidupanku yang luar biasa indah ini?" tanya Star jemawa. "Jadi simpanan om-om saja belagu amat sih," desis salah satu dari mereka. "Well. Suamiku memang sudah tiga puluh, tapi jelas aku bukan simpanan. Aku berhenti kuliah memang karena hamil, tapi bukan diluar nikah. Kalian bisa mengecek itu semua ke kampus dan rumah sakit tempatku dirawat, tapi emang kalian percaya" "Orang-orang seperti kalian hanya akan mempercayai, apa yang ingin kalian percaya. Jadi permisi tolong jangan ganggu kegiatan saya." Star melenggang pergi dengan anggunnya, malas menghadapi orang-orang yang si
Baca selengkapnya

Baby Shower

"Oh, my God. You look .... like Elsa?" Star tertawa mendengar komentar suaminya itu. Komentar itu tidak salah memang. Model dan warna gaun Star memang mirip dengan punya Elsa yang ada di Frozen pertama. Yang membedakan hanyalah punya Star bermodel empire waist, dengan warna lebih ke arah pastel. "Apa itu pujian?" tanya Star pura-pura cemberut. "Tentu saja. Siapa yang tidak menyukai Elsa?" Harvie balas bertanya. Harvie sudah rapi dengan setelan jas armani berwarna senada miliknya. Kali ini tanpa dasi, tetapi ada sapu tangan yang berwarna gelap di kantong jasnya. Acara hari ini semi formal saja sebenarnya, makanya Star tidak memilih baju yang terlalu heboh. Gaun Star sendiri tidak seblink-blink punya Elsa. "Mau pergi sekarang?" Harvie bertanya dan Star mengangguk. Tanpa ragu, Harvie meraih tangan Star dan menaruhnya di lengannya sendiri. Menuntun istrinya yang hari ini persis memasuki usia kehamilan lima bulan. "Ini benar ayahmu mau sekalian baby shower?" tanya Harvie den
Baca selengkapnya

Baby M

“Gimana cara gendongnya sih?” Harvie mulai terlihat kesal karena terus-terusan ditegur.“Seperti ini Daddy.” Star mengambil Amora dari Harvie dan memberinya contoh cara menggendong yang baik.“Bukan begitu Papa. Itu tangan Benedict tertekuk dan keluar dari bedongnya tuh.” Baru saja Star memberi arahan pada Harvie, sekarang giliran Zeus yang ditegur. "Kamu cerewet banget sih." Zeus juga jadi kesal ditegur oleh Star. "Dengarkanlah anakmu kalau bicara. Memangnya kamu tahu apa soal mengasuh anak?" Kini giliran Hera yang menegur Zeus, membuat pria itu terdiam dengan bibir menipis. "Berikan dia padaku." Hera meminta anaknya dengan wajah kesal Wajar saja sih Hera kesal. Setelah pulang ke rumah paska melahirkan, Zeus nyaris tidak membantu Hera mengurus si kembar karena memilih menyibukkan diri dengan pekerjaan. Hanya sabtu dan minggu Zeus bisa menemani Hera. Untungnya saja si kembar belum pernah terbangun saat tengah malam, jadinya Hera bisa tidur dengan nyenyak "Tapi untung gak perlu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status