Suara tangisan tertahan Star sedikit teredam karena dia menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Harvie. Sudah dari tadi Star menangis tanpa henti. "Sudah dong, Sayang. Mama pasti gak apa-apa kok." Harvie mencoba menenangkan sambil mengelus rambut Star dengan pelan. "Tapi ... tapi ..." Star terbata-bata, tidak bisa mengatakan apa yang ingin dikatakannya. Harvie masih ingin menenangkan istrinya, tapi pintu ruangan yang sedari tadi mereka tunggui terbuka. Star refleks berbalik dan melepas pelukannya dengan perlahan, ketika ranjang rumah sakit yang berisi ibunya didorong keluar. "Kenapa kamu cengeng banget sih? Orang sehat walafiat aja ditangisi, mau Mama cepat mati ya?" Hera menegur anaknya dengan ketus, membuat Star makin terisak. "Habisnya, Mama kan nolongin aku. Aku bakal merasa bersalah banget kalau Mama kenapa-kenapa." Star menjawab setelah tangisannya reda. "Eh, kamu ini punya mata gak sih? Mama ini sehat, cuma lecet. Malah dipaksa pemeriksaan kesehatan lengkap. Cuma masuk
Magbasa pa